Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
28.KAMAR RANAYA-MALAM
Kita melihat punggung Dodi dan Elin. Kemudian mereka membawa Ranaya yang masih pingsan ke kamar mandi. Ranaya mulai setengah sadar. Dia membuka mata perlahan dan pasrah saat dibawa.
CUT TO
29.KAMAR MANDI-MALAM
Dodi dan Elin palsu mendudukan Ranaya di lantai kamar mandi dengan kasar. Lalu Elin mengambil semprotan toilet dan menyemprotkannya pada Ranaya.
Ranaya sontak terpejam dan menggeram. Dia berusaha mengelak, tapi Elin palsu selalu mengikuti arah kepalanya.
ELIN
Elin mengacak rambut Ranaya hingga kepalanya bergoyang.
DODI
Ranaya yang masih lemas, tak bisa melawan kali ini. Dia hanya tertunduk dan air menetes cepat dari helai rambutnya.
RANAYA
Dodi dan elin tertawa mengejek.
ELIN
RANAYA
DODI
Dodi menarik kasar lengan Ranaya.
DODI (CONT'D)
Dodi menarik Ranaya keluar dari kamar mandi.
DODI (CONT'D)
Dodi terus menyeret lengan Ranaya hingga tiba di depan kamar.
Ranaya terkejut melihat pintu kamarnya telah berubah menjadi tralis besi layaknya penjara. Besi itu lah yang Ranaya lihat saat malam pertama tiba di rumahnya.
Elin membuka kunci gembok pada tralis besi.
DODI
Dodi menyeret ranaya masuk ke dalam kamar.
DODI
Ranaya hanya diam dan menatap seisi kamarnya yang terlihat suram. Matanya terhenti pada jendela kamar yang juga telah diberi tralis besi tambahan.
Dodi mendorong tubuh ranaya agar mendekat ke lemari baju.
DODI
Ranaya membuka lemari baju perlahan dan mengambil baju dari dalamnya. Setelah itu Ranaya kembali diam menatap Dodi dan Elin bergantian.
DODI
Ranaya menarik napas dan memejamkan mata kemudian mengembuskannya pelan-pelan.
Sambil menatap Elin, Ranaya membuka kaosnya perlahan. Kulit putih pada perutnya yang rata dan ramping mulai tersingkap.
Mata Dodi seketika berbinar, dan kita melihat Elin mulai menyadari itu. Elin terbelalak penuh emosi ketika menoleh ke arah Dodi di sebelahnya.
ELIN
Elin menarik lengan Dodi.
Dodi yang tak siap hanya bisa mengikuti ajakan istrinya.
Ranaya melihat mereka tanpa ekspresi
CUT TO
30.TANGGA RUMAH-MALAM
Elin terus menarik tangan Dodi, dan Dodi berusaha mengimbangi langkah Elin menuruni tangga.
Begitu tiba di bawah, Dodi melepas paksa tangannya.
DODI
ELIN
Dodi terkesiap dan salah tingkah.
DODI
Elin membuang mukanya sambil bersedekap.
CUT TO
31.KAMAR RANAYA-MALAM
Ranaya yang masih mengenakan pakaian yang sama mendekati pintu tralis besi yang lupa dikunci Elin.
Dia berjalan perlahan hingga meraih pembatas kayu yang ada di depan kamarnya, kemudian melihat ke bawah.
Dari atas kita melihat Dodi dan Elin masih berdebat.
ELIN
DODI
Dodi meraih bahu Elin dan mengarahkannya agar menghadap Dodi.
DODI
Ranaya segera menangkap momen itu untuk membebaskan diri. Dia berlari menuju kamar orang tuanya yang memiliki balkon.
CUT TO
32.KAMAR ORTU RANAYA-MALAM
Ranaya membuka pintu dan terus berlari menuju balkon, menyusuri kamar orang tuanya. Namun sayang pintu menuju balkon ternyata di kunci.
Mau tidak mau Ranaya harus mencarinya terlebih dahulu.
Dengan tangan bergetar hebat dan napas yang tersengal, Ranaya membuka beberapa laci dan kotak penyimpanan yang ada di kamar orang tuanya. Dia keluarkan juga semua isinya ke lantai agar lebih cepat mendapatkan kunci.
Setelah berkutat selama lima menit penuh keringat, Ranaya berhasil mendapatkan sepasang kunci. Dia segera berlari menuju pintu balkon, dan mencoba membukanya sambil bergetar. Tapi ternyata itu bukan kunci yang tepat.
Ranaya kembali mengeluarkan isi laci dan kotak yang belum sempat dia periksa termasuk laci yang ada di dalam lemari pakaian.
Ranaya kembali menemukan sebuah kunci pada laci lemari pakaian dan segera mencobanya.
RANAYA
Ranaya berhasil membuka pintu balkon dan dia segera keluar.
CUT TO
33.BALKON-MALAM
Sambil memegang pembatas balkon, Ranaya menunduk melihat ke bawah guna memperkirakan ketinggian jika melompat nanti.
Sebagai cewek yang belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya, Ranaya jelas ketakutan.
Berkali-kali kakinya kembali ia turunkan karena merasa ngeri. Berkali-kali juga ia menoleh ke belakang untuk meyakinkan diri.
Kemudian Ranaya mulai menguatkan tekad. Kakinya mulai menaiki pembatas balkon hingga akhirnya dia berhasil berdiri di pinggir balkon membelakangi pintu. sementara ke dua tangannya masih memegangi pembatas.
Ranaya diam beberapa detik di pinggir balkon, lalu dia mulai menuruni balkon dengan cara menghadap tembok serta berpijak pada tembok-tembok yang menjorok ke luar.
Setelah berjarak cukup dekat dengan tanah, Ranaya melepaskan pegangan, dan melompat.
Fx Suara Ranaya jatuh ke tanah.
Ranaya mengerang kesakitan karena jatuh dengan kaki yang tidak sanggup menopang. Dia meringkuk sambil memegangi bahunya. Namun Ranaya tak ingin kehilangan kesempatan untuk lari.
CUT TO
34.DI DEPAN TANGGA RUMAH-MALAM
Elin dan Dodi yang masih berdebat, menoleh bersamaan ketika mendengar suara benda jatuh.
Mereka segera berjalan cepat ke luar rumah dengan wajah kesal.
CUT TO
35.PEKARANGAN-MALAM
Sekuat tenaga Ranaya segera bangkit dan berlari menyusuri pekarangan rumahnya yang penuh ilalang di malam hari gelap.
Hingga tiba-tiba sesuatu yang tajam menjerat kakinya.
FX suara benda tajam mengenai kaki.
Seketika Ranaya berteriak dan kembali terjatuh.
Kita melihat Ranaya terkejut melihat kaki kanannya telah terkena perangkap kaki hewan buas yang bergerigi tajam. Ranaya kembali mengerang dan ke dua tangannya bergetar di sisi kaki kanannya.
Darah segar mengalir dari tiap gerigi yang menancap menembus kulit dan daging Ranaya.
Beberapa detik Ranaya mencoba mengendalikan isakan tangisnya. Kemudian secara sadar dia berusaha membuka perangkap itu.
RANAYA
Ranaya kembali mengerang karena gerigi tajam itu terangkat sedikit. Namun karena berat dan menancap kuat, perangkap besi itu terlepas dari ke dua tangan Ranaya.
Ranaya menjerit semakin jadi karena hentakan dari perangkap yang mengakibatkan lukanya semakin dalam.
Elin dan Dodi datang dan menghampiri Ranaya yang tak jauh dati pintu utama.
Di depan Ranaya, mereka menatapnya sinis. Kemudian Elin berlutut.
Ranaya menatap penuh ketakutan.
Elin tetap mendekat dan menyentuh rambut Ranaya.
ELIN
Dodi berjalan ke belakang Ranaya kemudian menyeret Ranaya dari belakang.
Perangkap besi yang masih menancap dan ikut terseret kembali memberi rasa sakit pada Ranaya. Dia kembali berteriak.
CUT TO