Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
67. INT. RUANG SIDANG – SIANG
PEMAIN: AJIDARMA, MAISAROH, BOWO, KEL. MAISAROH, LARASATI, AYU, PAMAN, VIGURAN, HAKIM
Ruang sidang. Pihak keluarga sudah berkumpul dan duduk dengan anteng. Ajidarma duduk di kursi sidang. Ia melihat Larasati dan Ayu. Hakim membacakan surat dakwaan dan bertanya pada Ajidarma. Maisaroh memberi kesaksian.
MAISAROH
Sore itu hampir senja, saya berjalan di perkebunan tembakau. Tiba-tiba saja ada seseorang manarik saya dengan paksa.
Semua undangan terlihat serius saat mendengarkan Maisaroh.
MAISARO
Seseorang menggerayangi tubuh saya.
Orang itu memperkosa saya dalam tak keberdayaan
(sambil menangis)
PEMBELA
Siapa orang itu?
Lama Maisaroh terdiam hingga mereka menungu jawaban.
MAISAROH
Apakah saya mendapat perlindungan jika saya mengatakan yang sebenarnya?
JAKSA
Ya.
MAISAROH
Orang itu adalah…
Terlihat Ajidarma tegang menunggu pengakuan Maisaroh.
MAISAROH
Bowo.
Semua terkejut mendengar penuturan Maisaroh. Kemudian mereka memandang ke arah laki-laki berkemeja kotak-kotak yang duduk bersama rombongan keluarga Maisroh. Laki-laki itu tampak gugup dan wajahnya berubah pias.
CUT TO
68. EXT. HALAMAN BELAKANG-RUANG AJIDARMA – SORE
PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI
Setelah kebebasan Ajidarma, mereka duduk di halaman belakang. Ajidarma mengungkapkan apa tujuannya ke depan. Di atas mejah sudah ada teh hangat dan gorengan.
LARASATI
Apa rencanamu selanjutnya?
AJIDARMA
Aji akan menemui Salvinia, Bu.
LARASATI
Apa kamu akan membuat masalah lagi
di dalam keluarga kita?
AJIDARMA
Aji tidak membuat masalah, Bu.
Ini masalah cinta. Aji sangat mencintai Salvinia.
LARASATI
Buang rasa cintamu itu dengan Salvinia, Ji.
Masih banyak gadis lain di desa ini. Di kota sana juga ada gadis yang bisa kau jadikan calon menantu untuk ibu. Ibu tidak mau menyulut api pertikaian yang sudah lama padam. Kamu tahu hubungan keluarga kita dengan keluarga Salvinia?
Ajidarma menggeleng.
AJIDARMA
Ibu merahasiakan sesuatu?
LARASATI
Ibu tidak bermaksud merahasiakan cerita itu.
Waktu itu kamu masih terlalu muda untuk mengerti cerita itu. Kini kalian sudah lebih dewasa dan ibu akan menceritakannya.
Sesaat situasi hening. Larasat menerawang sambil memperhatikan pelataran kebun tembakau. Larasati menarik nafas dengan berat.
LARASATI
Dulu… Ayah Salvinia ingin memperkosa ibu karena ibu menolak cintanya. Dan keluarga Baskoro menuduh keluarga kakekmu sebagai PKI.
Ibu tidak terima semua itu.
AJIDARMA
PKI?
LARASATI
Kakekmu bukan seorang PKI dan hanya rakyat biasa. Kakekmu akhirnya ditangkap dan tidak tahu kabarnya sampai sekarang. Ibu sangat kehilangan dan membenci keluarga Baskoro. Apakah kamu ingin mencintai anak dari seorang tukang fitnah? Yang memfitnah ayahmu?
Ajidarma menunduk dan diam.
DISSOLVE
69. INT. KAMAR AJIDARMA – PAGI
PEMAIN: AJIDARMA
Ajidarma terbangun ketika menghirup aroma teh melati. Ajidarma membuka gorden dan disampirkan ke kiri. Cahaya matahari masuk hingga ia memicingkan mata. Kemudian ia keluar.
CUT TO
70. INT. DAPUR-RUMAH AJIDARMA – PAGI
PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI, AYU
Ajidarma melihat Larasti sedang menuang air di teko. Larasati sudah rapijali.
LARASATI
Kalau kamu mau sarapan, ibu sudah siapkan.
AJIDARMA
Ya, Bu.
LARASATI
Ibu pergi dulu.
Ayu masuk ke dapur.
AYU
Mas Aji antar Ayu ke kampus yuk. Cepetan, udah terlambat nih.
AJIDARMA
Iya-iya. Cerewet. Mas Aji cuci muka dulu.
CUT TO
71. EXT. JALANAN – PAGI
PEMAIN: AJIDARMA, AYU
Sepeda motor Ajidarma melaju di jalan hitam. Ajidarma menanyakan kabar Salvinia.
AJIDARMA
Bagaimana kabar Salvinia?
AYU
Salvinia baik-baik aja. Tapi jadi banyak diam dan murung.
AJIDARMA
Kenapa?
AYU
Kepo ya… mau tau aja apa mau tau banget?
AJIDARMA
Mau tau banget.
AYU
Kalau mau tau banget di dekat kampus Ayu ada, Mas.
Murah kok gak pake mahal.
Ajidarma bingung dengan kata-kata Ayu.
AJIDARMA
Maksudnya?
AYU
Nanti sepulang dari kampus, Mas Aji jemput Ayu.
Biar tau kabar Salvinia.
Motor Ajidarma pun terus melaju menuju kampus.
DISSOLVE
72. EXT. AREAL KAMPUS – SIANG
PEMAIN: AJIDARMA, AYU
Ajidarma menjemput Ayu di kampus. Tak berapa lama Ayu pun keluar dan menghampiri Ajidarma di parkiran. Ayu langsung naik saja di boncengan belakang.
AJIDARMA
Kita kemana?
AYU
Ke tahu banget.
Ajidarma mengerutkan kening.
AJIDARMA
Dimana itu?
AYU
Mau tau aja apa mau tau banget?
Tuh di depan sana.
Ajidarma melajukan motornya ke sebuah café. Ramai anak kuliahan di sana. Ayu pun bertemu dengan teman-temannya dan haha hihi.
CUT TO
73. EXT/INT. TERAS DEPAN-RUMAH AJIDARMA – SORE
PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI
Ajidarma melamun, kemudian Larasati keluar dari dalam rumah. Ia menghampiri Ajidarma.
LARASATI
Apa yang sedang kamu lamunkan?
Ajidarma menoleh mengamati Larasati.
AJIDARMA
Apakah ibu merahasiakan sesuatu dari cerita kakek?
LARASATI
Ibu tidak merahasiakan apa pun darimu, Ji.
Apa maksudmu?
AJIDARMA
Aji mencintai Salvinia, Bu. Dan Aji ingin melamarnya.
LARASATI
Ji?! Sudah berapa kali ibu bilang kepadamu.
Cari gadis lain yang pantas menjadi menantu ibu!
AJIDARMA
Kurang pantas apa Salvinia di mata ibu?
LARASATI
Dia anak seorang penghianat. Dia juga anak pemerkosa!
AJIDARMA
Kakek juga seorang penghianat dan pemerkosa, Bu.
Plaaakk! Sebuah tamparan mendarat di pipi Ajidarma.
LARASATI
Jangan sekali-kali memfitnah kakekmu!
Larasati marah dan berlalu masuk ke dalam rumah.
CUT TO
74. INT. RUANG TAMU-RUMAH AJIDARMA – SORE
PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI
Ajidarma masuk ke ruang tamu dan mendengar isak tangis Larsatai. Ajidarma bersimpuh di kaki Larasati dan meminta maaf atas perkataannya. Larasati sesenggukan lalu menahan tangis.
LARASATI
Bertahun-tahun ibu memendam cerita itu.
Dan kamu mengingatkan rasa sakit hati ibu yang sangat mendalam.
AJIDARMA
Apa cerita itu benar, Bu?
FADE OUT