Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
47. INT. RUANG TAMU – RUMAH SALVINIA - MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, AYAH SALVINIA (50 TAHUN)
Establish : Rumah permanen warna bata. Ajidarma masuk setelah dipersilahkan. Ajidarma duduk di kursi empuk yang di sana sudah duduk seorang laki-laki bertubuh gempal. Laki-laki itu menatap Ajidarma dengan tajam.
AYAH SALVINIA
Namamu siapa?
(tegas)
AJIDARMA
Ajidarma, Pak.
(gugup)
AYAH SALVINIA
Sudah berapa lama kamu kenal dengan anak saya?
AJIDARMA
Baru beberapa hari ini, Pak. Tapi saya mencintai anak bapak.
AYAH SALVINIA
Baru beberapa hari?
(menaikkan alis mata dan melebarkan bola mata.)
Kamu kerja di mana?
AJIDARMA
Saya masih kerja serabutan, Pak.
Hening sejenak, lalu ayah Salvinia berkomentar lagi.
AYAH SALVINIA
Yang datang kesini sudah beberapa laki-laki.
Semuanya sudah mapan. Ada yang polisi, angkatan udara bahkan dokter. Tapi semuanya ditolak sama Salvinia
dan kau nekat mau mendekati anak saya?
AJIDARMA
Saya akan berusaha memberi yang terbaik ke Salvinia.
Saya sangat mencintai anak bapak.
AYAH SALVINIA
Kau anak siapa?
AJIDARMA
Saya anak Galih, Pak.
Kakek saya Saman bin Samin
Ayah Salvinia menatap Ajidarma dengan lekat.
AYAH SALVINIA
Sebaiknya kau jauhi Salvinia.
Saya sudah menjodohkannya dengan laki-laki lain dan dia tidak pantas bergaul denganmu.
AJIDARMA
Maksud, Bapak?
AYAH SALVINIA
Kau tanya ibumu, siapa aku. Aku Baskoro.
Sekarang kau pulang dan jangan pernah datang lagi!
AJIDARMA
Tapi, Pak. Saya mencintai Salvinia.
AYAH SALVINIA
Kau kubur saja cintamu dan pergi jauh dari kehidupan anak saya!
Ajidarma bingung.
AJIDARMA
Pak, beri saya kesempatan sekali saja.
AYAH SALVINIA
Ini bukan masalah kesempatan. Kau belum tahu apa-apa masalah ini. Pulanglah! Sebelum saya berubah pikiran!
Ajidarma mendegut ludah yang terasa pahit. Dengan berat hati Ajidarma beranjak dari tempat duduk. Kemudian ia keluar.
CUT TO
48. INT. KAMAR AJIDARMA – RUMAH AJIDARMA - MALAM
PEMAIN: AJIDARMA
Ajidarma uring-uringan di kamar.
CUT TO
49. INT. RUANG TAMU – RUMAH AJIDARMA - MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI, PAMAN
Ajidarma duduk di ruang tamu. Paman juga hadir di sana. Paman adik Larasati. Laras melarang Ajidarma untuk meneruskan kisah cintanya dengan Salvinia. Ajidarma bingung.
AJIDARMA
Ada apa ini sebenarnya? Aku mencintai Salvinia, Bu.
Apa salahku mencintai gadis itu?
LARASATI
Hapus cintamu ke gadis itu!
AJIDARMA
Apa salah cintaku, Bu?
LARASATI
Kau salah mencintai gadis itu. Gadis dari keluarga penghinat!
Ajidarma terkejut dan ternganga mendengar penuturan Larasati.
AJIDARMA
Penghianat? Penghianat bagaimana?
Kenapa ibu menuduh mereka penghianat? Apakah ada yang tidak ibu ceritakan padaku?
PAMAN
Sudahlah, Ji. Masih banyak gadis lain di luar sana.
AJIDARMA
Tapi aku terlanjur jatuh cinta dengan Salvinia, Paman.
Hatiku terasa raib saat ingin kehilangan dia. Cinta itu tidak berdosa, kitalah yang membuat cinta itu menjadi malapetaka.
PAMAN
Merekalah yang membuat keluarga kita menderita begini.
Ayah Salvinia menuduh kita sebagai mata-mata Belanda dan kakekmu yang terkena imbasnya. Kau tidak tahu cerita itu?
Ajidarma diam. Kemudian Larasati membuka cerita.
LARASATI
Ayah sangat mencintai ibu. Kami saling jatuh cinta dan memadu janji sehidup semati. Ayah memang tidak punya musuh dengan siapa pun. Banyak orang iri kepadanya. Ayah ditangkap dengan tuduhan memperkosa anak gadis orang. Padahal ayah tidak melakukannya. Itu semua karena tuduhan Baskoro, ayah Salvinia. Baskoro mencintai ibu dan ibu tidak menerima cintanya. Baskoro dendam dan membuat fitnah. Ibu sangat membenci Baskoro sampai meludahi wajahnya ketika berpapasan. Ternyata Baskoro sangat dendam dengan ibu.
Ajidarma menghelah berat dengan cerita itu.
AJIDARMA
Aku akan mengubah cerita itu, Bu. Aku tidak ingin ada pertikaian lagi di antara keluarga Salvinia.
LARASATI
Ji..! Ibu juga sudah mengubur dalam-dalam cerita itu,
tapi mendengar nama Baskoro, hati ibu terasa sakit.
Terlintas perbuatan Baskoro kepada ibu.
AJIDARMA
Aku akan menemui Salvinia, Bu.
LARASATI
Lantas kau mengabaikan ibu?
AJIDARMA
Tidak, Bu. Ini masalah hati, masalah cinta dan masa depanku, Bu.
LARASATI
Ji… dengarkan kata-kata ibumu.
Masih banyak gadis lain di luar sana.
AJIDARMA
Dan apakah ibu bisa mencintai orang lain ketika cinta ibu sudah berlabu di hati ayah? Cinta itu tulus dan murni, Bu.
Larasati terdiam dengan pandangan ke halaman depan.
FADE OUT
50. EXT. AREAL KAMPUS - PAGI
PEMAIN: AJIDARMA
Establish : Kampus
Ajidarma nekad menemui Salvinia di kampus. Ajidarma memarkirkan sepeda motor di parkiran. Kemudian berjalan masuk ke areal kampus.
CUT TO
51. EXT. AREAL KAMPUS - PAGI
PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, VIGURAN
Ajidarma memperhatikan satu per satu mahasiswa dan mahasiswi yang datang. Kemudian ia melihat Salvinia bersama temanya. Ajidarma menghampiri Salvinia dan memanggilnya.
AJIDARMA
Salvinia…
Teman Salvinia langsung permisi pergi.
SALVINIA
Mas, Aji… Ngapain mas Aji kemari?
Ajidarma salah tingkah dan menggaruk-garuk kepala.
AJIDARMA
Mas Aji kangen.
SALVINIA
Kita ke kantin aja yuk, Mas. Nggak enak dilihat orang ngobrol di jalan.
Salvinia mengajak Ajidarma ke Kantin. Mereka pun berjalan menuju kantin.
CUT TO
52. INT. KANTIN KAMPUS - PAGI
PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA
Salvinia duduk berhadapan dengan Ajidarma. Salvinia menatap Ajidarma dengan lekat. Tatapan itu membuat Ajidarma salah tingkah.
SALVINIA
Sepertinya hubungan kita ngak bisa berlanjut, Mas.
Ekspresi wajah Ajidarma langsung berubah.
AJIDARMA
Kenapa?
Ajidarma mengamati wajah senduh Salvinia.
SALVINIA
Ayah melarang Salvinia. Ayah nekat memutus kuliah Salvinia jika Salvinia masih berhubungan sama mas Aji.
Salvinia tertunduk sedih.
AJIDARMA
Vinn… Mas Aji sangat mencintaimu. Cinta mas Aji bukan bohongan.
Sejak pertama sekali ketemu, hati mas Aji sudah jatuh cinta sama Salvinia.
(suara parau)
Apa Salvinia tidak cinta sama mas Aji?
Salvinia mndongak perlahan, lalu menunduk lagi. Matanya merebak dan segelintir air bening menets di pipinya.
SALVINIA
Salvinia mencintai mas Aji. Sangat... Tapi….
AJIDARMA
Percayalah sama cinta mas Aji.
Kita bisa membina rumah tangga kecil yang bahagia.
SALVINIA
Tapi, Mas…
(terisak.)
Salvinia menghapus airmatanya dengan tisu.
SALVINIA
Salvinia masuk dulu. Maafkan Salvinia, Mas…
Salvinia beranjak dan pergi meninggalkan Ajidarma.
CUT TO