Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rentang Kisah Paling Dalam
Suka
Favorit
Bagikan
7. 7, FITNAH MAISAROH, sc. 53-59

53.    INT. KAMAR AJIDARMA - SORE 

PEMAIN: AJIDARMA

Ajidarma terpaku di kamar. Tiba-tiba ia terkejut mendengar suara ribut-ribut di luar. Ajidarma tercekat dan keluar.

CUT TO

54.    EXT/INT. TERAS RUMAH AJIDARMA - SORE 

PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI, PAMAN, KELUARGA MAISAROH

Keluarga Maisaroh datang dan ribut. Larasati terkejut dengan kedatangan mereka. Untung ada paman yang menghalangi aksi brutal mereka.

CUT TO

55.    INT. RUANG TAMU-RUMAH AJIDARMA – MALAM   

PEMAIN: AJIDARMA, AYU

Ayu menahan Ajidarma begitu keluar dari kamar ke ruang tamu. Ayu bertanya apa yang sudah dilakukan Ajidarma ke Maisaroh.

AYU

Mas Aji sudah berbuat apa ke Maisaroh?

AJIDARMA

Mas Aji nggak ngelakuin apa-apa ke Maisaroh. Memangnya ada apa?

AYU

Trus, ngapain keluarga Maisaroh datang semua? Pasti ada kejadian yang mereka tidak terima, Mas. Kalau tidak mereka tidak akan kesini begitu saja.

AJIDARMA

Suer mas Aji nggak ngelakuin apa-apa.

Kemudian Ayu dan Ajidarma keluar.

CUT TO

56.    EXT/INT. TERAS RUMAH AJIDARMA - MALAM – CONT. SC. 54

PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI, PAMAN, AYU, KELUARGA MAISAROH

Keluarga Maisaroh masih ribut. Seseorang ingin memukul Ajidarma ketika keluar dari rumah, tapi di tarik oleh paman. Larasati begitu tenang menghadapi mereka.

LARASATI

Kalian mau apa lagi? Belum puas kalian menuduh anak saya pencuri?

Mereka menatap Larasati lekat-lekat. Wajah mereka tampak beringasan.

AYAH MAISAROH/TARJO

Kami hanya ingin meminta pertanggung jawaban Ajidarma.

Dia sudah memperkosa Maisaroh!

Ajidarma terkejut dan Larasati juga terkejut.

LARASATI

Ada apa sebenarnya?

TARJO

Maisaroh hamil dan dia mengaku itu anak Ajidarma.

Ajidarma langsung memotong kata-kata Tarjo.

AJIDARMA

Fitnah! Aku sama sekali tidak menyentuh Maisaroh!

Dan aku tidak pernah memperkosa Maisaroh.

Larasati menatap Ajidarma dengan tajam.

DANANG

Alaa… Tidak usah mengelak lagi kau!

Semua sudah terbukti dan Maisaroh mengakuinya.

AJIDARMA

Itu tidak benar. Bu, Aji tidak melakukan apa-apa ke Maisaroh. Percaya dengan Aji.

Larasati diam dengan pandangan menuju ke depan, tapi matanya berkaca-kaca.

LARASATI

Kalian tidak bisa main hakim sendiri.

Mana bukti-bukti yang membenarkan pemerkosaan itu?

TARJO

Tidak usah berkelit perempuan tua. Anakmu memang bejat!

 LARASATI

Aku mengajarkan anakku untuk berlaku sopan santun kepada orang lain.

Dia tidak mungkin melakukannya.

DANANG

Sudahlah, bawa saja dia!

Ajidarma benar-benar geram melihat kelakuan mereka.

PONIDI

Saya melihat Ajidarma membawa Maisaroh ke perkebunan tembakau.

AJIDARMA

Fitnah!

Suara sorak dari beberapa orang diantara mereka membuat keributan. Suara-suara itu membuat para tetangga memperhatikan mereka.

LARASATI

Kalau memang itu benar, kalian boleh bawa anak saya.

Tapi kalau tidak benar, kembalikan anak saya dalam keadaan sehat.

Larasati menunduk sambil sesenggukan lalu masuk ke dalam rumah.

AJIDARMA

Bu Aji tidak bersalah. Jangan biarkan mereka membawa Aji, Bu. Aji tidak melakukan perbuatan keji itu.

Ajidarma  merontah dan berusaha melepaskan tangan-tangan mereka yang menarik Ajidarma dengan paksa.

CUT TO

57.    INT. SEBUAH KAMAR-MALAM

PEMAIN: AJIDARMA, MAISAROH

Ajidarma berada di sebuah kamar. Kamar terlihat beranttak. Kamar itu seperti gudang. Ajidarma mengamati kamar itu dengan seksama. Ia baru ingat kalau itu kamar Sawal, sahabatnya yang sudah meninggal dunia. Ajidarma melihat foto buram di dinding penuh debu dan sarang laba-laba. Ajidarma mengambil bingkai foto itu dan menghapus debu yang melekat. Insert foto Sawal.

AJIDARMA

Maafkan aku kawan, aku tak hadir di pemakamanmu.

Semoga kau tenang di sana.

Ajidarma terkenang masa remaja. Tampak shoot dua remaja laki-laki bersahabat. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Ajidarma menoleh dan pintu terbuka. Maisaroh masuk membawakan makanan. Ajidarma tak menggubris kedatangan Maisaroh. Ia buang muka.

MAISAROH

Maafkan Maisaroh, Mas Aji. Saroh terpaksa melakukan ini karena….

 Maisaroh menghentikan kata-katanya dan Ajidarma memotong ucapan Maisaroh.

AJIDARMA

Kau tidak hanya mencoreng nama baik keluargaku, tapi menghancurkan masa depanku, Saroh!

MAISAROH

Maafkan Saroh, Mas Aji.

Ajidarma memalingkan wajah dari tatapan Maisaroh dan menjauh beberapa meter darinya.

AJIDARMA

Tinggalkan saya sendiri!

Maisaroh tertunduk kemudian dia pergi keluar dari kamar dan menutup kembali pintu kamar.

CUT TO

58.    EXT. JALANAN KAMAR-MALAM

PEMAIN: MOBIL KELUARGA MAISAROH, AJIDARMA

Ajidarma tampak di dalam mobil dengan mata ditutup. Mobil melaju menuju kantor polisi.

CUT TO

59.    INT. KANTOR POLISI-MALAM

PEMAIN: AJIDARMA, MAISAROH, BEBERAPA POLISI

Ajidarma dihempaskan begitu saja ke dalam sel. Ia tersungkur. Kemudian dua orang polisi memukulnya sampai babak belur. Maisaro yang melihat kekejian itu pun berteriak.

MAISAROH

Lepaskan dia… jangan pukul, Mas Aji!

Maisaroh ditarik keluarganya keluar dari kantor polisi. Setelah mereka puas memukul Ajidarma, seorang polisi menghampirinya.

POLISI 1

Kasusmu akan diproses besok.

AJIDARMA

Saya tidak bersalah, Pak.

(suara parau)

POLISI 1

Jelaskan besok saja.

Polisi itu pun pergi meninggalkan Ajidarma di dalam sel. Ajidarma  memperhatikan ruangan tiga kali empat yang di dalamnya ada lima orang laki-laki bertubuh kekar. Ajidarma menghapus luka di bibirnya yang terasa perih.

TAHANAN 1

Apa kasusmu anak muda?

Ajidarma terdiam sesaat lalu menjawab pertanyaan itu.

AJIDARMA

Aku tidak bersalah, Pak.

Mereka menuduhku memperkosa anaknya.

Orang di dalam sel itu pun  tertawa terbahak.

TAHANAN 1

Semua penjahat itu selalu mengaku tidak bersalah anak muda. Hahahah…

Ajidarma terdiam dan menundukkan kepala. Kemudian ia duduk di lantai tanpa alas apa pun.

DISSOLVE 1933

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar