Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
57. EXT. LAPANGAN – SORE
Lapangan luas yang ramai penuh anak-anak. Ada yang bermain bola, penjual mainan pinggir lapangan.
Keygi berjalan ditepi lapangan membawa totebag berwarna putih canvas berisi laptop. Ia duduk dibangku semen pinggir lapangan, memperhatikan sekitar lalu membuka laptop.
CU: Layar walpaper laptop menampilkan foto Keygi dan Prada saat perayaan ulangtahun. Kursor dilayar laptop membuka file.
Dari tengah lapangan ada bola menggelinding ketepi lapangan berhenti dihadapa Keygi. Beberapa anak laki berlarian mendekat kehadapan keygi.
ANAK KECIL 1
Keygi menengok kebingungan.
KEYGI
ANAK KECIL 1
ANAK KECIL 2
KEYGI
ANAK KECIL 1
ANAK KECIL 2
BEBERAPA ANAK KECIL
KEYGI
ANAK KECIL 3
KEYGI
Anak-anak kecil itu kegirangan senang sekali, ada yang melompat-lompat.
ANAK LAKI 1
Keygi langsung menarik tangannya kedepan dahi seperti hormat. Pandangan Keygi lurus kedepan tersenyum memperhatikan anak-anak itu berlarian ke tengah lapangan bermain bola lagi.
Pandangan Keygi kembali ke laptop dipangkuannya, mengetik sesuatu dilayar.
Hidup adalah sebuah misteri. Yang datang pasti akan pergi, yang pergi pasti akan tergantikan, yang tergantikan makin lama pasti akan terlupakan hingga semua hal terjadi tanpa bisa terprediksi. Ketika satu atau dua kedepan kedepan cerita diri kita pasti sudah berubah atau terlupakan oleh semua hingga yang tersisa hanya diantara kebaikan atau keburukan yang tertingat dalam raga lainnya.
Suasana keadaan semakin kian sepi, satu persatu anak-anak pulang, langit pun berubah menjadi akan gelap perlahan.
DISOLVES TO
58. INT. RUMAH PRADA – SEBUAH RUANG – MALAM
Suasana ruangan berantakan dengan kain-kain, ada sebuah gambar desain gaun yang ditempel dihadapan tembok.
Suara mesin jahit digunakan. Camera change; Prada duduk dihadapan mesin jahit, tatapannya fokus ke kain yang sedang dijahitnya.
PRADA
Keygi duduk disofa tak jauh dari hadapan mesin jahit. Ia menghembuskan napas panjang, mengambil kain brukat yang berada dibawah kaki sofa.
KEYGI
PRADA
KEYGI
PRADA
Keygi menyandarkan tubuhnya disofa, memeluk kain brukat yang diambilnya lalu memperhatikan Prada.
Mesin jahit berhenti, Prada berdiri membawa kain yang setengah selesai jadi untuk dipasangkan ke patung maneken.
PRADA (CON’T)
Prada mengambil beberapa obat dari lemari obat yang berada di samping patung manequin. Ia berjalan mendekati Keygi menyerahkan obat.
KEYGI
Wajah prada berubah murung, ia diam saja sambil mengalihkan dengan memberikan segelas air dan menyuruh segera minum obat. Keygi menerima gelas langsung menelan obatnya. Kembali memperhatikan Prada.
KEYGI (CON’T)
Keygi berubah posisi duduk, menarik lengan baju hingga keatas menunjukkan ada satu benjolan keras dekat ketiak lalu, mengusap lehernya dan tersenyum samar.
KEYGI (CON’T)
PRADA
Keygi menggeleng, matanya mulai berair hampir menangis.
KEYGI
PRADA
Prada diam terus memeluk Keygi. Built moment sad.
CUT TO
59. INT. RUMAH GANGGA – KAMAR GANGGA – MALAM
Kamar yang bernuansa biru dengan tatanan rapi, ada sebuah Laptop menyala i meja belajar menampilkan sebuah dailyplanner dilayar laptop. Camera change sebuah tangan mengetik lalu menunjukkan wajah serius Gangga.
GANGGA
Gangga mengusap kedua tangan kewajah selesai berdoa. Kepalanya menengok kearah jendela, ia memperhatikan halaman rumah Keygi yang terlihat sunyi namun lampu tengah ruangan yang nampak masih menyala.
CUT TO
60. INSERT- INT. RUMAH PRADA – KAMAR KEYGI – MALAM
Keygi berbaring di kasur sudah memeluk selimut dengan mata menutup. Prada mengusap kening kepala Keygi lalu mencium keningnya, memandanginya sebentar.
Prada bangkit berjalan kearah pintu keluar kamar Keygi dengan hati-hati supaya tidak menciptakan suara.
CUT TO
61. INT. RUMAH PRADA – SEBUAH RUANGAN – MALAM
Keluar dari kamar Keygi mendekati kembali bahan jahitnya, membawa beberapa manik-manik untuk dipasang di setengah jadi jahitan gaunnya.
Prada mulai memasang Payet di gaun perlahan dengan tangannya.
Prada beberapa kali bolak balik mencari manik dan benang yang di perlukannya.
Jam nunjukin pukul 2 pagi, Prada bersandar duduk di bangku sambil meneguk gelas kopi yang hampir hampis pas mau diminum.
Prada akhirnya bergerak akan mengisi gelas airnya lagi. Tapi pas mau jalan melihat listrik yang mati. Prada menengok ke sebuah ruangan yang menggelap.
CUT TO
62. INT. RUMAH PRADA – TERAS – MALAM
Prada berjalan hati-hati memegang ponsel dengan senter yang menyala. Prada mendongak, mengarahkan senter ponsel ke bagian atas tembok melihat pada meteran listrik yang berkedip merah.
Saat menengok, tanda merah berkedip dan bunyi.
Prada membuka ponselnya, mengetik untuk mengisi pulsa listrik, terlihat angka saldo ATM/Dana Prada 40 ribu, jadi Prada Cuma isi listrik 20 ribu.
PRADA
Prada berdiri, tangannya mengetik angka token ke meteran listrik saat klik tombol merah lampu satu persatu menyala semua.
CUT TO
63. INT. RUMAH GANGGA – SEBUAH RUANGAN – PAGI
Diatas meja ada beberapa botol, Marsha mematikan kompor lalu mengangkat panci berisi jamu yang dituangkan hati-hati ke dalam botol. Marsha cerlingukkan mencari seseornag.
MARSHA
Gangga muncul sambil bersiap memakai jaket, ia langsung meneguk susu di gelas dengan buru-buru sampai berlepotan susu di sudut bibir.
GANGGA
Marsha selesai menungkan langsung cepat menutup botol dan memasukkan ke paperbag. Marsha menarik lengan tangan Gangga yang mau melangkah pergi.
MARSHA
GANGGA
MARSHA
Gangga menerima paperbag itu dengan paksaan. Menyalami tangan Marsha lalu pergi.
CUT TO
64. EXT. RUMAH PRADA – HALAMAN DEPAN – PAGI
Suasana hening diteras rumah Keygi duduk di bangku sambil memangku laptop mengetik sesuatu.
Dari sebrang Gangga berlari mausk kehalaman rumah Keygi. Ia berdiri dihadapan Keygi yang kebingungan melihatnya buru-buru.
Prada lalu nyapa Keygi terus kasihin paper bag isi beberapa botol jamu/obat herbal kehadapan wajah Keygi.
GANGGA
Keygi mengangguk. Gangga langsung berbalik pergi, saat keluar halaman Gangga menengok lagi.
GANGGA (CON’T)
Keygi tersenyum, menutup mulutnya yang menahan tawa memperhatikan Gangga buru-buru hampir jatuh saat menyebrang.
CUT TO