Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Ramuan Kelimut
Suka
Favorit
Bagikan
12. Part 12

111. EXT. RUMAH ANANA - HALAMAN BELAKANG RUMAH ANANA - DAY

Cast. Bapak Sime

Kita melihat Bapak Sime berjalan sangat pelan dan wajahnya terlihat sangat pucat. 

BAPAK SIME (V.O)
Uhuk ... uhuk ...
(sambil memegangi dahinya)

CUT TO:

112. EXT. HUTAN - DAY

Cast. Anana, Corin

Badan mereka kelihatan basah. Anana berbaring di atas lengan tangan kirinya Corin. Kita melihat perut Anana berdarah dan ada robekan di baju bagian perut Anana. Kita melihat tangan sebelah kanannya Corin memegangi perut Anana yang terluka.

Kita melihat di tangan Anana dan di tangan Corin ada bekas darah.

Kita melihat Anana bersama Corin saling bertatapan.

CORIN

Tolong hentikan semua ini Anana.

Anana terlihat ketakutan.

ANANA

Aku mohon pergi, jangan tangkap aku, jangan bilang ke siapa-siapa tentang kejadian 12 tahun yang lalu.

Anana terlihat menggelengkan kepalanya dengan ekpresi muka ketakutan dan tiba-tiba ekspresi Anana berubah lalu tersenyum dengan sinis ke arah Corin.

CORIN

Tidak!

Corin menggelengkan kepalanya, matanya terlihat memerah menatap ke arah Anana.

ANANA

Lalu kenapa?

Anana menatap ke arah Corin dengan tatapan dalam.

ANANA (CONT'D)
Kenapa, kamu datang lagi dan melarangku.
CORIN
Karena ....

Corin menatap wajah Anana dalam dan terlihat mata Corin memerah.

CUT TO:

113. INT. RUMAH CORIN - RUANGAN GELAP - flashback - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Corin

Kita melihat Bapak Sime tersenyum lalu berkata.

BAPAK SIME
Kenapa kamu melakukan ini untuk Anana dan keluarga kecilku.

CORIN

Karena ....

Corin menatap wajah Bapak Sime dalam dan terlihat mata Corin memerah.

CUT TO:

114. EXT. HUTAN - DAY

Cast. Anana, Corin

Badan mereka kelihatan basah. Anana berbaring di atas lengan tangan kirinya Corin. Kita melihat perut Anana berdarah dan ada robekan di baju bagian perut Anana. Kita melihat tangan sebelah kanannya Corin memegangi perut Anana yang terluka.

Kita melihat di tangan Anana dan di tangan Corin ada bekas darah.

Kita melihat Anana bersama Corin saling bertatapan.

CORIN

Karena aku sangat mencintai ....

Corin membalikan wajahnya ke samping lalu kembali menatap ke arah Anana.

CORIN (CONT'D)

Anana.

CUT TO:

115. INT. RUMAH CORIN - RUANGAN GELAP - flashback - NIGHT

Cast. Corin, Bapak Sime

Kita melihat Corin menatap wajah Bapak Sime dengan mata yang memerah.

CORIN

Karena aku sangat mencintai ....

Corin membalikan wajahnya kesamping lalu kembali menatap ke arah Anana.

CORIN (CONT'D)

Anana.

CUT TO:

116. EXT. RUMAH ANANA - HALAMAN BELAKANG RUMAH ANANA - FLASHBACK - DAY

Cast. Bapak Sime

Kita melihat Bapak Sime berjalan sangat pelan dan wajahnya terlihat sangat pucat. 

BAPAK SIME (V.O)

Uhuk ... uhuk ....

Bapak Sime terlihat memegangi dahinya.

Kita melihat Bapak Sime terjatuh lalu duduk jongkok di tanah, dia memegangi dadanya. Lalu terbaring di tanah, ekspresi pucat.

CUT TO:

117. EXT. HUTAN - DAY

Cast. Anana, Corin

Badan mereka kelihatan basah. Anana berbaring di atas lengan tangan kirinya Corin. Kita melihat perut Anana berdarah dan ada robekan di baju bagian perut Anana. Kita melihat tangan sebelah kanannya Corin memegangi perut Anana yang terluka.

Kita melihat di tangan Anana dan di tangan Corin ada bekas darah.

Kita melihat Anana bersama Corin saling bertatapan.

CORIN

Karena aku sangat mencintai ....

Corin membalikan wajahnya kesamping lalu kembali menatap ke arah Anana.

CORIN (CONT'D)

Anana.

Anana hanya menatap muka Corin dengan muka datar.

ANANA

Uhuk ... uhuk ....

Anana menutup mulutnya dengan tangannya, ekspresinya muka pucat.

Corin dengan cepat menyentuh dahi Anana. Anana hanya diam lalu memejamkan matanya sebentar.

CORIN

Anana.
(ekspresi panik)

CUT TO:

118. EXT. HUTAN - SEBUAH JALAN - DAY

Cast. Corin, Anana

Kita melihat Corin menggendong Anana. Anana terlihat memejamkan matanya sebentar lalu membukanya lagi.

CUT TO:

119. INT. GUDANG - RUANGAN GELAP - NIGHT

Cast. Corin, Anana, Bapak Sime

Corin berdiri di depan meja, dia mencampurkan cairan ke dalam botol kaca kecil.

Di arah belakang kita melihat Anana terbaring di lantai, dan di bagian perutnya kita lihat ada darah.

CORIN

Coba Bapak minumkan ini ke Ibu Mopis.

Kita melihat Corin menyerahkan botol kaca berisi air berwarna hijau. Bapak Sime terlihat menyambutnya botol kaca yang diberikan Corin.

CUT TO:

120. INT. GUDANG - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Ibu Mopis, Ibu Sona

Bapak Sime memeluk Ibu Mopis. Lalu melihat ke botol kecil berisi sedikit cairan hijau yang ada di tangan kanannya.

BAPAK SIME

Ini tidak bisa menyembuhkan sakitnya Mopis.

Lalu Bapak Sime melempar botol kaca kecil itu. Kita melihat botol kaca itu pecah di lantai.

Dari arah belakang kita melihat tiba-tiba ada tangan yang muncul dari arah pintu.

IBU SONA

Bapak Sime.

Bapak Sime menolehkan kepalanya ke arah belakang.

IBU SONA

Bapak Sime, Ibu Mopis.

BAPAK SIME

Sebaiknya Ibu jangan mendekat.

IBU SONA

Kenapa?

BAPAK SIM

Cepat Ibu pergi dari sini!

IBU SONA

Tidak, saya tidak mau.

Ibu Sona terlihat menggelengkan kepalanya.

IBU SONA (CONT'D)

Kita harus keluar bersama-sama dari sini.

BAPAK SIM

Ibu pergi saja dari sini.
(teriak Bapak Sime sambil memeluk Ibu Mopis)

IBU SONA

Apa!

Ibu Sona sambil menggelengkan kepalanya.

IBU SONA (CONT'D)

Siapa yang melakukan ini semua, apakah Corin? Anak itu.

Bapak Sime hanya diam.

IBU SONA

Kenapa dia mengurung kita kenapa dia tega melakukan ini semua kepada kita?

BAPAK SIM (V.O)

Untuk melindungi kita semua dari Anana.
(Bicara dalam hatinya dengan ekspresi wajah sedih, dia terlihat menunduk dan memegangi wajah Ibu Mopis)

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar