Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
41.KAMAR RANAYA-SORE
Ranaya nampak pulas dengan posisi miring. Kertas yang telah ia tulis dengan kisahnya, berserakan di atas kasur.
Lalu Elin masuk membawakan makan siang yang kesiangan.
ELIN
Elin yang kesal karena bau pesing, makin kesal saat melihat Ranaya masih tidur siang.
ELIN
Elin mengampiri Ranaya.
ELIN
Elin menarik rambut Ranaya kuat-kuat hingga mendongak ke arahnya.
Ranaya yang sedang pulas langsung meringis.
ELIN
Elin melepas rambut Ranaya seraya mendorong kepalanya.
ELIN
Ranaya bangun perlahan dan merapikan rambut yang berantakan.
RANAYA
ELIN
Elin beranjak dan mengambil bolpoin dari atas meja rias. Kemudian dia mencoret-coret kertas kosong.
Kita melihat warna hitam yang keluar dari bolpoin perlahan memudar dan hilang seutuhnya.
ELIN
Elin ke luar kamar Ranaya.
Tak lama Elin kembali membawa bolpoin yang lain untuk Ranaya.
ELIN
Elin menyodorkan spidol berwrna merah dan langsung diterima Ranaya.
ELIN
RANAYA
Elin terkekeh.
ELIN
Elin menunjuk sudut ruangan dekat pintu tempat Ranaya BAK tadi pagi.
ELIN (CINT'D)
RANAYA
Elin berjalan menuju meja rias, kemudian duduk di sana dan mulai membaca.
Wajah Elin berubah kesal ketika membaca lembar ke dua, dan semakin merah padam saat terus membacanya. Lalu tiba-tiba dia meremas kertas-kertas itu, melemparnya, dan mengahmpiri Ranaya penuh emosi.
Kita melihat Ranaya kaget dan ketakutan bukan main.
Elin langsung memukul wajah Ranaya ke kiri.
ELIN
Belum sempat Ranaya mengusap wajahya yang sakit, Elin kembali memukul wajah Ranaya ke arah sebaliknya.
Darah segar mengalir pelan dari sela-sela bibir Ranaya.
Elin mencengkram ke dua pipi Ranaya kuat-kuat.
ELIN
RANAYA
Elin melepas pipi Ranaya, meski wajahnya masih terlihat kesal.
ELIN
RANAYA
Dada Elin naik turun seiring napasnya yang kian memburu. Lantas dia pergi begitu saja meninggalkan Ranaya yang tersenyum sinis.
RANAYA
Setelah cukup yakin Elin telah pergi, Ranaya bangun dan berjalan menuju meja rias. Di depan meja, dia memungut kertas yang sudah di remas Elin, kemudian berusaha merapikannya kembali di atas meja.
Setelah itu, Ranaya mengambil spidol berwarna merah tadi.
RANAYA
Ranaya mendorong meja riasnya ke depan.
Kita melihat coretan-coretan pada dinding belakang meja rias dengan tinta hitam, yang begitu semrawut dan sangat banyak.
Dengan hati-hati Ranaya duduk di lantai kemudian menyoret-nyoret dinding yang sama. Tujuannya tak lain adalah supaya tintanya cepat habis. Sehingga dia bisa segera mendapatkan handphonenya dengan asalan menulis. Tapi Ranaya tetap melanjutkan menulis pada kertas, agar mereka tidak terlalu curiga.
CUT TO
42.KAMAR DODI ELIN-SORE
Elin masuk ke kamar dengan wajah penuh emosi, lalu membanting pintu. Berselang sekian detik, Dodi masuk juga tak kalah emosi.
DODI
ELIN
DODI
Elin mengangkat telunjuk kanannya.
ELIN
Dodi mendengkus.
DODI
ELIN
DODI
ELIN
Dodi salah tingkah.
DODI
Elin terdiam.
ELIN
DODI
Elin terlihat gusar.
Dodi meraih bahu Elin.
DODI
CUT TO
43.KAMAR RANAYA-MALAM
Ranaya bersusah payah mendorong kembali meja riasnya, agar berada di posisi semula.
Setelah itu dia meraih kalender meja, dan memberi tanda silang pada tanggal hari ini.
Ranaya mengembus napas pelan.
RANAYA
Lalu tiba-tiba Ranaya merasakan mulas. Matanya terpejam sambil memegang perutnya.
Ranaya menoleh ke tempat dimana dia tadi buang air kecil, kemudian menggeleng pelan.
Tangan Ranaya mengepal dan memukul-mukul meja rias.
Tak lama kemudiam Elin masuk membawa makan malam dengam menu yang sama yaitu telur dadar.
Elin terkejut karena melihat makanan yang tadi siang belum dimakan Ranaya.
ELIN
RANAYA
Elin berubah jijik.
ELIN
Lalu tiba-tiba tercium bau busuk.
Elin langsung memekik dan menutup hidungnya.
ELIN
Elin mendorong piring makanan yang ia bawa barusan.
ELIN (CONT'D)
Elin bergidik dan hendak meninggalkan Ranaya.
Air mata Ranaya menggenang dan nyaris tumpah.
RANAYA
ELIN
Elin dan Ranaya keluar kamar dan berjalan menuju kamar mandi bersamaan setelah Ranaya mengambil baju ganti.
CUT TO
44.KAMAR MANDI-MALAM
Ranaya masuk ke kamar mandi diikuti Elin yang juga ikut masuk.
Ranaya rerkejut melihat Elin ikut masuk.
ELIN
Kita melihat tangan Ranaya bergerak-gerak membuka celananya. Sementara Elin terlihat mual.
RANAYA
Elin menjadi salah tingkah.
ELIN
Ranaya tak menjawab
Saat sedang membersihkan pakaiannya, Ranaya melirik Elin.
RANAYA
Elin langsung menoleh.
ELIN
RANAYA
ELIN
Ranaya tersenyum.
RANAYA
Ranaya membalik badan dan menyingkap rambutnya.
RANAYA (CONT'D)
Elin terlihat gusar.
ELIN
RANAYA
CUT TO