Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
81.EXT. SEBUAH JALANAN - NIGHT
Cast. Bapak Sime, Anana
Bapak Sime berlari ke arah tumpukan daun kering, tempat dia meletakan botol kecil kaca tadi.
Dia melihati dan mencari botol itu di tumpukan daun kering, tapi botol kecil tadi tidak terlihat lagi.
Kita melihat ada Anana berdiri dari arah belakang, dia melihati Bapak Sime diam-diam.
CUT TO:
82.EXT. DEPAN RUMAH ANANA - DAY
Cast. Bapak Sime, Ibu Sona, Anana
Bapak Sime berdiri dengan ekspresi datar. Dia melihat keadaan sekitarnya. Lalu dia berjalan pelan.
Tiba-tiba Ibu Sona muncul dari arah belakang, lalu berkata.
IBU SON
Bapak Sime menolehkan kepalanya ke arah Ibu Sona.
Ibu Sona menunjukan botol kaca kecil yang kemarin diletakan Bapak Sim di tumpukan daun kering.
Mata Bapak Sime melihat ke arah botol yang ada di tangan Ibu Sona.
Ibu Sona tersenyum.
IBU SONA
BAPAK SIME
IBU SONA
BAPAK SIME
Bapak Sime melihat keadaan sekitar.
IBU SONA
Bapak Sime melihat keadaaan sekitar. Dia lalu berjalan maju mendekati Ibu Sona.
Tangan Bapak Sime meraih botol kecil yang ada di tangan Ibu Sona.
Ibu Sona dengan cepat berlari.
CUT TO:
83.EXT. SEBUAH JALAN - DAY
Cast. Ibu Sona, Bapak Sime
Ibu Sona dengan cepat berlari.
IBU SONA (V.0)
Tangan Ibu Sona ingin melempar botol
itu tapi tiba-tiba tidak jadi.
IBU SONA
Ibu Sona menggelengkan kepalanya.
IBU SONA (CONT'D)
Ibu Sona terlihat sambil berlari.
Kita melihat Bapak Sime berlari dari arah belakang.
Ibu Sona menolehkan kepalanya ke arah belakang.
Kemudian kita melihat jarak antara Ibu Sona dengan Bapak Sime semakin dekat.
IBU SONA (CONT'D)
Ibu Sona sambil berlari.
Ibu Sona tiba-tiba terjatuh. Lalu mencoba berdiri. Kita melihat ke arah lutut kakinya Ibu Sona terluka.
IBU SONA (CONT'D)
Ibu Sona menoleh ke arah belakang lalu berlari.
Ibu Sona terlihat berjalan pelan ngos-ngosan dan berkeringat. Dia melihat keadaan sekitar. Tangannya gemetar sambil memegangi botol kaca kecil itu.
Kita melihat Bapak Sime dengan ekspresi datar berjalan pelan menuju Ibu Sona.
Kita melihat jarak Bapak Sime dengan Ibu Sona sudah sangat dekat dari arah belakang.
Bapak Sime memegangi pundak Ibu Sona dari arah belakang.
IBU SONA
Teriak Ibu Sona tanpa menoleh ke arah belakang.
Kita melihat ada Anana melihat Bapak Sime dan Ibu Sona dari jauh.
Bapak Sime menutup mulut Ibu Sona, lalu menarik badannya, dari arah belakang.
Kita melihat Ibu Sona menjatuhkan botol kaca kecil itu ke tumpukan sampah.
CUT TO:
84.INT. GUDANG - NIGHT
Cast. Ibu Sona, Bapak Sime
Kita melihat Ibu Sona terbaring, matanya ditutupi kain, tangan dan kakinya terikat dan mulut Ibu Sona disumpali dengan kain.
IBU SONA
Ibu Sona menggelengkan kepalanya.
Bapak Sime hanya diam, lalu berjalan meninggalkan Ibu Sona.
CUT TO:
85.EXT. SEBUAH JALAN - NIGHT
Cast. Bapak Sime, Ibu Mopis
Bapak Sime melihati ke arah tanah mencari botol Kecil Kaca di tanah. Dia memegangi obor di tangannya.
Tiba-tiba ada tangan yang ingin memegangi pundak Bapak Sime dari arah belakang.
Bapak Sime dengan cepat membalikkan arah badannya.
Kita melihat ada Anana di sana.
Anana hanya melihati Bapak Sime dengan tatapan dingin.
BAPAK SIME
Bapak Sime tertawa sambil memainkan obornya.
Tiba-tiba Ibu Mopis datang. Dia bicara dengan Anana.
IBU MOPIS
Anana hanya diam.
CUT TO:
86.EXT.SEBUAH JALAN - FLASHBACK - DAY
cast. Anana
Anana berjalan pelan lalu mengambil botol kaca kecil yang tadi dijatuhkan oleh Ibu Sona ke tumpukan sampah.
Anana memperhatikan air berwarna merah dalam botol itu.
CUT BACK TO:
87.INT. RUMAH ANANA - DAPUR - NIGHT
Cast. Bapak Sime, Ibu Mopis, Anana
Bapak Sime, Ibu Mopis, dan Anana duduk di lantai atau di meja makan kayu mereka.
Ibu Mopis bicara ke Anana.
IBU MOPIS
Ibu Mopis menunjukkan botol kaca kecil berisi air berwarna merah.
Bapak Sime dan Anana melihat ke arah botol itu dengan ekspresi kaget.
Anana terlihat gugup, dia hanya diam.
IBU MOPIS
ANANA
IBU MOPIS
Anana hanya diam menundukkan kepalanya.
IBU MOPIS
Anana hanya diam.
Ibu Mopis berdiri lalu membuang botol itu ke tempat sampah.
Bapak Sime melihati tempat sampah itu.
Anana tiba-tiba berdiri. Lalu berjalan menuju tempat sampah itu.
ANANA
Mata Anana ke arah Bapak Sime.
Bapak Sime terlihat dengan ekspresi datar.
CUT TO:
88.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ONA - NIGHT
Cast. Anana, Corin
Anana berjalan pelan, dia melihati keadaan sekitarnya.
Corin tiba-tiba muncul. Anana melangkah mundur, ekspresinya ketakutan.
Corin berjalan pelan ke arah Anana.
Kita melihat Anana membelakangkan tanganya. Di tangannya ada plastik sampah, tangannya gemetar.
Lalu Anana dengan cepat berlari menuju ke arah pintu rumahnya dan melempar plastik sampah tadi ke tanah.
Corin melihat ke arah plastik yang di lempar Anana tadi.
CUT TO:
89.INT. RUMAH ANANA - DAPUR - NIGHT
Cast. Anana
Anana duduk meringkuk ekspresinya pucat ketakutan. Kita melihat ada keringat di dahinya. Kedua tangannya gemetaran tangannya memegangi kepalanya.
Lalu kita melihat Anana mengeluarkan botol kaca kecil berisi air berwarna merah dari kontong bajunya.
CUT TO:
90.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ANANA - NIGHT
Cast. Bapak Sime, Anana
Bapak Sime memperhatikan keadaan sekitar. Dia membuka tumpukan sampah.
Ada Anana melihatinya dari arah belakang.
Bapak Sime menggelengkan kepalanya sambil membuka plastik sampah itu.
CUT TO: