Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
80. INT. RUANG MAKAN – RUMAH UDIN – PAGI
PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, UDIN, NINGSI
Ningsi sibuk meletakkan piring dan sendok di meja makan. Salvinia ikut membantu meletakkan tempat nasi dan air minum. Ningsi menyendok nasi goleng dan meletakkan ke piring Ajidarma.
NINGSI
Nih nasi gorengnya. Buatan Salvinia.
Salvinia tersipu.
NINGSI
Bagaimana kabar ibumu, Ji?
AJIDARMA
Ibu baik-baik saja, Bik.
Enak sekali, kayak di café-café.
NINGSI
Apa rencana kalian selanjutnya?
AJIDARMA
Aku akan menikahi Salvinia, Bik. Aku harus mempertanggung jawabkan perbuatanku.
UDIN
Apa kamu benar-benar mencintai Ajidarma?
SALVINIA
Iya, Paman. Saya sangat mencintai mas Ajidarma.
UDIN
Dan kamu Ajidarma, apakah kamu benar-benar mencintai Salvinia,
dari lubuk hatimu yang paling dalam?”
AJIDARMA
Ya, Paman. Saya mencintai Salvinia dengan tulus.
UDIN
Cinta jangan kalian permainkan. Cinta itu tidak memiliki dosa dan kesalahan. Jangan hanya cinta sesaat semuanya menjadi cerita yang pahit.
AJIDARMA
Saya sudah memantapkan hati saya, Paman.
Saya ingin menikahi Salvinia.
UDIN
Baguslah kalau begitu. Kalian sudah mengutarakan isi hati yang sebenarnya. Kita akan menghadapi masalah besar dan akan kita selesaikan dengan baik-baik. Mungkin kita akan menghadapi keluarga Salvinia dan belum tahu apa yang akan terjadi.
Ajidarma menarik nafas dalam-dalam.
CUT TO
81. INT. TERAS RUMAH UDIN – SIANG
PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA
Salvinia tampak gelisa. Ia takut terjadi apa-apa dengan Ajidarma.
SALVINIA
Bagaimana ini, Mas..?
AJIDARMA
Apanya yang bagaimana?
SALVINIA
Salvinia khawatir terjadi apa-apa sama mas Aji.
AJIDRMA
Sudahlah, nggak ada yang perlu dikhawatirkan.
Mas sudah siap jika keluargamu datang menangkap kita. Kita akan mengukir sejarah dan merubah cerita masa lalu. Jangan khawatir dengan cinta suci mas Aji.
Ajidarma menggenggam jemari tangan Salvinia.
CUT TO
82. INT. RUANG TAMU – RUMAH UDIN – SORE
PEMAIN: AJIDARMA, AYU
Ajidarma menerima telpon dari Ayu.
AYU
Mas… keluarga Salvinia datang.
Mereka gak terima Salvinia dilarikan, Mas.
Mereka mengeroyok ibu dengan kata-kata kasar.
AJIDARMA
Tenang, Yu... Jangan buru-buru ngomongnya.
AYU
Mas Aji hati-hati di sana. Mereka orang yang nekad mas… Ayu takut terjadi apa-apa sama mas Aji.
AJIDARMA
Mas akan hadapi semua resikonya, Yu.
AYU
Sudahlah mas… Tinggalkan saja Salvinia.
Ngapai sih mas Aji buat masalah?
AJIDARMA
Mas Aji sangat mencintai Salvinia, Yu.
Nggak ada yang bisa misahin Mas Aji dan Salvinia.
AYU
Mas… Ini demi keluarga kita.
Kasihan ibu menghadapi mereka sendirian.
AJIDARMA
Yu…
AYU
Pokoknya mas tinggali Salvinia dan serahkan kepada orang tuanya. Ini demi ibu, Mas. Sudah dulu, Ayu mau ke kampus. Mas Aji jaga diri.
Klik. Ayu mematikan ponselnya. Ajidarma terpaku dan bimbang.
CUT TO
83. INT. LOKET BUS – SORE
PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, LAKI-LAKI BERJAKET HITAM
Ajidarma dan Salvinia memesan tiket bus tujuan Jakarta. Tiba-tiba mereka curiga dengan seorang laki-laki yang memperhatikan mereka. Setelah itu mereka keluar.
CUT TO
84. EXT. BEBERAPA TEMPAT – SORE
PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, LAKI-LAKI BERJAKET HITAM
Ajidarma dan Salvinia berjalan cepat dan sedikit berlari. Laki-laki berjaket hitam itu mengikuti mereka. Ajidarma dan Salvinia pun berlari di beberapa gang.
Aksi kejar-kejaran pun terjadi di beberapa tempat. Salvinia panik dan ketakutan. Ajidarma mempercepat larinya.
CUT TO
85. EXT. JALAN BUNTU – SORE
PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, LAKI-LAKI BERJAKET HITAM, BEBERAPA LAKI-LAKI.
Ajidarma terjebak di jalan buntu. Akhirnya mereka tertangkap. Mereka memukuli Ajidarma habis-habisan. Sedang yang lain menangkap Salvinia dan mencengkram lengannya. Salvinia meronta-ronta melepaskan cengkraman itu. Sedangkan dua orang lainnya menghajar Ajidarma habis-habisan. Hingga seseorang memukul dengan kayu sangat kuat di bagian kepala.
BAAANKKK….
Tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap.
SALVINIA
Mas Ajiii....! Tidaaakk...!!!
FADE OUT
86. EXT/INT. BEBERAPA TEMPAT – PAGI
PEMAIN: LARASATI, AYU
Larasari melaporkan tindakan Baskoro yang memukul Ajidarma.
MONTAGE
- Larasati dan Ayu mengadukan Baskoro.
- Baskoro digiring ke kantor polisi.
- Persidangan yang sengit dan tegang di kantor pengadilan.
- Keputusan majelis hakim akhirnya memenjarakan Baskoro selama lima tahun.
DISSOLVE
87. INT. KAMAR RUMAH SAKIT – PAGI
PEMAIN: AJIDARMA, AYU, LARASATI, DOKTER HANDOKO, SUSTER
Establish rumah sakit.
Ajidarma diperban di bagian kepala. Ajidarma siuman dan membuka matanya. Ayu yang duduk di sampirnya merasa seang dan memanggil dokter. Aji memperhatikan kamar itu dengan seksama.
AYU
Mas Aji..? Dokter… dokter… Suster….
Kakak saya sudah siuman.
Ajidarma melihat Larasati menghapus air matanya.
LARASATI
Syukurla kamu sudah sadar, Ji
O.S. AJIDARMA
(bergumam dalam hati)
Ji ?
Dokter dan suster pun datang dan memeriksa keadaan Ajidarma.
DOKTER HANDOKO
Syukurlah kau kembali anak muda.
Larasati tersenyum bahagia, namun Ajidarma tetap diam dan bingung.
LARASATI
Alhamdulillah kamu kembali, Ji. Sudah seminggu kamu tidak sadarkan diri.
O.S. AJIDARMA
Seminggu?
LARASATI
Ibu buatkan bubur ayam. Kamu makan ya.
AYU
Mas Aji nanti temeni Ayu ke kampus lagi ya. Sekarang mas Aji makan yang banyak biar lekas sembuh.
Larasati kemudian keluar bersama dokter Handoko
CUT TO
88. INT. KORIDOR RUMAH SAKIT – PAGI
PEMAIN: LARASATI, DOKTER HANDOKO
Dokter Handoko menuturkan tentang kondisi Ajidarma. Kata-kata dokter Handoko membuat Larasati terlihat sedih.
DR. HANDOKO
Anak ibu harus menjalani perawatan rutin.
Ia mengalami hilang ingatan sementara
LARASATI
Hilang ingatan?
(mengelus dada)
CUT TO
89. EXT. AREAL RUMAH SAKIT – SIANG
PEMAIN: AJIDARMA, AYU
Ayu mendorong kursi roda Ajidarma. Ia membawa Ajidarma berkeliling taman. Beberapa shoot. Ajidarma hanya diam terpaku.
FADE OUT
SEMINGGU KEMUDIAN...