Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Ramuan Kelimut
Suka
Favorit
Bagikan
13. Part 13

121. EXT. RUMAH CORIN - HALAMAN SAMPING RUMAH - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Corin

Kita melihat ada jendela kayu terbuka lalu tiba-tiba Bapak Sime muncul dari dalam dengan ekspresi datar.

Dari arah belakang terlihat ada Corin yang berdiri.

CUT TO:

122. INT. RUMAH CORIN - RUANGAN - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Corin

Kita melihat Bapak Sime berdiri membelakangi Corin, lalu Bapak Sime berkata.

BAPAK SIME

Ini aneh padahal saya sudah membuat air itu kedalam minumannya Anana dan saya sangat yakin Anana sudah meminumnya.
(Berbalik arah ke arah Corin)

Corin hanya diam.

BAPAK SIME

Sebelum terlambat secepatnya.
(terlihat panik)
Jauhkan Anana dari Ibunya.
(Mengelengkan kepalanya)
Jauhkan semua orang dari Anana.
(Bapak Sime teriak)
Sebelum Anana membunuh mereka semuanya.
(Bapak Sime berteriak lagi)

Kita melihat ke arah Corin yang hanya diam tertunduk.

CUT TO:

123. INT. GUDANG - NIGHT

Cast. Bapak Sime, Ibu Mopis, Ibu Sona

Bapak Sime duduk di samping Ibu Mopis yang terbaring di lantai, sedangkan Ibu Sona terlihat berdiri sambil menggelengkan kepalanya.

IBU SONA

Kenapa orang yang bernama Corin itu tega melakukan ini semua ke kita.

Ibu Sona, menggelengkan kepalanya berjalan mondar-mandir.

IBU SONA (CONT'D)

Atau apa bapak juga ...
Selain Corin, Bapak juga orang yang mengurung kami di sini, tidak! saya sekarang berhadapan dengan dua orang penjahat, tidak!
(menggelengkan kepalanya)
Tidaaaaakkk ... aaaaa ....
(Berteriak jatuh terduduk sambil menggelengkan kepalanya)

BAPAK SIM (V.O)

Tapi mungkinkah air itu malah diminum Ibu Mopis.
(Bicara dalam hatinya lalu menggelengkan kepalanya sambil memandangi wajah Ibu Mopis)

IBU SONA

Jawab Pak ... kenapa?

Ibu Sona terlihat menangis.

BAPAK SIME
Ibu Mopis sudah meninggal.

Ibu Sona langsung berdiri lalu menggelengkan kepalanya.

BAPAK SIME

Ibu Mopis sakit, dan mungkin penyakitnya bisa menularkan ke orang yang berada didekatnya.

Ibu Sona hanya diam melihati Bapak Sime dan Ibu Mopis, ekspresi kaget.

CUT TO:

124. EXT. RUMAH ANANA - HALAMAN BELAKANG RUMAH ANANA - FLASHBACK - DAY

Cast. Bapak Sime

Kita melihat Bapak Sime terjatuh lalu duduk jongkok di tanah, dia memegangi dadanya. Lalu terbaring di tanah, ekspresi pucat.

Kita melihat Bapak Sime memejamkan matanya.

CUT TO:

125. INT. RUMAH IBU SONA - KAMAR IBU SON - NIGHT

Cast. Ibu Sona

Ibu Sona terbaring di lantai kamarnya dengan ekspresi wajah datar dan dia memejamkan matanya.

CUT TO:

126. INT. RUMAH CORIN - RUANGAN - DAY

Cast. Corin, Anana

Kita melihat Corin dan Anana terbaring di lantai berdua bersebelahan. Corin membuka matanya lalu menyentuh perut Anana, kita melihat baju Anana robek di bagian perutnya dan ada bekas darah di baju bagian per Anana.

Corin kemudian melamun dan teringat suara Anana yang bilang.

ANANA (V.O)

Aku mohon pergi jangan tangkap aku dan jangan bilang ke siapa-siapa tentang kejadian 12 tahun yang lalu.

Mata Corin ke arah meja melihat cairan yang ada dalam beberapa botol kaca kecil yang masing-masing mengeluarkan asap.

CORIN

Sebentar lagi.

Corin terlihat sambil mencium dahi Anana.

Mata Corin kembali melihat ke arah cairan yang ada dalam beberapa botol kaca yang mengeluarkan asap.

ANANA

Corin aku.

Anana sambil memejamkan mata dan kemudian membukanya lagi, ekspresi pucat.

Mata Corin kembali ke arah cairan yang ada dalam beberapa botol kaca, lalu bangun berlari menuju ke arah botol itu lalu menuangkan salah satunya.

Dan kemudian kembali ke Anana dengan membawa satu botol kaca kecil, berisi cairan berwarna kuning.

ANANA

Corin aku juga.

Anana sambil memejamkan mata dan kemudian membukanya lagi, ekspresi pucat.

Corin terlihat menatap Anana dalam, mata Corin memerah.

ANANA

Aku juga mencintaimu ....

Anana terlihat memejamkan matanya.

CORIN

Anana ....
(Ekspresi datar)

CORIN

Anana ....

Tangan Corin memegangi botol kaca kecil berisi cairan berwarna kuning lalu ingin meminumkan cairan yang ada dalam botol itu ke Anana. Kita melihat mata Anana masih terpejam. Corin tidak jadi meminumkannya ke Anana.

CORIN

Anana ....

Corin telihat memeluk Anana.

Kita melihat ekspresi Corin datar, matanya merah, air mata Corin menetes, dia melihati ke arah beberapa botol kaca kecil berisi cairan berwarna kuning di tangannya lalu melemparnya. Kita melihat botol kaca yang dilempar Corin pecah.

Dia kemudian berdiri lalu berjalan menuju ke arah meja, di sana ada beberapa botol berisi air di dalamnya. Dia tiba-tiba membuka dan meminum semua air yang ada di atas meja itu sambil menangis.

Corin kembali melihat ke arah Anana dan berjalan pelan. Matanya terlihat pucat. Dia berjalan pelan ke arah Anana setelah sampai di dekat Anana Corin berdiri menunduk.

Lalu mata Corin terpejam kemudian dia terjatuh di samping tubuhnya Anana.

CUT TO:

127. EXT. SEBUAH JALAN - DAY

Cast. Ibu Sona

Kita melihat Ibu Sona berjalan pelan membawa sebakul sayur jualannya.

IBU SONA

Padahal sampai hari ini aku sangat sehat, tapi kenapa beberapa dari orang yang setelah membeli sayuranku mereka menderita sakit yang hampir mirip dengan sakit yang Ibu Mopis dan Bapak Sime derita.
(menggelengkan kepalanya, ekspresi bingung)
Lalu mereka kemudian meninggal.

128. INT. RUMAH WANITA TUA PERTAMA – NIGHT

Cast. Wanita Tua Pertama, Wanita Tua Kedua, Wanita Tua Ketiga

Kita melihat ada tiga orang wanita tua berbaring di lantai. Semua rambut mereka sudah berwarna putih beruban.

Wanita Tua Pertama melamun. Wanita Tua Kedua terlihat memejamkan matanya. Wanita Tua Pertama tiba-tiba membuka suara.

WANITA TUA PERTAMA

Kalian tau tidak kita bertiga sudah menjadi wanita tua saat ini.
WANITA TUA KEDUA
Hah ... waktu tidak terasa ya kita sudah tua.

WANITA TUA KETIGA

Tapi kita tetap kelihatan awet muda masih sama seperti tiga wanita muda.

WANITA TUA PERTAMA

Tiba-tiba aku jadi ingat anak kecil jenius, yang pernah kita omongin dulu.
(lalu kembali melamun)

WANITA TUA KETIGA

Anak kecil itu sudah dewasa.

WANITA TUA KEDUA

Lalu ....
Lalu apa dia menjadi seorang pembunuh.

WANITA TUA KETIGA

Kurasa begitu.

Wanita Tua Ketiga melihat ke arah Wanita Tua Pertama yang sedang melamun lalu tiba-tiba berkata.

WANITA TUA PERTAMA

Anak itu pasti tumbuh menjadi anak yang sangat tampan.

WANITA TUA pertama, WANITA TUA kedua , WANITA TUA ketiga

Uhuukk...uhukk....uhukkk.
(semuanya batuk)

WANITA TUA KETIGA

Lah, ayooo kita pulang ....
(Dengan suara pelan, ekspresi wajah pucat dan menutup mulutnya lalu kemudian menutup matanya)

Kita melihat mereka bertiga menutup matanya semua.

CUT TO:

129. INT. RUMAH CORIN - RUANGAN - DAY

Cast. Corin, Anana

Mata Corin terpejam kemudian dia terjatuh di samping tubuhnya Anana.

Kita melihat Corin dan Anana terbaring di lantai berdua bersebelahan.

Corin tiba-tiba membuka matanya lagi. Air matanya menetes tangannya menggenggam erat tangan Anana. Corin kemudian memejamkan matanya lagi.

CUT TO:

130. EXT. PASAR - DAY

Cast. Ibu Sona, Wanita Tua Pertama, Wanita Tua Kedua, Wanita Tua Ketiga

Kita melihat Ibu Sona duduk berjualan sayuran.

Ada tiga orang wanita tua, rambut mereka bertiga terlihat terikat berwarna putih beruban yang datang memborong semua sayuran yang dijual Ibu Sona.

CUT TO BLACK:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar