Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
BAGAIMANA?
Suka
Favorit
Bagikan
5. BAB #5 (KEBENARAN)

INT.RUMAH ANDINI—BOGOR—PAGI HARI

(Keesokan harinya, terlihat Andini sedang memasukkan baju-baju dan barang-barang lainnya kedalam kopernya, terlihat Andini masih bersedih dan mencoba untuk mengikhlaskannya.)

(Tiba-tiba suara bel rumahnya berbunyi, Kemudian Andini membuka pintunya)

ANDINI

Dit..

ADITYA

Haii.. kamu gapapa kan?

ANDINI

Gapapa,kamu ngapain kesini pagi-pagi?

ADITYA

Mmm sebenernya aku khawatir sama kamu, jadi aku kesini deh

ANDINI

Yaudah masuk Dit

(Saat Aditya masuk, ia melihat Andini sedang memuat baju-bajunya)

ADITYA

Din.. kamu mau kemana?

ANDINI

Aku mau pulang ke Jakarta aja Dit, aku rasa semuanya udah jelas, aku gak mau membebani hidup aku dan bayi aku sama hal-hal ini lagi

ADITYA

Oh.. Iya, itu lebih baik.. kamu harus lanjutin hidup kamu, kamu punya masa depan yang harus kamu jaga

ANDINI

Dit, makasih ya udah mau temenin aku selama ini, udah mau bantuin aku

ADITYA

Iya sama-sama.. dari dulu kita emang saling bantu kan

(Tiba-tiba Andini memeluk Aditya, Aditya sangat terkejut.. ia pun membalas pelukan Andini.. kemudian Andini melepaskan pelukannya)

ANDINI

Oh ya Dit, kamu mau ga anterin aku lagi ke Rumah Pak Randi

ADITYA

Kesana lagi? Mau ngapain Din?

ANDINI

Aku cuman mau bilang terima kasih aja kok, selama ini dia udah bantu kita kan

ADITYA

Yaudah aku temenin

(Kemudian Andini dan Aditya kerumah Randi yang berada ditengah hutan)

-----------

(Sesampainya di Rumah Randi, terlihat disana masih ada mobilnya)

(Andini dan Aditya keluar dari mobil)

INT.RUMAH RANDI—BOGOR—PAGI HARI

(Aditya mengetuk pintu rumah Randi)

RANDI

Eh Dit, mbak Dini.. ayok masuk

ANDINI

Makasih

(Kemudian mereka masuk ke dalam)

RANDI

Aduh maaf ya berantakan tadi saya lagi masak sesuatu

ADITYA

Derin kemana?

RANDI

Udah udah dibawa tim saya ke kantor, rencananya nanti siang saya mau interograsi lagi di kantor

ADITYA

Oh itu, anda lagi masak apa?

RANDI

Omelet aja kok, saya emang suka omelet—

Oh ya saya hampir lupa kalian kesini ada apa?

ANDINI

Emm iya, jadi sebenernya saya mau ucapin terima kasih aja karena udah mau bantu saya buat cari kebenarannya

RANDI

Oh mengenai itu, iya sama-sama saya juga senang kalau keluarga dari kasus yang saya tangani sudah lega.. lagi pula saya juga diuntungkan karena bisa menemukan bukti untuk mengungkap bisnis illegal itu

ADITYA

Iya benar anda diuntungkan, anda bisa menguak bisnis illegal terbesar ini di Indonesia, dan yaa anda bisa naik jabatan

(Aditya tersenyum, Randi pun membalas senyumannya)

(Andini melihat-lihat dipapan mengenai kasus suaminya, papan tersebut di buat oleh Randi yang berisi informasi dahulu mengenai kasus suami Andini untuk kepentingan Investigasi)

RANDI

Oh ya anda mau omelet?

(Randi menawarkan kepada Aditya)

ADITYA

Engga, terima kasih saya sudah sarapan

RANDI

ok

(Randi kemudian mendekati Andini yang sedang melihat-lihat papan tersebut, sambil membawa piring berisi omletnya)

RANDI

Ini papan investigasi, saya biasa bikin ini kalau ada kasus yang menurut saya harus diselidiki, dan oh ya.. saya belum mengganti papannya, harusnya saya ganti saat kasus selesai atau saat kasus ditutup

(Andini masih memperhatikan beberapa foto TKP yang ditempel dipapan tersebut)

ADITYA

Din,ayok kita berangkat?--

(Andini masih terdiam, ia mengingat sesuatu dan membandingkannya dengan foto tersebut)

Din… (Aditya memegang tangan Dini)

Ayok kita berangkat

ANDINI

Tunggu dulu Dit..

(Randi kemudian menengok ke arah Andini)

ANDINI

(mengambil foto tersebut dari papan)

Ini.. foto ini..

 

ADITYA

Kenapa Din?

ANDINI

Pak , anda menemukan mobil mas Dimas saat pagi hari kan?

RANDI

Iya pagi hari, kurang lebih jam empat pagi.. itu pun dari saksi warga yang kebetulan lewat situ untuk ke stasiun bus karena mereka mau pergi ke kota,lalu mereka menghubungi kantor kami, tapi ada apa ya mbak Dini?

ANDINI

Saya baru ingat, saat terkahir kali suami saya telepon, dia bilang saat itu disana hujan, tapi kenapa tanah di TKP tidak basah ya,dan kalau diliat ban mobilnya juga basah kan, lihat deh

(Andini menunjukkan fotonya ke Randi dan Aditya)

(Randi meletakkan piringnya)

RANDI

Mbak kenapa ga pernah bilang kalau saat itu hujan?

ANDINI

Saya lupa, saat kasih keterangan dikantor pas itu saya bener-bener lupa

(Andini kemudian duduk di kursi sambil berfikir sesuatu)

ANDINI

Berarti kecelakaannya ga terjadi ditempat itu

ADITYA

Maksudnya?

ANDINI

Kecelakaan itu terjadi ditempat lain, tapi kenapa mobilnya disana?

(Randi dan Aditya juga ikut berfikir)

ADITYA

Tapi mungkin aja kan, kalau Dimas ke daerah hujan terlebih dahulu lalu terjatuh saat di daerah yang kering?

(Andini terdiam dan menatap Aditya)

ANDINI

Iya sih itu juga mungkin, tapi kalau daerah tersebut hujan deras maka otomatis daerah lain juga basah walaupun saat itu hujannya ga deras kan, ga mungkin hanya basah ditempat itu saja, kecuali jaraknya belasan kilometer mungkin aja bisa

(Andini kemudian melihat hasil investigasi kembali ke papan)

ANDINI

Pak Randi saya mau tanya, menurut prediksi polisi.. kecelakaan terjadi jam berapa?

RANDI

Menurut keterangan warga, kecelakaan terjadi sekitar pukul tiga pagi, saat itu beberapa warga yang tinggalnya cukup dekat dengan TKP mendengar ledakan begitu keras saat jam 3, tapi mereka ga hiraukan, karena mereka pikir mungkin cuman ledakan pabrik yang ada disekitar mereka aja.

ANDINI

Kalau memang tanah tersebut sempat basah karena terguyur hujan deras dan lalu kering saat foto tersebut diambil,dan Mas Dimas tutup telepon saya pada saat jam 11 malam,berarti ada waktu sekitar 4 jam untuk tanah itu kering.. tidak mungkin tanah bisa kering dengan cepat dalam waktu 4 jam saja, apalagi hujannya cukup deras

RANDI

Itu masuk akal sih

ANDINI

Ada dua kemungkinan, tanah tersebut memang sempat terguyur hujan deras lalu kering dalam waktu 4 jam, atau memang kecelakaan tidak terjadi disana

ADITYA

Kalau kecelakaan ga terjadi disana?

ANDINI

Berarti..(tercengan dan menarik nafas) kecelakaan ga terjadi dengan sendirinya

ADITYA

Maksudnya?

RANDI

Ini bisa jadi kasus pembunuhan berencana

(Andini benar-benar terkejut saat ia tau bahwa kecelakaan ini bukanlah kecelakaan yang sesunggunya, melainkan kecelakaan yang direncanakan, ia kemudian benar-benar resah, nafasnya jadi sulit dikendalikan)

ADITYA

Din, kamu gapapa? Aku ambil minum dulu ya?

(Andini masih melamun dan merasa bingung, ia mencoba untuk mengingat kembali percakapannya dengan suaminya saat itu)

(FLASHBACK ILUSTRASI)

DIMAS

Iya yaudah.. aku tutup teleponnya dulu ya, soalnya disini ujan deras takut ga fokus

(Dimas langsung mematikan teleponnya, Andini bingung)

ANDINI

Hallo mas.. hallo.. kok putus sii

(SEKARANG)

(Aditya mengambil minum untuk Andini di dapur)

ANDINI

Kalau gitu kita harus buka lagi kasus ini kan, Pak Randi .. anda tau kan dimana aja daerah atau tempat yang saat itu sedang hujan deras?

RANDI

Anak buah saya yang akan dapetin informasi tentang itu, sebentatr saya telepon dia dulu

(Randi pun menelpon Haris, anak buahnya)

RANDI

Ris, kamu kesini ya sekarang dan oh ya kamu inget kan kasus kecelakaannya saudara Dimas yang pas itu kita tutup, iya kamu bawa denah lokasi dekat kecelakaan itu dan juga tempat-tempat mana aja yang saat itu hujan deras

HARIS (Kantor Polisi)

Loh Pak, kasus itukan udah ditutup

RANDI

Iya kita buka lagi sekarang, itu bukan kasus kecelakaan Ris, itu kasus pembunuhan

HARIS (Kantor Polisi)

Baik pak saya akan bawa daftar tempatnya

RANDI

Iya Ris, cepat yaa

RANDI

Anak buah saya sedang menuju kesini, kita harus melibatkan kembali seluruh tim saya dalam hal ini

ANDINI

Iya, tapi saya juga mau terlibat dalam kasus ini.. saya juga mau cari tau apa yang sebenernya terjadi

ADITYA

Din, ini ga baik buat kamu dan kandungan kamu, menghadapi pembunuh suami kamu yang entah dia dimana dan ga tau siapa orangnya, itu terlalu bahaya din.. biarin Polisi aja yang cari tau dan nanganin semuanya

ANDINI

Tapi aku ga bisa diem gitu aja dit, aku gak mau cuman nunggu hasil pencarian polisi

RANDI

Aditya benar mbak, mending kasus ini serahkan saja semuanya pada polisi

ANDINI

Enggak, aku juga mau tau yang sebenarnya terjadi

(Setelah kurang lebih setengah jam, Haris akhirnya datang ke Rumah Randi)

(Haris mengetuk pintu rumah Randi, Randi membukannya)

RANDI

Masuk Ris, gimana kamu udah dapat lokasi mana aja

HARIS

Udah pak, tadi saya udah cek.. (meletakkan denah diatas meja)

Ada sekitar 4 titik yang hujan deras saat malam itu, ini.. ini .. ini dan terakhir ini (menunjuk daerah tersebut) jarak dari keempat daerah tersebut ke TKP cukup jauh sekitar 14 KM

RANDI

Ok, kita beri nama ini titik A,B,C,D (Menunjuk ketempat tersebut)

HARIS

Maaf pak, kalau saya boleh tau Memangnya ada apa ya Pak?

RANDI

Mbak Andini istri dari saudara Dimas meencurigai sesuatu dari foto ini (menunjukkan foto tersebut). Mbak Andini bilang kalau terakhir kali dia telepon sama suaminya saat itu saudara Dimas bilang sedang hujan deras disana, lalu kita cek kembali di foto TKP bahwa ban mobil memang terkena lumpur tapi tanah di TKP kering, itulah awal kecurigaannya.. ini salah saya juga karena tidak teliti lagi dalam menangni kasus ini.. untuk itulah saya menduga ini kasus pembunuhan

HARIS

Baik pak, kalau gitu apa yang bisa saya lakukan?

RANDI

Kerahkan tim untuk menuju titik C dan D terlebih dahulu

HARIS

Baik pak, saya dan tim akan segera kesana   

(Haris beserta anggota tim kepolisian lainnya lalu pergi ke tempat )

ANDINI

Kalau begitu Saya mau pergi ke titik A dan B

RANDI

Mbak Andini tunggu dulu, biarkan polisi yang menangani ini mbak, mbak boleh melihat proses investigasi namun mbak jangan pergi sendirian kesana tanpa didampingi pihak berwajib, akan terlalu berbahaya

ADITYA

Iya Din bahaya, kalau misalnya penjahatnya masih ada disana gimana?

ANDINI

Justu kita harus cepet-cepet kesana Dit, sebelum penjahatnya tau kalau kita udah tau lokasinya, bisa-bisa mereka nanti hapus jejak dan buktinya lagi

ADITYA

Iya din aku tau, tapi kan kita belum tau tempat itu seperti apa, nanti kalau jalan atau medannya terlalu berat kan bahaya juga buat kamu dan kandungan kamu

ANDINI

Pokoknya aku mau tetep kesana sekarang, terserah kalau kamu mau ikut atau engga

(Andini pergi)

ADITYA

(Menghela nafas)

Din.. Diniii

ANDINI

Apa lagiii?

ADITYA

Tunggu dulu dong.. Ok, ok aku temenin yaa

RANDI

Iya mbak, saya juga temenin mbak kesana

(Kemudian Andini, Randi dan Aditya menuju ke titik A)

---------------

(Sesampainya mereka di titik A_

EXT.HUTAN TITIK A—BOGOR—SIANG HARI

(Andini, Aditya dan Randi turun dari mobil dan mulai menyusuri hutan tersebut, disana terlihat hanya pohon-pohon besar saja, dan beberapa kebun serta rumah milik warga, karena daerah tersebut masih dekat dengan pedesaan)

(Aditya membantu Andini untuk berjalan, karena tanahnya cukup basah dan licin)

ANDINI

Apa disini ada perkampungan? kita bisa tanya ke rumah tersebut kan, mungkin mereka pernah melihat atau mendengar sesuatu

RANDI

Saya juga gak tau mbak, saya belum pernah kesini.. tapi sepertinya masih ada rumah-rumah dekat sini, karena kalau dilihat dari jaraknya cukup dekat dengan desa

ANDINI

Kalau gitu kita liat kesana, mungkin aja ada orang

(Andini, Aditya dan Randi berjalan lagi)

RANDI

Eh itu disana ada rumah

(Mereka mendekati rumah tersebut)

(Randi mengetuk pintu rumah tersebut)

(Seseorang membukanya)

RANDI

Hallo mbah, saya Randi dari kepolisian .. ini temen-temen saya

(Mbah itu melihat kearah Andini dan Aditya dengan wajah datar, kemudian mereka tersenyum)

RANDI

Mbah kita mau bicara sebentar boleh?

(Mbah itu hanya diam saja dan hanya melihat-lihat)

RANDI

Mbah?

MBAH (Female)

Bicara apa?

RANDI

Mbah siapa namanya?

MBAH (FEMALE)

Mae

RANDI

Mbah Mae tinggal sama siapa disini?

MBAH MAE

Sama anak laki-laki saya

RANDI

Kalau boleh tau anak laki-laki mbah dimana?

MBAH MAE

Lagi dikebun ngambil kelapa

RANDI

Oh gitu, mbah saya boleh tanya?

MBAH MAE

   Mau tanya apa?

(Tiba-tiba anak laki-laki dari mbah Mae pulang kerumahnya)

(Dia terlihat sangat bingung, karena selama ini rumahnya jarang sekali dikunjungi orang)

ALI

Ada apa ini?

RANDI

ee.. perkenalkan saya Randi dari kepolisian, dan mereka teman-teman saya, maaf mas nya ini anaknya Mbah mae?

ALI

Iya saya Ali, kenapa ya sama ibu saya?

RANDI

Oh engga ada apa-apa kok, kita mau tanya aja sekitar satu bulan yang lalu kan ujan deras ya disini, mbah atau masnya pernah denger sesuatu atau liat sesuatu?

ALI

Liat apa ya Pak?

ANDINI

mmm.. begini mas, kita lagi nyari orang, nah tapi kita ga tau orangnya kayak gimana, kita lagi coba cari tau, masnya pernah liat orang mencurigakan lewat sini atau orang teriak atau mungkin masnya pernah liat mobil masuk sini?

ALI

Kalau satu bulan yang lalu saya ga tau Pak Mbak, saya lupaan orangnya.. ibu saya juga ga pernah keluar rumah tapi yang jelas tempat ini memang jarang dilalu orang, Karena kanan kiri hutan dan kebun, orang pun kadang jarang lewat jalan raya didepan sana.. katanya sih serem, mangkannya orang lebih pakai jalan yang ada lampunya disebelah sana, karena lebih terang dan juga jalannya bagus buat ke kota

ANDINI

Ohh jalan yang ada lampunya disebelah sana buat arah ke kota ya mas?

ALI

Iya mbak, itu jalan ke kota

(Andini langsung menengok kearah Randi)

RANDI

Kalau gitu makasih ya mas, mbah.. kita pamit dulu

ALI

Iya Pak sama-sama

(Andini, Randi dan Aditya kemudian menuju kemobil)

ANDINI

Jalan yang ada lampunya itu disebelah mana?

RANDI

Entah, saya juga ga tau.. saya jarang cek-cek daerah sini.. saya taunya satu jalan doang dari desa ke kota, saya juga baru tau ada jalan lain

ADITYA

Mungkin jalan itu serem kali, jadi orang-orang ga berani buat lewat situ

ANDINI

Jadi penasaran, kita kesana aja

ADITYA

Din, ini udah mau sore dan gelap.. kita pulang aja dulu, besok kita lanjutin lagi

RANDI

Aditya bener, mbak kita lanjutin besok lagi aja

(Tiba-tiba ponsel Randi bordering)

RANDI

Hallo ris

HARIS

Hallo pak, saya mau buat laporan.. tim kita udah lacak titik D, tapi kita ga nemu apa-apa, rencananya besok kita cek titik C

RANDI

Kamu yakin udah cek semuanya?

HARIS

Sudah Pak, jalan dan Medannya terlalu berbahaya ada jurang yang cukup terjal dan bebatuan besar yang menghalangi jalan, bahkan tadi ada salah satu anggota juga yang hampir terjatuh, kayaknya mustahil juga orang ke hutan ini

RANDI

Yasudah, sudahi saja pencariannya.. kita kembali ke kantor

HARIS

Baik pak

ANDINI

Kenapa?

RANDI

Haris laporan, katanya sudah cek titik D tapi gak nemu apa-apa.. kata Haris medan dan jalannya terlalu berbahaya buat dilewatin orang, katanya juga ada salah satu anggota yang hampir terjatuh

ANDINI

Ya ampun

RANDI

Iya, untuk itulah saya bilang ke Haris untuk balik ke kantor dan lanjutkan investigasi besok

ANDINI

Kalau gitu kita juga pulang aja, kita lanjutkan besok

(Kemudian Andini, Aditya dan Randi pulang kerumah masing-masing)

INT.RUMAH ANDINI-BOGOR-MALAM HARI

Terlihat Andini sedang mengelus perutnya yang bertambah besar, ia pun kemudian mengambil ponselnya dan melihat foto TKP yang ia potret di papan rumah Randi, ia melamun dan memandangi mobil suaminya tersebut, ia teringat saat baru menikah dan membeli mobil baru tersebut

(FLASHBACK ILUSTRASI)

INT. RUMAH ANDINI DAN DIMAS-JAKARTA-2015

(Dimas menggendong Andini menuju kamarnya, malam itu adalah malam pernikahan mereka, mereka msih mengenakan baju pernikahan)

(Mereka menaiki tangga, Dimas membuka pintu kamarnya dan meletakkan Dini diatas Kasur, ia pun tidur disampingnya)

ANDINI

Aku seneng deh mas kita udah nikah

DIMAS

Iya aku juga

ANDINI

Setelah bersusah payah membujuk Ibu, akhirnya Ibu setuju

Dimas menatap Andini dan tersenyu, Andini membalas senyumannya

(Setelah berbulan-bulan menikah, akhirnya Dimas membeli mobil keduanya)

DIMAS

Sayang.. sayang..

(Mendengar panggilan suaminya, Andini yang berada di dapur langsung menemui suaminya)

ANDINI

Kenapa sih Mas, kok teriak-teriak?

DIMAS

Aku punya kejutan buat kamu

ANDINI

Kejutan apa?

DIMAS

Udah pokoknya kamu tutup mata kamu ya, terus ikutin aku

ANDINI

Iya tapi kita mau kemana?

DIMAS

Udaaah kamu ikutin aja

ANDINI

Yaudah-yaudah..

(Andini mengikuti Dimas ke luar rumahnya)

DIMAS

Kalau aku bilang buka, buka yaa

ANDINI

Iyaa

DIMAS

Ok buka mata kamu sekarang

ANDINI

Aku buka nih ya (membuka mata)

DIMAS

Taraaaa…

(Andini terkejut)

ANDINI

Ini mobil siapa mas? Bagus banget

DIMAS

Mobil kita laaah

ANDINI

Hah, kamu serius?

DIMAS

Iya, masa aku bercanda

(Andini merasa terkejut dan bahagaia, kemudian ia memeluk Dimas dan masuk kedalam mobil tersebut)

 

(SEKARANG)

INT. RUMAH ANDINI-BOGOR-MALAM HARI

(Terlihat Andini masih memandangi foto itu, lalu ia tersenyum dan meneteskan air matanya)

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar