75. INT. TENGAH RUMAH. SORE
Cast: Anna, Wirani, Nek Tiah, Para tetangga.
Anna dan Wirani tengah membereskan sisa makanan lalu mengepel lantainya. Nek Tiah masih diposisinya (duduk di kursi).
NEK TIAH
Maaf ya, nenek gak bisa bantuin untuk sementara ini!
ANNA
Gak apa-apa nek. Istirahat aja.
PARA TETANGGA(V.O)
Permisiiii!
Wirai membuka pintu lalu mempersilahkan 4 tetangga masuk. Mereka duduk lalu Anna menyuguhkan minum lalu bergabung bersama.
WIRANI
Maaf ya, di rumah kami gak ada camilan apa-apa. Saya baru datang soalnya.
TETANGGA 2
Iya gak apa-apa bu. Anna, masih disini? Belum kerja?
Anna hanya mengangguk dan tersenyum.
WIRANI
Iya, disini aja. Kalau dia pergi saya kewalahan bu ngurus kebun sama rumah. Jadi dia bantu-bantu saya aja disini!
TETANGGA 1
Sekolah enggak, kerja enggak. Nikah aja ya Anna! Mau gak saya carikan jodoh?
Anna hanya bisa tersenyum menahan amarahnya. Para tetangga mengobrol menanyakan sakitnya nek Tiah.
ANNA(V.O)
Semua pertanyaan yang terlontar adalah beban paling berat yang sekarang aku pikul namun Ibuku selalu menjawab pertanyaan tetangga tentang aku yang diam di rumah dan tidak bekerja dengan jawaban yang sama. Walau tak diminta, aku selalu dibela. Ia bahkan rela berkorban menyalahkan dirinya sendiri atas kesalahan yang aku perbuat. Itu ibuku, dia pahlawan satu-satunya dalam hidupku yang tak akan pernah bisa terbalas dengan apapun dan aku berjanji akan menjaganya sampai akhir hayatku.
Para tetangga memberikan buah, sayur dan amplop berisi uang pada Nek Tiah lalu berpamitan pulang. Anna membawa gelas-gelas bekas ke dapur lalu kembali dan masuk ke dalam kamarnya.
76. INT. KAMAR ANNA. MALAM
Cast: Anna, Wirani.
Anna sedang duduk di atas tempat tidurnya sembari menangis kecil, kedua tangannya menutup mulutnya supaya tak terdengar suara tangisan. Wirani masuk menghampiri Anna.
WIRANI
Kamu kenapa nak? Ayo bilang sama ibu, siapa tau ibu bisa bantu kamu.
Anna tetap menangis dan tak menjawab pertanyaan Wirani.
WIRANI
Kenapa nak? Kamu capek ya seharian kerjain semuanya sendiri? Bilang dong nak sama ibu, jangan begini!
ANNA
Kenapa sih bu, semua orang ngomong seenaknya. Bisa gak kalau kita pindah aja, jangan tinggal disini bu!
WIRANI
Omongan orang jangan didengerin, biarin aja. Anak mereka juga belum tentu sebaik kamu. Yang penting, kamu anak yang sangat baik buat ibu. Fokus sama diri kamu aja, gak usah dengerin orang lain. Jangan perlihatkan kesedihanmu, karena mereka akan semakin senang jika melihatmu sedih. Tunjukan kamu bisa. hidup itu berputar, akan ada masanya mereka jatuh dan akan ada masanya kita naik. Percaya, tuhan tak akan membiarkan badai terus menerpa.
Anna berhenti menangis, Wirani keluar mengambil air minum untuk Anna.
77. INT. TENGAH RUMAH. NIGHT
Cast: Wirani, Nek Tiah.
Wirani keluar dari kamar Anna, Nek Tiah yang tengah terduduk di kursi bertanya.
NEK TIAH
Dia kenapa?
WIRANI
Oh, itu tadi gara-gara tetangga ngasih pertanyaan yang gak enak.
NEK TIAH
Gitu aja nangis, mereka cuma nanya doang!
Wirani pergi ke dapur.
78. INT. KAMAR ANNA. NIGHT
Cast: Anna, Wirani.
Anna tengah menyeka air matanya, namun terdengar jelas suara obrolan Wirani dan Nek Tiah dari luar kamar.
NEK TIAH(V.O)
Dia kenapa?
WIRANI (V.O)
Oh, itu tadi gara-gara tetangga ngasih pertanyaan yang gak enak.
NEK TIAH(V.O)
Gitu aja nangis, mereka cuma nanya doang!
Anna kembali meneteskan air mata. Ia menutup telinganya dengan bantal guling. WIrani masuk membawa segelas air.
WIRANI
Minum dulu nak! Biar tenang.
ANNA
Kita pergi aja yu bu! Berdua!
WIRANI
Nenek gimana? Dia ibunya ibu nak! Kamu sayang kan sama ibu?
Anna mengangguk.
WIRANI
Ibu juga sama, Ibu sayang sama Ibunya ibu. Nenek kamu. Sama seperti kamu sayang ke ibu. Ibu Selalu berdo'a sama Tuhan supaya kamu diberikan takdir yang lebih baik dari ibu. Kamu masih muda, masih banyak waktu untuk mencoba, masih banyak kesempatan yang akan kamu dapatkan. Kamu jangan patah semangat. Ibu minta maaf gak bisa jadi ibu yang baik buat kamu.
ANNA
(menangis)
Ibu kok minta maaf sama Anna. Yangmharusnya minta maaf itu Anna. Anna gak bisa kasih ibu uang banyak, Anna malah ngerepotin ibu terus tiap hari.
WIRANI
Nggak kok nak, ibu gak ngerasa direpotin. Ibu malah berterimakasih sama kamu, udah bantu meringankan beban ibu disini. Janji ya, kita disini sama-sama berjuang. Kalau ada yang mau diceritain, ceritain aja sama ibu. Jangan dipendem sendiri, siapa tau ibu bisa bantu kamu, kalaupun enggak kita bisa saling menguatkan.
Anna dan Wirani berpelukan. Wirani mencium kening Anna.
79. INT. DAPUR. DAY
Cast: Anna, Wirani.
Terlihat dapur berantakan, banyak sayuran dan buah-buahan dari tetangga yang menjenguk Nek Tiah, berserakan akan dimasak Anna dan Wirani.
Wirani tengah memasak air gula merah dengan daun pandan sementara Anna tengah memotong labu dan pisang yang akan dimasak. Mereka akan membuat kolak. Setelah labu dan pisangnya dipotong-potong, Anna mengkukusnya diatas kompor.
NEK TIAH(V.O)
Anaa, kemari!
Anna menghampiri Nek Tiah dan menghentikan aktifitasnya.
80. INT. RUANG TENGAH. DAY
Cast: Nek Tiah, Anna.
Nek Tiah tengah duduk sembari mendengarkan radio. Anna datang dari arah dapur.
ANNA
Ada apa nek?
NEK TIAH
Tolong pijat pundak nenek sebentar, kayaknya nenek masuk angin nih!
Anna memijat pundak nek tiah dengan telaten.
WIRANI (V.O)
Anaaa! Ibu mau ke warung. Titip masakan ya!
ANNA
(teriak)
Iya buuu...
Anna masih memijit nek Tiah.
NEK TIAH
Udah, gih sana ke dapur!
Anna menuruti perintah Nek Tiah.
81. INT. DAPUR. DAY
Cast: Anna, Wirani.
Air gula merah sudah mendidih, Anna mengecek kukusan labu dan pisangnya dengan garpu. Kukusannya sudah bisa di tusuk garpu (empuk) tanda sudah matang. Anna memindahkannya pada air gula yang tengah mendidih lalu memasukan santan ke dalamnya. Tak lama, api kompornya ia matikan lalu mendinginkan masakannya (kolak). Wirani datang membawa keresek hitam berisi garam dan gulap asir.
WIRANI
Udah mateng? Ambil mangkuknya 4 ya!
Wirani duduk, Anna mengambil mangkuk lalu memasukan kolak ke dalam masing-masing mangkuk.
WIRANI
Tolong bagikan ke tetangga dekat!
Anna mulai membawa satu persatu mangkuk kolak ke tetangga.
82. EXT. DEPAN RUMAH TETANGGA. DAY
Cast: Anna, Para Tetangga.
Anna mendatangi rumah tetangga, satu samping kiri, satu samping kanan, depan dan belakang. Ia membagikan kolaknya masing-masing satu mangkuk.
TETANGGA
Makasih Neng Anna, ya alloh repot-repot.
ANNA
Samas-sama bu, kebetulan bikin banyak. Kalau begitu, saya permisi bu!
TETANGGA
Oh iya, nanti mangkuknya saya kembalikan ke rumah. Makasih sekali lagi neng.
ANNA
Iya sama-sama.
Anna kembali pulang.
83. INT. TENGAH RUMAH. DAY
Cast: Anna, Wirani, Nek Tiah, Tetangga.
Wirani tengah memakan kolak bersama Nek Tiah. Anna datang.
WIRANI
Nih, makan kolaknya dulu. Nnati keburu dingin gak enak.
Anna mengangguk bergabung duduk bersama Nek Tiah dan Wirani.
FX: Ketukan Pintu.
TETANGGA (V.O)
Permisi!
Anna membuka pintu, tetangga berdiri membawa mangkuk bekas kolak yang diisi tumis jamur kuping. Anna dan Tetangga berbincang di depan pintu.
ANNA
Eh, Bu mari masuk!
TETANGGA
Gak usah saya disini aja, cuma mau ngembaliin mangkuknya yang bekas kolak tadi.
WIRANI
Ya Alloh Bu, repot-repot dianterin.
TETANGGA
Gak apa-apa, sekalian habis masak tadi takut keburu dingin. Dimakan ya tumis jamurnya.
ANNA
Makasih ya Bu, saya ambil.
Anna mengambil mangkuk berisi tumis jamurnya.
WIRANI
Gak main dulu Bu?
TETANGGA
Iya nanti kapan-kapan. Ninggalin anak sendiri di rumah. Mari Bu, Nek, Anna!
ANNA
Iya Bu.
WIRANI
Iya Bu, terimakasih.
TETANGGA
Sama-sama.
Tetangga pulang, Anna bergabung kembali bersama Wirani dan Nek Tiah melanjutkan memakan kolak.
FADE IN: