Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
53. INT. KAMAR AJIDARMA - SORE
PEMAIN: AJIDARMA
Ajidarma terpaku di kamar. Tiba-tiba ia terkejut mendengar suara ribut-ribut di luar. Ajidarma tercekat dan keluar.
CUT TO
54. EXT/INT. TERAS RUMAH AJIDARMA - SORE
PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI, PAMAN, KELUARGA MAISAROH
Keluarga Maisaroh datang dan ribut. Larasati terkejut dengan kedatangan mereka. Untung ada paman yang menghalangi aksi brutal mereka.
CUT TO
55. INT. RUANG TAMU-RUMAH AJIDARMA – MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, AYU
Ayu menahan Ajidarma begitu keluar dari kamar ke ruang tamu. Ayu bertanya apa yang sudah dilakukan Ajidarma ke Maisaroh.
AYU
Mas Aji sudah berbuat apa ke Maisaroh?
AJIDARMA
Mas Aji nggak ngelakuin apa-apa ke Maisaroh. Memangnya ada apa?
AYU
Trus, ngapain keluarga Maisaroh datang semua? Pasti ada kejadian yang mereka tidak terima, Mas. Kalau tidak mereka tidak akan kesini begitu saja.
AJIDARMA
Suer mas Aji nggak ngelakuin apa-apa.
Kemudian Ayu dan Ajidarma keluar.
CUT TO
56. EXT/INT. TERAS RUMAH AJIDARMA - MALAM – CONT. SC. 54
PEMAIN: AJIDARMA, LARASATI, PAMAN, AYU, KELUARGA MAISAROH
Keluarga Maisaroh masih ribut. Seseorang ingin memukul Ajidarma ketika keluar dari rumah, tapi di tarik oleh paman. Larasati begitu tenang menghadapi mereka.
LARASATI
Kalian mau apa lagi? Belum puas kalian menuduh anak saya pencuri?
Mereka menatap Larasati lekat-lekat. Wajah mereka tampak beringasan.
AYAH MAISAROH/TARJO
Kami hanya ingin meminta pertanggung jawaban Ajidarma.
Dia sudah memperkosa Maisaroh!
Ajidarma terkejut dan Larasati juga terkejut.
LARASATI
Ada apa sebenarnya?
TARJO
Maisaroh hamil dan dia mengaku itu anak Ajidarma.
Ajidarma langsung memotong kata-kata Tarjo.
AJIDARMA
Fitnah! Aku sama sekali tidak menyentuh Maisaroh!
Dan aku tidak pernah memperkosa Maisaroh.
Larasati menatap Ajidarma dengan tajam.
DANANG
Alaa… Tidak usah mengelak lagi kau!
Semua sudah terbukti dan Maisaroh mengakuinya.
AJIDARMA
Itu tidak benar. Bu, Aji tidak melakukan apa-apa ke Maisaroh. Percaya dengan Aji.
Larasati diam dengan pandangan menuju ke depan, tapi matanya berkaca-kaca.
LARASATI
Kalian tidak bisa main hakim sendiri.
Mana bukti-bukti yang membenarkan pemerkosaan itu?
TARJO
Tidak usah berkelit perempuan tua. Anakmu memang bejat!
LARASATI
Aku mengajarkan anakku untuk berlaku sopan santun kepada orang lain.
Dia tidak mungkin melakukannya.
DANANG
Sudahlah, bawa saja dia!
Ajidarma benar-benar geram melihat kelakuan mereka.
PONIDI
Saya melihat Ajidarma membawa Maisaroh ke perkebunan tembakau.
AJIDARMA
Fitnah!
Suara sorak dari beberapa orang diantara mereka membuat keributan. Suara-suara itu membuat para tetangga memperhatikan mereka.
LARASATI
Kalau memang itu benar, kalian boleh bawa anak saya.
Tapi kalau tidak benar, kembalikan anak saya dalam keadaan sehat.
Larasati menunduk sambil sesenggukan lalu masuk ke dalam rumah.
AJIDARMA
Bu Aji tidak bersalah. Jangan biarkan mereka membawa Aji, Bu. Aji tidak melakukan perbuatan keji itu.
Ajidarma merontah dan berusaha melepaskan tangan-tangan mereka yang menarik Ajidarma dengan paksa.
CUT TO
57. INT. SEBUAH KAMAR-MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, MAISAROH
Ajidarma berada di sebuah kamar. Kamar terlihat beranttak. Kamar itu seperti gudang. Ajidarma mengamati kamar itu dengan seksama. Ia baru ingat kalau itu kamar Sawal, sahabatnya yang sudah meninggal dunia. Ajidarma melihat foto buram di dinding penuh debu dan sarang laba-laba. Ajidarma mengambil bingkai foto itu dan menghapus debu yang melekat. Insert foto Sawal.
AJIDARMA
Maafkan aku kawan, aku tak hadir di pemakamanmu.
Semoga kau tenang di sana.
Ajidarma terkenang masa remaja. Tampak shoot dua remaja laki-laki bersahabat. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Ajidarma menoleh dan pintu terbuka. Maisaroh masuk membawakan makanan. Ajidarma tak menggubris kedatangan Maisaroh. Ia buang muka.
MAISAROH
Maafkan Maisaroh, Mas Aji. Saroh terpaksa melakukan ini karena….
Maisaroh menghentikan kata-katanya dan Ajidarma memotong ucapan Maisaroh.
AJIDARMA
Kau tidak hanya mencoreng nama baik keluargaku, tapi menghancurkan masa depanku, Saroh!
MAISAROH
Maafkan Saroh, Mas Aji.
Ajidarma memalingkan wajah dari tatapan Maisaroh dan menjauh beberapa meter darinya.
AJIDARMA
Tinggalkan saya sendiri!
Maisaroh tertunduk kemudian dia pergi keluar dari kamar dan menutup kembali pintu kamar.
CUT TO
58. EXT. JALANAN KAMAR-MALAM
PEMAIN: MOBIL KELUARGA MAISAROH, AJIDARMA
Ajidarma tampak di dalam mobil dengan mata ditutup. Mobil melaju menuju kantor polisi.
CUT TO
59. INT. KANTOR POLISI-MALAM
PEMAIN: AJIDARMA, MAISAROH, BEBERAPA POLISI
Ajidarma dihempaskan begitu saja ke dalam sel. Ia tersungkur. Kemudian dua orang polisi memukulnya sampai babak belur. Maisaro yang melihat kekejian itu pun berteriak.
MAISAROH
Lepaskan dia… jangan pukul, Mas Aji!
Maisaroh ditarik keluarganya keluar dari kantor polisi. Setelah mereka puas memukul Ajidarma, seorang polisi menghampirinya.
POLISI 1
Kasusmu akan diproses besok.
AJIDARMA
Saya tidak bersalah, Pak.
(suara parau)
POLISI 1
Jelaskan besok saja.
Polisi itu pun pergi meninggalkan Ajidarma di dalam sel. Ajidarma memperhatikan ruangan tiga kali empat yang di dalamnya ada lima orang laki-laki bertubuh kekar. Ajidarma menghapus luka di bibirnya yang terasa perih.
TAHANAN 1
Apa kasusmu anak muda?
Ajidarma terdiam sesaat lalu menjawab pertanyaan itu.
AJIDARMA
Aku tidak bersalah, Pak.
Mereka menuduhku memperkosa anaknya.
Orang di dalam sel itu pun tertawa terbahak.
TAHANAN 1
Semua penjahat itu selalu mengaku tidak bersalah anak muda. Hahahah…
Ajidarma terdiam dan menundukkan kepala. Kemudian ia duduk di lantai tanpa alas apa pun.
DISSOLVE 1933