Cuplikan Chapter ini
Malam harinya, Alana tak dapat tidur memikirkan surat itu. Jangankan membaca surat selanjutnya, mengingat isi lembar ke-14 saja sudah berhasil membuatnya resah. Pikirannya antara percaya tidak percaya dengan isi surat itu. Sosok nenek Marni yang sangat baik ternyata mampu menyembunyikan kebohongan besar. Terlebih, kakek Dirga! Argh! Berkali-kali ia membolak-balikkan badan di kasur, tetap matanya tak sepakat untuk tidur.Terdengar suara ayam berkokok. Jam dinding menunjukkan angka dua pagi. Mer...