Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
87. EXT. BUTIK “THE QUEENSLAND” – PARKIRAN - MALAM
Suasana halaman parkir butik masih sedikit ramai. Prada berjalan membawa box besar tidak bersemangat, ia celingukkan melihat beberpa bodyguard berdiri dekat sebuah mobil mewah yang hendak keluar parkiran.
Bagian belakang mobil mewah ada tukang parkir berdiri, tampak kebingungan.
Prada memperhatikan lalu mendekati. Cepat Prada memberikan arahan mobil mewah untuk keluar.
PRADA
Tukang parkir tercengang.
Mobil hendak meninggalkan parkiran berhenti dihadapan Prada berdiri, membuka kaca jendela muncul seorang supir setengah paruh baya.
Supir mobil memberikan beberapa lembar uang sepuluh ribuan.
PRADA
Prada mendekati tukang parkir di tepi parkiran. Ia memberikan uang tadi ke tukang parkir.
PRADA
TUKANG PARKIR
PRADA
Dari arah lain, seboang bodyguard berlari menghampiri Prada.
BODYGUARD
Tukang parkir dan Prada berdepat langsung berhenti, menengok dengan tatapan bingung.
PRADA
BODYGUARD
Prada mengangguk, lalu tatapan mengikuti arah tangan bodyguard kesebuah mobil.
CUT TO
88. INT. RUMAH SAKIT – AULA – MALAM
Ditengah ruangan aula yang hening, beberapa pasien duduk dihadapan Keygi menatap dengan antusias.
Keygi duduk dengan menunduk, menarik napas panjang lalu memberanikan menatap satu-persatu pasien di depannya.
KEYGI
Keygi terdiam sebentar. Menahan air matanya..
Gangga berdiri di pojok aula mendekati Keygi, berdiri di sampingnya menepuk perlahan pundak Keygi.
KEYGI (CON’T)
Keygi mengapit kedua telapak tangan, memohon lalu menunduk dihadapan semua.
Gangga memegang pundak Keygi erat, lalu memeluknya dari belakang.
CUT TO
89. INT. SEBUAH CAFÉ – MALAM
Seorang pemuda tampan berjalan mendekat dihadapan Prada, dibalik pria berbadan seperti bodyguard.
Pria itu Erwin, seorang bisnismen dunia fashion yang punya bisnis butik terkenal dibali. Berjalan menghampiri Prada sambil tersenyum, langsung memberika jabatan tangan.
ERWIN
PRADA
ERWIN
Dengan antusias Prada menyambutnya.
PRADA
Erwi berjalan diikuti Prada menuju sebuah meja café terdekat. Erwin mempersilahkan Prada duduk.
Ada tiga bodyguard berdiri dihadapan mereka, mengelilingi meja tempat di duduki.
ERWIN
PRADA
Erwin mengangguk, matanya melihat kotak yang dibawa dalam pelukan Prada. Ia menunjuk.
ERWIN
PRADA
ERWIN
PRADA
Erwin mengambil kotak coklat itu. Lalu membukanya. Karena cukup besar, kotak itu dibantu oleh dua bodyguardnya selalu. Erwin mengangkat gaun tersebut hingga tampak tingginya, juga elegan sekali.
ERWIN
Prada terkejut.
PRADA
Erwin mengangguk mengiyakan. Erwin berbisik kepada salah satu bodyguard yang berdiri disampingnya.
Usai mendapat bisikan. Bodyguard itu langsung mengeluarkan cek dari balik jasnya. Tampak menuliskan sesuatu.
ERWIN
PRADA
ERWIN
PRADA
ERWIN
PRADA
Lembar cek yang sudah ditulis langsung diberikan oleh bodyguard itu, dengan Erwin langsung diserahkan kepada Prada yang dibuat bingung kembali.
ERWIN
Satu bodyguard langsung memberikan kertas dan pulpen, Prada langsung menuliskan alamat lengkapnya. Nampak masih tak percaya.
PRADA
ERWIN
PRADA
ERWIN
PRADA
Erwin pergi menuju mobil berwarna hitam yang terparkir tak jauh. Prada terus memandangi langkah Erwin, hingga masuk kedalam mobil.
Prada memperhatikan sambil terus memeluk cek tersebut merasa lega karena dapat segera mengurus administrasi rumah sakit Keygi.
Mobil Erwin sudah berjalan melewati Prada. Sekali mengklakson, Prada tersenyum lebar dan mengangguk.
CUT TO
90. INT. RUMAH SAKIT – AULA – MALAM
Pertemuan diaula sudah selesai, Keygi tersenyum sambil menahan tangan Gangga yang ingin mendorong kursi rodanya.
GANGGA
KEYGI
Gangga tersenyum sambil mengusap kening Keygi.
Melody datang menghampiri Keygi dan Gangga, menyapa dengan antusias.
MELODY
GANGGA
MELODY
KEYGI
Melody bergerak maju memeluk Keygi.
MELODY
KEYGI
MELODY
KEYGI
MELODY
Seorang suster menghampiri mereka.
SUSTER
GANGGA
SUSTER
Suster pergi lalu di ikuti Melody akan pergi.
MELODY
Melody pergi dengan tersenyum sambil melambaikan tangan semakin menjauh.
CUT TO
91. INT. RUMAH SAKIT – SIANG
Susana ramai rumah sakit dibagian receptionis.
Prada lari buru-buru ke bagian resepsionis, berhenti menunggu satu antrian sambil celingukkan dan napas ngos-ngosan.
Giliran Prada maju.
PETUGAS RECEPTIONIS
PRADA
PETUGAS RECEPTIONIS
Prada mengangguk, menunggu petugas yang fokus pada layar komputer. Tak menunggu lama lalu..
PETUGAS RECEPTIONIS
Prada terdiam sejenak berfikir.
PRADA
PETUGAS RECEPTIONIS
PRADA
Prada menghela napas berjalan meninggalkan receptionis.
Satu tangan Keygi merogoh saku celana, berjalan di koridor.
Dari depan, muncul Keygi di dorong oleh Gangga menggunakan kursi roda.
KEYGI
Prada kaget langsung menghampiri Keygi, memeluknya.
KEYGI (CON’T)
Prada masih memeluk tanpa bersuara. CU wajah Keygi kebingungan.
Satu tangan Prada merogoh saku celananya, mengerluarkan kartu nama ERWIN. Prada melepas pelukan lalu menunjukkan kartu nama dengan sumringah.
Jrengg!!! Keygi terkejut, penasaran dan bingung.
PRADA
KEYGI
Keygi langsung merampasnya.
KEYGI (CON’T)
PRADA
KEYGI
PRADA
Keygi langsung menarik tubuh Prada, berpelukan lagi.
KEYGI
CUT TO
92. INT. RUMAH SAKIT – RUANG DOKTER – SIANG
Ruangan dokter Hito. Prada masuk sudah ada Dr. Hito sedang menulis sesuatu.
Dr. Hito menoleh, tersenyum langsung menghentikan kegiatannya.
PRADA
DR. HITO
Prada duduk di kursi tepat di depan meja Dr. Hito.
PRADA
DR. HITO
Prada menghela napa panjang.
PRADA
DR. HITO.
PRADA
DR. hito diam sejenak lalu mengambil sebuah note dan menuliskan sesuatu disana.
Tak lama, note selesai ditulis lalu diberikan pada Prada.
Prada mengambilnya, tersenyum.
PRADA
DR. HITO
Prada bangkit bersamaan Dr. Hito bersalaman.
CUT TO
93. EXT. BANDARA – SIANG
Suasana ramai bandara. Keygi, Maria dan Gangga berjalan beriringan. Dibelakang ada Marsha, Donny dan Prada.
Maria terus menggandeng dan menggengam tangan Keygi, ia terus saja bicara.
MARIA
KEYGI
MARIA
KEYGI
GANGGA
MARIA
Dibagian belakang, Donny, Marsha dna Prada berjalan memperhatikan ketiga anak mereka berjalan bersamaan sambil asik berbincang.
PRADA
DONNY
MARSHA
Memasuki pintu masuk, Maria, Gangga, Keygi, Donny, Marsha dan Prada berhenti. Saling memeluk dan bersalaman.
Keygi memeluk Gangga, Gangga berbisik.
GANGGA
Keygi melepas pelukan lalu tersenyum. Keygi menatap satu-persatu orang disekitarnya.
KEYGI
Jreng!! Semua kaget, tak percaya menatap Keygi.
MARIA
KEYGI
GANGGA
Keygi mengangguk. Prada langsung berjalan di sebelah Keygi. Prada memeluk Keygi.
PRADA
KEYGI
Marsha menggandeng tangan Donny ikut terharu dan bangga.
Gangga dan Maria saling tersenyum berpandangan lalu memperhatikan Keygi kembali.
PETUGAS (OS)
DONNY
Keygi mengangguk lalu menyalami tangan Donny.
GANGGA
MARIA
KEYGI
GANGGA
Keygi menggandeng Prada melangkah masuk sambil melambaikan tangan.
Gangga, Maria, Donny dan Marsha saling menatap langkah kepergian Keygi dan Prada.
CUT TO
94. EXT. BATU MALANG – PARALAYANG – DAY
Montage:
- Suasana perbukitan yang indah tampak sejuk
- Nampak rumah-rumah sederhana disepanjang perbukitan. Dari atasnya Prada dan Keygi terbang naik paralayang sambil tertawa nampak bahagia.
- Angin menghembuskan Rambut palsu Keygi
- Teriakan Keygi menikmati pemandangan dan tersenyum menengok Prada dibelakangnya.
CUT TO
96. INT. SEBUAH GEDUNG – SIANG
Panggung talkshow yang ramai, Prada duduk dihadapan penonton mengusap wajahnya yang mengalir air mata. Wajahnya sedikit sembab dan tersenyum samar.
Ia mengangkat tangan yang menunjukan sebuah buku/novel.
PRADA
Semua penonton langsung tepuk tangan, beberapa ada yang terharu dan juga tersenyum sembari meneteskan air mata. Built moment happy.
CUT TO
TAMAT