Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
41.EXT. KEBUN SAYURAN - NIGHT
Cast. Corin, Anana
TAHUN 1920
Anana beranjak berdiri lalu berlari menuju arah jalanan, tapi tangannya tiba-tiba di raih Corin.
Kita melihat ada bercak darah di tangan Corin.
Anana hanya diam dan menangis. Banyak keringat yang keluar di wajahnya dan wajahnya terlihat sangat pucat.
CORIN
Anana menoleh ke arah Corin, dia hanya diam. Kepala Anana agak menunduk. Banyak keringat yang keluar di wajahnya dan wajahnya terlihat takut dan sangat pucat.
CUT TO:
42.EXT. SEBUAH JALANAN - FLASHBACK - DAY
Cast. Anana Kecil, Corin Kecil, Bapak Sime, Ibu Mopis, Ellin kecil
TAHUN 1909
Tubuh Ellin terlihat terbaring tanpa kepala dan banyak darah berlumuran di tanah.
Ada Bapak Sime berdiri dengan ekspersi muka datar.
Anana kecil terlihat menangis.
Kita melihat ke arah Corin kecil, di kedua tangan Corin kecil ada kepala Ellin.
Kita melihat tangan Bapak Sime, Corin dan Anana ada darah.
Ibu Mopis tiba-tiba datang dan langsung mengangkat Anana Kecil.
CUT BACK TO:
43.EXT. KEBUN SAYURAN - NIGHT
Cast. Corin, Anana
TAHUN 1920
Corin melepaskan genggaman tangannya kemudian mengangkat kepala Anana yang dari tadi menunduk.
CORIN
Anana melangkahkan kakinya mundur, dengan pelan lalu dengan cepat berlari, kemudian Corin berjalan dengan pelan.
CUT TO:
44.INT. HALAMAN DEPAN RUMAH ANANA - NIGHT
Cast. Anana, Corin
Anana berlari, kepalanya sambil menoleh ke arah kiri, kanan, dan belakang. Sedangkan Corin berjalan dengan pelan.
Anana berjalan cepat sambil menoleh ke arah belakang
Terlihat Corin yang juga berjalan pelan dengan jarak yang lumayan dekat dengan Anana.
ANANA
Corin mempercepat jalannya dan Anana juga mempercepat langkahnya menuju pintu, sampai di pintu Anana dengan cepat membuka pintu itu lalu menutupnya kembali.
CUT TO:
45.INT. RUMAH ANANA - NIGHT
Cast. Anana, Ibu Mopis
Anana menutup dan mengunci pintu rumahnhya. Anana berjalan mundur dan menggelengkan kepalanya.
Fix: Terdengar ada yang mengetok pintu.
Anana terduduk meringkuk, tangannya memegangi kepalanya dan wajahnya sangat pucat terlihat seperti orang yang sangat ketakutan.
IBU MOPIS
Anana langsung bangun dari duduknya lalu membuka pintu.
ANANA
CUT TO:
46.INT. RUMAH ANANA - DAPUR - NIGHT
Cast. Ibu Mopis, Bapak Sime
Ibu Mopis berdiri di depan meja dia lagi memotong daging menggunakan pisau yang ukurannya lumayan besar, lalu memasukan daging itu ke dalam panci untuk memasaknya.
Kita melihat Bapak Sime berdiri dari arah belakang Ibu Mopis dengan wajah datar.
CUT TO:
47.INT. RUMAH CORIN - RUANGAN GELAP NIGHT
Cast. Corin
Corin berdiri sendirian, kita melihat banyak botol kaca yang berisi cairan, yang masing-masing mengeluarkan asap. Corin mencampurnya jadi satu dan membuatnya ke dalam satu botol kecil kaca.
CUT TO:
48.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ANANA - DAY
Cast. Ibu Mopis, Bapak Sime
Ibu Mopis menyusuri jalan di halaman belakang rumah, dia melihat ada kucing yang kepalanya sudah terputus dan banyak darah tercecer di mana-mana. Kemudian Ibu Mopis lari setelah melihat itu.
Bapak Sime berdiri dari arah belakang dengan ekspresi muka datar.
CUT TO:
49.INT. RUMAH ANANA - KAMAR ORTU ANANA - DAY
Cast. Ibu Mopis, Anana
Kita melihat ada satu gelas kaca yang berisi air di samping Ibu Mopis berbaring.
Ibu Mopis terbangun dari tidurnya dan tangannya mencoba mencari sesuatu.
Kita melihat ada satu gelas kaca yang berisi air di sampingnya dengan pandangan agak kabur dan tangan Ibu Mopis meraih gelas kaca itu.
Kita melihat Ibu Mopis lalu meminum air yang ada di dalam gelas kaca itu.
IBU MOPIS
Kita melihat Anana berdiri.
CUT TO:
50.INT. RUMAH ANANA - RUANG TAMU/TEMPAT - DAY
Cast. Ibu Mopis, Anana, Bapak Sime
Kita melihat ke arah piring besar yang berisi banyak daging di atas meja makan. Anana duduk di meja makan, melihat ke arah piring itu, lalu mengambil sendok dan pisau lalu memotong daging itu kemudiaan memakannya. Ibu Mopis datang menghampirinya, dia duduk berhadapan dengan Anana.
IBU MOPIS
ANANA
IBU MOPIS
ANANA
Terdengar suara Bapak Sime hanya tertawa dari arah di balik pintu.
IBU MOPIS
Ibu Mopis terlihat mencoba menutup mulutnya dan menolehkan kepalanya ke arah pintu, ke Bapak Sime.
Bapak Sime tiba-tiba muncul dengan muka datar dari balik pintu lalu berjalan menuju meja makan kemudian duduk.
IBU MOPIS
ANANA
IBU MOPIS
CUT TO: