Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Ramuan Kelimut
Suka
Favorit
Bagikan
3. Part : 3

21.EXT. SEBUAH JALAN - DAY

Cast. Anana, Corin

Anana berjalan pelan sambil tersenyum sendirian.

Anana menghentikan langkahnya, lalu menolehkan kepalanya ke arah belangkang.

Kita melihat ada Corin di sana.

Wajah Anana kelihatan berubah menjadi pucat, lalu dia berjalan mundur.

Corin berjalan pelan ke arah Anana. Corin tersenyum.

Anana menggelengkan kepalanya ke arah kiri dan kanan lalu dia berjalan mundur.

ANANA

Jangan!
(Menggelengkan kepalanya ke arah kiri dan ke kanan lalu dia berjalan mundur)
Jangan!
(Menggelengkan kepalanya ke arah kiri dan ke kanan lalu dia berjalan mundur)

Corin tersenyum dan berjalan pelan ke arah Anana.

Kita melihat wajah Anana berkeringatan dan pucat. Dia menggelengkan kepalanya ke arah kiri dan kanan.

Saat jarak Corin dan Anana dekat. Corin meraih tangan Anana dengan cepat. Tapi Anana dengan cepat menghindarinya lalu pergi berlari. Lalu Corin mengejar Ona.

Kita melihat Anana berlari lalu tiba-tiba berhenti di balik pohon besar.

Anana duduk jongkok, dia memejamkan matanya, lalu dengan tiba-tiba Corin muncul dan berdiri di hadapan Anana dengan ekspresi datar.

Anana membuka matanya kemudian berteriak.

ANANA

Aaaaaakkkkkkkk!

Anana berlari kencang, kita melihat Anana menangis. Ekspresi wajahnya ketakutan.

Tiba-tiba Anana terjatuh. Kepala Anana agak menunduk. Kemudian kita melihat ada yang mengulurkan tangan ke arah Anana.

Kita melihat Anana menolehkan kepalanya ke arah orang yang mengulurkan tangannya.

ANANA (CONT'D)

Aaaaaakkkkkkk!

CUT TO:

22.INT. RUMAH IBU SONA - KAMAR IBU SONA - NIGHT

Cast. Ibu Sona

Ibu Sona berdiri.

IBU SONA (V.0)

Siapa ya laki-laki tampan yang berlari tadi pagi.

CUT TO:

23.EXT. SEBUAH JALANAN - FLASHBACK - DAY

Cast. Ibu Sona, Corin

Corin berlari melewati Ibu Sona yang sedang berjalan santai. Kita melihat di tangan Corin seperti ada bekas darah.

CUT BACK TO:

24.INT. RUMAH IBU SON - KAMAR IBU SONA - NIGHT

Cast. Ibu Sona

IBU SONA (V.0)

Tapi kenapa tangannya terlihat seperti ada bekas darah?
(ekspresi bingung)

CUT TO:

25.EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH ANANA - - DAY

Cast. Ibu Mopis, Bapak Sime, Anana, Corin

Bapak Sime duduk di kursi bersama Ibu Mopis di meja makan kayu kecil.

IBU MOPIS (V.O)

Kenapa ya perasaanku jadi tidak enak?

Bapak Sime hanya tertawa sendiri. Ibu Mopis melihat ke arah Bapak Sime dengan tatapan dalam.

Ibu Mopis melihat ke arah Anana yang tiba-tiba muncul. Ibu Mopis bicara ke Anana.

IBU MOPIS

Anana.

ANANA

Iya Bu.

Anana terlihat ketakutan, menoleh ke arah kanan dan kiri.

Ibu Mopis hanya diam. Ibu Mopis memandangi Anana dengan heran.

ANANA (CONT'D)

Kita harus pergi sekarang Bu.

Anana menolehkan kepalanya ke arah

kiri dan ke kanan.

Anana hendak melanjutkan pembicaraannya, namun dia berhenti sejenak kemudian menolehkan kepalanya ke arah kiri dan ke kanan.

ANANA (CONT'D)

Ibu ... lihat itu.

Anana menoleh ke arah belakang.

Kita melihat keringat Anana banyak sekali di bagian dahi dan mukanya. Lalu kita kembali melihat ke arah Bapak Sime.

BAPAK SIME

Hahaha ....
(sambil tertawa kencang)

Kita melihat ke arah Corin. Corin muncul tiba-tiba.

Ibu Mopis terlihat berdiri. Dia terlihat bicara kepada Corin.

IBU MOPIS

Siapa kamu?
(sambil berdiri)

CORIN

Saya teman waktu kecilnya Anana.
(senyum tipis)

Kita melihat ke arah Anana yang mengelengkan kepalanya, dan mukanya terlihat seperti orang yang sedang ketakutan.

CUT TO:

26.INT. RUMAH CORIN KECIL - RUANGAN - FLASHBACK - NIGHT

Cast. Corin Kecil

TAHUN 1908

Terjadi kebakaran di rumah Corin (8). Corin berdiri sendirian di suatu ruangan yang lagi terbakar.

COR KECIL

Kakek ... Ibu ....
(Terlihat panik, menoleh ke arah kanan dan ke kiri)

CUT TO:

27.INT. RUMAH COR - RUANGAN - FLASHBACK - NIGHT

Cast. Corin Kecil

Corin (8) berdiri sendirian di ruangan yang sudah terbakar dan terlihat tangannya terluka karena terkena api. Lalu dia mengambil kaca kecil berisi air warna kuning dan mencampurkannya dengan air. Kemudian air itu dia tuangkan ke tangannya yang luka.

Corin kecil terlihat dengan wajah datar.

CUT TO:

28.EXT. HALAMAN RUMAH CORIN - FLASHBACK - DAY

Cast. Corin Kecil, Ibu Mopis

Corin (8) berdiri sendirian dan dia mengucak matanya. Ibu Mopis tiba-tiba muncul dari arah belakang. Ibu Mopis terlihat dengan rambut hitam terurai panjang.

IBU MOPIS

Hai anak ganteng ....

Corin hanya melihati Ibu Mopis.

CUT BACK TO:

29.EXT. DEPAN HALAMAN RUMAH ANANA - - DAY

Cast. Corin, Ibu Mopis, Anana

TAHUN 1920

CORIN

Saat itu Ibu adalah tetangga baru saya.

IBU MOPIS

Kamu, anak kecil yang bernama Corin.
(wajah serius)

Corin hanya diam. Corin melihat ke arah Anana. Anana memalingkan pandangannya yang tadinya juga melihati Corin.

CUT TO:

30.INT. RUMAH CORIN KECIL - RUANGAN - DAY

Cast. Corin Kecil, Ibu Mopis

Corin kecil berdiri sendiri menghadap ke arah jendela yang terbuka, di sana hanya ada cahaya yang masuk dari arah jendela yang terbuka itu.

Ibu Mopis tiba-tiba masuk ke sana, berjalan pelan.

Ibu Mopis lalu tiba-tiba bicara.

IBU MOPIS

Hai ... anak ganteng ....
(senyum sambil memegangi pundaknya Corin dari arah belakang)
Siapa namamu?
(tersenyum memandangi wajah Cor Kecil)

CORIN KECIL

Corin.
(ekspresi muka datar)

IBU MOPIS

Corin, nama yang sangat bagus.
(tersenyum)

Corin hanya diam ekspresi muka datar.

IBU MOPIS

Kamu tidak takut di sini sendirian?

Corin Kecil membalikkan badannya lalu memandangi wajah Ibu Mopis.

IBU MOPIS (CONT'D)
Kalau kamu mau, kamu tinggal saja di rumah Ibu.
(menganggukan kepalanya)

Corin Kecil hanya diam lalu berjalan pergi meninggalkan Ibu Mopis dengan wajah datar.

Ibu Mopis terlihat menghembuskan nafasnya dalam. Lalu menggelengkan kepalanya, kemudian tersenyum.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar