Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rentang Kisah Paling Dalam
Suka
Favorit
Bagikan
12. 12, AJIDARMA HILANG INGATAN, sc.90-101

90.    EXT. HALAMAN BELAKANG – SORE  

PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI 

Di halaman belakang Ajidarma duduk terpaku di kursi roda. Ajidarma  mengamati hamparan kebun tembakau dengan seksama. Larasati datang membawakan aku cemilan dan beberapa obat yang harus diminum.

LARASATI

Kamu dulu suka duduk di sini berlama-lama.

Ibu akan mengurus semua masalahmu. Ibu akan menuntut mereka yang mengeroyokmu hingga membuatmu jadi seperti ini.

Ajidarma hanya diam.

CUT TO

91.    INT. RUANG TAMU – RUMAH AJIDARMA – SORE  

PEMAIN: AJIDARMA, AYU

Ajidarma mulai berlajar berjalan dan sesekali terjatuh. Ajidarma melihat laptop di atas buffet. Kemudian ia membuka laptop itu. C.U ke layar. Dilayar tampak tulisan AJIDARMA. Ajidarma mengerutkan keningnya. Kemudian Ayu datang.

AYU

Mas Aji sedang apa?

AJIDARMA

Hhh… Aku mau melihat-lihat.

Kamu siapa?

AYU

Aku Ayu, Mas. Adik mas Ajidarma.

Ayu bawa temen baru nih. Mau kenalan?

Ajidarma melihat gadis cantik berhijab.

AYU

Samanda, ini masku. Ajidarma namanya.

AJIDARMA

Hmm…

AYU

Nda… Masku mau kenalan nih.

Ayu mengulurkan tangan Ajidarma.

AYU

Ajidarma, namanya.

SAMANDA

Samanda.

Samanda mengamit tangan Ajidarma. Setelah perkenalan itu Ajidarma pun pamit masuk ke kamar.

AJIDARMA

Hh… aku ke dalam dulu.

Ajidarma berlalu masuk ke kamar.

CUT TO

92.    INT. KAMAR AJIDARMA – MALAM   

PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI

Hujan membasahi pelataran. Ajidarma terpaku memperhatikan tetes air hujan yang menggenang di beberapa tempat. Ajidarma memperhatikan halaman lewat jendela kaca kamar. Seperti potongan-potongan film ia  melihat seorang gadis yang tersenyum padanya.

O.S AJIDARMA

Siapa gadis itu?

Larasati masuk ke kamar Ajidarma.

LARASATI

Ji...

Ajidarma menoleh, kemudian ia bertanya.

AJIDARMA

Siapa gadis yang bersamaku akhir-akhir ini, Bu?

LARASATI

Eee….

(gugup)

Ayu tiba-tiba saja masuk dan nyeletuk.

AYU

Itu Samanda kali, Mas.

AJIDARMA

Samanda?

( mengerutkan kening)

Di mana dia?

AYU

Di rumahnya. Ini kan sudah malam.

AJIDARMA

Apa yang terjadi padaku akhir-akhir ini?

AYU

Nggak ada. Mas Aji baik-baik aja kok.

Ajidarma beranjak keluar kamar.

CUT TO

93.    INT. RUANG TAMU AJIDARMA – MALAM   

PEMAIN: AJIDARMA, AYU, LARASATI

Ajidarma duduk dan terpaku. Kemudian ia beranjak menuju jendela dan memandangi halaman depan. Ajidarma mengingat sesuatu. Kemudian ia merasa kepalanya sangat sakit. Ajidarma meremas rambutnya sambil menahan sakit.

Ajidarma sempoyongan karena sakit yang sangat luar biasa di kepala. Ia berjalan terhuyung dan menubruk lemari. Barang-barang yang ada di atas lemari pun berjatuhan dan menimpah kepalanya.

AJIDARMA

AKHH…

Ajidarma pun pingasn. Larasati dan Ayu berlari menghampiri Ajidarma begitu mendengar suara jatuh.

AYU

Mas, Aji… bangun, Mas…

Ayu mengguncang tubuh Ajidarma dan menepu-nepuk pipinya.

DISSOLVE

94.    INT. KAMAR AJIDARMA – MALAM   

PEMAIN: AJIDARMA

Beberapa jam kemudian Ajidarma siuman. Ia membuka matanya perlahan dan memperhatikan kamarnya. Tidak ada siapa-siapa di sana. Ajidarma bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke meja belajar. Ia menyalakan komputer. Layar terbuka namun lambat. Ajidarma duduk sambil memijit-mijit keningnya. Ketika layar terbuka, terlihat tulisan. SALVINIA. Kemudian Ajidarma membuka file dengan folder Salvinia. Ia membaca tulisan di sana.

Dia gadis yang cantik. Kulitnya putih dan bersahaja. Salvinia namanya. Senyumannya membuat aku tergoda.

MONTAGE

-  Perkenalan Ajidarma dan Salvinia

-  Jalan-jalan di perkebunan tembakau

AJIDARMA

Salvinia..? Siapa Salvinia?

Ajidarma buru-buru keluar dari kamar.

CUT TO.

95.    INT. RUANG TAMU AJIDARMA – MALAM   

PEMAIN: AJIDARMA, AYU, LARASATI

Ajidarma keluar sambil bertanya ke Larasati dan Ayu yang sudah duduk di ruang tamu.

AJIDARMA

Di mana Salvinia?

AYU

Siapa Salvinia? Mas Aji kan hanya kenal Samanda?

AJIDARMA

Siapa Samanda?

AYU

Hmm… Gadis yang mas Aji cintai.

Larasati menarik nafas sejenak, lalu berujar.

LARASATI

Ji… tenang dulu. Jangan emosian seperti itu.

Biar ibu yang menjelaskan.

AJIDARMA

Dari dulu ibu memang tidak suka kan dengan Salvinia?! Ibu sengaja ingin memisahkan aku dengan Salvinia!

(sedikit marah)

Pasti ibu yang menyuruh Salvinia pergi

dan melupakan Aji.

(sambil memgangi kepalaku)

Aji mau mencari Salvinia. Aji sangat merindukannya, Bu!

Larasati hanya tertunduk sambil sesekali menghela nafas berat.

AYU

Sebaiknya mas Aji lupakan Salvinia.

Samanda juga cantik kok.

AJIDARMA

Tidak! Mas Aji tidak bisa berpisah dengan Salvinia.

Cinta mas Aji tulus dan murni!Ini bukan masalah cantik atau tidak! Kenapa kalian selalu saja ingin memisahkan Mas Aji dengan Salvinia?!

(membentak)

Suasana hening sejenak. Ajidarma beranjak dan ingin keluar. Larasati berusaha mencegahnya.

LARASATI

Ji… Tunggu. Kamu mau kemana?

AJIDARMA

Aji mau ke rumah Salvinia, Bu.

AYU

Mas Aji… Pikirkan lagi, Mas.  Ini juga demi kebahagiaan Mas Aji.

Ajidarma tak menggubris perkataan Ayu dan tetap keluar rumah.

CUT TO

96.    EXT. HALAMAN DEPAN-RUMAH AJIDARMA – MALAM   

PEMAIN: AJIDARMA

Ajidarma menyalakan motornya, lalu pergi.

CUT TO

97.    EXT. PEREMPATAN JALAN – MALAM   

PEMAIN: AJIDARMA, PAMAN

Di perempatan jalan, Paman memanggil Ajidarma. Ajidarma menghentikan sepeda motor dan paman menghampirinya.

PAMAN

Kau mau kemana, Ji?

Ajidarma terdiam dan menunduk sesaat.

AJIDARMA

Ke rumah teman paman.

Sudah lama Aji tidak bertemu dengannya.

PAMAN

Malam-malam begini? Untuk apa?

Ayo pulang, ibumu pasti khawatir melihatmu, Ji. Kau kan masih sakit.

AJIDARMA

Aji sudah sembuh, Paman.

PAMAN

Sudahlah, besok saja kau temui temanmu itu.

Ada yang ingin paman obrolkan denganmu. Ini cerita zaman dulu.

Bukannya kamu suka dengan cerita masa lalu?

AJIDARMA

Cerita apa itu, Paman?

PAMAN

Putar dulu sepeda motormu. Paman akan ceritakan setelah di rumah nanti.

Tentang serdadu Belanda.

Ajidarma nurut dan memutar sepeda motornya.

CUT TO

98.    INT. RUANG TAMU AJIDARMA – MALAM   

PEMAIN: AJIDARMA, PAMAN, LARASATI

Asap rokok mulai menebal di ruang tamu. Paman memang perokok berat. Ajidarma duduk anteng dan menunggu cerita dari paman.

AJIDARMA

Apa yang ingin paman ceritakan?

Paman tercekat, kemudian ia meneguk kopi di atas meja.

PAMAN

Minumlah dulu, biar pikiranmu tenang.

Ajidarma meneguk teh hangatnya.

PAMAN

Hmm… sebenarnya kamu mau kemana malam-malam begini?

AJIDARMA

Aji mau menemui Salvinia, Paman.

Aji sudah berjanji akan menikahinya.

PAMAN

Menemui salvinia? Kamu mau menikahinya?

(menaikan lais mata)

AJIDARMA

Ya.

PAMAN

Sebaiknya kamu urungkan niatmu itu, Ji.

Cari gadis yang lain. Masih banyak gadis cantik di luar sana

yang bisa kamu nikahi.

PAMAN

Tidak, Paman. Aji hanya cinta dengan Salvinia.

Aji sangat merindukannya. Aji sudah berjanji dan Aji tidak mau mengingkarinya.

PAMAN

Buang cintamu itu kepada Salvinia, Ji.

AJIDARMA

Tidak! Mengapa paman dan ibu selalu saja mencegahku untuk bertemu dengan Salvinia?! Maksud paman dan ibu apa?! Sejak pertama kali Aji mengatakan cinta ke Salvinia, ibu juga tidak setuju. Paman juga melarang Aji kan?

Ada apa sebenarnya?

LARASATI

Ji… dengar dulu penjel…

(menghentikan kata-katanya)

Ajidarma memotongnya dengan cepat.

AJIDARMA

Tidak! Pokoknya Aji mau menemui Salvinia dan membawanya pergi jauh. Kalau paman dan ibu tidak setuju, Aji akan pergi dari rumah ini!

Dan jangan harap Aji akan kembali!

PAMAN

Kamu tidak bisa membawanya, Ji.

AJIDARMA

Kenapa?! Kenapa, paman?! Kenapa kalian saling diam?

Apa yang kalian sembunyikan?!

LARASATI

Karena…

Larasati menghentikan kata-katanya lagi dengan suara berat. Paman mencegah Larasati untuk bersuara.

AJIDARMA

Karena apa, Bu?!

(semakin emosi)

PAMAN

Karena Salvinia sudah meninggal dunia!

Kata-kata Paman berat dan membuat Ajidarma tecengang. Ajidarma  terdiam dan terkejut. Ajidarma tidak percaya semua itu.

AJIDARMA

Tidak! Itu tidak mungkin, Paman! Ibu dan paman pasti membohongiku!

LARASATI

Yang dikatakan pamanmu itu benar, Ji. Ibu tidak menghalangimu untuk mencintai Salvinia. Salvinia bunuh diri karena melihatmu bersimbah darah waktu itu. Dia berpikir kamu sudah meninggal.

(terisak)

Dan dia tidak sanggup berpisah denganmu karena dijodohkan dengan laki-laki lain. Saat pertunangan itu, Salvinia gantung diri.

Ajidarma hampir limbung, kemudian menjerit.

AJIDARMA

Tidaaaaakk!!! Aku tidak percaya, Bu.

Itu tidak mungkin!

(menangis)

Salviniaaa, jangan tinggalkan mas Ajiiii…

Jangan tinggalkan mas Aji, Viiiinn….

Mas Aji sangat menyayangimu…

CUT TO

99.  INT. KAMAR AJIDARMA – MALAM   

PEMAIN: AJIDARMA

Ajidarma masih merasa kesedihan. Ia melamun dan uring-uringan. Ia terbayang lagi saat kebersamaannya dengan Salvinia.

MONTAGE

-  Kebersamaan Ajidarma dengan Salvinia.

-  Bercanda ria dengan Salvinia.

-  Senyuman Salvinia

FADE OUT

100.  INT. TERAS DEPAN-RUMAH AJIDARMA – PAGI   

PEMAIN: AJIDARMA, AYU

Ajidarma masih melamun dengan wajah sedih. Ayu keluar dari rumah dan mengejutkan Ajidarma dengan pertanyaaa.

AYU

Mas Aji, kita berangkat sekarang?

Ajidarma terkesiap dan menoleh ke Ayu.

AJIDARMA

Ya.

(suara berat dan serak)

Kemuidan Ajidarma beranjak dari kursinya. Larasati dan Ayu masuk ke mobil Paman.

CUT TO

101.  EXT. PEMAKAMAN UMUM – PAGI   

PEMAIN: AJIDARMA, AYU, LARASATI, PAMAN, SAMANDA

Ajidarma tak bisa membendung tangisnya. Ia menangis dan tubuhnya berguncang. Ajidarma mengelus pusara Slavinia.

AJIDARMA

Vinn… Maafkan mas Aji. Mas Aji tidak sanggup berpisah denganmu.

(sambil terisak)

Ajidarma menabur bunga-bunga setaman di tanah merah itu.

AJIDARMA

Salvinia… Akan mas Aji ceritakan padamu tentang gadis tembakau yang menjadi gundik kapten Belanda dan lelaki pembunuh seribu nyawa. Agar kamu tahu cerita tentang desa tembakau yang penuh dengan dosa. Laki-laki pembunuh seribu nyawa itu ada Abdlullah, kakek kamu. Kakekmu yang juga membunuh kakek mas Aji. Kakek kita ternyata sama-sama penghianat dan bejat! Kita tak harus menanggung semua dosa-dosa mereka. Kita tidak bersalah. Jika nanti saatnya tiba mas Aji ingin bertemu denganmu. Tapi dunia kita sudah berbeda.

Mas Aji hanya bisa berdoa semoga engkau tenang di sana.

Ajidarma menyiram pusara Salvinia dengan air tawar dan berdoa.

INTER CUT

Samanda tiba-tiba datang dan menegur Ajidarma.

SAMANDA

Mas Aji…

Ajidarma tercekat dan dia menoleh ke samping. Di sampingnya berdiri Samanda dengan senyuman manis.

AJIDARMA

Samanda…

SAMANDA

Udah selesai? Kita pulang yuk.

Ajidarma mengangguk dan berusaha tersenyum tipis. Kemudian ia kembali mengelus pusara Salvinia.

AJIDARMA

Izinkan mas Aji bersanding dengan Samanda, Salvinia…

Camera Till Up...

FADE OUT

SELESAI

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar