Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
BAGAIMANA?
Suka
Favorit
Bagikan
9. BAB #9 (PENGAKUAN Part.2)

(SEKARANG)

(Randi menunduk sedikit menyesal karena telah membunuh kekasihnya saat itu)

ANDINI

 sekarang jelasin kesaya kenapa anda bunuh suami saya?

RANDI

(Menghela nafas) sebenarnya saya ga sengaja bunuh suami kamu

Ayu adalah tunangan saya, kita mau menikah beberapa hari lagi

(Andini terkejut mendengar perkataan Randi)

Saya juga sering kerumahnya, kita sering kemana-mana bersama..

Namun tiba-tiba saya tahu dia menghianati saya, saya ga terima.. malam itu kita bertengkar hebat dijalan, saya kesal sekali dengan dia, lalu dia kabur dari mobil.. saya kejar dia hingga hutan, lalu saat saya kejar dia, dia naik mobil seorang laki-laki, saya pikir itu adalah selingkuhannya.. lalu saya ajak Ayu untuk pulang, tapi kamu tau? Suami kamu yang sok pahlawan itu mencoba untuk menjadi pahlawan, dia membantu Ayu ..

(FLASHBACK ILUSTRASI)

EXT.ANTARA TITIK A/B HUTAN CIGARU-BOGOR-MALAM

(Malam itu sedang hujan deras, Dimas kemudian memutuskan untuk pulang duluan ke Jakarta, karena villa yang disewa itu termasuk wilayah pedalaman, Dimas jadi sulit menemukan jalan, karena sudah malam juga saat itu)

ANDINI

Hallo.. Mas? Loh kok dimatiin

(Dimas mematikan telepon dari Andini, iya sengaja mematikannya karena masih bingung melihat arah jalan.. namun tiba-tiba saat Dimas berjalan pelan, ada seorang perempuan di depan yang memberhentikan mobilnya, ia pun terkejut dan mengerem mendadak)

(Perempuan tersebut mendatangi kaca mobil Dimas)

AYU

Mas, tolongin saya.. saya dikejar-kejar laki-laki, dia mau lukain saya

DIMAS

Oh gitu mbak, yaudah masuk-masuk..

(Ayu kemudian masuk kedalam mobil Dimas dalam keadaan basah dan ketakutan. Dimas kemudian melanjutkan perjalanannya)

(namun tiba-tiba ada mobil yang memberhentikannya didepan, ya itu adalah mobil Randi, Randi kemudian turun dari mobilnya)

RANDI

(Membuka pintu mobil Dimas)

Turun kamu.. turun sekarang..!!ini siapa? Ini selingkuhan kamu kan?

AYU

Maksud kamu apa si? Aku ga mau turun! Aku bilang ga mau!

(namun terlihat Randi terus saja menarik tangan AYU, Ayu pun terpaksa ikut dengan Randi, kemudian Ayu melepaskan genggaman Randi saat baru saja keluar dari mobil)

(Dimas yang melihat seorang perempuan yang diperlakukan dengan kasar pun mencoba untuk membantunnya)

DIMAS

Ee.. mas mending dibicarain baik-baik, jangan kasar gitu sama perempuan

RANDI

Anda diam ya! Saya lagi ngomong sama calon istri saya!

AYU

Kamu mau apa dari aku hah?

RANDI

Aku mau penjelasan sekarang, apa kurangnya aku sampai kamu selingkuh dari aku ha? Dan apa kelebihan dia hingga kamu mau sama dia!

AYU

Aku ga mau jawab pertanyaan dari kamu

RANDI

Kamu gak mau jawab? Ok.. kamu tau kan aku bisa lakuin apa aja yang aku mau

(Randi terlihat melukai Ayu, dia memeras tangan Ayu)

DIMAS

Mas.. mas maaf ya bukannya saya mau ikut campur, tapi kasian tangan mbak nya

RANDI

Berisik ya anda!

(Randi langsung memukul wajah Dimas, seketika Dimas terjatuh)

AYU

Kamu apa-apa an siiii, kamu ngapain mukul dia!

DIMAS

Ohh jadi kamu belain dia

AYU

Mas, ini urusan kita ya. Jangan bawa orang lain

RANDI

Kamu yang jadi akar semua ini, ngapain kamu selingkuh dibelakang aku sama cowo ini?

AYU

Aku ga selingkuh Mas

RANDI

BOHONGG!! Kamu pikir aku ga liat semuanya, dan ngapain kamu lari hah tadii.. pembicaraan kita belum selesai ya, terus kamu mau kabur gitu sama dia?

AYU

Mas. Aku sama dia bukan siapa-siapa.. aku baru aja kenal tadi, barusan dia lewat sini dan mau kasih aku tumpangan

RANDI

Alahhh kamu ngeles aja kan biar dia lepas, sini anda maju kalau berani

AYU

Mas Randiii!!

RANDI

Sekarang kamu ikut aku, dan kita bicarain ini disana

AYU

Ga mau, aku bilang gak mau kan…

(Randi terus memaksa Ayu, ia kembali meremas tangan Ayu dan menyeretnya ke mobil.. namun melihat hal tersebut Dimas menjadi marah, kemudian ia balik memukul Randi hingga jatuh)

(terlihat bibir Randi keluar darah, Dimas dan Randi kemudian saling berkelahi, Dimas menyuruh Ayu untuk lari kedalam hutan ‘titik B’ dan Dimas dengan Randi masih terus berkelahi, hingga pada akhirnya Randi lah yang kalah, Dimas pun mengikuti Ayu masuk kedalam hutan.. saat Dimas mencoba lari dari Randi, namun ternyata Randi bangkit dan mengejar Dimas serta Ayu)

RANDI

AYUUUU (Teriak)

Kamu ga bisa lari dari akuuuu!!!

AYUUU (Teriak)

(Ayu dan Dimas terus berlari saja, terlihat Randi masih mengikuti dari belakang)

(namun sayang sekali bahwa jalan yang Dimas dan Ayu lewati didepannya adalah buntu/jurang, mereka pun harus menghentikan langkah kakiknya, tiba-tiba Randi datang sambil menodongkan pistol saat itu)

RANDI

Kalian gak bisa lari lagi sekarang

AYU

Mas, kamu mau ngapain?

RANDI

Kamu udah hianatin aku yu

AYU

Mas kita omongin ini baik-baik dulu ya, ok..

RANDI

Enggak kamu nanti kabur lagi

AYU

Enggak Mas, taro pistolnya dulu… kita pulang dan omongin ini baik-baik yaa

(Dimas diam saja, karena ia tidak mengerti dan tidak tau menau tentang mereka berdua)

DIMAS

Mas, denger.. saya ga ada hubungan apa-apa sama mbak ini, saya baru kenal barusan saat mbak ini setopin mobil saya

RANDI

BOHONG! Anda mau kabur kan dari saya. Kalau anda bukan selingkuhan dia, kenapa anda ada disini.. dijalan sepi ini? Ini jalan bukan jalan umum yang ramai dilalui orang, kamu sengaja kan mau jemput Ayu dari sini dan bawa kabur Ayu dari saya

DIMAS

Engga bukan gitu Mas, saya ga kenal sama sekali dengan mbak ini.. saya lewat sini karena saya lagi cari jalan buat ke kota, saya mau pulang ke Jakarta, terus karena jalan sana ditutup mangkannya saya cari jalan lain.. dan lewat sini..

RANDI

Ohh kamu selinguh dari aku dan pilih dia karena dia lebih kaya dari kau Yu, karena dia orang kaya yang punya rumah dan mobil mewah di Jakarta? Iya gitu?

(Ayu hanya terdiam)

DIMAS

Mas.. mas..,

Mas nya sabar dulu ya (mendekati Randi untuk mengambil pistolnya)

RANDI

Diem disitu!! Jangan mendekat.. kamu mau saya tembak hah!

DIMAS

Ok, jangan-jangan

RANDI

Angkat tangan sekarang!

DIMAS

Ok.. ok..

(Dimas mengangkat tangan)

RANDI

Yu, sekarang jawab kenapa kamu selingkuh?

AYU

Aku ga selingkuh dari kamu mas

RANDI

BOHONG!!

(Randi dengan tegas menodongkan pistolnya kearah Dimas)

DIMAS

Mbak.. ngaku ajaaa, mbak saya punya istri dirumah dia lagi nungguin saya

(Tapi Ayu hanya diam saja)

RANDI

Kamu jawab kenapa Yu? Sekarang!!

DIMAS

Mas Mbak ini masalah kalian berdua, saya gak mau ikut-ikutan ok.. saya harus pulang kerumah sekarang

(Dimas melangkah menjauhi Randi, namun tiba-tiba Randi menembak kaki Dimas)

AYU

AAAAA (Teriak)

DIMAS

Anda kenapa menembak sayaaaa

(kesakitan sambil memegang kakinya yang berdarah)

(Randi mengarahkan pistol tersebut ke arah Ayu)

RANDI

Kamu jawab atau kamu mau aku tembak dia lagi

AYU

Ok..ok.. aku jawab, tapi jangan tembak dia lagi ya

AYU

Emm .. kamu mau aku kasih alasannya kan? ok bener aku selingkuh dari kamu.. karena.. karena aku udah ga cinta lagi sama kamu Mas

RANDI

(Terdiam, tubuhnya lemas)

Kamu udah ga cinta lagi sama aku? Tapi kita mau nikah Yu

AYU

Iyaaa aku tauu, mangkannya lebih baik kita udahin aja daripada kita ga bahagia

RANDI

Enggaaa.. ga bisa, aku gak mau

AYU

Percuma mas, kalaupun dilanjutin.. kamu mau aku tetep selingkuh dibelakang kamu saat kita udah nikah, kamu mau?

RANDI

Tapi aku masih sayang sama kamu Yu..

(Matanya berkaca-kaca merasakan kesedihan)

AYU

Maafin aku Mas aku ga bisa sama kamu lagi..

(Tiba-tiba Randi mengarahkan pistol itu ke kepala Dimas dan menembak kepala Dimas, Dimas tergeletak dibawah)

AYU

Aaaaa (teriak terkejut)

RANDI

Ga ada yang bisa milikin kamu kecuali aku Yu..

RANDI

Yu.. kita bisa perbaiki ini, kita bisa lanjutin ini semua, dia udah mati.. dan kamu akan tetep jadi milik akuu

(Randi meletakkan pistolnya dibawah setelah ia menembak kepala Dimas, dan kemudian ia mendekati Ayu dan memeluknya)

(Ayu yang saat itu ketakutan, ia merasa pasrah dipeluk Randi, namun saat itu ia menjatuhkan cincin tunangannya untuk dijadikan bukti apabila ada orang yang menemukannya nanti)

(tiba-tiba saat Ayu dipeluk Randi, ia melihat pistol yang Randi letakkan dibelakangnya tadi, untuk mengambil pistol tersebut ia harus mengalihkan perhatian Randi, kemudian tiba-tiba Ayu mengambil batu yang berada di dekatnya dan memukul kepala Randi, seketika Randi terjatuh.. Ayu kemudian mengambil pistol tersebut dan menodongkannya kepada Randi)

AYU

Kamu pikir aku mau hidup sama psikopat kayak kamu. Ga akan.. lebih baik aku matii

RANDI

Yu.. Ayuu taro pistolnya yaa.. jangan main-main sama itu, bahaya.. kamu ga tau cara pakainya, taro sekarang

(Randi membujuk Ayu)

AYU

Gaa!!

(Randi mendekati Ayu perlahan)

RANDI

Kamu ga tau cara pakainya Yu, taro sekarang juga yaa

AYU

Jangan mendekat..!!

(namun Randi tetap mendekati Ayu)

(Ayu pun terpaksa menembakkan pistol itu ke arah Randi, namun itu tidak berfungsi, ia mencoba lagi namun juga tidak berhasil.. Randi mengambil kesempatan itu, ia mengambil balik pistol yang dipegang Ayu, namun Ayu bersikeras tetap mempertahankan pistol itu.. saat itu mereka berebut pistol)

RANDI

Kasih aku Yu.. siniin pistolnya

AYU

Gaaa, ga akann

(tiba-tiba terdengar suara pistol berbunyi, yaa mereka berdua saling menatap, dan ternyata Ayu yang terkena pistol itu.. perutnya tertembak pistol saat mereka sedang memperebutkan pistol tersebut.. Ayu tergeletak dibawah)

RANDI

Ayu.. Yu.. sayang.. kamu jangan tinggalin akuu

Sayang.. Ayuuu (menangis)

AAAAAA (Teriak sambil memangku kepala Ayu)

(Randi pun kemudian membuat rencana,ia mengambil sapu tangan Dimas serta mengambil beberapa helai rambutnya dan membungkusnya di sapu tangan tersebut, kemudian ia menyeret tubuh Dimas dan Ayu dan memasukkannya kedalam mobil Dimas, ia mengendarai mobilnya lalu menarik mobil Dimas dibelakang dan membawanya ke TKP saat itu, sesampainya di TKP ia membuat TKP seolah-olah seperti kecelakaan ia mengambil ponsel Dimas dan menjatuhkannya saat dijalan, dan kemudian mendorong mobil tersebut hingga jatuh kedalam jurang lalu terbakar habis)

(Randi pun pulang kerumahnya dalam keadaan yang shock, ia kemudian mandi dan masuk kerumah Ayu setelah itu dan menaruh sapu tangan Dimas dan rambutnya disana, agar menjadi bukti kalau mereka memang berhubungan, ia juga membawa beberapa foto ia dengan Ayu saat itu)

(SEKARANG)

(Andini kemudian merasa hampa saat mendengar dan membayangkan yang terjadi sebenarnya, ia kemudian menangis)

ANDINI

(teriak)

DASAR PSIKOPATTTTT!!

(Andini berusaha melawan, ia berusaha untuk melepaskan ikatan dari kedua tangannya)

RANDI

Bukan cuman anda saja yang merasa kehilangan tapi saya juga

ANDINI

ANDAA BERHATI IBLIS MANA PUNYA HATI UNTUK KEHILANGAN!! ANDA TIDAK TAHU RASANYA KEHILANGAN!! Dan sekarang anda juga membunuh orang tua yang tidak bersalah (menangis)

(Randi kemudian mendekati Andini dan melepaskan ikatannya, ia pun kemudian mengajak Andini berdiri)

ANDINI

Lepasin saya.. lepasin saya

(Andini berusaha untuk memberontak dan lari dari Randi, namun Randi memeganginya dengan kuat, kemudian Andini terjatuh)

ANDINI

Aduh… (memegang perutnya)

RANDI

(mendekati dan berbisik ke Andini)

Dengerin saya ya, kalau kamu bisa tertib saya ga akan bertindak kasar, kamu dan bayi kamu juga ga akan terluka

ADITYA

Anda mau bawa kemana Andini? Hah? Heii Jawab saya

(Randi dan Andini menuju ke mobil Randi, kemudian mereka pergi kesuatu tempat, temat itu adalah suatu gudang yang didalam pedesaan, disana ternyata diletakannya mobil Aditya yang diketahui sedang dicari polisi, ternyata disanalah Randi menyembunyikan mobil Aditya)

(Randi keluar dari mobilnya)

RANDI

Ayok, keluar..

(Andini kemudian keluar)

RANDI

Masuk kedalam mobil sekarang

(Andini sedikit curiga dengan Randi, ia meyuruhnya masuk kedalam mobil Aditya)

ANDINI

Anda mau bawa kemana saya? Anda pasti sedang merencanakan sesuatu lagi kan?

RANDI

Masuk sekarang!

ANDINI

Enggak, saya ga mau!

RANDI

Saya suah peringatkan kamu tadi, saya bisa kasarin kamu dan bayi kamu

ANDINI

Saya ga takut, kalau anda mau bunuh saya dan bayi saya juga silahkan

RANDI

(Kesal)

Baik,kamu dan bayi kamu mungkin rela untuk mati.. tapi inget kamu masih punya keluarga, Ibu Mertua kamu? Apa kamu mau Ibu Mertua kamu juga punya nasib yang sama dengan anaknya?

(Andini kemudian hanya berdiam dan berfikir)

RANDI

Kalau kamu ga mau itu terjadi, sekarang masuk kedalam

(Andini kemudian masuk kedalam mobil Aditya)

(Mereka pun lalu pergi dari gudang tersebut dan menuju rumah Andini)

-----------------

(Sesampainya di depan rumah Andini)

INT. MOBIL ADITYA-BOGOR-SORE HARI

RANDI

Dengerin saya, sekarang kamu masuk kedalam dan ambil semua barang-barang kamu, kamu masukkan kedalam koper dan bilang sama pemilik rumah itu kalau kamu mau pergi dari sana, pastiin kalau dia tau kamu masuk kedalam mobil ini, Oh yaa jangan macam-macam mau kabur kamu inget kan apa ancaman saya, saya ga main-main.. dan jangan coba kasih tau atau memberi kode sama pemilik rumah itu, atau mungkin aja nasib dia sama seperti Pak selamet

ANDINI

Hati dan pikiran anda udah dikuassi iblis!

RANDI

Udah. Sekarang keluar dan jalanin sesuai yang tadi saya bilang

(Andini kemudian keluar dari mobil tersebut dan masuk kerumahnya)

(Setelah ia selesai membereskan semuanya, ia pun kemudian mengetuk pintu rumah Rika)

RIKA

Mbak? Ada apa?

ANDINI

Begini mbak, saya mau pamit dari rumah ini

RIKA

Hah? Kenapa mbak? Tunggu-tunggu kok mendadak mbak?

ANDINI

Iya, tugas saya udah selesai.. sekarang saya dipindahin ketempat lain lagi

RIKA

Oh, gitu

(Rika sedikit bingung, dan sedikit curiga dengan ekspresi Andini yang datar)

ANDINI

Emm yaudah mbak saya pergi dulu

RIKA

Iya mbak, terima Kasih ya udah mau sewa rumah saya

ANDINI

Iya sama-sama

(Kemudian Andini masuk kedalam mobil itu lagi, disana terlihat Rika juga melihat Andini masuk kedalam mobil tersebut)

------------------------

(Kemudian Randi membawa Andini menuju gudang itu lagi dan bertukar mobil lagi, dan kemudian pulang kerumah Randi, kemudian Randi membawa kembali Andini keruangan tersebut dan mengikatnya kembali)

ADITYA

Din, kamu gapapa kan? Kamu ga diapa-apain kan sama dia?

ANDINI

Engga Dit, aku baik-baik aja

ADITYA

Apa rencana anda berikutnya hah? Anda mau jeblosin saya ke penjara? Silahkan.., tapi biarin Andini bebas dan pergi dari sini

RANDI

Kamu gila? Saya akan biarin dia pergi gitu aja? Kalau saya biarin dia pergi gitu aja sama saja dengan saya jeblosin diri saya ke penjara

ANDINI

Saya udah lakuin semua yang anda mau kan? Jadi biarin Ibu mertua saya bebas dan juga Rika

RANDI

Tenang aja, saya ga akan lakuin apapun kalau anda juga mau diajak kerja sama..

Udah kalau gitu saya mau lanjutin pencarian saudara Aditya dan juga Saudari Andini yang diduga bekerja sama untuk membunuh suaminya sendiri

ADITYA

Maksud anda apa hah?

RANDI

Anda punya cukup waktu untuk meminta jawaban kepada teman masa kecil anda ini

(Randi kemudian pergi meninggalkan mereka dan menuju kantor polisi)

ADITYA

Din, maksudnya apa? Tadi kamu disuruh lakuin apa sama dia?

ANDINI

Tadi aku kesuatu tempat Dit, terus aku dan dia pakai mobil kamu buat kerumah aku dan ambil semua barang-barang aku, dia jadiin Rika sebagai saksi kalau aku pergi dari rumah dan naik kemobil kamu, kemungkinan aku juga akan difitnah dan juga dicari sama polisi Dit

ADITYA

(menghela nafas)

Kamu kok mau ikutin semua kemauan dia sih Din, kamu tau kan dia pasti lagi rencanain sesuatu

ANDINI

AKU TERPAKSA DIT!! (Teriak)

Maaf, dia ngancem aku kalau aku ga ikutin perkataan dia maka dia akan bunuh ibu mertua aku, dan kalau aku juga bilang sama Rika saat pamitan, Rika juga bisa dibunuh sama iblis itu!

ADITYA

(Menghela nafas)

Terus kita harus gimana Din?

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar