Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TAKDIR CINTA
Suka
Favorit
Bagikan
8. Scene 42 - 47
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

42. INT : Di depan rumah – Anisa pulang dari refreshing – Night

Cast : Anisa, kedua orangtuanya.

 

 

Pak Azhar

“Gimana hiburannya?”

 

Anisa

“Eh, Papah dan Mamah sengaja nungguin Anisa?” (melihat papah dan mamahnya sedang duduk di kursi ruang tamu. Langsung menghampiri.)

 

Pak Azhar

“Enggak. Siapa yang nungguin. PD sekali. Ya kan mah?”

 

Bu Anna

“Iyah. Emangnya Anisa aja yang bisa hiburan. Kita disini juga sedang hiburan. Malam mingguan di ruang tamu hahaha.”

Pak Azhar

“Iyah. Betul sekali mah.”

 

Anisa

“Ah masa? maaf yah, Pah dan mah. Anisa pulang kemaleman.”

 

Bu Anna

“Enggak apa-apa. jam segini masih terhitung wajar kok. Pertanyaan Papah kok belum dijawab.”

 

 

Anisa

“ooh soal gimana hiburannya?”

 

Pak Azhar

(mengangguk)

“Alhamdulillah. Seru banget, Pah!”

 

Keseruan di ruang tamu pun hanya berlangsung setengah jam. Setelah itu, semuanya pergi beristirahat.

 

****

 

43. INT : kasur – tentang Anisa - Night.

Cast : Pak Azhar, Bu Anna

 

Pak Azhar

(Di atas pembaringan, Pak Azhar belum bisa memejamkan mata. Raganya terlentang ditutupi selimut yang tebal hingga ke dada.) “Mah”

 

Bu Anna

(membuka matanya setelah mendengar suara suaminya)

“iyah, Pah. Ada apa? Papah ga bisa tidur?”

 

Pak Azhar

“Iyah, mah. Papah ingin berbicara soal Anisa, anak kita.”

 

 

Bu Anna

“Papah mau menceritakan latarbelakang anak kita?

Mamah takut Anisa menjauh dari kita?”

 

Pak Azhar

“Kita harus menyampaikannya, mah. Anisa berhak tahu ibu kandungnya. Anisa tidak mungkin menjauhi kita. Dia anak angkat kita yang shalehah.”

 

Bu Anna

(dengan berat hati) “iyah”

 

****

 

44. INT : Vila Bosy – Rencana Aleks dan Anton untuk Bosy – Night

Cast : Bosy, Aleks, Anton dan Berlina.

 

Malam itu, Alek mengundang Berlina sebagai hiburan bagi Bosy. Selama menunggu kedatangan Berlina, Anton menuangkan miras ke ke tiga gelas kecil. Bosy yang tidak sabaran langsung meneguk miras segelas demi segelas. Ia ingin menghilangkan rasa sakit ditolak cinta lagi. 

Aleks

Yang banyak Bosy.

 

Anton

Tuangin lagi, Leks.

 

Bosy

(tertawa dan mulai mabuk. Memarahi botol minuman)

Oh Cinta, kenapa loe enggak terima cinta gue. ha?

Aleks

(berkata pelan ke Anton)

Gile, Bosy kita. Depresi cinta.

 

Anton

Si Berlina mana?

 

Aleks

(membaca pesan)

Dia sebentar lagi di depan rumah ini.

 

Anton.

Oke. gue bakalan bukain pintu buat dia.

(bangkit dari duduk dan pergi)

 

 

Aleks

(yang belum banyak meneguk miras. Ia mempengaruhi alam bawah sadar Bosy)

“Bosy, Cinta sebentar lagi datang”

 

Bosy

(dalam kondisi mabuk)

Mana? Aku butuh cinta.

 

         Tak lama kemudian, Berlina pun datang dan hadir dalam perkumpulan tersebut. ia duduk di samping Bosy.

 

Anton

Cinta loe datang, Bosy.

 

Berlina

Helo sayang, gue cinta yang sedia untuk loe

(langsung mendekat Bosy)

 

Bosy

(menganggap Berlina sebagai Cinta)

Cinta.. (memeluknya)

Aleks

(tersenyum)

“Ini yang dibutuhkan Bosy kita.”

 

Anton

(menatap Berlina) bawa Bosy ke kamar. Layanin dia.

 

Berlina

Dengan senang hati.

 

Berlina membawa Bosy ke kamar.

 

Aleks

 Bosy harusnya sadar bahwa yang dibutuhkannya dari seorang wanita hanyalah sebatas gunung dan palung kesenangan.

 

Anton.

Loe, bener Leks.

 

Aleks

 Saatnya merayakan kemenangan

Kita yang telah membuat Bosy bercinta

 

Anton

hahaha

(mengangkat segelas sebotol miras)

 

Ting

(suara beradunya dua botol miras)

 

 

 

 

*****

45. INT : Rumah Cinta – Pagi

Cast : Bunda dan Cinta

 

 

Bunda

“Sekarang hari apa yah? Bunda lupa.”

 

Cinta

“Hari Minggu, Bunda.”

 

Bunda

“Oh iya yah. emm berarti Anisa nggak bisa datang pagi yah?”

 

Cinta

“Iya, Bunda. Soalnya Anisa ada jadwal mengajar Pencak Silat di SMA dari jam 08.00 sd 10.00 WIB.”

 

Bunda

“Kok tumben hari Minggu. Dulu kan kalian eskul beladirinya setiap hari Rabu atau kamis yah, aduh Bunda lupa.”

 

Cinta

“Mungkin ada kebijakan baru kali, Bun.”

 

Bunda

“Bisa jadi.” ( teringat sesuatu hal yang mengganjal)“Eh kok beberapa hari ini nggak ada paket dari pejuang cinta. Kenapa yah?”

 

Cinta

(Cinta hanya mengangkat pundaknya. Tanda nggak tahu apa-apa) “Eh, Bun. Maaf, Cinta ke kamar dulu yah. Mau persiapan ke toko”

 

Bunda

“Yah. Mengalihkan pembicaraan.”

 (seraya melihat sepiring nasi goreng dan satu gelas yang telah

 kosong dikonsumsi Cinta.)

 

Di kamar. Cinta membuka buku diarynya. Semalam ia belum sempat menulis. Ia tak mau kehilangan momen berharga dalam kehidupannya. Menulis adalah kegiatan rutinitas Cinta. Walaupun hanya untuk konsumsi pribadi.

 

Dear Diary

Sudah beberapa hari. Gue seneng banget si setan BB tidak mengganggu diri gue lagi dengan puisi-puisi. Entah puisi itu dia buat sendiri atau mencuri? Bodo amat, gua ga peduli.

Puisi-puisi Bosy tak akan mampu meluluhkan hati. Dia tuh sudah gue benci. Si setan BB itu bukanlah tipikal pria idaman gue. Kenapa? Karena sikap, penampilan dan omongan menggambarkan keburukan. Aura negatif gitu deh. awalnya su uzon sih tapi feeling gue aja berkata demikian. Ditambah lagi ketahuan mabok.. Makin jelas dan yakinlah bahwa su uzon gue ga keliru. Kalau misalnya gue jadian terus get married sama setan BB. Wadidaw! mau dibawa kemana bahtera rumah tangga gue, ke neraka? OMG. Ga mau amit-amit cabang bayi.

Mmm.. pengennya gue tuh bukan pria yang beramal salah. Tapi pria yang beramal sholeh, yang bisa menjadi imam gue, membimbing gue ke arah kebaikan. gue sudah banyak dikecewakan dan ditinggalkan.

Selama ini hanya Baiz Buitenzorg yang sesuai kriteria gue. Tapi sayangnya dia sudah jadi pacar sahabat gue, Anisa. Ga mungkin dong gue bilang bahwa gue mencintainya. Gengsi cuy. Gue yang sering ngeledek Anisa.. kalau dia perhatian sama Faiz dan sebaliknya.. eh ternyata, tak sadar bahwa gue yang punya rasa ke tuh cowok.

Aduuh Cinta sadar! Loe jangan sampai jadi orang ketiga alias setan yang mengganggu percintaan kedua insan.

Gue harus buang rasa itu, berbahaya. Jangan sampai terjadi begini,  gue ngeludah terus gue makan ludah sendiri. Najis. Meskipun gue tahu bahwa Baiz adalah spesies langka di kolong langit ini yang gue temui. Seandainya baiz ada dua orang. Gue mau.

 

Cinta menutup buku diarynya. Ia pun meletakkan pulpennya. Ia telah menulis curahan hatinya dalam bentuk tulisan. Membantin,

 

salahkah aku mencintai seorang lelaki yang adalah sahabatku sekaligus kekasih sahabatku?

 

****

 

46. INT : Vila Bosy – Hancurnya harga diri Bosy – kesiangan

Cast : Bosy, Berlina.

 

Bosy

 (tersadar dalam pembaringannya jam 08.00 WIB. ia merasa pusing. Ia ingin meminum obat. Ia melihat ke kirinya ada satu gelas air minum dan satu botol obat. Ia meminumnya tanpa membacanya terlebih dahulu. Ia terkejut dirinya tak berbusana dan sebelahnya ada wanita.)

“Ngapain loe disini, heh!”

 

Berlina

“kok sayang kok begitu. gue semalam menemani loe, Bosy. Loe ga inget kalau loe tidurin gue.”

 

Bosy

“Bulshit!”

 

Berlina

Nih, gue tunjukin apa yang loe telah perbuat ke gue.

(mengambil ponselnya dan menunjukkan bukti tindakan Bosy dalam hal bercinta)

 

Bosy

“Gila temen-temen gue memperlakukan gue jadi gini. Gue kira cuman berpesta kimia doang. Anjirs!”

 

Berlina

“Apa itu bulshit, Bosy? Gue rela ngelakuin ini buat membahagiakan loe. Gue cinta sama loe. Tapi loe cinta sama seseorang yang ga pernah menerima Cinta loe. Gue cinta dan rela berkorban buat loe. tapi kenapa loe ke gue begini.”

 

Bosy

(tertegun dengan pernyataan Berlina)

 

Berlina

 Loe tuh nggak sadar. benar-benar bodoh yang tak henti-hentinya mengejar Cinta Salsabila yang jelas-jelas tidak mencintai loe.

 

Berlina

Gue cinta sama loe. Gue rela melakukan ini buat loe.

 

Bosy

Gila badan gue kok jadi panas begini.

 

Berlina

Loe tuh makan obat stamina pria.

Sini peluk gue lagi.

 

Bosy (V.O)

Daripada gue tegang begini, mending gue manfaatin aja nih cewek.  

 

Berlina

Mau nggak?

 

Bosy

“Oke, Berlina. Gue terima cinta loe. Gue terima perjuangan loe demi gue. Gue terima curahan hati loe. Sekarang gue akan mencurahkan cinta gue dengan penuh kesadaran dibandingkan semalam.”

 

Berlina senang mendengarnya. Ia menyambut pelukan Bosy dengan sukacita. Ia menyangka hal ini lebih baik dari semalam. Melakukannya dengan penuh kesadaran. Bukan dibawah kendali minuman.

*****

 

47. INT : Sekolah SMA – pesan Anisa - siang

Cast : Anisa dan murid-muridnya

 

 

Anisa

(Menghadap para muridnya)

Beladiri Pencak silat ini bisa menambah kita percaya diri. Bukan untuk berbangga diri. Apalagi meremehkan orang lain dan melakukan perbuatan kriminalitas. Akantetapi beladiri itu untuk membentengi diri dari kejahatan. Bahkan melindungi orang yang kita cintai. Bahkan melindungi orang-orang tertindas

Oke, murid-murid yang kaka cintai. Mungkin sampai disini pertemuan kita. Wassalamu’alaikum Wr. Wb,

 

 

 

Murid-murid

Wa’alaikumsalam Wr, Wb.

 

 

Setelah mengajar, Anisa mengganti pakaiannya untuk pergi ke toko Cinta Salsabila jam 11.30 WIB.

 

 

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar