Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Ramuan Kelimut
Suka
Favorit
Bagikan
9. Part 9

81.EXT. SEBUAH JALANAN - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Anana

Bapak Sime berlari ke arah tumpukan daun kering, tempat dia meletakan botol kecil kaca tadi.

Dia melihati dan mencari botol itu di tumpukan daun kering, tapi botol kecil tadi tidak terlihat lagi.

Kita melihat ada Anana berdiri dari arah belakang, dia melihati Bapak Sime diam-diam.

CUT TO:

82.EXT. DEPAN RUMAH ANANA - DAY

Cast. Bapak Sime, Ibu Sona, Anana

Bapak Sime berdiri dengan ekspresi datar. Dia melihat keadaan sekitarnya. Lalu dia berjalan pelan.

Tiba-tiba Ibu Sona muncul dari arah belakang, lalu berkata.

IBU SON

Bapak Sime.
(tersenyum)

Bapak Sime menolehkan kepalanya ke arah Ibu Sona.

Ibu Sona menunjukan botol kaca kecil yang kemarin diletakan Bapak Sim di tumpukan daun kering.

Mata Bapak Sime melihat ke arah botol yang ada di tangan Ibu Sona.

Ibu Sona tersenyum.

IBU SONA

Ini punya bapak ya?

BAPAK SIME

Kembalikan ke saya.

IBU SONA

Bapak Sime
(ekspresi heran)

BAPAK SIME

Cepat kembalikan saja.

Bapak Sime melihat keadaan sekitar.

IBU SONA

Iya tapi beri tahu saya dulu, botol ini berisi minuman apa?

Bapak Sime melihat keadaaan sekitar. Dia lalu berjalan maju mendekati Ibu Sona.

Tangan Bapak Sime meraih botol kecil yang ada di tangan Ibu Sona.

Ibu Sona dengan cepat berlari.

CUT TO:

83.EXT. SEBUAH JALAN - DAY

Cast. Ibu Sona, Bapak Sime

Ibu Sona dengan cepat berlari.

IBU SONA (V.0)

Pasti ini adalah racun, aku harus capet membuangnya.

Tangan Ibu Sona ingin melempar botol

itu tapi tiba-tiba tidak jadi.

IBU SONA

Tidak!

Ibu Sona menggelengkan kepalanya.

IBU SONA (CONT'D)

Kalau aku lempar mungkin botol kaca ini akan pecah lalu racunnya bisa terhirup.

Ibu Sona terlihat sambil berlari.

Kita melihat Bapak Sime berlari dari arah belakang.

Ibu Sona menolehkan kepalanya ke arah belakang.

Kemudian kita melihat jarak antara Ibu Sona dengan Bapak Sime semakin dekat.

IBU SONA (CONT'D)

Aaaaakkkkkk ... aaaaaakkkkkk ....

Ibu Sona sambil berlari.

Ibu Sona tiba-tiba terjatuh. Lalu mencoba berdiri. Kita melihat ke arah lutut kakinya Ibu Sona terluka.

IBU SONA (CONT'D)

Aaaaaakkkk ... aaaaak ....

Ibu Sona menoleh ke arah belakang lalu berlari.

Ibu Sona terlihat berjalan pelan ngos-ngosan dan berkeringat. Dia melihat keadaan sekitar. Tangannya gemetar sambil memegangi botol kaca kecil itu.

Kita melihat Bapak Sime dengan ekspresi datar berjalan pelan menuju Ibu Sona.

Kita melihat jarak Bapak Sime dengan Ibu Sona sudah sangat dekat dari arah belakang.

Bapak Sime memegangi pundak Ibu Sona dari arah belakang.

IBU SONA

Aaaaaakkk ... aaaaaakkk ....

Teriak Ibu Sona tanpa menoleh ke arah belakang.

Kita melihat ada Anana melihat Bapak Sime dan Ibu Sona dari jauh.

Bapak Sime menutup mulut Ibu Sona, lalu menarik badannya, dari arah belakang.

Kita melihat Ibu Sona menjatuhkan botol kaca kecil itu ke tumpukan sampah.

CUT TO:

84.INT. GUDANG - NIGHT

Cast. Ibu Sona, Bapak Sime

Kita melihat Ibu Sona terbaring, matanya ditutupi kain, tangan dan kakinya terikat dan mulut Ibu Sona disumpali dengan kain.

IBU SONA

Emmmmm ... emmmmm

Ibu Sona menggelengkan kepalanya.

Bapak Sime hanya diam, lalu berjalan meninggalkan Ibu Sona.

CUT TO:

85.EXT. SEBUAH JALAN - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Ibu Mopis

Bapak Sime melihati ke arah tanah mencari botol Kecil Kaca di tanah. Dia memegangi obor di tangannya.

Tiba-tiba ada tangan yang ingin memegangi pundak Bapak Sime dari arah belakang.

Bapak Sime dengan cepat membalikkan arah badannya.

Kita melihat ada Anana di sana.

Anana hanya melihati Bapak Sime dengan tatapan dingin.

BAPAK SIME

Hahaha ....

Bapak Sime tertawa sambil memainkan obornya.

Tiba-tiba Ibu Mopis datang. Dia bicara dengan Anana.

IBU MOPIS

Anana, sekarang ini sudah larut malam. Kamu ya, yang ajak Bapakmu main sampai ke sini.

Anana hanya diam.

CUT TO:

86.EXT.SEBUAH JALAN - FLASHBACK - DAY

cast. Anana

Anana berjalan pelan lalu mengambil botol kaca kecil yang tadi dijatuhkan oleh Ibu Sona ke tumpukan sampah.

Anana memperhatikan air berwarna merah dalam botol itu.

CUT BACK TO:

87.INT. RUMAH ANANA - DAPUR - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Ibu Mopis, Anana

Bapak Sime, Ibu Mopis, dan Anana duduk di lantai atau di meja makan kayu mereka.

Ibu Mopis bicara ke Anana.

IBU MOPIS

Anana ini minuman apa?

Ibu Mopis menunjukkan botol kaca kecil berisi air berwarna merah.

Bapak Sime dan Anana melihat ke arah botol itu dengan ekspresi kaget.

Anana terlihat gugup, dia hanya diam.

IBU MOPIS

Anana.
(Dengan tatapan dalam)

ANANA

Itu Anana temukan tadi siang di tanah Bu.

IBU MOPIS

Lalu kenapa kamu menyimpannya?

Anana hanya diam menundukkan kepalanya.

IBU MOPIS

Kalau ini isinya beracun bagaimana? Dan bagaimana kalau bapakmu yang meminumnya?

Anana hanya diam.

Ibu Mopis berdiri lalu membuang botol itu ke tempat sampah.

Bapak Sime melihati tempat sampah itu.

Anana tiba-tiba berdiri. Lalu berjalan menuju tempat sampah itu.

ANANA

Sepertinya sudah penuh isi sampahnya.
Anana buang ke belakang dulu ya Bu.

Mata Anana ke arah Bapak Sime.

Bapak Sime terlihat dengan ekspresi datar.

CUT TO:

88.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ONA - NIGHT

Cast. Anana, Corin

Anana berjalan pelan, dia melihati keadaan sekitarnya.

Corin tiba-tiba muncul. Anana melangkah mundur, ekspresinya ketakutan.

Corin berjalan pelan ke arah Anana.

Kita melihat Anana membelakangkan tanganya. Di tangannya ada plastik sampah, tangannya gemetar.

Lalu Anana dengan cepat berlari menuju ke arah pintu rumahnya dan melempar plastik sampah tadi ke tanah.

Corin melihat ke arah plastik yang di lempar Anana tadi.

CUT TO:

89.INT. RUMAH ANANA - DAPUR - NIGHT

Cast. Anana

Anana duduk meringkuk ekspresinya pucat ketakutan. Kita melihat ada keringat di dahinya. Kedua tangannya gemetaran tangannya memegangi kepalanya.

Lalu kita melihat Anana mengeluarkan botol kaca kecil berisi air berwarna merah dari kontong bajunya.

CUT TO:

90.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ANANA - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Anana

Bapak Sime memperhatikan keadaan sekitar. Dia membuka tumpukan sampah.

Ada Anana melihatinya dari arah belakang.

Bapak Sime menggelengkan kepalanya sambil membuka plastik sampah itu.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar