Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT.RUMAH ANDINI—BOGOR—PAGI HARI
(Keesokan harinya, terlihat Andini sedang memasukkan baju-baju dan barang-barang lainnya kedalam kopernya, terlihat Andini masih bersedih dan mencoba untuk mengikhlaskannya.)
(Tiba-tiba suara bel rumahnya berbunyi, Kemudian Andini membuka pintunya)
ANDINI
Dit..
ADITYA
Haii.. kamu gapapa kan?
ANDINI
Gapapa,kamu ngapain kesini pagi-pagi?
ADITYA
Mmm sebenernya aku khawatir sama kamu, jadi aku kesini deh
ANDINI
Yaudah masuk Dit
(Saat Aditya masuk, ia melihat Andini sedang memuat baju-bajunya)
ADITYA
Din.. kamu mau kemana?
ANDINI
Aku mau pulang ke Jakarta aja Dit, aku rasa semuanya udah jelas, aku gak mau membebani hidup aku dan bayi aku sama hal-hal ini lagi
ADITYA
Oh.. Iya, itu lebih baik.. kamu harus lanjutin hidup kamu, kamu punya masa depan yang harus kamu jaga
ANDINI
Dit, makasih ya udah mau temenin aku selama ini, udah mau bantuin aku
ADITYA
Iya sama-sama.. dari dulu kita emang saling bantu kan
(Tiba-tiba Andini memeluk Aditya, Aditya sangat terkejut.. ia pun membalas pelukan Andini.. kemudian Andini melepaskan pelukannya)
ANDINI
Oh ya Dit, kamu mau ga anterin aku lagi ke Rumah Pak Randi
ADITYA
Kesana lagi? Mau ngapain Din?
ANDINI
Aku cuman mau bilang terima kasih aja kok, selama ini dia udah bantu kita kan
ADITYA
Yaudah aku temenin
(Kemudian Andini dan Aditya kerumah Randi yang berada ditengah hutan)
-----------
(Sesampainya di Rumah Randi, terlihat disana masih ada mobilnya)
(Andini dan Aditya keluar dari mobil)
INT.RUMAH RANDI—BOGOR—PAGI HARI
(Aditya mengetuk pintu rumah Randi)
RANDI
Eh Dit, mbak Dini.. ayok masuk
ANDINI
Makasih
(Kemudian mereka masuk ke dalam)
RANDI
Aduh maaf ya berantakan tadi saya lagi masak sesuatu
ADITYA
Derin kemana?
RANDI
Udah udah dibawa tim saya ke kantor, rencananya nanti siang saya mau interograsi lagi di kantor
ADITYA
Oh itu, anda lagi masak apa?
RANDI
Omelet aja kok, saya emang suka omelet—
Oh ya saya hampir lupa kalian kesini ada apa?
ANDINI
Emm iya, jadi sebenernya saya mau ucapin terima kasih aja karena udah mau bantu saya buat cari kebenarannya
RANDI
Oh mengenai itu, iya sama-sama saya juga senang kalau keluarga dari kasus yang saya tangani sudah lega.. lagi pula saya juga diuntungkan karena bisa menemukan bukti untuk mengungkap bisnis illegal itu
ADITYA
Iya benar anda diuntungkan, anda bisa menguak bisnis illegal terbesar ini di Indonesia, dan yaa anda bisa naik jabatan
(Aditya tersenyum, Randi pun membalas senyumannya)
(Andini melihat-lihat dipapan mengenai kasus suaminya, papan tersebut di buat oleh Randi yang berisi informasi dahulu mengenai kasus suami Andini untuk kepentingan Investigasi)
RANDI
Oh ya anda mau omelet?
(Randi menawarkan kepada Aditya)
ADITYA
Engga, terima kasih saya sudah sarapan
RANDI
ok
(Randi kemudian mendekati Andini yang sedang melihat-lihat papan tersebut, sambil membawa piring berisi omletnya)
RANDI
Ini papan investigasi, saya biasa bikin ini kalau ada kasus yang menurut saya harus diselidiki, dan oh ya.. saya belum mengganti papannya, harusnya saya ganti saat kasus selesai atau saat kasus ditutup
(Andini masih memperhatikan beberapa foto TKP yang ditempel dipapan tersebut)
ADITYA
Din,ayok kita berangkat?--
(Andini masih terdiam, ia mengingat sesuatu dan membandingkannya dengan foto tersebut)
Din… (Aditya memegang tangan Dini)
Ayok kita berangkat
ANDINI
Tunggu dulu Dit..
(Randi kemudian menengok ke arah Andini)
ANDINI
(mengambil foto tersebut dari papan)
Ini.. foto ini..
ADITYA
Kenapa Din?
ANDINI
Pak , anda menemukan mobil mas Dimas saat pagi hari kan?
RANDI
Iya pagi hari, kurang lebih jam empat pagi.. itu pun dari saksi warga yang kebetulan lewat situ untuk ke stasiun bus karena mereka mau pergi ke kota,lalu mereka menghubungi kantor kami, tapi ada apa ya mbak Dini?
ANDINI
Saya baru ingat, saat terkahir kali suami saya telepon, dia bilang saat itu disana hujan, tapi kenapa tanah di TKP tidak basah ya,dan kalau diliat ban mobilnya juga basah kan, lihat deh
(Andini menunjukkan fotonya ke Randi dan Aditya)
(Randi meletakkan piringnya)
RANDI
Mbak kenapa ga pernah bilang kalau saat itu hujan?
ANDINI
Saya lupa, saat kasih keterangan dikantor pas itu saya bener-bener lupa
(Andini kemudian duduk di kursi sambil berfikir sesuatu)
ANDINI
Berarti kecelakaannya ga terjadi ditempat itu
ADITYA
Maksudnya?
ANDINI
Kecelakaan itu terjadi ditempat lain, tapi kenapa mobilnya disana?
(Randi dan Aditya juga ikut berfikir)
ADITYA
Tapi mungkin aja kan, kalau Dimas ke daerah hujan terlebih dahulu lalu terjatuh saat di daerah yang kering?
(Andini terdiam dan menatap Aditya)
ANDINI
Iya sih itu juga mungkin, tapi kalau daerah tersebut hujan deras maka otomatis daerah lain juga basah walaupun saat itu hujannya ga deras kan, ga mungkin hanya basah ditempat itu saja, kecuali jaraknya belasan kilometer mungkin aja bisa
(Andini kemudian melihat hasil investigasi kembali ke papan)
ANDINI
Pak Randi saya mau tanya, menurut prediksi polisi.. kecelakaan terjadi jam berapa?
RANDI
Menurut keterangan warga, kecelakaan terjadi sekitar pukul tiga pagi, saat itu beberapa warga yang tinggalnya cukup dekat dengan TKP mendengar ledakan begitu keras saat jam 3, tapi mereka ga hiraukan, karena mereka pikir mungkin cuman ledakan pabrik yang ada disekitar mereka aja.
ANDINI
Kalau memang tanah tersebut sempat basah karena terguyur hujan deras dan lalu kering saat foto tersebut diambil,dan Mas Dimas tutup telepon saya pada saat jam 11 malam,berarti ada waktu sekitar 4 jam untuk tanah itu kering.. tidak mungkin tanah bisa kering dengan cepat dalam waktu 4 jam saja, apalagi hujannya cukup deras
RANDI
Itu masuk akal sih
ANDINI
Ada dua kemungkinan, tanah tersebut memang sempat terguyur hujan deras lalu kering dalam waktu 4 jam, atau memang kecelakaan tidak terjadi disana
ADITYA
Kalau kecelakaan ga terjadi disana?
ANDINI
Berarti..(tercengan dan menarik nafas) kecelakaan ga terjadi dengan sendirinya
ADITYA
Maksudnya?
RANDI
Ini bisa jadi kasus pembunuhan berencana
(Andini benar-benar terkejut saat ia tau bahwa kecelakaan ini bukanlah kecelakaan yang sesunggunya, melainkan kecelakaan yang direncanakan, ia kemudian benar-benar resah, nafasnya jadi sulit dikendalikan)
ADITYA
Din, kamu gapapa? Aku ambil minum dulu ya?
(Andini masih melamun dan merasa bingung, ia mencoba untuk mengingat kembali percakapannya dengan suaminya saat itu)
(FLASHBACK ILUSTRASI)
DIMAS
Iya yaudah.. aku tutup teleponnya dulu ya, soalnya disini ujan deras takut ga fokus
(Dimas langsung mematikan teleponnya, Andini bingung)
ANDINI
Hallo mas.. hallo.. kok putus sii
(SEKARANG)
(Aditya mengambil minum untuk Andini di dapur)
ANDINI
Kalau gitu kita harus buka lagi kasus ini kan, Pak Randi .. anda tau kan dimana aja daerah atau tempat yang saat itu sedang hujan deras?
RANDI
Anak buah saya yang akan dapetin informasi tentang itu, sebentatr saya telepon dia dulu
(Randi pun menelpon Haris, anak buahnya)
RANDI
Ris, kamu kesini ya sekarang dan oh ya kamu inget kan kasus kecelakaannya saudara Dimas yang pas itu kita tutup, iya kamu bawa denah lokasi dekat kecelakaan itu dan juga tempat-tempat mana aja yang saat itu hujan deras
HARIS (Kantor Polisi)
Loh Pak, kasus itukan udah ditutup
RANDI
Iya kita buka lagi sekarang, itu bukan kasus kecelakaan Ris, itu kasus pembunuhan
HARIS (Kantor Polisi)
Baik pak saya akan bawa daftar tempatnya
RANDI
Iya Ris, cepat yaa
RANDI
Anak buah saya sedang menuju kesini, kita harus melibatkan kembali seluruh tim saya dalam hal ini
ANDINI
Iya, tapi saya juga mau terlibat dalam kasus ini.. saya juga mau cari tau apa yang sebenernya terjadi
ADITYA
Din, ini ga baik buat kamu dan kandungan kamu, menghadapi pembunuh suami kamu yang entah dia dimana dan ga tau siapa orangnya, itu terlalu bahaya din.. biarin Polisi aja yang cari tau dan nanganin semuanya
ANDINI
Tapi aku ga bisa diem gitu aja dit, aku gak mau cuman nunggu hasil pencarian polisi
RANDI
Aditya benar mbak, mending kasus ini serahkan saja semuanya pada polisi
ANDINI
Enggak, aku juga mau tau yang sebenarnya terjadi
(Setelah kurang lebih setengah jam, Haris akhirnya datang ke Rumah Randi)
(Haris mengetuk pintu rumah Randi, Randi membukannya)
RANDI
Masuk Ris, gimana kamu udah dapat lokasi mana aja
HARIS
Udah pak, tadi saya udah cek.. (meletakkan denah diatas meja)
Ada sekitar 4 titik yang hujan deras saat malam itu, ini.. ini .. ini dan terakhir ini (menunjuk daerah tersebut) jarak dari keempat daerah tersebut ke TKP cukup jauh sekitar 14 KM
RANDI
Ok, kita beri nama ini titik A,B,C,D (Menunjuk ketempat tersebut)
HARIS
Maaf pak, kalau saya boleh tau Memangnya ada apa ya Pak?
RANDI
Mbak Andini istri dari saudara Dimas meencurigai sesuatu dari foto ini (menunjukkan foto tersebut). Mbak Andini bilang kalau terakhir kali dia telepon sama suaminya saat itu saudara Dimas bilang sedang hujan deras disana, lalu kita cek kembali di foto TKP bahwa ban mobil memang terkena lumpur tapi tanah di TKP kering, itulah awal kecurigaannya.. ini salah saya juga karena tidak teliti lagi dalam menangni kasus ini.. untuk itulah saya menduga ini kasus pembunuhan
HARIS
Baik pak, kalau gitu apa yang bisa saya lakukan?
RANDI
Kerahkan tim untuk menuju titik C dan D terlebih dahulu
HARIS
Baik pak, saya dan tim akan segera kesana
(Haris beserta anggota tim kepolisian lainnya lalu pergi ke tempat )
ANDINI
Kalau begitu Saya mau pergi ke titik A dan B
RANDI
Mbak Andini tunggu dulu, biarkan polisi yang menangani ini mbak, mbak boleh melihat proses investigasi namun mbak jangan pergi sendirian kesana tanpa didampingi pihak berwajib, akan terlalu berbahaya
ADITYA
Iya Din bahaya, kalau misalnya penjahatnya masih ada disana gimana?
ANDINI
Justu kita harus cepet-cepet kesana Dit, sebelum penjahatnya tau kalau kita udah tau lokasinya, bisa-bisa mereka nanti hapus jejak dan buktinya lagi
ADITYA
Iya din aku tau, tapi kan kita belum tau tempat itu seperti apa, nanti kalau jalan atau medannya terlalu berat kan bahaya juga buat kamu dan kandungan kamu
ANDINI
Pokoknya aku mau tetep kesana sekarang, terserah kalau kamu mau ikut atau engga
(Andini pergi)
ADITYA
(Menghela nafas)
Din.. Diniii
ANDINI
Apa lagiii?
ADITYA
Tunggu dulu dong.. Ok, ok aku temenin yaa
RANDI
Iya mbak, saya juga temenin mbak kesana
(Kemudian Andini, Randi dan Aditya menuju ke titik A)
---------------
(Sesampainya mereka di titik A_
EXT.HUTAN TITIK A—BOGOR—SIANG HARI
(Andini, Aditya dan Randi turun dari mobil dan mulai menyusuri hutan tersebut, disana terlihat hanya pohon-pohon besar saja, dan beberapa kebun serta rumah milik warga, karena daerah tersebut masih dekat dengan pedesaan)
(Aditya membantu Andini untuk berjalan, karena tanahnya cukup basah dan licin)
ANDINI
Apa disini ada perkampungan? kita bisa tanya ke rumah tersebut kan, mungkin mereka pernah melihat atau mendengar sesuatu
RANDI
Saya juga gak tau mbak, saya belum pernah kesini.. tapi sepertinya masih ada rumah-rumah dekat sini, karena kalau dilihat dari jaraknya cukup dekat dengan desa
ANDINI
Kalau gitu kita liat kesana, mungkin aja ada orang
(Andini, Aditya dan Randi berjalan lagi)
RANDI
Eh itu disana ada rumah
(Mereka mendekati rumah tersebut)
(Randi mengetuk pintu rumah tersebut)
(Seseorang membukanya)
RANDI
Hallo mbah, saya Randi dari kepolisian .. ini temen-temen saya
(Mbah itu melihat kearah Andini dan Aditya dengan wajah datar, kemudian mereka tersenyum)
RANDI
Mbah kita mau bicara sebentar boleh?
(Mbah itu hanya diam saja dan hanya melihat-lihat)
RANDI
Mbah?
MBAH (Female)
Bicara apa?
RANDI
Mbah siapa namanya?
MBAH (FEMALE)
Mae
RANDI
Mbah Mae tinggal sama siapa disini?
MBAH MAE
Sama anak laki-laki saya
RANDI
Kalau boleh tau anak laki-laki mbah dimana?
MBAH MAE
Lagi dikebun ngambil kelapa
RANDI
Oh gitu, mbah saya boleh tanya?
MBAH MAE
Mau tanya apa?
(Tiba-tiba anak laki-laki dari mbah Mae pulang kerumahnya)
(Dia terlihat sangat bingung, karena selama ini rumahnya jarang sekali dikunjungi orang)
ALI
Ada apa ini?
RANDI
ee.. perkenalkan saya Randi dari kepolisian, dan mereka teman-teman saya, maaf mas nya ini anaknya Mbah mae?
ALI
Iya saya Ali, kenapa ya sama ibu saya?
RANDI
Oh engga ada apa-apa kok, kita mau tanya aja sekitar satu bulan yang lalu kan ujan deras ya disini, mbah atau masnya pernah denger sesuatu atau liat sesuatu?
ALI
Liat apa ya Pak?
ANDINI
mmm.. begini mas, kita lagi nyari orang, nah tapi kita ga tau orangnya kayak gimana, kita lagi coba cari tau, masnya pernah liat orang mencurigakan lewat sini atau orang teriak atau mungkin masnya pernah liat mobil masuk sini?
ALI
Kalau satu bulan yang lalu saya ga tau Pak Mbak, saya lupaan orangnya.. ibu saya juga ga pernah keluar rumah tapi yang jelas tempat ini memang jarang dilalu orang, Karena kanan kiri hutan dan kebun, orang pun kadang jarang lewat jalan raya didepan sana.. katanya sih serem, mangkannya orang lebih pakai jalan yang ada lampunya disebelah sana, karena lebih terang dan juga jalannya bagus buat ke kota
ANDINI
Ohh jalan yang ada lampunya disebelah sana buat arah ke kota ya mas?
ALI
Iya mbak, itu jalan ke kota
(Andini langsung menengok kearah Randi)
RANDI
Kalau gitu makasih ya mas, mbah.. kita pamit dulu
ALI
Iya Pak sama-sama
(Andini, Randi dan Aditya kemudian menuju kemobil)
ANDINI
Jalan yang ada lampunya itu disebelah mana?
RANDI
Entah, saya juga ga tau.. saya jarang cek-cek daerah sini.. saya taunya satu jalan doang dari desa ke kota, saya juga baru tau ada jalan lain
ADITYA
Mungkin jalan itu serem kali, jadi orang-orang ga berani buat lewat situ
ANDINI
Jadi penasaran, kita kesana aja
ADITYA
Din, ini udah mau sore dan gelap.. kita pulang aja dulu, besok kita lanjutin lagi
RANDI
Aditya bener, mbak kita lanjutin besok lagi aja
(Tiba-tiba ponsel Randi bordering)
RANDI
Hallo ris
HARIS
Hallo pak, saya mau buat laporan.. tim kita udah lacak titik D, tapi kita ga nemu apa-apa, rencananya besok kita cek titik C
RANDI
Kamu yakin udah cek semuanya?
HARIS
Sudah Pak, jalan dan Medannya terlalu berbahaya ada jurang yang cukup terjal dan bebatuan besar yang menghalangi jalan, bahkan tadi ada salah satu anggota juga yang hampir terjatuh, kayaknya mustahil juga orang ke hutan ini
RANDI
Yasudah, sudahi saja pencariannya.. kita kembali ke kantor
HARIS
Baik pak
ANDINI
Kenapa?
RANDI
Haris laporan, katanya sudah cek titik D tapi gak nemu apa-apa.. kata Haris medan dan jalannya terlalu berbahaya buat dilewatin orang, katanya juga ada salah satu anggota yang hampir terjatuh
ANDINI
Ya ampun
RANDI
Iya, untuk itulah saya bilang ke Haris untuk balik ke kantor dan lanjutkan investigasi besok
ANDINI
Kalau gitu kita juga pulang aja, kita lanjutkan besok
(Kemudian Andini, Aditya dan Randi pulang kerumah masing-masing)
INT.RUMAH ANDINI-BOGOR-MALAM HARI
Terlihat Andini sedang mengelus perutnya yang bertambah besar, ia pun kemudian mengambil ponselnya dan melihat foto TKP yang ia potret di papan rumah Randi, ia melamun dan memandangi mobil suaminya tersebut, ia teringat saat baru menikah dan membeli mobil baru tersebut
(FLASHBACK ILUSTRASI)
INT. RUMAH ANDINI DAN DIMAS-JAKARTA-2015
(Dimas menggendong Andini menuju kamarnya, malam itu adalah malam pernikahan mereka, mereka msih mengenakan baju pernikahan)
(Mereka menaiki tangga, Dimas membuka pintu kamarnya dan meletakkan Dini diatas Kasur, ia pun tidur disampingnya)
ANDINI
Aku seneng deh mas kita udah nikah
DIMAS
Iya aku juga
ANDINI
Setelah bersusah payah membujuk Ibu, akhirnya Ibu setuju
Dimas menatap Andini dan tersenyu, Andini membalas senyumannya
(Setelah berbulan-bulan menikah, akhirnya Dimas membeli mobil keduanya)
DIMAS
Sayang.. sayang..
(Mendengar panggilan suaminya, Andini yang berada di dapur langsung menemui suaminya)
ANDINI
Kenapa sih Mas, kok teriak-teriak?
DIMAS
Aku punya kejutan buat kamu
ANDINI
Kejutan apa?
DIMAS
Udah pokoknya kamu tutup mata kamu ya, terus ikutin aku
ANDINI
Iya tapi kita mau kemana?
DIMAS
Udaaah kamu ikutin aja
ANDINI
Yaudah-yaudah..
(Andini mengikuti Dimas ke luar rumahnya)
DIMAS
Kalau aku bilang buka, buka yaa
ANDINI
Iyaa
DIMAS
Ok buka mata kamu sekarang
ANDINI
Aku buka nih ya (membuka mata)
DIMAS
Taraaaa…
(Andini terkejut)
ANDINI
Ini mobil siapa mas? Bagus banget
DIMAS
Mobil kita laaah
ANDINI
Hah, kamu serius?
DIMAS
Iya, masa aku bercanda
(Andini merasa terkejut dan bahagaia, kemudian ia memeluk Dimas dan masuk kedalam mobil tersebut)
(SEKARANG)
INT. RUMAH ANDINI-BOGOR-MALAM HARI
(Terlihat Andini masih memandangi foto itu, lalu ia tersenyum dan meneteskan air matanya)