Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Ramuan Kelimut
Suka
Favorit
Bagikan
11. Part 11

101.EXT.SEBUAH JALANAN - NIGHT

Cast. Seorang ibu, penduduk desa

Kita melihat ada seorang ibu yang di bakar hidup-hidup oleh penduduk desa. Sudah tidak tampak lagi wajah ibu itu karena sudah terbakar.

CUT TO:

102.INT. RUMAH CORIN - RUANGAN GELAP - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Corin kecil

TAHUN 1908

Bapak Sime menatap Corin lalu berkata lagi.

BAPAK SIME (V.O)

Tidak!
Kejadian itu tidak boleh terjadi lagi.

Bapak Sime mengalihkan tatapnya ke samping.

BAPAK SIME

Dulu ibu kandung bapak atau neneknya Anana adalah seorang kanibal yang dibakar hidup-hidup.

Corin Kecil hanya diam, dan dia hanya melihat ke arah Bapak Sime dengan pandangan serius.

BAPAK SIME

Neneknya Anana membunuh dan memakan banyak orang yang ada di sekitarnya, termasuk kakeknya Anana sendiri.
(Menundukan kepalanya)
BAPAK SIME (CONT'D)
Saat itu Bapak masih berusia 8 tahun sama sepertimu.

Bapak Sime menatap ke arah Corin.

Lalu ada seorang bapak separuh baya mendekati Bapak, namanya Bapak Run. Beliau yang menyuruh Bapak bersembunyi di rumahnya, di perdalaman hutan yang tidak ada satu orang pun yang tinggal di sana kecuali dia.

Bapak Sime mengalihkan tatapannya ke samping matanya yang terlihat memerah.

BAPAK SIME (CONT'D)

Bapak itu hidup sebatang kara di sana. Istrinya meninggal karena sakit keras.

Bapak Sime menundukkan kepalanya

BAPAK SIME (CONT'D)

Bapak Run sudah Bapak anggap seperti Bapak kandung Bapak sendiri. Kami bertanam sayuran, buah-buahan dan membuat kolam ikan untuk memenuhi kebutuhan kami dalam hutan itu. Sampai usia bapak 17 tahun. Bapak diam-diam pergi ke desa lalu bertemu dengan seorang perempuan bernama Mopis, anak tunggal dari seorang anak pemilik perkebunan. Yang sekarang perempuan itu adalah ibunya Anana.

Bapak Sime menundukkan kepalanya.

BAPAK SIME (CONT'D)

Namun setelah Bapak kembali ke rumah di perdalaman hutan. Bapak melihat Bapak Run sudah terbaring di lantai, dan dia meninggal dunia.
Padahal waktu itu Bapak ingin mengenalkan Ibunya Anana dan juga memberitahukan kalau Bapak ingin menikahinya.

Bapak Sime kembali menatap ke arah Corin.

Corin Kecil hanya diam dan hanya menatap ke arah Bapak Sime.

BAPAK SIME

Kejadian dulu tidak boleh terjadi lagi.
Sebaiknya kamu pergi bersembunyi saja di tempat Bapak tinggal dulu, di perdalaman hutan. Di sana lebih aman untukmu sebelum banyak orang mengetahui keberadaanmu.

Corin Kecil hanya menganggukan kepalanya lalu mengacungkan tangannya ke arah Bapak Sime, kita lihat di tangan Corin Kecil ada botol kaca kecil berisi air berwarna merah.

BAPAK SIME

Apa ini?

Bapak Sime sambil meraih botol kecil dari Corin.

CORIN KECIL

Dalam botol itu berisi air yang dapat menggendalikan anak Bapak.

BAPAK SIME

Maksudmu, apa setelah Anana meminum air dalam botol ini Anana tidak akan membunuh dan memakan manusia lagi?

CORIN KECIL

Iya, air itu akan mengendalikan indra penciuman dan perasanya. Dan juga mengontrol keingannya tiap kali dia ingin membunuh dan memakan manusia itu muncul.

CUT BACK TO:

103.EXT. SEBUAH JALAN - DAY

Cast. Anana Kecil, Corin Kecil

TAHUN 1908

Kita melihat Anana Kecil sedang berjalan cepat dan sesekali berlari. Dan Corin Kecil mengikutinya.

ANANA KECIL (V.O)

Aroma apa ini?

Anana melihat ke arah Corin dengan ekspresi tatapan mata yang tajam.

ANANA KECIL

Sepertinya rasanya enak.

CORIN KECIL

Enak!
(ekspresi heran)

ANANA KECIL

Daging kucing itu rasanya enak sekali, dan hari ini aku mencium aroma tubuh manusia.
ANANA KECIL (CONT'D)
Yang kurasa mungkin lebih enak.
(Tersenyum)

Corin hanya diam dengan ekspresi muka bingung.

CUT TO:

104.INT. RUMAH COR - RUANGAN GELAP - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Corin

Kita melihat Corin berdiri membelakangi Bapak Sime, lalu berkata.

CORIN

Awalnya saya kira Anana hanya bercanda waktu itu.
(tersenyum)

Bapak Sime hanya diam. Dia melihat Corin dengan tatapan dalam. Lalu Corin tiba-tiba membuka suara lagi.

CORIN

Air yang saya berikan dulu efeknya hanya bertahan sekitar 12 tahun saja. 
Karena itu saya datang untuk memberikan air yang baru lagi, untuk Anana anak bapak.

CUT TO:

105.EXT. DEPAN RUMAH ANANA - NIGHT

Cast. Corin, Anana

Kita melihat Corin mengintip Anana dari arah belakang.

Anana membenturkan kepala kucing berkali-kali ke tanah. Darah mengalir dari kepala kucing.

Corin berlari ke arah Anana.

CORIN

Anana hentikan!
(Teriak Corin)

CORIN KECIL

Anana hentikan! nanti kalau bapak, ibumu, dan orang lain ada yang mengetahui tentang ini kamu pasti akan dimarahi lalu kamu akan dikurung

Anana teringat suara waktu Corin Kecil.

Kita melihat tangan Anana banyak darah dan ekspresi wajahnya berubah menjadi ketakutan lalu dia menoleh ke arah Corin.

Anana lari setelah itu.

Kita melihat ke arah Corin dia mengangkat kucing yang terluka itu.

CUT TO:

106.EXT. SEBUAH JALAN - NIGHT

Cast. Corin

Kita melihat Corin berlari membawa kucing yang terluka. Kita melihat kucing itu memejamkan matanya.

CUT TO:

107.EXT. HUTAN - NIGHT

Cast. Corin, Ibu Sona, Anana

Corin kemudian mengubur kucing yang terluka, di hutan.

Corin tiba-tiba menoleh ke arah belakang.

Kita melihat ada Ibu Sona berdiri di balik pohon dengan membawa obor.

Corin berjalan pelan menuju cahaya obor.

IBU SONA

Aaaaakkk!
(berteriak)

Corin melihat ada sosok misterius tangan berdarah bersembunyi di balik pohon, sosok itu terlihat dengan wajah yang tertutup dengan kain hitam.

IBU SONA

Aaaak! aaaaaa!
(teriak sambil lari)

Corin melihat ke arah sosok misterius tangan berdarah yang bersembunyi di balik pohon yang lalu sosok itu berlari mengejar Ibu Sona.

Kemudian Corin juga berlari mengejarnya.

CUT TO:

108.EXT. SEBUAH JALANAN - HUTAN - NIGHT

Cast. Corin, Anana

Kita melihat Corin berlari mengejar sosok misterius tangan berdarah. Terlihat dia berlari mengerjar Ibu Sona.

Corin dengan cepat meraih tangan sosok misterius tangan berdarah itu lalu menariknya.

Kita melihat Corin dan sosok misterius tangan berdarah saling bertatap-tatapan. Tangan Corin menggenggam tangan sosok misterius tangan berdarah dengan kuat.

Corin mendekatkan mukanya dengan muka sosok misterius tangan berdarah. Corin kemudian membuka kain hitam yang menutupi wajah sosok misterius tangan berdarah itu. Kita melihat ternyata sosok misterius tangan berdarah itu adalah Anana. Kita lihat mata Corin memerah melihat ke arah Anana dengan tatapan mata yang tajam.

CORIN

Anana hentikan.
(Suara Corin pelan)

CORIN KECIL

Anana hentikan, nanti kalau Bapak, Ibumu, dan orang lain ada yang mengetahui tentang ini kamu pasti akan dimarahi lalu kamu akan dikurung.

Anana teringat suara Corin Kecil.

Anana hanya diam ekspresi wajahnya menjadi ketakutan dan pucat.

Anana menggelengkan kepalanya. Corin melepaskan gengaman tangannya dari Anana.

Anana berjalan mundur lalu pergi berlari ke arah Ibu Sona yang berlari tadi.

Lalu kita melihat Corin kembali berlari mengejar Anana.

CUT TO:

109.EXT. JALANAN BUNTU - HUTAN - NIGHT

Cast. Corin

Corin terus berlari lalu tiba-tiba berhenti.

Kita melihat jalanannya buntu. Corin melihat ke arah pohon besar di sudut jalanan yang buntu. Lalu Corin berjalan pelan menuju ke arah pohon itu. Tapi Corin tiba-tiba berhenti dan membalikkan arahnya lalu pergi.

CORIN (V.0)

Anana.
(Suara Corin dalam hatinya)
Ternyata benar air itu.

Corin sambil berlari.

CUT TO:

110.INT. RUMAH CORIN - RUANGAN GELAP - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Corin

Bapak Sime hanya diam. Dia melihat Corin dengan tatapan dalam. Lalu Corin tiba-tiba membuka suara lagi.

CORIN

Air yang saya berikan dulu efeknya hanya bertahan sekitar 12 tahun saja. 
Karena itu saya datang untuk memberikan air yang baru lagi untuk Anana, anak bapak.

BAPAK SIME

Lalu apa yang harus kita lalukan sekarang? Karena Anana bukan anak kecil lagi seperti dulu mungkin ini akan lebih sulit.

Kepala Bapak Sime agak menunduk.

CORIN

Bagaimanapun caranya kita harus melakukannya lagi.

Bapak Sime hanya diam.

BAPAK SIME

Selama ini Bapak berbura-pura menjadi seperti orang yang gila untuk menghindari pertanyaan orang-orang tentang kejadian yang dilakukan Anana 12 tahun yang lalu.

Bapak Sime hendak melanjutkan pembicaraannya, namun dia berhenti.

BAPAK SIME (CONT'D)

Maafkan Anana, karena dia kamu yang dituduh sebagai manusia kanibal.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar