Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Sc 1 INT. RUMAH, KAMAR HANI — PAGI
HANI, IBU RENI
Hani dan ibunya berdiri berhadap-hadapan di samping tempat tidurnya.
IBU RENI
HANI
(sedih)
Ibu Reni berjalan mendekat ke Hani. Senyum terlihat di wajahnya.
IBU RENI
Hani langsung terbangun dari tidurnya. Ia terlihat ketakutan.
INTERCUT TO
Sc 2 INT. RUMAH SAKIT - MALAM
HANI, IBU RENI
Ibu yang sedang duduk, menunggu disamping tempat tidur Hani; yang sedang dirawat setelah operasi usus buntu, melihat Hani yang belum tidur.
IBU RENI
Hani menoleh melihat Ibu Reni.
HANI
Ibu Reni tersenyum. Ibu mendekat dan bersandar di tempat tidur Hani. Ibu Reni menggenggam tangan Hani.
IBU RENI
HANI
IBU RENI
Hani mengangguk.
IBU RENI
Ibu Reni mengusap tangan Hani sambil menatap wajah Hani.
HANI
Ibu Reni mencium lembut kening Hani.
IBU RENI
Hani tersenyum.
HANI
IBU RENI
Hani memejamkan mata sambil terus menggenggam tangan Ibu Reni. Hani merasakan ada sesuatu yang salah dan mengganjal di hatinya, tapi ia sendiri tidak tahu itu apa.
CUT TO
Sc 3 INT. LOBI RUMAH SAKIT - SIANG
HANI, SANTI
Beberapa hari kemudian
Setelah kurang lebih seminggu menjalani rawat inap pasca operasi usus buntu, Hani diperbolehkan untuk pulang oleh dokter. Hani dan Ibu Reni dijemput oleh Santi, kakak Hani.
Di lobi, Hani duduk di atas kursi roda menunggu ibu yang sedang mengambil obat di bagian farmasi. Santi menghampiri Hani yang terlihat sedang melamun.
SANTI
Santi mengejutkan pelan Hani sambil mencoleknya. Hani menoleh melihat Santi dan tersenyum.
HANI
SANTI
HANI
Hani cemberut.
SANTI
HANI
SANTI
HANI
SANTI
HANI
SANTI
(heran)
Hani mengangguk.
SANTI
Santi meledek Hani.
HANI
Hani kembali diam.
SANTI
Hani tersenyum.
SANTI
HANI
SANTI
HANI
SANTI
HANI
Hani terlihat memelas.
SANTI
HANI
(manja)
SANTI
HANI
Hani terlihat kesal.
SANTI
Hani tersenyum malu.
HANI
SANTI
HANI
SANTI
Santi mendorong kursi roda Hani ke restoran yang berada di rumah sakit.
CUT TO
Sc 4 INT-EXT. MOBIL - SIANG
HANI, IBU RENI, SANTI
Setelah Ibu Reni selesai mengambil obat, Santi mengambil mobil di tempat parkir dan menjemput Hani serta ibu di luar lobi. Hani dibantu Ibu Reni dan salah seorang pihak rumah sakit naik ke dalam mobil. Ibu Reni menemani Hani duduk di kursi belakang.
Santi menoleh ke kursi belakang.
SANTI
IBU RENI
SANTI
Hani mengangguk sambil tersenyum. Santi pun ikut tersenyum.
SANTI
Begitu bersemangatnya Santi, sampai-sampai ia tidak melihat mobil dari sebelah kirinya.
Ibu Reni berteriak ketakutan.
IBU RENI
Beruntung Santi langsung mengerem mobilnya sehingga ia tidak menabrak mobil di sebelahnya.
SANTI
(cemas)
Ibu masih terlihat syok.
HANI
SANTI
IBU RENI
SANTI
HANI
SANTI
Santi mulai mengendarai mobilnya dengan hati-hati dan mengantar mereka pulang.
CUT TO
Sc 5 INT. RUMAH KELUARGA HANI - SORE
HANI, IBU RENI
Beberapa minggu setelah pulang ke rumah pasca operasi usus buntu, Hani mulai kembali beraktivitas.
Hani baru saja pulang dari kuliahnya.
HANI
Hani langsung menyapa begitu ia masuk ke foyer rumah. Tapi Hani merasa rumah sepi, seperti tidak ada orang.
HANI
Hani berjalan menuju ruang tamu dan ruang TV, tapi ia tidak melihat ada siapa-siapa di sana. Ia kemudian lanjut berjalan lagi.
HANI
Hani berjalan ke dapur. Sampai di dapur Hani melihat panci dengan air mendidih dan telor di dalamnya di atas kompor. Air di dalam panci tinggal sedikit.
HANI
(panik)
Hani langsung menuju ke depan kompor dan mematikan kompor dan memindahkan panci dari atas kompor dengan lap.
Di belakang Hani, terlihat Ibu Reni yang terlihat mengantuk duduk di kursi makan.
IBU RENI
Hani yang mendengar Ibu Reni, menoleh ke belakang. Ia merasa heran.
HANI
IBU RENI
HANI
IBU RENI
Hani melihat Ibu Reni yang terlihat sangat mengantuk berusaha bangkit dari duduknya.
HANI
IBU RENI
Hani melirik Ibu Reni dari sudut matanya. Ia merasa ibu tidak seperti biasanya.
CUT TO