Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
WOMANS
Suka
Favorit
Bagikan
17. KABAR BURUNG

133. INT. RUANG TENGAH. DAY

Cast: Pak RT, Nek Tiah, Wirani, Anna.

Pak RT tengah mencicipi kopi dan camilan buatan Wirani ditemani Nek Tiah. Anna datang bersama Wirani dari arah Kamar Anna dan bergabung bersama.


PAK RT
Saya gak bisa lama-lama. Ini ada sedikit uang untuk Anna(memberikan amplop), tanda terimakasih kami karena sudah membantu para tamu kemarin. Dan ini(memberikan bingkisan) dari salah satu tamu kemarin katanya untuk Anna simpan.


ANNA
Terimakasih banyak pak, saya terima uang dan bingksannya.


PAK RT
Kalau begitu, saya pamit ya. KEbetulan mau ngurus pembelian tanah yang akan digunakan oleh para tamu kemarin. Mari Nek, Bu, Anna!


NEK TIAH
Iya pak RT, makasih banyak pemberinnya.


PAK RT
Sama-sama.


Pak RT pulang. Anna membuka amplop didepan Wirani dan Nek Tiah.


NEK TIAH
Berapa isinya?


ANNA
Seratus lima puluh ribu rupiah nek.


WIRANI
Simpan untuk membeli keperluan kamu.


ANNA
Simpan sama ibu aja. Buat keperluan rumah (anna memberikannya).


WIRANI
Nak!


ANNA
Gak apa-apa bu, simpan aja untuk keperluan rumah.


WIRANI

Makasih ya, maaf ibu gak bisa kasih kamu.


ANNA
Gak apa-apa bu.


NEK TIAH
Nenek do'ain semoga kamu bisa dapat jodoh yang mapan, baik, yang sayang sama kamu.


ANNA
Aamiin nek.


FADE IN:


134. EXT. DEPAN RUMAH. SORE

Cast: Vanni, Anna.

Vanni datang lalu memanggil Anna.


VANNI
Anaaaa!


Anna datang dari dalam rumah.


ANNA
Vanniii! Udah berapa hari kita gak ketemu. Masuk yuk!


VANNI
Jalan-jalan di sawah aja yuk!


Anna pergi bersama Vanni.


135. EXT. JALAN SAWAH. DAY

Cast: Anna, Vanni.

Anna tengah berjalan bersama Vanni sembari berbincang ringan.


VANNI
Gimana? Tugas kamu kemarin lancar?


ANNA
Begitulah.


VANNI
Katanya, minggu depan tamu yang kemarin kesini bakal datang lagi untuk cek perkembangan pembangunan yang untuk mengepul hasil para petani itu.


ANNA
(tampak gembira)
Kamu Serius? Kata siapa?


VANNI
Kata pak RT, katanya sih. Gak tau jadi apa enggaknya.


ANNA
Oh, aku kira udah pasti.


VANNI
Kenapa? Ada sesuatu ya? Cerita dong cerita!


ANNA
Gak ada apa-apa, cuma nanya aja kok.


136. EXT. SAMPING RUMAH. DAY

Cast: Anna, Wirani, Nek Tiah.

Anna tengah membantu Wirani dan Nek Tiah memilah ubi jalar yang akan dijual. Tampak satu wadah penuh dengan ubi jalar bagus. Anna membawanya pergi ke pengepul.


137. EXT. DEPAN RUMAH PENGEPUL. DAY

Cast: Anna, Pengepul.

Anna datang membawa satu wadah penuh ubi jalar, menaruhnya di timbangan.


PENGEPUL
Sudah ada informasi belum soal pengepul dari kota itu?


ANNA
Belum, tapi kata Vanni akan kesini lagi minggu depan.


Pengepul memberikan uang pada Anna. Anna pamit pulang.


138. EXT. JALAN EVERYWHERE. DAY

Cast: Anna.

Anna berjalan sendiri, lambat menikmati angin kecil yang meniup tubuhnya. Anna teringat bingkisan dari pak RT yang belum ia buka. Anna lalu mempercepat jalannya menuju rumah.


139. INT. KAMAR ANNA. DAY

Cast: Anna.

Anna duduk dengan nafas ngos-ngosan karena buru-buru. Ia menyeka keringat di dahinya lalu membawa bingkisan dan menaruhnya di meja rias. Ia duduk di hadapan bingkisannya lalu membukanya dengan hati-hati.

Dalam bingkisan terdapat kotak musik dan sepucuk surat dibawahnya. Anna membuka kotak musiknya, terlihat patung sepasang kekasih tengah menari diiringi musik. Anna membaca suratnya.


KEVIN(V.O)
Tetap semangat, percayalah pelangimu akan hadir sebentar lagi. Kevin


Anna menuju kalender yang terpajang di dindingnya dan menandai tanggal 8 dibulan juni. Sepekan dari hari sekarang.


140. INT. RUANG TENGAH. DAY

Cast: Anna, Nek Tiah, Wirani.

Anna keluar dari arah kamar dengan ekspresi gembira. Nek Tiah tiba bersama wirani.


WIRANI
Ada apa, tumben senyam senyum?


Nek Tiah duduk sambil berkata seakan ia tahu isi hati Anna.


NEK TIAH
Jangan berharap lebih, apalagi kamu belum tahu dia. Kamu baru ketemu beberapa hari. Sadar diri, keadaan kita dengan dia berbeda. Yang udah kenal aja, gak apa-apa bukan pengusaha kaya juga, yang penting bisa hidup cukup.


Anna menarik senyumnya kembali lalu pergi keluar dari rumah tanpa mengucapkan sepatah katapun. Wirani hanya diam memperhatikan Anna dan Nek Tiah.


FADE IN:

141. EXT. KEBUN CABAI RAWIT. DAY

Cast: Anna, Wirani.

Anna tengah memanen cabai rawit bersama Wirani santai sambil berbincang kecil. 


WIRANI
Jangan tersinggung dengan ucapan Nenek. Nenek kamu pasti punya maksud baik dibalik ucapannya.


ANNA
Tapi nasihatnya menyakitkan buat Anna Bu.


Anna mengumpulkan cabai rawitnya dalam satu wadah yang penuh lalu ia membawanya untuk menjual ke pengepul.


ANNA
Aku pergi dulu ke pengepul.


WIRANI
Jangan langsung pulang, bantu ibu memupuk pohon cabai rawitnya disini!


Anna berjalan menghiraukan ucapan Wirani dengan wajah kesal yang ditahan.

Wirani mulai memupuk pohon cabai rawitnya satu persatu. Anna datang lalu wirani menghampiri Anna.


WIRANI
Duduk dulu, kita istirahat sebentar.


Wirani mencuci tangannya dengan air di ember begitupun Anna. Wirani dan Anna duduk dibawah pohon, Wirani mengeluarkan dua tomat segar dari keresek hitam lalu memberikan satu buah tomat segarnya pada Anna dan satunya ia makan.


ANNA
Anna minta maaf, Anna gak bisa banggain ibu. Anna malah jadi beban buat ibu


WIRANI
Siapa yang bilang kamu jadi beban buat ibu?


ANNA
(menangis)
Gak ada


WIRANI
Ibu bukannya gak mau bela kamu didepan Nenek, ibu hanya menjaga perasaan kalian berdua supaya tidak terluka. Ibu gak mau memihak salah satu diantara kamu dan Nenekmu


ANNA
Ibu cuma menjaga perasaan Nenek


WIRANI
Ibu juga bingung nak, Ibu sayang sama kamu dan Nenek. Maaf kalau ibu seakan tak peduli, tapi ibu harap kamu mengerti


ANNA
Bu, Anna pengen nangis!


Wirani memeluk Anna dan menyenderkan kepala Anna dipundaknya lalu ia elus rambutnya dengan halus.


WIRANI
(meneteskan air mata)
Nangis sepuasnya disini nak, ibu temani.


ANNA
Hati anna sesak bu, berat.


WIRANI
Jika kondisi hati ibu terlihat, hati ibu juga akan terlihat sesak dan berat. Terkadang, ibu juga ingin berteriak sekencang-kencangnya.


Cuaca semakin redup, waktu terus berjalan. Tak terasa Anna dan Wirani hampir seharian di kebun berdua. Wirani melepaskan pelukannya pada Anna lalu menyeka air mata Anna.


WIRANI
Sudah nangisnya ya, sekarang waktunya tersenyum dan menyapa orang-orang seakan kita baik-baik saja. Jangan perlihatkan kesedihan pada orang lain. Kamu pasti kuat.


Anna berjalan pulang bersama Wirani menuju rumah.


FADE IN:


142. INT. KAMAR ANNA. NIGHT

Cast: Anna.

Anna tengah duduk di tempat tidurnya sembari memutar lagu di kotak musik pemberian Kevin. Ponselnya berdering, Anna bergegas membukanya berharap dari Kevin tapi ternyata hanya pesan dari operator.


ANNA(V.O)
Apakah ucapan nenek benar? Apa aku terlalu berharap padanya? Apakah ini salah?... Tuhan, kenapa. Apa keinginanku semuanya buruk untukku? Kenapa tidak ada satupun keinginan yang aku dapatkan? semua yang aku mimpikan tak bisa aku dapatkan. Kapan kesulitan ini akan berakhir? (menangis lirih)


Anna menangis menundukan wajahnya.


Close up: Kalender yang selalu Anna coret setiap hari sampai di tanggal 8 agustus.


143. INT. DAPUR. DAY

Cast: Anna.

Anna tengah sendiri, mencuci piring dengan telaten sesekali melihat ke arah jendela berharap Kevin datang menghampirinya namun tak kunjung datang juga.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar