Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ALBIRU (skrip)
Suka
Favorit
Bagikan
13. Scene 68 - 73

FADE IN:

68 INT. MIRACLE SHOP – SIANG

Albiru membuka mata dan mendapati dirinya kembali ke tempat awal sebelum perjalanannya dimulai “Miracle Shop”. Ia duduk berhadadapan dengan Kakek Ganesh.

ALBIRU

Apa saya sudah mati, Kek?

(melihat satu permata cincin di jarinya masih berwarna hitam)

Misi terakhirnya gagal?

KAKEK GANESH

Tidak. Kamu tidak gagal.

ALBIRU

Tapi cincinnya...

Albiru melihat permata cincin terakhirnya berubah warna, lalu ketiganya bersinar berkilauan.

ALBIRU

Saya berhasil?

KAKEK GANESH

Ya, karena Danu dihukum karena kebakaran itu.

ALBIRU

Lalu... lalu gimana dengan Leen, apa dia selamat, Kek?

KAKEK GANESH

Tidak perlu cemas, dia baik-baik saja. Kamu bahkan rela mengorbankan diri demi anak itu. Kamu berhasil menunjukkan dirimu yang sebenarnya.

(jeda)

Saya tahu kalau sebenarnya kamu orang yang baik. Hanya saja selama ini kamu memilih untuk mengabaikannya, hingga lupa bagaimana caranya menjadi orang baik. Dan perjalanan ini menjadi pengingat untukmu.

ALBIRU

Tapi Kek, saya nggak ingat kalau saya pernah jadi orang baik.

KAKEK GANESH

Kamu... memiliki sebuah kebaikan yang kamu lupakan. Nanti, kamu akan ingat.

(jeda)

Dan sebagai balasan untuk keberhasilan misimu, maka masa depanmu telah berubah. Selain itu, ada satu rahasia yang akan saya ungkapkan mengenai misi yang sudah kamu jalani.

ALBIRU

Apa itu, Kek?

KAKEK GANESH

Ketiga misi yang sudah kamu jalani, semuanya berkaitan dengan Rania.

ALBIRU

(bingung)

Apa maksud Kakek?

KAKEK GANESH

Ketiganya merupakan tahap kehidupan Rania.

ALBIRU

Apa mungkin... Leen adalah Rania?

KAKEK GANESH

Kamu benar. Nama asli Rania adalah Aileen. Aileen adalah puteri Ranti. Ranti memberinya nama sesuai dari inisial yang kamu berikan.

ALBIRU

(terkejut)

Ahh... A dan L? Aileen.

KAKEK GANESH

(mengangguk)

Dan jika Ranti meninggal saat melahirkan, maka Aileen akan dibesarkan oleh Eko dan Devi, pasangan pedagang di Pasar Jaya, sekaligus sahabat baik Ranti.

ALBIRU

Maksud Kakek Ai?

KAKEK GANESH

Ya. Dan Ai sudah tahu kalau dirinya hanya anak angkat Eko dan Devi. Hingga saat mereka bangkrut karena Pasar Jaya ditutup, Ai pergi karena tidak mau menjadi beban. Itulah awal pertemuan Aileen dengan Nissa dan Danu.

ALBIRU

(tercengang)

Pantas saja kalau Leen sangat mirip dengan Rania.

KAKEK GANESH

Dan yang menjadi penyebab Rania meninggal, kamu pasti sudah bisa menebaknya.

INTERCUT.

START OF MONTAGE:

69 EXT. PEKARANGAN RUMAH ALBIRU - SIANG

Rania sedang menyiram bunga-bunga di pekarangannya. Lalu ia dikejutkan oleh kehadiran Danu yang sudah lama tak pernah muncul. Danu tampak menggunakan jaket dan topi serba hitam yang menutupi sebagian wajahnya. Tampak raut wajah Rania dipenuhi dengan rasa takut bercampur amarah.

CUT TO:

70 INT. RUMAH ALBIRU – SIANG

Rania sedang berbicara dengan Danu di telepon.

DANU (O.S)

Bapak sudah berubah kok, Leen. Bapak menemui kamu cuma untuk minta bantuan. Bapak butuh uang segera. Kamu nggak mau kan bapak minta sama suamimu, dan cerita sedikit tentang kamu.

Rania mengepalkan tangan dan tampak menahan amarahnya.

CUT TO:

71 EXT/INT. JALAN RAYA - DI DALAM MOBIL RANIA – MALAM

Rania melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Danu duduk di kursi samping.

ALBIRU (O.S)

Jadi... seseorang yang dimaksud polisi ada di kursi penumpang adalah Danu.

Rania yang tampak sangat marah, semakin melaju tak tentu arah. Sementara Danu tampak panik dan ketakutan.

DANU

Lu mau ngapain HAH??

RANIA

Saya udah nggak tahan lagi. Lebih baik kita mati sama-sama.

DANU

Lu udah gila.

Rania membanting stir ke benteng di samping jalan. Danu berteriak ketakutan, lalu terdengar suara benturan yang amat keras.

END OF MONTAGE.

(BACK TO 68)

ALBIRU

(menghela napas panjang)

Lalu, bagaimana kehidupan Rania setelah masa lalu diubah?

KAKEK GANESH

Karena misi pertama berhasil, maka Rania tetap menjadi Aileen. Dia tidak pernah melalui tahap hidup yang kedua dan ketiga, karena sejak awal dia tumbuh besar bersama ibunya, Ranti.

ALBIRU

(tersenyum lega)

Terima kasih, Kek.

KAKEK GANESH

Selamat Albiru, kamu berhasil menjalankan ketiga misimu dengan baik. Sekarang saatnya kita berpisah.

(jeda)

Selamat tinggal!

Tiba-tiba semua yang ada di pandangan Albiru perlahan-lahan semakin memudar.

FADE IN:

TH.2022

72 INT. RUMAH ALBIRU – KAMAR TIDUR – PAGI

Albiru membuka matanya perlahan. Semua yang ada di pandangannya tampak buram, namun lama-kelamaan semakin jelas. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, dan satu per satu benda-benda di kamar tidurnya berada di jangkauan pandangnya.

Lalu ia melihat ke sisi tempat tidurnya dan mendapati Aileen sedang tertidur lelap. Albiru tersenyum bahagia.

ALBIRU

Cantiknya istriku.

Aileen tampak mulai membuka matanya, lalu tersenyum kepada Albiru.

AILEEN

Selamat pagi!

ALBIRU

Selamat pagi, sayang!

Aileen menegakkan tubuhnya. Albiru memeluknya dengan erat, matanya berkaca-kaca. Sementara Aileen tampak terkejut.

ALBIRU (V.O)

Kenanganku berubah. Aku bisa mengingat semua kenangan baru itu seolah baru terjadi kemarin. Termasuk Aileen yang tidak pernah menjadi Rania. Sementara kenangan lamaku sebelum perjalanan waktu, hanya kuingat sebagian saja, seperti halnya mimpi yang hanya terdiri dari potongan-potongan kejadian. Dan itu tidak akan membuatku kesulitan membedakannya.

ALBIRU

(pada Aileen)

Terima kasih karena sudah kembali.

AILEEN

(bingung)

Kembali?

ALBIRU

Hmm... kembali mewarnai hidupku hari ini.

AILEEN

Apa sih, gombal. Kayak anak muda aja.

(beranjak dari tempat tidurnya)

Nanti siang ibu mau datang. Kita makan siang bareng. Kamu nggak ada janji, kan?

ALBIRU

Ok. Kalau adapun pasti aku batalin demi kalian.

AILEEN

Ya ampun, gombal lagi.

(jeda)

Tetep aja kalau janjinya sama klien penting perusahaan, kamu nggak mungkin batalin.

ALBIRU

Siapa bilang? Perusahaan memang penting, tapi kamu jauuuhh lebih penting.

Aileen tersenyum sembari geleng-geleng kepala, lalu melemparkan handuk ke arah Albiru.

AILEEN

Mending mandi dulu sana!

ALBIRU (V.O)

Satu hal yang tetap sama dari Aileen dan Rania adalah kepribadiannya. Tapi Aileen yang sekarang, jauh lebih ceria dan terlihat bahagia.

(jeda)

Aah... betapa bahagianya aku.

AILEEN

Cepetan!!

ALBIRU

Iya, iya.

CUT TO:

73 INT. RUMAH ALBIRU – SIANG

Aileen dan Albiru sedang menunggu kedatangan Ranti, sambil menyiapkan makan siang.

AILEEN

Yes, selesai!

ALBIRU

(mengamati meja makan)

Waw... kamu emang terbaik, bisa masak sebanyak ini. Kalau segini sih, makan se-RT cukup.

AILEEN

Habisnya kerjaan ibu di kantor banyak banget sih, jadi jarang-jarang makan bareng kita, kan. Aku jadi kebablasan masaknya.

ALBIRU

Itu... karena ibu kamu salah satu direktur terbaik di perusahaan. Jadi harap maklum ya, sayang. Toh ibu kamu senang, malah dia menolak pensiun dini.

(jeda)

Makanannya, nanti kita bagi-bagi ke Bu RT, Bu Yayuk, Bu Ira, dan anggota genk kamu yang lain.

AILEEN

Mmm... Ok.

SFX: Suara bel pintu.

Aileen bergegas menuju pintu, lalu membukanya dengan segera. Albiru mengikutinya.

RANTI

Hai sayang.

AILEEN

(memeluk Ranti)

Kangen banget rasanya, kayak udah lama nggak ketemu.

RANTI

Iya, ibu juga. Apa kamu pindah aja ke rumah ibu ya? Hahaha...

ALBIRU

Enak aja. Sekarang kan Aileen udah milik Albiru, Bu. Nggak bisa seenaknya diambil.

RANTI

(tertawa)

Ok... ok. Nggak akan kok, dia buat kamu aja.

(jeda)

Oh ya, ibu bawa salmon sama susu murni yang banyak buat kamu. Buat nutrisi calon ibu.

Ketiganya berjalan menuju ruang makan. Ranti membuka kulkas untuk menyimpan bahan makanan yang dibawanya.

AILEEN

Aku masih punya stok kok, Bu.

RANTI

Kamu aturin aja tanggal stoknya, supaya tahu mana yang harus duluan dimakan.

AILEEN

Ok.

Albiru tersenyum melihat interaksi keduanya. Albiru lalu memperhatikan liontin yang digunakan Ranti, liontin hati yang ia lihat sebelumnya di masa lalu. Liontin pemberian mendiang suami Ranti.

ALBIRU (V.O)

Akhirnya kini aku tahu alasan Rania selalu menolak punya anak. Rania takut kalau aku akan meninggalkannya jika masa lalunya terungkap. Meskipun tentu itu hanya ketakutan Rania saja, karena aku tidak mungkin meninggalkannya semudah itu hanya karena masa lalu. Sementara kini, Aileen justru berjuang untuk punya anak. Meski begitu, keinginan untuk punya anak tidak membuat hubungan kami renggang. Kami tetap menikmati hidup, meski hanya berdua saja.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar