Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Para Pemain:
1. Hillea Subrata alias Lea, 25
2. Julia Subrata alias Lia, 22, adik Lea
3. Lidia Subrata, 47, ibu Lea dan Lia
4. Wahyu Adhitama, 28, sepupu Lea dan Lia
5. Sarah Arina, 25, sahabat Lea, istri Wahyu
6. Yusuf Trihananta, 37, kekasih Lea
7. Jason Hadianto, 22, teman sekelas Lia
8. Dina Oktaria, 30, mantan istri Yusuf
9. Harun Sanjaya, 25, suami Lia
10. Daud Subrata, 45, ayah Lea dan Lia, diceritakan sudah almarhum.
FADE IN
1. INT. RUMAH LEA - RUANG KELUARGA - MALAM
MONTAGE: Menampilkan foto-foto keluarga di dinding dan lemari buffet, menggambarkan kedekatan tiap anggota keluarga. Daud Subrata menggendong Hillea kecil dari belakang. Lidia Subrata memangku Julia kecil. Beberapa foto DISSOLVE TO adegan nyata.
FADE OUT
FADE IN
2. INT. KAMAR LEA - MALAM
Tampak sebuah bantal yang di bawahnya terselip selembar undangan cantik. Tangan Lea meraih undangan itu dan membukanya. BCU: nama Julia Subrata yang basah oleh tetes demi tetes air mata. Terdengar ucapan ibu dan adiknya beberapa waktu yang lalu.
LIDIA (OS)
Mencari suami itu mudah. Yang susah itu menemukan jodoh. Kalau ternyata adikmu sudah ketemu jodohnya duluan. Ya sudah, ndak apa-apa. Nanti kalau sudah waktunya, jodohmu juga pasti datang.
Isak tangis Lea semakin terdengar.
JULIA (OS)
Yang terdahulu akan jadi yang terkemudian (disertai kikik tawa kecil - BEAT)
Lea melipat undangan dan mengembalikannya ke bawah bantal (BCU: tulisan YESA Wedding Organizer) lalu menjatuhkan kepalanya ke kasur sambil menangis - INSERT: adegan Daud Subrata memeluk Lea (SLOW MOTION)
LEA
Papaaa (terisak-isak - BEAT)
DISSOLVE TO:
3. EXT. TERAS RUMAH - SIANG
Lidia membukakan pintu untuk Lea yang baru pulang kerja. Sementara Lea mencium tangan Lidia, Lia datang membawa contoh undangan yang sudah jadi.
LIA
Maa. Nih, undangannya, udah jadi. Bagus kan. Desainnya Mas Harun loh.
LIDIA
Waah. Mantu Mama jago desain rupanya. Ini unik loh. Kayak ada jendelanya.
Lea memalingkan wajah.
LIA
Mbak. Ini, undangan pertama, buat kamu.
DISSOLVE TO:
4. INT. KAMAR LEA - MALAM
Lea menghapus air mata, meraih ponsel dan mengirim chat pada Wahyu untuk meneleponnya. Tak lama ponselnya berdering.
WAHYU (OS)
Ya Ley.
LEA
(Sambil menangis) Mas... (BEAT)
WAHYU (OS)
Lea? Kamu kenapa? (tangisan Lea tambah kencang) ya-ya udah, kita ketemu. Di taman, gimana?
LEA
Iya.
Tampak jam meja menunjukkan pukul tujuh.
FADE OUT
FADE IN
5. EXT - TAMAN PERUMAHAN - MALAM
ESTABLISH: Lea (memakai jaket) duduk di bundaran. Ada beberapa pasangan memadu kasih, gerobak bakso, nasi goreng, dan beberapa penjual makanan kecil di sekitaran. Banyak manusia lalu lalang. Wahyu datang mengendarai sepeda motor, tanpa helm.
WAHYU
Udah lama?
Lea menggeleng. Matanya bengkak. Wahyu duduk di samping kanan. Mata Lea mengikuti pergerakan Wahyu, bibirnya bergetar menahan tangis. Wahyu menatap dalam, lalu merangkul dengan sebelah tangan.
WAHYU
Soal pernikahan Lia?
Lea mengangguk (BEAT). Wahyu menghela napas dalam. Menatap langit.
WAHYU (CONT'D)
Mas tau, ini berat buat kamu lewatin. Mas cuma bisa bilang, sabar (mengusap bahu Lea. Lea kembali menangis).
LEA
Mas. Aku udah ikhlas dilangkahin. Bukan itu masalahnya.
WAHYU
Terus?
CUT TO:
6. INT. RUMAH LEA - RUANG KELUARGA - MALAM
LIDIA
Mbakyumu kemana to, Nduk? Kok di kamarnya ndak ada? (Mengintip jendela) motornya juga ndak ada.
LIA
(Sibuk mencorat-coret buku berisi daftar nama undangan) Tadi keluar pake jaket. Nggak bilang sama Lia.
LIDIA
Kebiasaan. Kayak punya dunia sendiri. Ndak mikir keluarga khawatir.
LIA
Biarin aja. Ntar juga pulang.
CUT BACK TO:
7. EXT. TAMAN PERUMAHAN - MALAM
LEA
Mereka tuh nggak pernah nganggep aku ada. Sejak rencana awal, semuanya diobrolin berduaan aja, bahkan ketika aku ada di antara mereka! Kalo masih ada Papa, pasti aku udah lari ke pelukan Papa, karena cuma Papa yang sayang sama aku! (terus terisak - BEAT)
WAHYU
Hmm. Gimana, ya. Mungkin mereka nggak enak, takut salah, atau merasa serba salah. Tapi Mas yakin, Mama dan Lia juga sayang banget sama kamu.
LEA
Sayang itu harus ditunjukin, bukan dicuekin. Kenapa juga harus merasa nggak enak,takut salah, serba salah? Seolah-olah "dilangkah" adalah sebuah aib besar yang penderitanya harus diasingkan dan dijauhkan dari proses menuju pernikahan. Kenapa sih? Bikin sial, gitu?
WAHYU
Hahaha. Mikirmu kejauhan, anak manis (memencet hidung Lea). Udah ah. Mas kira ada apa. Ternyata cuma baper.
LEA
Baper gimana? Mas belum lupa kan, mereka lamaran di tanggal yang sama saat aku liburan sama Sarah. Itupun aku taunya dari sisa-sisa bekas acara lamaran yang ngampar di rumah, bukan dari mulut mereka.
WAHYU
Bukan lamaran, hanya perkenalan kedua orang tua, sekalian tukar cincin. Kebetulan jatuh di tanggal yang sama, karena mereka dapat tiketnya di tanggal segitu, bukan sengaja dibikin pas kamu pergi.
LEA
Ya apa namanya kalau bukan lamaran. Mas aja sampai didaulat untuk mewakili Papa. Kenapa aku yang kakaknya malah nggak tau?
WAHYU
Mamamu sengaja nggak mau kasih tau kamu...
LEA
Tuh, kan?
WAHYU
Bukan, bukan apa-apa. Cuma takut ganggu acara kamu. Takut kamu malah nggak jadi pergi, padahal acara itu kan udah kamu jadwalin dari jauh-jauh hari, dan kamu excited banget. Lagipula andai kamu ada, emang kamu kuat ngeliat adegan pemasangan cincin, cium tangan, ten...
LEA
Aah udah udah udah! Nggak usah dilanjutin (Wahyu tersenyum geli). Jangan ketawa!
WAHYU
Ya udah. Sekarang yang penting, gimana caranya biar acaranya berjalan sukses. Kamu juga harus punya persiapan untuk hari esok, hari di mana kalian jadi tuan rumah untuk sebuah perhelatan besar (penuh semangat).
LEA
Andai esok tak pernah datang, Mas. Nggak tau deh. Perasaanku campur aduk. Ikhlas, sih, tapi aku males ngadepin semua kemungkinan di hari esok.
WAHYU
Andai esok tak pernah datang, aku juga nggak akan pernah mendengar berita kecelakaan pesawat itu. Dan aku nggak akan kehilangan kedua orang tua di usia muda (BEAT).
WAHYU (CONT'D)
Akan selalu ada hari esok, di mana kita diperhadapkan dengan teka-teki dan misteri. Siapa yang tau akan ada apa di hari esok. Who knows, itu adalah hari di mana kamu ketemu jodohmu (Lea tersenyum). Semangat semangaat! Semangat hoy! (menggoyang-goyang dan mengangkat tangan Lea -BEAT).
LEA
(Agak lemah, tapi senyum) semangat! (BEAT).
FADE OUT
FADE IN
8. INT. RUMAH WAHYU - MALAM
Sarah duduk di meja makan. Mulutnya tak berhenti mengunyah sambil mengupas apel. Wahyu masuk dan mencium kening Sarah, lalu memegangi perut buncitnya.
WAHYU
Apa kabar, jagoan kecil, Papa kangen nih!
SARAH
Baru pulang Bek?
WAHYU
Ho'oh (mengambil minum di kulkas, lalu duduk di meja makan).
SARAH
Makan dulu. Gue udah ungkep ayam, kesukaan lo. Ampe bosen masaknya.
Wahyu mengangguk, mengambil peralatan makan dan mengambil nasi serta lauknya di meja dapur, lalu duduk berhadapan dengan Sarah.
WAHYU
(Setelah menyuap nasi) kalo ada waktu, lo ketemuan gih sama Lea. Kasihan, dia lagi butuh support.
(BEAT) Sarah tampak tak suka.
SARAH
Lo habis ketemu Lea?
WAHYU
Iya, di taman.
SARAH
Kenapa nggak ke rumahnya?
WAHYU
Nggak mungkinlah. Lea mana bisa cerita sambil nangis di depan Bulik sama Lia.
CUT TO:
9. INT. RUMAH LEA - RUANG KELUARGA - MALAM
Lidia dan Lia masih di ruang keluarga. Lidia masih menonton tv dan Lia masih sibuk memilah daftar tamu sambil sesekali bertanya pada ibunya. Lea masuk dan mendengarkan percakapan mereka.
LEA (VO)
Tanyain aku juga, please. Pada mikir nggak sih kalo aku sakit dicuekin gini (BEAT).
LIDIA
Darimana Nduk?
LEA
Beli pembalut.
LIDIA
Oh. Yowis ndang mandi, ma'em.
LEA
Iya (masuk kamar).
LIDIA
(Kepada Lia) Mbakmu kayak habis nangis Nduk. Matanya gembil-gembil¹.
LIA
Hmm. Sedih kali.
FADE OUT
FARE IN
10. INT. KAMAR WAHYU - MALAM
Wahyu dan Sarah berada di atas ranjang dengan pakaian tidur. Sarah sedang membaca buku tentang kehamilan, Wahyu memegang ponsel.
SARAH
Chattingan sama siapa Bek?
WAHYU
Sama Lea. Mastiin semua baik-baik aja.
SARAH
(Menutup buku, membetulkan posisi duduk). Bek. Jujur. Gue nggak nyaman lo terlalu intens berhubungan sama Lea.
WAHYU?
Lo cemburu ya Bek?
SARAH
Bukan. Tapi lo kan udah punya istri. Nggak enak dilihat orang. Gue juga nggak nyaman kalo suami gue deket-deket sama perempuan lain, walaupun itu sodara lo sendiri.
WAHYU
Kenapa? Lo takut gue jatuh cinta sama Lea, atau sebaliknya, gitu?
SARAH
Yaa sedikit banyak ada perasaan gitu sih.
WAHYU
Hahaha. Ya nggak mungkinlaah. Kalo Lea cinta sama gue, nggak mungkin dia jodohin kita setahun lalu.
WAHYU (CONT'D - VO)
Gue memang cinta sama Lea sejak ikut Bulik. Makanya gue pilih ngekost sambil kerja, sebelum cinta gue benar-benar meledak dan tak terbendung.
SARAH
Ya tapi gimanapun, lo hargailah perasaan gue sebagai istri.
WAHYU
(Tersenyum) Iya.
Sarah melanjutkan membaca. Wahyu meletakkan ponsel di meja lampu. Mengusap lutut Sarah. Mencium pipinya dengan lembut. Ketika hendak memeluk, Sarah menepis.
SARAH
Jangan atuh Bek. Takut kenapa-kenapa. Masih lima bulan ini.
WAHYU
Pelan-pelan.
SARAH
Nanti aja kalo udah sembilan bulan.
Wahyu tampak kecewa. Ia membenahi selimut dan tidur membelakangi Sarah. Membayangkan percakapan dengan Lea di taman tadi.
FLASHBACK TO: (MONTAGE) adegan di taman saat merangkul Lea, memencet hidungnya, mengangkat tangannya.
WAHYU (VO)
Menahan hasrat tidak lebih sulit daripada menahan cinta.
CUT TO:
11. INT. KAMAR LEA - MALAM
Lea sudah mandi dan berganti pakaian. Ia melihat kembali riwayat chat dengan Wahyu.
[Lea, sudah ya. Jangan nangis terus. Kamu harus senyum. Kamu harus bahagia. Mas sayang Lea]
Lea membalas dengan emoticon dua anak kecil berciuman.
Lea membayangkan wajah Wahyu dengan berbagai ekspresi, tersenyum, melongo, marah, sedih, tertawa geli.
Lea mengeratkan pelukannya pada guling, menggaruk kepala.
LEA (VO)
Andai Mas Wahyu bukan sepupuku. Andai Mama nggak mewanti-wanti supaya aku dan Mas Wahyu nggak saling jatuh cinta... Semoga aja beneran ketemu jodoh di resepsi Lia, biar bisa lupain Mas Wahyu.
FADE OUT