Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Ramuan Kelimut
Suka
Favorit
Bagikan
5. Part : 5

41.EXT. KEBUN SAYURAN - NIGHT

Cast. Corin, Anana

TAHUN 1920

Anana beranjak berdiri lalu berlari menuju arah jalanan, tapi tangannya tiba-tiba di raih Corin.

Kita melihat ada bercak darah di tangan Corin.

Anana hanya diam dan menangis. Banyak keringat yang keluar di wajahnya dan wajahnya terlihat sangat pucat.

CORIN

Kamu masih ingat dengan Ellin.

Anana menoleh ke arah Corin, dia hanya diam. Kepala Anana agak menunduk. Banyak keringat yang keluar di wajahnya dan wajahnya terlihat takut dan sangat pucat.

CUT TO:

42.EXT. SEBUAH JALANAN - FLASHBACK - DAY

Cast. Anana Kecil, Corin Kecil, Bapak Sime, Ibu Mopis, Ellin kecil

TAHUN 1909

Tubuh Ellin terlihat terbaring tanpa kepala dan banyak darah berlumuran di tanah.

Ada Bapak Sime berdiri dengan ekspersi muka datar.

Anana kecil terlihat menangis.

Kita melihat ke arah Corin kecil, di kedua tangan Corin kecil ada kepala Ellin.

Kita melihat tangan Bapak Sime, Corin dan Anana ada darah.

Ibu Mopis tiba-tiba datang dan langsung mengangkat Anana Kecil.

CUT BACK TO:

43.EXT. KEBUN SAYURAN - NIGHT

Cast. Corin, Anana

TAHUN 1920

Corin melepaskan genggaman tangannya kemudian mengangkat kepala Anana yang dari tadi menunduk.

CORIN

Aku akan melakukan suatu hal, yang sama seperti aku lakukan dulu.
(Corin menatap wajah Anana dengan serius)

Anana melangkahkan kakinya mundur, dengan pelan lalu dengan cepat berlari, kemudian Corin berjalan dengan pelan.

CUT TO:

44.INT. HALAMAN DEPAN RUMAH ANANA - NIGHT

Cast. Anana, Corin

Anana berlari, kepalanya sambil menoleh ke arah kiri, kanan, dan belakang. Sedangkan Corin berjalan dengan pelan.

Anana berjalan cepat sambil menoleh ke arah belakang

Terlihat Corin yang juga berjalan pelan dengan jarak yang lumayan dekat dengan Anana.

ANANA

Tidak ... tidak ....
(Anana berjalan mundur sambil menggelengkan kepalanya ke arah Corin)

Corin mempercepat jalannya dan Anana juga mempercepat langkahnya menuju pintu, sampai di pintu Anana dengan cepat membuka pintu itu lalu menutupnya kembali.

CUT TO:

45.INT. RUMAH ANANA - NIGHT

Cast. Anana, Ibu Mopis

Anana menutup dan mengunci pintu rumahnhya. Anana berjalan mundur dan menggelengkan kepalanya.

Fix: Terdengar ada yang mengetok pintu.

Anana terduduk meringkuk, tangannya memegangi kepalanya dan wajahnya sangat pucat terlihat seperti orang yang sangat ketakutan.

IBU MOPIS

Anana ....
(Terdengar suara Ibu Mopis yang memanggil Anana dari balik pintu)

Anana langsung bangun dari duduknya lalu membuka pintu.

ANANA

Ibu ....
(sambil membuka pintu Anana terlihat menangis)

CUT TO:

46.INT. RUMAH ANANA - DAPUR - NIGHT

Cast. Ibu Mopis, Bapak Sime

Ibu Mopis berdiri di depan meja dia lagi memotong daging menggunakan pisau yang ukurannya lumayan besar, lalu memasukan daging itu ke dalam panci untuk memasaknya.

Kita melihat Bapak Sime berdiri dari arah belakang Ibu Mopis dengan wajah datar.

CUT TO:

47.INT. RUMAH CORIN - RUANGAN GELAP NIGHT

Cast. Corin

Corin berdiri sendirian, kita melihat banyak botol kaca yang berisi cairan, yang masing-masing mengeluarkan asap. Corin mencampurnya jadi satu dan membuatnya ke dalam satu botol kecil kaca.

CUT TO:

48.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ANANA - DAY

Cast. Ibu Mopis, Bapak Sime

Ibu Mopis menyusuri jalan di halaman belakang rumah, dia melihat ada kucing yang kepalanya sudah terputus dan banyak darah tercecer di mana-mana. Kemudian Ibu Mopis lari setelah melihat itu.

Bapak Sime berdiri dari arah belakang dengan ekspresi muka datar.

CUT TO:

49.INT. RUMAH ANANA - KAMAR ORTU ANANA - DAY

Cast. Ibu Mopis, Anana

Kita melihat ada satu gelas kaca yang berisi air di samping Ibu Mopis berbaring.

Ibu Mopis terbangun dari tidurnya dan tangannya mencoba mencari sesuatu.

Kita melihat ada satu gelas kaca yang berisi air di sampingnya dengan pandangan agak kabur dan tangan Ibu Mopis meraih gelas kaca itu.

Kita melihat Ibu Mopis lalu meminum air yang ada di dalam gelas kaca itu.

IBU MOPIS

Anana, apa itu kamu?

Kita melihat Anana berdiri.

CUT TO:

50.INT. RUMAH ANANA - RUANG TAMU/TEMPAT - DAY

Cast. Ibu Mopis, Anana, Bapak Sime

Kita melihat ke arah piring besar yang berisi banyak daging di atas meja makan. Anana duduk di meja makan, melihat ke arah piring itu, lalu mengambil sendok dan pisau lalu memotong daging itu kemudiaan memakannya. Ibu Mopis datang menghampirinya, dia duduk berhadapan dengan Anana.

IBU MOPIS

Uhuk ... uhuk ....
(sambil mencoba menutup mulutnya)

ANANA

Ibu sakit?

IBU MOPIS

Tidak, hanya batuk dan sedikit demam saja, di mana bapakmu?

ANANA

Bapak bersembunyi di balik pintu.

Terdengar suara Bapak Sime hanya tertawa dari arah di balik pintu.

IBU MOPIS

Bapak sudah makan ... Uhuk ... uhuk ....

Ibu Mopis terlihat mencoba menutup mulutnya dan menolehkan kepalanya ke arah pintu, ke Bapak Sime.

Bapak Sime tiba-tiba muncul dengan muka datar dari balik pintu lalu berjalan menuju meja makan kemudian duduk.

IBU MOPIS

Kenapa makanan ini tidak ada aroma dan rasanya ya?
Perasaan ibu sudah menambahkan garam berkali-kali.
(ekspresi heran)

ANANA

Menurut Anana masakan Ibu kali ini malah keasinan, dan aroma dagingnya juga sangat tercium. Mungkin karena Ibu sedang sakit Bu.
(ekspresi serius)

IBU MOPIS

Ibu juga tidak bisa mencium aroma masakan ini.
(ekspresi berpikir dan terlihat pucat)

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar