Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rentang Kisah Paling Dalam
Suka
Favorit
Bagikan
11. 11, AJIDARMA TERTANGKAP, sc.80-89

80.    INT. RUANG MAKAN – RUMAH UDIN – PAGI   

PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, UDIN, NINGSI

Ningsi sibuk meletakkan piring dan sendok di meja makan. Salvinia ikut membantu meletakkan tempat nasi dan air minum. Ningsi menyendok nasi goleng dan meletakkan ke piring Ajidarma.

NINGSI

Nih nasi gorengnya. Buatan Salvinia.

Salvinia tersipu.

NINGSI

Bagaimana kabar ibumu, Ji?

AJIDARMA

Ibu baik-baik saja, Bik.

Enak sekali, kayak di café-café.

NINGSI

Apa rencana kalian selanjutnya?

AJIDARMA

Aku akan menikahi Salvinia, Bik. Aku harus mempertanggung jawabkan perbuatanku.

UDIN

Apa kamu benar-benar mencintai Ajidarma?

SALVINIA

Iya, Paman. Saya sangat mencintai mas Ajidarma.

UDIN

Dan kamu Ajidarma, apakah kamu benar-benar mencintai Salvinia,

dari lubuk hatimu yang paling dalam?”

AJIDARMA

Ya, Paman. Saya mencintai Salvinia dengan tulus.

UDIN

Cinta jangan kalian permainkan. Cinta itu tidak memiliki dosa dan kesalahan. Jangan hanya cinta sesaat semuanya menjadi cerita yang pahit.

AJIDARMA

Saya sudah memantapkan hati saya, Paman.

Saya ingin menikahi Salvinia.

UDIN

Baguslah kalau begitu. Kalian sudah mengutarakan isi hati yang sebenarnya. Kita akan menghadapi masalah besar dan akan kita selesaikan dengan baik-baik. Mungkin kita akan menghadapi keluarga Salvinia dan belum tahu apa yang akan terjadi.

Ajidarma menarik nafas dalam-dalam.

CUT TO

81.    INT. TERAS RUMAH UDIN – SIANG    

PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA

Salvinia tampak gelisa. Ia takut terjadi apa-apa dengan Ajidarma.

SALVINIA

Bagaimana ini, Mas..?

AJIDARMA

Apanya yang bagaimana?

SALVINIA

Salvinia khawatir terjadi apa-apa sama mas Aji.

AJIDRMA

Sudahlah, nggak ada yang perlu dikhawatirkan.

Mas sudah siap jika keluargamu datang menangkap kita. Kita akan mengukir sejarah dan merubah cerita masa lalu. Jangan khawatir dengan cinta suci mas Aji.

Ajidarma menggenggam jemari tangan Salvinia.

CUT TO

82.    INT. RUANG TAMU – RUMAH UDIN – SORE  

PEMAIN: AJIDARMA, AYU

Ajidarma menerima telpon dari Ayu.

AYU

Mas… keluarga Salvinia datang.

Mereka gak terima Salvinia dilarikan, Mas.

Mereka mengeroyok ibu dengan kata-kata kasar.

AJIDARMA

Tenang, Yu... Jangan buru-buru ngomongnya.

AYU

Mas Aji hati-hati di sana. Mereka orang yang nekad mas… Ayu takut terjadi apa-apa sama mas Aji.

AJIDARMA

Mas akan hadapi semua resikonya, Yu.

AYU

Sudahlah mas… Tinggalkan saja Salvinia.

Ngapai sih mas Aji buat masalah?

AJIDARMA

Mas Aji sangat mencintai Salvinia, Yu.

Nggak ada yang bisa misahin Mas Aji dan Salvinia.

AYU

Mas… Ini demi keluarga kita.

Kasihan ibu menghadapi mereka sendirian.

AJIDARMA

Yu…

AYU

Pokoknya mas tinggali Salvinia dan serahkan kepada orang tuanya. Ini demi ibu, Mas. Sudah dulu, Ayu mau ke kampus. Mas Aji jaga diri.

Klik. Ayu mematikan ponselnya. Ajidarma terpaku dan bimbang.

CUT TO

83.    INT. LOKET BUS – SORE  

PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, LAKI-LAKI BERJAKET HITAM

Ajidarma dan Salvinia memesan tiket bus tujuan Jakarta. Tiba-tiba mereka curiga dengan seorang laki-laki yang memperhatikan mereka. Setelah itu mereka keluar.

CUT TO

84.    EXT. BEBERAPA TEMPAT – SORE  

PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, LAKI-LAKI BERJAKET HITAM

Ajidarma dan Salvinia berjalan cepat dan sedikit berlari. Laki-laki berjaket hitam itu mengikuti mereka. Ajidarma dan Salvinia pun berlari di beberapa gang.

Aksi kejar-kejaran pun terjadi di beberapa tempat. Salvinia panik dan  ketakutan. Ajidarma mempercepat larinya.

CUT TO

85.    EXT. JALAN BUNTU – SORE  

PEMAIN: AJIDARMA, SALVINIA, LAKI-LAKI BERJAKET HITAM, BEBERAPA LAKI-LAKI.

Ajidarma terjebak di jalan buntu. Akhirnya mereka tertangkap. Mereka memukuli Ajidarma habis-habisan. Sedang yang lain menangkap Salvinia dan mencengkram lengannya. Salvinia meronta-ronta melepaskan cengkraman itu. Sedangkan dua orang lainnya menghajar Ajidarma habis-habisan. Hingga seseorang memukul dengan kayu sangat kuat di bagian kepala.

BAAANKKK….

Tiba-tiba saja semuanya menjadi gelap.

SALVINIA

Mas Ajiii....! Tidaaakk...!!!

FADE OUT

86.    EXT/INT. BEBERAPA TEMPAT – PAGI   

PEMAIN: LARASATI, AYU

Larasari melaporkan tindakan Baskoro yang memukul Ajidarma.

MONTAGE

-  Larasati dan Ayu mengadukan Baskoro.

-  Baskoro digiring ke kantor polisi.

-  Persidangan yang sengit dan tegang di kantor pengadilan.

-  Keputusan majelis hakim akhirnya memenjarakan Baskoro selama lima tahun.

DISSOLVE

87.    INT. KAMAR RUMAH SAKIT – PAGI   

PEMAIN: AJIDARMA, AYU, LARASATI, DOKTER HANDOKO, SUSTER

Establish rumah sakit.

Ajidarma diperban di bagian kepala. Ajidarma siuman dan membuka matanya. Ayu yang duduk di sampirnya merasa seang dan memanggil dokter. Aji memperhatikan kamar itu dengan seksama.

AYU

Mas Aji..? Dokter… dokter… Suster….

Kakak saya sudah siuman.

Ajidarma melihat Larasati menghapus air matanya.

LARASATI

Syukurla kamu sudah sadar, Ji

O.S. AJIDARMA

(bergumam dalam hati)

Ji ?

Dokter dan suster pun datang dan memeriksa keadaan Ajidarma.

DOKTER HANDOKO

Syukurlah kau kembali anak muda.

Larasati tersenyum bahagia, namun Ajidarma tetap diam dan bingung.

LARASATI

Alhamdulillah kamu kembali, Ji. Sudah seminggu kamu tidak sadarkan diri.

O.S. AJIDARMA

Seminggu?

LARASATI

Ibu buatkan bubur ayam. Kamu makan ya.

AYU

Mas Aji nanti temeni Ayu ke kampus lagi ya. Sekarang mas Aji makan yang banyak biar lekas sembuh.

Larasati kemudian keluar bersama dokter Handoko

CUT TO

88.    INT. KORIDOR RUMAH SAKIT – PAGI   

PEMAIN: LARASATI, DOKTER HANDOKO

Dokter Handoko menuturkan tentang kondisi Ajidarma. Kata-kata dokter Handoko membuat Larasati terlihat sedih.

DR. HANDOKO

Anak ibu harus menjalani perawatan rutin.

Ia mengalami hilang ingatan sementara

LARASATI

Hilang ingatan?

(mengelus dada)

CUT TO

89.  EXT. AREAL RUMAH SAKIT – SIANG  

PEMAIN: AJIDARMA, AYU

Ayu mendorong kursi roda Ajidarma. Ia membawa Ajidarma berkeliling taman. Beberapa shoot. Ajidarma hanya diam terpaku.

FADE OUT

SEMINGGU KEMUDIAN...

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar