Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
CEO Bucin (Draft 1)
Suka
Favorit
Bagikan
8. ACT II - KETIKA CINTA MULAI NGATUR TAKDIR (Part 05)

14. INT. RUANG ARKA – PAGI

 

Arka berusaha terlihat CEO banget. Sayangnya, 40% otaknya masih ketinggalan di rumah Lira.

 

Pintu diketuk.

Lira masuk. Seragam baru. Rapi. Cantik dengan cara yang bikin dunia nge-zoom.

 

Arka tertegun setengah detik - terlalu lama untuk ukuran CEO perfeksionis.

 

ARKA

(BERUSAHA NETRAL, GAGAL)

Kamu . . . eh, sudah siap kerja?

 

LIRA

(TERSENYUM SOPAN, POLOS)

Siap, Pak.
Mohon bimbingannya.

 

Arka melongo sepersekian, Danu di pojok hampir mau batuk darah menahan komentar.

 

DANU

(CEPAT-CEPAT MENYELA,

PROFESIONAL SETENGAH HATI)

Kita mulai dari orientasi dulu, Lira.
Yang ringan-ringan aja.

 

Narator muncul halus.

 

NARATOR (V.O.)

Siap-siap.
Ini bukan orientasi kerja.
Ini orientasi perasaan.


CUT TO:

15. INT. AREA KUBIKEL - PAGI


Kantor masih bau cat, kabel-kabel menggantung seperti start-up baru pindahan.

 

Danu menjelaskan sistem kerja. Lira mencatat cepat, tapi matanya sesekali melirik Arka yang lewat . . . dan tiap kali itu terjadi, dunia nge-zoom 10%.

 

DANU

(KE KAMERA, LELAH)

Dia belajar cepat.
Masalahnya . . . bos gue belajar jatuh cinta lebih cepat lagi.


DISSOLVE TO:

16.  EXT/INT. RUANG DEMO CYBERDEFENCE IKN - SIANG

Fasad IKN megah. Modern. Futuristik.

 

Di dalam, Arka mempresentasikan sistem keamanan Maheswara Group - wibawa CEO - nya kembali utuh . . . sampai Lira muncul di belakang rombongan. Arka kehilangan satu langkah napas.

 

Sistem LED di dinding ikut meredup pelan—seolah dunia ikut nahan degup.

 

LIRA

(KAGUM, POLOS)

Ini semua . . . Bapak yang rancang?

 

ARKA

(SUARANYA TURUN SATU TINGKAT)

Sebagian . . . tapi entah kenapa,
kamu yang bikin ruangan ini kerasa hidup.

 

Danu memutar bola mata.

 

DANU (V.O.)

Bos, tolong.
Ini IKN. Bukan lokasi syuting MV romantis.

 

LED menyala: —CONNECTIVITY ACHIEVED—

 

Narator berbisik manis.

 

NARATOR (V.O.)

Iya, iya.
Sistemnya terkoneksi.
Hati mereka juga.

CUT TO: 


17. EXT/INT. MENARA PANDANG TITIK NOL IKN - SORE

Drone shot dramatis.

Angin sore menyapu hutan muda.

Arka berdiri di pinggir pagar pandang.

 

Lira datang mendekat—perlahan, ragu, tapi tertarik.

 

Arka menoleh.

 

Mata bertemu. Sunyi. Indah.

 

ARKA

Dunia di sini . . . terasa luas, ya?

 

LIRA

Iya, Pak.
Luas sekali . . . tapi entah kenapa, Bapak tetap kelihatan sendirian.

 

Arka tersentak halus. Senyum kecil muncul — pertama kalinya hari itu.

 

ARKA
Kalau ada kamu . . . rasanya nggak.

 

Hening. Angin berhenti. Dunia ikut menahan napas.

CUT TO:


18. EXT/INT. RUANG INFORMASI FOREST CITY - SORE

Ruangan gelap. Hanya lampu-lampu interaktif yang menyala.

 

Arka dan Lira berdiri sangat dekat—sedikit terlalu dekat untuk kantor.

 

Setiap mereka bicara, sensor-sensor ruangan berubah warna.

 

LIRA

Bapak kenapa diam?

 

ARKA

(JUJUR SETENGAH MATI)

Aku takut . . . kalau aku bicara, aku makin jatuh.

 

Lampu berubah dari biru ke emas.

 

Lira menelan ludah, menahan napas.

 

LIRA

Pak Arka jangan bicara begitu . . .

 

ARKA

Kenapa?!
Kamu takut?!

 

Lira tidak menjawab. Tapi wajahnya mengatakan semuanya.

 

Sensor ruangan berganti warna merah muda halus.

 

Narator muncul, geli.

 

NARATOR (V.O.)

Ini bukan glitch.
Ini . . . ambience cinta.

DISOLVE TO:


19. EXT. TAMAN FOREST CITY IKN - MALAM

Danu duduk memeluk kopi kaleng seperti memeluk sisa harapan hidup.

 

Rani berdiri dengan tangan terlipat—cemburu tinggi tapi tetap elegan.

 

Dari kejauhan: Arka & Lira berjalan pelan, lampu-lampu taman membingkai mereka seperti poster drama 16 episode.

 

RANI

(KETUS, PELAN)

Itu bukan orientasi kerja.
Itu sih . . . orientasi hati.

 

DANU

Gue udah capek, Ran.
Bos gue kalau jatuh cinta . . . negara bisa goyang.

 

Rani mendesah - antara marah, sedih, dan cemburu campur.

 

RANI

Lira itu . . . bahaya.

 

DANU

Yang bahaya tuh Arka.
Dia kalau bucin, firewall IKN pun bisa jebol.

 

Rani menatap Arka lama . . . sangat lama.

 

RANI

(PAHIT, JUJUR SEKALI)

Tapi . . . saya tetap harus bisa lindungi Arka.

 

Narator menutup scene dengan nada lembut tapi pedas.

 

NARATOR (V.O.)

Drama naik.
Cemburu naik.
Bucin memuncak.
Dan dunia?!
Masih siap melempar chaos round berikutnya.

CUT TO.


Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)