Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Rentang Kisah Paling Dalam
Suka
Favorit
Bagikan
1. 1, OPENING, scene 1-4

  

1.    EXT. KEBUN TEMBAKAU–SENJA

PEMAIN: NIRMALA (16 TAHUN), JORDAN (32 TAHUN)

Establish : Tanah Deli 1933. Di perkebunan tembakau, tampak laki-laki berkulit putih (Jordan) tengah di atas tubuh Nirmala. Nirmala menjerit meminta tolong, namun laki-laki itu dengan beringas menindinya sambil berusaha menutup mulut Nirmala. Nirmala terus merontah.

 

NIRMALA

Tolong... to...

(meronta, mulut ditutup dengan tangan)

 

Jordan sesekali menampar wajah Nirmala hingga gadis itu menjerit kecil.

 

Daun-daun tembakau yang hijau bergoyang tertiup angin. Tampak senja warna merah saga.

Setelah laki-laki itu melampiaskan hasratnya, ia meninggalkanya begitu saja.

 

CUT TO

 

2.    EXT. KEBUN TEMBAKAU–SENJA

PEMAIN: JORDAN (32 TAHUN)

Jordan berjalan keluar dari perkebunan tembakau. Ia mengambil bungkus rokok dari saku celananya. Kemudian menyulut sebatang rokok dan menghembuskanya. Jordan berjalan penuh kepuasan.

 

CUT TO

 

3.    EXT. KEBUN TEMBAKAU–SENJA

PEMAIN: NIRMALA (16 TAHUN)

Nirmala bangkit dan terhuyung. Air matanya menganak sungai membanjiri pipi. Darah keperawannya meleleh sampai ke paha. Ia tampak sempoyongan dan hampir jatuh.

 

NIRMALA

Biadap!

(memaki)

 

Nirmala menangis sambil menggigit bibir bawahnya. Kemudian berjalan keluar dari perkebunan tembakau

 

CUT TO

 

4.    INT. RUMAH SEDERHANA–MALAM

PEMAIN: NIRMALA, AYAH (43 TAHUN), IBU (40 TAHUN)

Nirmala terlihat duduk terpaku di sudut jendela setelah tiba di rumah. Ayah dan ibu hanya bisa menangis saat melihat kedatangannya dengan bersimbah darah di selangkangan. Tidak ada yang bisa mereka lalukan selain menerima nasib yang acap kali mendera. Ibu menghampiri Nirmala.

 

IBU

Kamu yang sabar, Nak. Ibu dan bapakmu tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya pasrah pada gusti Allah.

( sambil menghapus air mata)

 

NIRMALA

Aku mau mati saja, Bu. Sampai kapan kita harus menerima perlakuan mereka seperti ini?

 

Ibu dan ayah hanya terdiam dan terlihat pasrah.

 

DISSOLVE

 

 

TAHUN 1996

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar