Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN
46. INT/EXT. DALAM MOBIL - DEPAN RUMAH WAHYU - MALAM
Sarah turun duluan. Lea dan Lia melanjutkan perjalanan sekitar 200 meter lagi menuju rumah mereka. Suasana masih kaku. Lea masih marah. Akhirnya Lia menyapa.
LIA
Mbak.
LEA
Hmm.
LIA
Maaf ya kalau aku salah ngenalin Jason ke kamu. Ya aku sadar. Jodoh itu misteri. Mungkin emang Mas Yusuf jodohmu. Aku cuma bisa doain aja supaya kamu bahagia, dengan siapapun yang jadi suamimu. Maaf ya Mbak. Aku cuma terlalu khawatir, karena aku sayang banget sama kamu. Kamu saudara kandungku satu-satunya.
Lea tersentuh mendengar pernyataan adiknya. Ia beringsut mendekat dan memeluk Lia. Lia menangis sesenggukan, karena ia memang cengeng.
LEA
Aku juga minta maaf ya udah terlalu galak sama kamu. Udah lama banget kita nggak akrab lagi kayak gini. Mungkin hati aku terlàlu penuh prasangka sama kamu.
LIA
Aku kangen kita yang dulu.
LEA
Aku juga. Tapi kita nggak mungkin main boneka bareng lagi kan.
LIA
Ya nanti kita akan main boneka lagi, boneka hidup. Bayi-bayi kita (Lea tertawa).
LIA (CONT'D)
Maaf ya Mbak kalau Jason bikin kamu sebel. Kukira dia udah berubah.
LEA
Ya nggak papa sih. Tapi kenapa musti Jason?
LIA
Karena dia lihat Mbak di nikahan aku, dan dia bilang cintanya sama Mbak masih sama kayak dulu, waktu SMA.
LEA
Ya, nggak papa juga sih ada Jason. Kan aku nggak peduliin. Cuma aneh aja hidupku sekarang. Macam diteror sama Extra Terrestrial gitu.
LIA
Hah? Maksudnya ET? Hahaha bisa aja (Lea tertawa juga).
Mobil berhenti tepat di depan rumah. Lea yang membayar ongkosnya.
CUT TO:
47. INT. RUMAH WAHYU - MALAM
Sarah sudah berganti pakaian. Ia menyiapkan makanan untuk Lea. Jam di dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh lebih lima belas menit. CU: mi rebus pakai telur berhias beberapa cabai rawit, juga segelas matcha panas.
Terdengar suara sepeda motor dan klakson dari luar rumah. Tak lama Lea masuk.
SARAH
Kunci pager sama pintunya sekalian Le'.
LEA
Udaah bawel!
SARAH
(Menunjuk meja makan) Noh! Pas mateng. Lengkap dengan minuman...
LEA
Kandang cinta (sambil berjalan masuk menuju meja makan)
SARAH
Ciyeh yang lagi penuh cinta.
LEA
Entah kenapa hati gua lega sekarang, setelah sekian tahun gua dan Lia nggak saling terbuka. Sekarang Lia udah kembali.
SARAH
Lia atau elo?
LEA
Eh, gua ya?
SARAH
Au ah. Udah ah gue masuk kamar duluan. Nggak kuat kalo ngikutin kalong kaya lo (Lea manggut-manggut sementara mulutnya penuh).
FADE OUT
FADE IN
48. INT. KANTOR LEA - RUANG KERJA LEA - SIANG
ESTABLISH: Gedung kantor. Lea keluar untuk makan siang bersama temannya (perempuan) di pujasera. Tiba-tiba terdengar suara knalpot berisik. Lea sadar itu motor Jason.
LEA
Waduh. Macem motornya si iti.
TEMAN LEA
Siapa Le'?
LEA
Nggak papa (sambil celingukan).
Tak lama Jason mengagetkannya dari belakang. Ia juga sedang istirahat untuk makan siang. Berbeda dengan gaya pakaiannya sehari-hari, kali ini ia tampak ganteng memakai pakaian kerja plus dasi.
JASON
Timun mas! Tak kusangka dinda timun ada di sini, ternyata kita memang berjodoh Timun mas.
LEA
(Kaget campur kesal) Heh! Timan timun timan timun! Lo mau gua panggil kembang kol? Aneh lo! Norak!
JASON
Loh kok kembang kol dinda?
LEA
Rambut lo tuh ngembang macem kembang kol! Udah sono pergi! Ngerusak selera makan gua aja lo! (Jason pun mundur melihat Lea melotot).
TEMAN LEA
(Tak berhenti terbahak sejak tadi) siapa sih Le', kocak banget. Kok manggil lo timun mas sih?
LEA
Tau tuh Extra Terrestrial. Manggilnya yang bagusan dikit kek, timun. Konotasinya nggak enak gitu loh.
TEMAN LEA
Hahaha konotasi apaan lo ngeres aja. Tapi ganteng kok. Kenapa nggak lo jadiin pacar?
LEA
Ye, gua udah nggak jomblo tau! Udah sebulanan dong jadi pacar orang.
TEMAN LEA
Oh ya? Mana? Liat dong gua.
Lea hendak menunjukkan foto mesranya dengan Yusuf, tapi ragu, takut dikomentari jelek. Lea pun memilah foto yang terlihat pantas lalu menunjukkannya. Namun reaksi temannya sungguh tak ia inginkan (berubah mimik wajah jadi serius).
TEMAN LEA
Ini Le'? Umur berapa? Kok kayak...
LEA
Kayak apa? Om-om maksud lo?
TEMAN LEA
Emm. Sorry to say ya Le'. Kenapa nggak sama si ganteng itu aja? Kayaknya lo lebih cocok. E tapi ya terserah lo sih, cinta kan nggak mandang usia.
LEA
(Sedikit cemas) gitu ya...
TEMAN LEA
Nggak papa juga sih kalo lo mantap. Betewe cowok lo duda ya?
LEA
Kok tau?
TEMAN LEA
Keliatan Le'.
LEA
Masa sih? Dari mananya?
TEMAN LEA
Ya pokoknya keliatan bedanya antara orang yang udah nikah sama belum (air muka Lea berubah cemas).
FADE OUT
FADE IN
49. INT. RUMAH WAHYU - KAMAR - MALAM
Lea mempercakapkan perihal tadi siang dengan Sarah di kamarnya.
SARAH
Kalo menurut gue, lo ikutin hati aja deh. Daripada gue kasih masukan begini begitu nanti nggak cocok buat lo.
LEA
Justru itu, hati gua galau. Di satu sisi, gua sayang banget sama Mas Yusuf, tapi di sisi lain gua juga resah sama orang-orang.
SARAH
Kan elo yang ngejalanin. Emang orang-orang bakal tanggung jawab kalo lo akhirnya salah pilih hanya karena kaum nyinyirable itu? Nih. Temen gue, temennya Yessi juga, lusa mau nikahin anak tirinya, and dia ngundangnya pede-pede aja tuh. Padahal anaknya beda dua tahunan doang sama dia. Kebayang dong bapaknya pegimane?
LEA
Iya sih. Ah. Nggak tau ah.
FADE OUT
FADE IN
50. INT. RUMAH SAKIT - RUANG RAWAT INAP - SIANG
Wahyu sudah diperbolehkan pulang. Tampak ia dan Harun membawa tas dan plastik. Mereka ngobrol sambil berjalan keluar.
HARUN
Ndak ada yang ketinggalan to?
WAHYU
Nggak. Saya yang nyetir ya Run. Nguber waktu. Ada kerjaan yang harus di-handle dari rumah.
HARUN
Lah mbok istirahat dulu to mas wong baru sembuh kok.
WAHYU
Nggak bisa Run. Ini aja udah ketunda dua hari. Maklum, masih kerja ikut orang.
CUT TO:
51. INT/EXT. DALAM MOBIL - PERJALANAN PULANG - SIANG
Wahyu menyetir, Harun duduk di sebelahnya. Ia mengendarai mobil dengan cepat tapi tetap halus. Hatinya memikirkan Lea.
WAHYU (VO)
Sarah bilang Mas Yusuf mau dateng lusa. Tahun baru Lea mau ke Solo. Bulan Februari mau di lamar, pertengahan tahun mau nikah. Huft. Berat rasanya mengikhlaskan. Aku harus bicara sama Lea.
Di tengah perjalanan ada seorang tukang buah yang menghalangi mobilnya. Wahyu memencet klakson tapi orang itu malah mengomel dan menyuruh Wahyu untuk menunggu. Wahyu keluar dengan emosi lalu meninju orang itu. Harun menyusul tapi terlambat.
WAHYU
(Berteriak) Minggir lo! Jangan cari mati di tengah jalan!
FX: Suara pukulan.
Pedagang itu terjengkang lalu mengomel karena buah-buahannya berserakan (tidak rusak, hanya berserakan).
HARUN
Mas Mas Mas! Sabar Mas. Sabar. Sudah jangan emosi. Jenengan baru sehat Mas. (Kepada tukang buah) maaf pak, maafin kakak saya.
Wahyu menyesali perbuatannya. Ia membuang napas sambil memegangi kepala, mengeluarkan dompet, meminta maaf sambil menyerahkan lima lembar seratus ribuan lalu pergi Harun memaksa untuk membawa mobil. Wahyu menurut dan duduk di sampingnya.
PEDAGANG
(Senang sekali) Woaahh, sekali pukul dapat segini. (Menoleh ke arah mobil yang melaju sambil berteriak) Mas! Mbok saya ditonjok lagi to, tiga kali opo lima kali gitu lak yo bisa pulang kampung seminggu saya mas, hehe, hehehe.
CUT BACK TO:
52. INT. DALAM MOBIL - SIANG
HARUN
Mas. Jane ono opo to? Jangan bilang karena Mbak Lea.
WAHYU
Hmm... (Harun menghela napas sambil sedikit melirik).
FADE OUT
FADE IN
53. INT. RUANG KERJA LEA - SIANG
54. INT. RUMAH LEA - SIANG
INTERCUT: PERCAKAPAN TELEPON
LEA
Halo?
YUSUF
Nduk aku sudah di rumah ya. Ini lagi ngobrol sama Mama.
LEA
Yeay. Aku satu jam lagi pulang. Tunggu ya ayank bebeh.
YUSUF
Oke darling.
CUT TO:
55. EXT. HALAMAN RUMAH LEA - SIANG
Pukul lima sore Lea tiba di depan rumah menaiki ojek online. Ada Lidia dan Yusuf sedang mengobrol dengan tetangga. Lea lalu menghampiri.
LIDIA
Sana, temani Mas Yusuf dulu. Mama mau ke toko bentar. Ini lagi nunggu ojek.
LEA
Iya Ma. Hati-hati ya. Coba Mas Yusuf ke sininya bawa mobil.
LIDIA
Yo capek lah, enak naik pesawat kalo buat urusan sehari dua hari.
Lea menggandeng Yusuf masuk. Samar tapi jelas terdengar percakapan ibunya dengan tetangga.
TETANGGA
Lho saya kira itu calonnya Mbak Lidia, baru mau ngeledekin dapet brondong nih yee.
LIDIA
Ndak, wong nggo anake kok haha
LEA
(Menoleh dan berhenti sebentar) kamu denger nggak Mas? Emang kita nggak cocok ya jadi auami istri?
YUSUF
Cocok saja Nduk. Ndak usah dengerin omongan orang (Lea tersenyum getir).
Mereka masuk ke dalam, menutup pintu dan melepas rindu.
CUT TO:
56. INT. RUANG TAMU
Berpelukan, berciuman, bahkan lebih dari itu, Lea menyeret Yusuf ke kamarnya lalu mengunci pintunya dari dalam.
CUT TO:
57. INT. KAMAR LEA
Mereka melanjutkannya hingga hasrat tak terbendung lagi.
Mereka terduduk di tepi ranjang. Yusuf merebahkan Lea dan mengangkat kakinya ke atas ranjang. Mereka melakukannya lebih dalam lagi. Lea yang belum pernah merasakan sensasi seperti itu meracau dan merintih tak karuan, membuat Yusuf semakin kehilangan kendali.
Mereka mencapai puncaknya dengan tetap berpakaian lengkap. Yusuf bergegas ke kamar mandi.
CUT TO:
58. KAMAR MANDI RUMAH LEA
Lea mengikuti dari belakang dan melarang Yusuf menutup pintu, hingga Yusuf melucuti pakaiannya. Ia pun menonton Yusuf mandi.
LEA
Mas. Kita nikah yuk.
YUSUF
Iya Nduk. Kan memang mau nikah tahun depan.
LEA
Tapi dipercepat aja nggak usah nungguin pertengahan tahun.
YUSUF
Ayuk. Tahun baru jadi ke Salatiga kan?
LEA
Jadilah. Tapi deg-degan.
YUSUF
Yo ndak usah deg-degan to Nduk. Kan mau jadi keluarga (Lea tersenyum).
LEA
Mas
YUSUF
Hmm.
LEA
Enak banget hhee. Ternyata begini ya rasanya.
YUSUF
Nanti kalau sudah nikah akan kubuat lebih enak lagi Nduk (Lea tersenyum nakal).
FADE OUT