Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
BAGAIMANA?
Suka
Favorit
Bagikan
11. BAB #11 (PERJUANGAN)

(Haris kemudian keluar dari mobil Randi)

(Randi kembali ke rumahnya)

INT.RUMAH RANDI-BOGOR-SORE

(Randi kemudian masuk kedalam ruangan tersebut)

(Terlihat disana Andini dan Aditya sedang tertidur, Randi pun membangunkan mereka dan membawa makanan untuk mereka)

RANDI

Heii.. bangun, nih saya bawain makanan

(Andini dam Aditya terbangun dari tidurnya)

ANDINI

Gimana saya mau makan kalau tangan saya aja keiket gini

(Randi kemudian mendekati Andini untuk melepaskan ikatan dari tangannya)

(Namun kemudian dengan cepat Andini menggoreskan sebuah pisau yang ia bawa dari rumahnya saat ia mengemasi bajunya, seketika wajah Randi berdarah akibat sayatan itu, kemudian dengan tiba-tiba Aditya memukul Randi dari belakang hingga tubuh Randi terjatuh, mereka pun mencoba untuk kabur namun Randi mencoba untuk bangkit dan kembali memukul Aditya.)

(Aditya dipukul oleh Randi hingga terjatuh, selanjunya Randi menindih tubuh Aditya dan terus memukulinya. Andini yang melihat hal tersebut lalu membantu Aditya, ia pun menarik tubuh Randi dari Aditya, namun dengan reflek Randi memukul Andini diperutnya seketika Andini terjatuh, ia pun merasakan kesakitan dibagian perutnya)

ANDINI

Ahhh…

ADITYA

DIINNN.. (Teriak)

(Aditya kemudian membalas memukul Randi yang sedang melihat kearah Andini, Randi pun terjatuh)

ADITYA

DIN PERGI DIN, KE KANTOR POLISI SEKARANG!!

(Andini langsung keluar dari pintu tersebut ia berlari sekuat tenaga pergi kekantor polisi untuk mengakui dan menjelaskan semuanya. )

(Randi melihat Andini berlari kearah luar, ia pun berusaha untuk mengejar Andini namun disana Aditya terus menghalangi Randi untuk pergi, Randi berusaha untuk lepas dari Aditya ia pun kemudian mengambil pistolnya dan menarik pelatuknya, peluru itu kemudian mengenai kaki Aditya, seketika kaki Aditya langsung berdarah.. Aditya pun tidak bisa berdiri, dengan bergegas Randi kemudian mengejar Andini yang sudah pergi mengendarai mobilnya, Randi pun kemudian berlari ke garasinya dan mengeluarkan mobil Andini yang ia sembunyikan sebelumnya, lalu mengejar Adini)

INT.MOBIL ANDINI-BOGOR-MALAM HARI

RANDI

Tunggu saya sialan!, kamu ga akan lolos dari kejaran saya!

(Randi terus mengejar mobil yang dikendarai Andini, mobil itu sudah terlihat jauh darinya, namun ia terus mengejar mobil tersebut, Andini yang berada didepan pun tahu bahwa Randi telah mengikutinya dari belakang, ia pun terus mengendarai mobil tersebut dengan cepat, ia berniat untuk ke kantor pol huisi namun saat ia berada di pertigaan jalan untuk menuju ke kantor polisi namun terlihat bahwa jalan tersebut ditutup karena ada perbaikan jalan, ia pun terpaksa untuk memutar jalan meleawati hutan)

(Saat ia sedang melewati hutan, kemudian tiba-tiba mobilnya berhenti karena bensin yang berada di mobil tersebut habis, Andini mencoba untuk menghidupkan kembali mobil tersebut, namun tidak bisa menyala juga, ia tahu bahwa Randi sedang mengejarnya dibelakang, terpaksa ia pun turun dari mobilnya dan masuk kedalam hutan untuk bersembunyi dari Randi, cuaca malam itu terlihat sedang hujan deras)

(Dengan perasaan yang bingung Andini terpaksa untuk masuk kedalam hutan dan bersembunyi diantara pepohonan dari kejaran Randi)

(Randi yang baru saja sampai untuk mengejar mobilnya itu kemudian ia melihat mobilnya berhenti dipinggir hutan, kemudian ia pun turun dan mengecek mobilnya apakah Andini ada didalam mobilnya atau tidak, namun ternyata tidak ada.. ia tahu bahwa Andini sudah melarikan diri, kemudian ia mencoba untuk menengok-nengok untuk menemukan Andini namun ia tidak melihat Andini juga)

EXT. HUTAN TITIK B-BOGOR-MALAM HARI

(ia pun memutuskan untuk masuk kedalam hutan, ia berlari mencari Andini kemana-mana.. namun ia juga tak kunjung melihatnya karena jejak kaki di tanah berlumpur sudah hilang akibat air hujan yang turun)

(Ia pun berusaha untuk menembakkan peluru keatas, untuk membuat Andini terkejut dan ketakutan.)

(Andini yang bersembunyi dibelakang pohon yang besar pun merasa sedikit terkejut, ia tahu bahwa Randi sedang mencarinya di hutan ini, ia berusaha untuk menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan suara)

(Randi yang sambil memegang pistolnya itu berusaha untuk mencari Andini yang bersembunyi dibelakang pohon)

RANDI

Heii.. saya tau anda sedang bersembunyi kan dibelakang pohon itu..

Udah deh keluar aja, daripada saya tembak langsung dikepala anda--

(Randi berjalan pelan-pelan dan mengecek dibalik pohon satu persatu)

-Teman masa kecil anda sudah tertembak oleh saya, lebih baik anda menyerahkan diri saja

(Andini terkejut mendengar perkataan Randi, ia takut Aditya sudah dibunuh oleh Randi, ia pun semakin tegang..)

RANDI

Heii.. udah keluar aja.. percuma juga anda mau sembunyi dimanapun saya akan cari sampai dapat

(Sampailah Randi dipohon dimana Andini bersembunyi)

(Andini juga tau kalau Randi berada di dekatnya, ia kemudian berputar untuk menghindari Randi)

(Dan kemudian Andini lari sekuat tenaga padahal ia sedang hamil untuk menghindari Randi. Randi yang mendengar suara kaki yang berlari pun tau kalau itu adalah suara langkah kaki Andini yang sedang berlari, namun Randi tidak langsung mengejarnya, ia tahu bahwa Andini tidak akan lai dengan lama dan jauh dikarenkan kondisinya yang sedang berbadan dua)

RANDI

Hai, udah ga usah capek-capek lari.. kasian anak kamu

(Namun Andini tidak menghiraukan perkataan Randi, ia hanya terus berlari, dan kemudian ia bersembunyi dibalik pohon lagi.Andini kemudian menengok kearah kanan dan kiri untuk memastikan Randi tidak mengikutinya)

(Namun tiba-tiba Randi menodongkan pistol di kepalanya, entah Randi datang darimana, ia seperti sudah tau keberadaan Andini)

RANDI

Saya kan udah bilang ga usah capek-capek lari

(Andini hanya diam saja mematung, ia kemudian menatap kearah Randi)

RANDI

Sekarang anda pilih ikut saya atau mati disini

ANDINI

Saya lebih baik mati! Daripada harus ikutin semua rencana busuk anda

RANDI

Hoo.. jangan lupa anda hidup tidak sendiri disini, ada anak anda di dalam.. apa anda juga mau mengorbankan anak yang ga bersalah cuman hanya karena keegoisan ibunya?

(Andini hanya terdiam)

RANDI

(Menarik pelatuk)

(Andini terkejut)

Hei, jawab saya.. anda mau ikut saya atau mati?

(Andini masih terdiam, ia sedang memikirkan sesuatu.. ternyata ia masih membawa sebuah pisau yang ia bawa tadi dirumahnya, saat Randi masih fokus berbicara dengan Andini, Andini mengambil kesempatan itu untuk mengambil pisau kecil itu dari kantung bajunya dan kemudian menusuk kaki Randi)

(Seketika kaki Randi berdarah, Andini pun memanfaatkan situasi ia kabur dari Randi)

RANDI

HEII.. Tunggu kamu jangan larii (teriak)

(Andini terus lari sambil memegangi perutnya, ia merasa sudah lelah untuk berlari, terlihat Randi mengejar Andini dari belakang, Andini pun kemudian berlari kembali namun ia terpeleset karena jalan berlumpur itu cukup licin, ia merasakan kesakitan pada perutnya)

ANDINI

Aduhhh (memegang perutnya)

(Randi yang kakinya dalam keadaan berdarah pun mendekati Andini, ia juga kesulitan berjalan)

RANDI

Oke kalau kamu pilih untuk mati, dengan senang hati saya akan lakuin ini

(Andini berjalan mundur dan Randi mulai mendekatinya)

RANDI

Berdiri kamu! Berdiriii

(Namun Andini menolak untuk ikut dengan Randi)

ANDINI

Enggak! Saya gak mau ikut sama anda!

(Andini berusaha melepaskan genggaman tangan Randi, namun Randi dengan kasar terus menarik Andini)

ANDINI

Lepasin saya!! Saya ga mau ikut sama anda!!

(Karena kesal dengan sikap Andini yang berusaha untuk melepaskan tangannya, kemudian Randi menampar Andini)

(Andini terkejut, kemudian Randi terus menarik lengan Andini)

ANDINI

Lepasin saya.. anda mau bawa saya kemana??--

(Andini mulai merasakan sakit pada perutnya)

-aaahh (memegang perutnya) tunggu dulu, perut saya sakit..

(Namun Randi tidak perduli dan terus menarik tangan Adini

Sampailah mereka ke tepi jurang)

ANDINI

Anda mau apa?

(Andini masih merasakan sakit pada perutnya, ia terus memegangi perutnya, hujan pun semakin deras malam itu)

RANDI

Anda menolak untuk ikut bersama saya kan? Dan anda lebih memilih untuk mati?

ANDINI

Tunggu dulu.. tunggu, ahh (merasakan sakit)

(Randi terus menyudutkan Andini ketepi jurang, agar ia terjatuh kebawah sana.)

(Dan benar Randi membuat tubuh Andini terjatuh kejurang)

ANDINI

AAAAAA (Teriak)

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar