Cuplikan Chapter ini
Malam itu Luna duduk di sofa apartemennya dengan wajah yang masih basah oleh air mata Hatinya terasa kosong seolah dunianya telah runtuh sejak kehilangan Andrian Ia memandangi foto mereka berdua yang tergenggam erat di tangannyaAndrian kenapa harus sejauh ini bisiknya pelan matanya menerawang kosongTiba-tiba terdengar ketukan di pintu Luna mengernyitkan dahi tak merasa sedang menunggu siapa pun Dengan malas ia berjalan ke pintu dan membukanyaSaat pintu terbuka ia membeku di