Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN
89. INT. RUMAH LEA - RUANG TAMU - SIANG
FX: Ketukan pintu dari luar.
Lidia membuka pintu dan Lea masuk sambil menggeret koper dengan kesal.
LIDIA
(Celingukan ke arah luar) Lho? Kok kamu pulang? Mana Yusuf? Katanya mau tahun baruan di Salatiga?
LEA
Kita udah putus Ma.
LIDIA
Putus gimana? Yang bener aja kamu Lea! Kalo mau main-main jangan sama Mas Yusuf! Cari cowok lain yang nggak serius. Jason atau siapalah, asal jangan Mas Yusuf! Pacaran kok kayak mainan.
LEA
Justru Lea mau nikah sama Jason.
LIDIA
Lea! Apa-apaan kamu ini. Mama nggak ngerti sama jalan pikiranmu. Aneh-aneh aja.
LEA
Mama emang nggak akan pernah ngerti, karena Mama nggak pernah mau tau, Mama bahkan nggak pernah nanya gimana keadaan Lea. Mama terlalu sibuk ngurusin Lia sampai-sampai Mama lupa Lea belum diajak ngobrol, belum dipeluk, belum dibelai. Lea juga pengen diperlakukan kayak Lia Ma, kayak anak-anak lain yang bisa curhat sama ibunya tanpa dihakimi sebelum bicara (BEAT).
LIDIA (VO)
(Menatap Lea dengan mata berkaca-kaca) Lea. Mama pun sebenarnya kangen pengen memelukmu Nak. Tapi kamu terlalu jauh dari jangkauan Mama.
LEA
Saat ini Lea cuma butuh dipeluk Ma. Nggak usah tanya apapun kalo Mama hanya akan nyalahin Lea. Lea emang bukan anak nurut kayak Lia. Tapi Lea juga butuh Mama. Butuh dianggap ada. Butuh ditanya... Udahlah Lea capek. Kalo Mama mau tau ada apa, Mama tanya aja sama Sarah. Dia tau semuanya. Lea mohon, Mama jangan nyalahin Lea karena ceritanya ke Sarah, bukan Mama.
Lea masuk kamar, meninggalkan Lidia yang terduduk lemas di kursinya. Ia ingat beberapa kejadian di waktu lalu.
FLASHBACK: adegan saat mata Lea bengkak sehabis bertemu Wahyu - Adegan saat Lea berbincang dengan Yusuf di gedung, ketika Lea berkata, "ya lupa lah. Yang sering diajak pulkam sama Mama kan Lia, bukan Lea." - Adegan saat acara langkahan, ketika Lea berucap, "kan sama mama selalu diajarkan untuk mengalah, apapun situasinya."
CUT TO:
90. INT. KAMAR LEA - SIANG
Lea sedang menangis tengkurap. Lidia masuk perlahan, duduk, mengusap punggung Lea. Lea berbalik dan memeluk ibunya. Mereka bertangisan.
LIDIA
Maafin Mama ya Nak. Mama terlalu sering menilai dari sisi negatif saja. Maaf kalau Mama sudah banyak nyakitin hatimu. Mama sayang kamu Nak.
LEA
Maafin Lea juga Ma. Lea terlalu keras kepala. Nggak pernah nurut sama Mama. Lea juga sayang Mama.
LIDIA
(Melepaskan pelukan) Sekarang Lea cerita sama Mama apa yang terjadi. Mama janji Mama nggak akan nyalahin kamu.
CUT TO:
91. INT. RUMAH WAHYU - SIANG
INTERCUT: Percakapan telepon Lea dengan Sarah
CU: Wajah Sarah//Wajah Lea
SARAH
(Gusar) Gila lo. Ngigo apa gimana sih lo?
LEA
Baru akan adil buat gua kalo gua juga udah janda, udah bawa anak, satu kek dua kek lima kek.
SARAH
Ngaco lo. Nggak segampang itu juga kali Lea! Lo kira sinetron!
LEA
Mama udah oke.
SARAH
Hmh... Gimana ya. Nyiapin semua dalam waktu seminggu itu susah banget.
LEA
Gampang. Gua cuma butuh persiapan buat akad.
SARAH
(Menerawang) emh... Iya deh.
FADE OUT.
FADE IN
92. INT. RUMAH LEA - SIANG
ESTABLISH: rumah Lea yang di dekorasi sederhana. Lea dan Jason duduk berdampingan. Lea memakai kebaya putih dan Jason setelan jas hitam. Ada kedua orang tua Jason, Lidia, Lia dan Harun, Sarah dan Wahyu, beberapa tetangga, penghulu, dan wali hakim yang memegang tangan Jason.
JASON
Saya terima nikah dan kawinnya Hillea Subrata binti Daud Subrata dengan maskawin tersebut tunai.
PENGHULU
Bagaimana para saksi? Sah? Sah.
MONTAGE: Jason memasangkan cincin ke jari Lea, Lea mencium tangan Jason, acara makan-makan. Lea dan Jason yang duduk di pelaminan sederhana menyalami para tamu.
LIA
(Kepada Lea - memeluk, berkaca-kaca) Mbak. Selamat ya. Aku masih nggak percaya. Semoga kamu bahagia Mbak (Lea senyum palsu).
LIA (CONT'D)
(Kepada Jason) Jas, selamat ya. Nggak nyangka kamu akhirnya jadi kakak iparku (Jason cengar-cengir).
Ibu dan ayah Jason duduk satu meja dengan Lidia. Mereka mengobrol dengan hangat.
IBU JASON
Jeng Lidia, nggak nyangka yah kita bisa jadi besan gini. Dulu cuma ketemu di sekolah, urusan ambil raport sama rapat wali murid.
LIDIA
Iya jeng. Saya minta maaf ya kalok anak saya bikin kalang kabut gini. Saya juga ndak nyangka bisa mantu lagi secepat ini.
IBU JASON
Oh, nggak papa jeng, justru saya senang, anak kesayangan saya akhirnya dapat apa yang dia impikan sejak SMA dulu. Dia itu ngefans banget sama kakaknya Julia.
Jason tampak bahagia, Lea tak sedikitpun menyunggingkan senyum. Ia duduk santai sambil memainkan ponsel.
JASON
Kamu tau nggak dinda, aku bahagia banget bisa nikah sama dinda Timun mas.
LEA
Jangan pernah lupa perjanjian kita. Lo harus segera bikin gua hamil, dan harus segera menceraikan gua kalau anaknya udah lahir.
JASON
(Menghela napas) Iya. Aku janji.
LEA
Jangan lupa satu hal lagi, perjanjian tidak tertulisnya.
JASON
Apa? Soal mantanmu?
LEA
Bukan mantan, tapi kekasih. Lo tau kan tujuan gua nikah sama lo. Jangan pernah lo cemburu kalo gua lagi telepon Mas Yusuf (Jason tertunduk sedih dan mengangguk).
FX: suara nada dering HP.
LEA
Halo
93. INT. RUMAH YUSUF - SIANG
CU: Wajah sedih Yusuf.
INTERCUT: Percakapan telepon Lea dengan Yusuf
YUSUF
Selamat ya Nduk. Hatiku perih banget. Ndak nyangka kamu ambil keputusan senekat ini.
LEA
Sama Mas. Tapi mengharapkan kamu pun akan jadi lebih perih. Nanti, kalau aku kembali ke kamu, aku udah punya pelipur lara yang akan jadi temanku kalo kamu lagi bermesraan sama anak-anakmu.
YUSUF
Aku masih boleh telepon kamu ndak Nduk?
LEA
Masih Mas. Nggak ada yang berubah. Ini pun nggak akan lama. Paling setahun. Kita kan masih bisa komunikasi.
YUSUF
Iya Nduk.
CUT TO:
94. INT. RUMAH LEA - RUANG KELUARGA - SIANG
Tampak Sarah sedang menyuapi Wahyu dengan lembut. Itu adalah suapan terakhirnya. Harun dan Lia mendekat dan menggoda.
LIA
Eh, penganten yang ini kok ngumpet di sini sih hahah.
WAHYU
Iya, takut ketahuan penonton.
SARAH
Bentar ya Mas. Naro piring dulu. Mau jeruk nggak?
WAHYU
Boleh.
Lia menanyakan soal kehamilan kepada Sarah, sementara itu Harun bercakap-cakap dengan Wahyu.
HARUN
Mas. Asli sueneng aku ndeloke Mas. Kok bisa jadi to Mas?
WAHYU
Yah. Kalo kita nggak bisa punyain apa yang kita cintai, setidaknya kita bisa mencintai apa yang kita punya.
HARUN
Alhamdulillah. Berarti sudah ndak cemburu lihat Mbak Lea nikah?
WAHYU
Hmm... Ada rasa yang masih harus saya tepis tiap kali datang.
CUT TO:
95. INT. RUANG TAMU RUMAH LEA - SIANG
HP Sarah berbunyi. Chat dari Dina. Ia mengirimkan video saat dirinya dan Yusuf sedang makan satu meja, tertawa bersama anak-anaknya. Lea membalasnya dengan foto bersama Jason. Ia juga mengirimkan pesan suara.
LEA
(Mulutnya di dekatkan ke HP) Dina sayang, nggak usah takut gua bakal ngambil Yusuf. Mulai sekarang, jangan ganggu hidup gua!
Lea memblokir nomor Dina
FADE OUT
FADE IN
96. INT. KAMAR JASON DAN LEA - MALAM
Lea dan Jason di rumah baru mereka. Ritual malam pertama diadakan dalam remang cahaya. Lea merasa risih. Demi menghilangkan rasa risih, ia membayangkan Yusuf.
LEA
Udah buruan.
JASON
Maaf ya dinda, boleh nggak kanda me...
LEA
Nggak usah macem-macem. Langsung pada tempatnya aja.
JASON
Baik dinda.
LEA
Aah. Sakit mas!
FADE OUT
FADE IN
Lea membuka mata di pagi hari. Di sebelahnya sudah ada segelas susu dan sepotong roti sandwich.
JASON
Selamat pagi dinda Timun mas yang tampak sangat cantik kalau baru bangun tidur.
LEA
Nggak usah neko-neko. Tugas lo itu cuma bikin gua hamil. Gua nggak suka ya, ada gini-ginian dan lain sebagainya. Biasa aja.
JASON
Maaf dinda. Aku akan selalu memperlakukanmu seperti ratu selagi kau menjadi milikku.
LEA
Serah!
FADE OUT
FADE IN
MONTAGE: Adegan Jason menyiapkan makanan untuk Lea, menyisiri rambutnya, menyiapkan sandalnya, membukakan pintu rumah/toko/mobil untuknya - Lea yang semula cemberut jadi senyum malu-malu.
BCU: Chat Yusuf: [Nduk. Kamu ndak lupa sama janjimu kan?]
BCU: Balasan Lea: [Nggak. Tenang aja, selagi nungguin aku, kamu bisa kok berakrab ria sama Dina]
BCU: Balasan Yusuf [Dina sudah lari sama cowok lain. Seperti yang sudah-sudah]
Lea yang sedang chattingan dengan Yusuf tiba-tiba merasa mual lalu lari ke wastafel. CU: Lea muntah-muntah.
FADE OUT