Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Satu Cara Untuk Pergi
Suka
Favorit
Bagikan
5. #5 (Scene 36-43)

36. INT. MOBIL PRADA – SORE

Mobil tua yang masih terawat, berjalan di keramaian kota. Suara musik jazz diputar dari tab music dimobil. Keygi menikmatinya sambil melamun keluar jendela mobil.


KEYGI

Ayah, Keygi punya kemungkinan untuk sembuh setelah kemoterapi lusa nanti?


Prada tersenyum menengok lalu tangan Prada mengusap kening Keygi.


PRADA

Pastinya, Keygi denger sendiri kan kata dokter Erwin. Kemoterapi terakhir dua Minggu lalu sel kanker tidak bergerak mengganas, itu merupakan signal baik untuk Keygi.


KEYGI

Kalau malah sebaliknya?


PRADA

Keygi putri ayah, Allah tidak akan membebani suatu hal berat untuk umatnya. Begitu juga Keygi, pasti punya kesempatan untuk sembuh.


KEYGI

Kemungkinan paling terburuk? Ayah tahu?


PRADA

(Menggeleng) cukup Key semangat untuk sembuh, pasti Allah beri kemudahan. Ayah tetap disini dan akan disini.


KEYGI

Key, belum bisa kasih yang terbaik untuk Ayah!


PRADA

Tersenyum terus ke ayah, itu sudah jadi pencapaian terbesar banget, Key. Tahukan banyak orang diluar sana yang sulit banget tersenyum?! Padahal satu senyuman itu bisa menghilangkan satu masalah dalam hidup.


KEYGI

Tapi ayah tahu,kan! Senyum aja gak cukup untuk menyelesaikan biaya administrasi untuk kemoterapi!


Jrengg! Prada menengok Keygi sejenak dengan tatapan kaget.


PRADA

Bisa, Key. Senyumku dulu – bilang akan segera bayar -terus ayah datengin para langganan jahit ayah – ayah terima uang – ayah langsung bisa bayarin biayanya. Yang terpenting, Keygi yakin sembuh!


Keygi menatap keluar jendela mobil, tubuhnya meringkuh tak lama memejamkan mata, menutup telinganya saat Prada masih terus menceramahi.


PRADA

Kalau Keygi gak percaya? Key, kan, tahu pas bantuin ayah! Key! Keygi!


Prada dengan tangan kiri berusaha menggoyangkan tubuh Keygi yang tidak mau mendengarkan dan malah erat menutup telinganya.


CUT TO


37. INT. RUMAH PRADA – SEBUAH RUANGAN – MALAM

Sebuah ruangan yang sunyi namun penuh dengan kain berserakan. Prada sedang mengukur kain, tatapan fokus pada gunting dan kain yang di bentangkan diatas meja.

Dimeja lain ada beberapa kertas tergambar desain. Tangan Prada tak sengaja menyenggol beberapa kertas sampai jatuh.

Sound terdengar dari luar rumah Prada tawa orang. Slow, Prada ambil kertas desain lalu jalan ke dekat jendela.

Insert: Doni, Gangga dan Ibu Gangga baru keluar mobil. Mereka terlihat bahagia, tertawa. Ada Gangga yang memeluk gitar berjalan lebih dulu.


DONI

Awas ya, kak. Besok besok ayah gak mau anter kakak lagi!


GANGGA

(Tertawa) Ayah, lagian Maka gak berniat bohong, ayah aja kali yang gak ngeh.


DONI

Terus aja, kakak gak mau kalah nih, Bu! ( ke arah ibu Gangga)


IBU GANGGA

Rezeki bisa dicari, diisengin keluarga gak bisa dicari samanya di keluarga lain!


Doni mengangguk, tersenyum lalu merangkul istirnya sampai masuk kedalam rumah.

Prada dari balik jendela menatap sampai melamun.

CUT TO


38. INT. RUMAH PRADA – DAPUR – PAGI

Suara ramai dan bising dari peralatan masak. CU di wajan ada nasi goreng yang sebentar lagi matang. Gangga memasukkan potongan sosis dari nampan alas pengiris. Prada dengan lihai menggongsengnasi goreng supaya rata.


Dari arah lain, Keygi datang dengan wajah bangun tidur, matanya sekilas memperhatikan Gangga lalu kaget ingin balik badan tapi Gangga keburu melihatnya.


GANGGA

Aku udah biasa kali lihat kamu pas muka bantal!


Keygi manyun ingin balik kembali ke kamar tanyanya langsung di tahan Gangga.


GANGGA

Udah langsung makan aja! Duduk! Lagian nasi goreng ala dua lelaki hebat ini udah jadi kan, om! (Saling lirik sama Prada)


PRADA

Sudah dong! Pasang piring masing-masing sebelum tidak kebagian karena limited edition.


KEYGI

Emang pakaian limited edition!


GANGGA

Udah, tinggal makan aja! Coba.. gimana rasanya?


Keygi menyendok nasi goreng yang diperhatikan oleh dua lelaki dihadapannya untuk menunggu kritikan.


KEYGI

(Mengunyah)Yah, kayaknya.. kita buka usaha nasi goreng, oke nih!!


Jrengg!! Kompak Prada dan Gangga bertepuk senang. Keygi mengancungkan dua jempol ke Prada.


PRADA

Wistlish!jangan lupa kita masukin ya, Key!


GANGGA

Loh,berkat bantuan siapa nih,kok Cuma ayah aja yang kamu apresiasi?


KEYGI

Memang ayah yang masak, kan dari tadi! Kamu Cuma bantu iris sosis aja, Ngga!


PRADA

Sudah makan dulu sekarang!


Beberapa lama menghabiskan nasi goreng dengan lahap. Keygi sesekali saling berpandangan sama Gangga tapi berakhir saling kasih tatapan meledek. Di tengah makan, Prada keburu sudah selesai duluan.


PRADA

Siang ini ayah mau pergi dulu, ya! Nanti ditemenin Gangga dirumah.


KEYGI

Ayah memangnya mau kemana?


PRADA

Ayah lagi cari tambahan pesenan di temen ayah jaman sekolah dulu. Kata om Doni, itu lagi buka usaha siapa tahu lagi butuh seragam, gitu!


KEYGI

Ini gara-gara kemoterapi besok,yah?


PRADA

Ayah pengen punya relasi konsumen jasa ayah bervariasi, makanya mau coba hari ini!?


Prada langsung bangkit. Membereskan sisa piring dan wajar di meja.

Gangga menengok Keygi, mengcungkan dua jempol sambil memberi isyarat menarik sudut bibir supaya tersenyum.


CUT TO

39. EXT. JALANAN – SIANG

Montage :

-  Prada masuk ke dalam mobil lalu menjalankan keluar dari halaman rumah

-  Keadaan jalanan agak macet, Prada menunggu jalanan macet

-  Sebuah gedung bertuliskan “Butik Colshan”, Prada mask kehalaman parkir.

-  Prada berdiri diluar mobil memperhatikan gedung lalu lihat seorang pria keluar yang ingin ditemuinya.

-  Prada melangkah dengan cepat tapi malah ditolak sama temennya.

CUT TO

40. EXT. JALANAN – PEDAGANG BUAH – SIANG

Prada menepikan mobil di tepian trotoar penjual buah-buahan, turun dan menghampiri penjual buah naga. Ia memilih beberapa lalu langsung ditimbangi oleh penjualnya.


PRADA

Dua kilo saja ya?!


PENJUAL BUAH

Sudah, ada lagi, pak? (Prada menggeleng) Jadi, tiga puluh ribu pak!


Prada mengeluar dompet dan membayarkan beberapa lembar uang seratusan. Lalu akan kembali ke mobil.

Srekkk!! Seorang ibu tua membawa kantong plastik berisi buah jeruk jebol sampai berhamburan. Prada lewat langsung bantu mengambilkan jeruk yang berhamburan. Ibu tua itu kaget, langkahnya pelan mengambil jeruk yang hanya terdekat dia.

Prada mengikat kantong plastik buah ibu tua untuk menaruh kembali buah yang jatuh. Setelah selesai langsung di berikan kepada ibu itu.


PRADA

Mau saya bantu? Mobil atau jemputan ibu dimana?


IBU TUA

Terimakasih, nak. Sudah biar saya bawa sendir saja lagian ada supir saya datang sebentar lagi.


PRADA

Baik, Bu. Lain kali kalo beli buah lagi jangan lupa plastik di double, ya!


IBU tua mengangguk,lalu matanya mengedar sampai liat dari jauh ada orang lain mendekat.


IBU TUA

Itu saya sudah dijemput, saya duluan! Terimakasih ya.


PRADA

Terimakasih kembali, hati-hati, Bu!


Ibu tua suda hilang dari pandangan Prada lalu berbalik berjalan ke arah mobilnya. Saat menengok tiang listrik ada sebuah poster “kompetisi desain cover!”

Muka Prada langsung sumringah. Prada memperhatikan persyaratan, lalu mengeluarkan ponsel langsung di foto. Cekkrekk.

CUT TO

41. EXT. RUMAH PRADA – TERAS – SIANG

Suasana siang yang tampak terik, di sebuah meja berhadapan Keygi dan Gangga sibuk di hadapan layar laptop menyala. Di layar laptop Keygi sedang melanjutkan novel yang dibuat. Dengan tulisan.

(Hidup manusia akan terlihat memiliki banyak kebaikan saat tiada)

Gangga fokus menyusun roundown acara komunitasnya.


KEYGI

Katamu, ikut komunitas? Komunitas apa?


GANGGA

Komunitas yang membantu menjadi rumah bagi penderita kanker. Kamu ikut acaranya nanti ya,Key!


KEYGI

Aku? Kapan memangnya, kan kan tau aku ada jadwal kemoterapi.


GANGGA

Pastinya nanti gak bareng sama jadwal kemo kamu. Nanti aku jemput.


KEYGI

Memang biasanya kamu anter jemput aku, kan! Jadi aku gak akan berangkat tanpa sama kamu.


GANGGA

Siap, oh ya, gimana novel yang kamu tulis?


KEYGI

Seharusnya udah mau selesai tapi kayaknya ada tantangan dari tokoh utama yang belum semestinya selesai jadi aku harus cari cara terbaik untuk dapat akhir ceritanya.


GANGGA

Seberat itu penderitaan tokoh utama sampe belum selesai?


KEYGI

Kamu atau aku belum pernah merasakan benar-benar ditinggal sendirian, nah aku masih cari tau gimana caranya meninggalkan tanpa menyakiti buat tokoh utama supaya tetap hidup di kehidupan selanjutnya.


Gangga berhenti mengetik, memperhatikan Keygi yang sedang tersenyum menatap ke halaman rumah.

Change focus Mobil Prada masuk halaman dan Prada turun membawakan kantong kresek isi buah naga.

Keygi langsung berdiri menga

mbil buah naga saat Gangga mau bertanya lagi.


KEYGI

Ayah bawain untuk Key?


PRADA

Anak ayah,kan Cuma satu.


Keygi senang sampai memeluk Prada lalu bergegas menutup laptop dan masuk ke dalam rumah.


GANGGA

Jangan lupa gue dikasih ya,Key!! (Teriak)


Gangga meringis ke Prada.

CUT TO

42. INT. RUMAH PRADA – SEBUAH RUANG – MALAM

Disebuah ruangan sepi Prada sedang menghitung rincian biaya yang akan dikeluarkannya, Prada mengela napas karena kebutuhannya lebih besar dari pendapatannya.

Prada melirik gambar foto yang ada ditempel di kulkas.


PRADA

Gimana caranya bisa ajak Keygi naik paralayang sedangkan biaya pengobatannya saja udah banyak banget.


Jrengg! Prada teringat kompetisi busana yang di lihatnya tadi siang (scene 40).

Prada langsung membuka ponselnya, mengecek akun yang tertera pada poster.

PRADA

Masyaallah! Lima puluh juta rupiah!


Prada langsung menangkap kedua tangannya, berdoa supaya bisa ikut pastisipasi.

CUT TO


43. INT. RUMAH PRADA – KAMAR KEYGI – MALAM

Dimeja belajar laptop menyala dengan tampilan word berupa tulisan milik Keygi, melamun sejena lalu menarik napas dalam dan berdiri.

Keygi berjalan kesebuah lemari kecil mengeluarkan beberapa botol obat, diambil lalu Keygi membuka tutup obat.

Keygi minum obat perlahan.

Dimeja ada buku binder terbuka, catatan wishlist Keygi. Ada keinginan menulis novel, pergi naik paralayang sama ayah.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar