Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
73. EXT. DEPAN RUANG DARURAT – SIANG
Hasbi menunggu dengan cemas di luar ruang darurat. Tak lama kemudian, dr.Adyan keluar, Hasbi segera menghampirinya.
HASBI
Alin kenapa, Om?
DR.ADYAN
Dia kelelahan.
HASBI
Bener cuma kelelahan, Om?
DR.ADYAN
Iya. Dia memang susah kalau disuruh istirahat.
HASBI
Tapi, wajah dia pucet banget, Om.
DR.ADYAN
Kamu tenang aja, Hasbi. Nanti Om kasih dia vitamin.
(jeda)
Kamu ... kayaknya khawatir sekali sama Alin.
HASBI
(terbata-bata)
Iya lah, Om. Sebagai temen ya khawatir, lah.
DR.ADYAN
Iya, iya. Om ngerti. Pokoknya, Om akan rawat dia dengan baik. Sekarang, biarkan Alin istirahat dulu.
HASBI
Makasih, Om.
CUT TO:
START OF MONTAGE
74. Hasbi bangun tidur saat di luar tampak masih gelap. Ia merapikan tempat tidur.
75. Hasbi salat subuh berjamaah di musala.
76. Hasbi membantu memasak sarapan di dapur kantin. Kini, ia tampak begitu gesit dalam membantu relawan yang lain.
77. Hasbi tampak gesit saat mencuci dan menjemur pakaian.
78. Hasbi menyiram tanaman.
END OF MONTAGE
CUT TO:
79. EXT. TAMAN BELAKANG HOSPICE – SIANG
Alin sedang duduk di bangku taman, sembari menggambar. Hasbi menghampiri dan duduk di sampingnya. Hasbi menyerahkan seikat bunga baby breath.
HASBI
Ini buat kamu.
ALIN
Kamu petik ini dari taman?
HASBI
Iya.
ALIN
Kenapa kamu petik? Bunganya jadi bakal cepet layu, kan.
HASBI
Ah, iya juga ya. Maaf, tadi nggak kepikiran. Tadinya cuma mau kasih kamu hadiah, tapi aku nggak punya apa-apa.
ALIN
(menerima bunga Hasbi)
Jangan diulangi!
HASBI
Iya.
(mengamati gambar Alin)
Gambar kamu makin bagus. Rancangan pakaiannya juga lebih detail.
(jeda)
Kamu udah sehat, kan? Wajah kamu, masih sedikit pucet.
ALIN
Biasanya juga begini, kamu aja yang nggak peka.
HASBI
Masa, sih?
(jeda)
Tapi beneran, kamu cuma kecape-an?
ALIN
Iya. Kan, kamu denger sendiri dari Pak Adyan.
(memperhatikan wajah Hasbi)
Jangan bilang, kamu khawatir sama saya?
HASBI
(tertawa canggung)
Emang salah ya, kalau nanya keadaan kamu? Sebagai temen, wajar, kan?
ALIN
Terserah, deh. Kamu ngapain ke sini? Gangguin orang gambar aja.
HASBI
Aku mau minta bantuan kamu. Emm ... lebih tepatnya, mau minta pendapat, sih.
ALIN
Apa?
HASBI
Minggu depan kan Emir ulang tahun, rencananya saya mau kasih kejutan. Tapi saya belum pernah bikin pesta kejutan sebelumnya. Saya bingung, apa aja yang harus disiapin?
ALIN
(menyimpan alat gambarnya di bangku)
Hmm ... yang pasti, kamu harus siapin kue ulang tahun, terus dekorasi, pernak-pernik pendukung, dan juga ajak orang-orang untuk memeriahkan kejutannya. Dan ... Emir kan suka sama luar angkasa, jadi kamu bisa buat kue sama dekorasinya dengan tema itu.
HASBI
Ah ... iya, dia suka banget sama luar angkasa. Oke deh, saya mulai siapin dari sekarang.
CUT TO:
80. INT. KAMAR RELAWAN – MALAM
Hasbi menelepon Andini.
HASBI
Assalamualaikum, Bu.
CUT TO:
81. INT. RUMAH HASBI – RUANG KELUARGA - MALAM
Andini sedang main ponsel, sedangkan Farhat sedang menonton tivi. Andini segera mengangkat telepon dari Hasbi.
ANDINI
Waalaikumsalam. Ada apa, Bi?
INTERCUT – PERCAKAPAN TELEPON
HASBI
Hasbi mau minta bantuan Ibu.
ANDINI
Bantuan apa?
HASBI
Hasbi mau pinjem uang.
ANDINI
Tumben? Buat apa?
HASBI
Hasbi mau kasih kado buat temen Hasbi yang ulang tahun.
ANDINI
Arul atau Nico?
HASBI
Bukan. Ngapain kasih kado buat mereka.
ANDINI
Emang temen kamu ada lagi selain mereka?
HASBI
Ibu malah becanda. Mau pinjemin nggak, nih?
ANDINI
Berapa?
HASBI
Sepuluh juta.
ANDINI
Banyak amat.
HASBI
Kan, sekalian buat pesta kejutannya juga.
ANDINI
Dia pasti teman istimewa kamu, ya? Cewek?
HASBI
Nanti Hasbi ceritain, deh.
ANDINI
Ya udah, nanti ibu bilang ke Bapak.
HASBI
Makasih, Bu. Hasbi balik kerja dulu, ya. Assalamualaikum.
ANDINI
(tersenyum)
Wa’alaikumsalam.
(menutup panggilan ponselnya)
FARHAT
Hasbi kenapa, Bu?
ANDINI
Sekarang dia udah kayak relawan beneran.
FARHAT
Baguslah kalau gitu.
ANDINI
Katanya Hasbi mau pinjem uang 10 juta.
FARHAT
Banyak banget, buat apa?
ANDINI
Buat ulang tahun temen spesialnya.
FARHAT
Apa nggak sayang uangnya?
ANDINI
Apa bagi Bapak, uang lebih penting daripada teman?
FARHAT
Bukan gitu. Masalahnya, Hasbi kan belum bisa cari uang sendiri.
ANDINI
Baru kali ini loh Hasbi minta uang sama kita. Jadi nggak ada salahnya kita kasih. Kalau Bapak keberatan, pakai uang ibu aja.
FARHAT
Maksud Bapak, bukan nggak mau ngasih, cuma ...
Farhat tidak melanjutkan kalimatnya, karena Andini mengabaikannya dan bergegas masuk ke kamar.
CUT TO:
82. INT/EXT. SELASAR HOSPICE – DEKAT KAMAR TERTUTUP - MALAM
Hasbi sedang berkeliling sembari membagikan selimut bersih ke kamar para Arunika. Saat melintas di depan kamar tertutup, dari arah belakang Hasbi, tampak dr.Adyan dan Ibu Ajeng berlari, lalu masuk ke kamar tertutup.
Saat pintu kamar di buka, Hasbi melirik ke pintu dan mendapati Alin sedang kesakitan di atas ranjang sembari memegang perutnya. Wajah Hasbi tampak terkejut, lalu tubuhnya jatuh bersandar ke tembok.
FADE OUT.