Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
71.EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH ANANA - NIGHT
Ibu Mopis terjatuh kedua lutut kakinya terbentur batu. Kita melihat di kedua lutut Ibu Mopis terluka, darahnya mengalih ke tanah. Ekspresi muka Ibu Mopis kesakitan. Dia menangis.
Kita melihat Bapak Sime berjalan pelan. Bapak Sime melihat keadaan sekitarnya kemudian melihat ke arah Ibu Mopis.
CUT TO:
72.EXT. HUTAN - NIGHT
Cast. Anana, Corin
Anana tetap berpegangan dengat kuat.
Lalu tangannya Anana tiba-tiba melepaskan pegangannya dan dia terjatuh di bawah sungai yang airnya tidak terlalu dalam. Kita melihat di bawah sungai tepat pada posisi Anana jatuh, ada runcingan kayu yang berdiri tegap, lalu kita melihat di bagian perut Anana tertusuk runcing kayu itu.
Kita melihat ke arah Corin berlari menuju Anana yang terjatuh ke sungai.
Corin menjatuhkan dirinya ke sungai.
CUT TO:
73.INT. GUDANG - NIGHT
Cast. Ibu Mopis, Bapak Sime
Kita melihat Ibu Mopis terbaring di lantai gudang bersama Bapak Sime.
IBU MOPIS
Ibu terlihat menutupi mulutnya.
IBU MOPIS (CONT'D)
Kita lihat Bapak Sime tertidur di sebelah Ibu Mopis. Ibu Mopis mencoba mengangkat tangannya ke arah Bapak Sime, lalu menepuk tangannya Bapak Sime.
IBU MOPIS
Kita lihat Ibu Mopis memejamkan matanya.
CUT TO:
74.INT. GUDANG - NIGHT
Cast. Bapak Sime, Ibu Mopis
Kita melihat Bapak Sime membuka matanya, tangan Ibu Mopis ada di atas tangan Bapak Sime.
Bapak Sime bangun dan duduk melihati wajah Ibu Mopis yang terlihat sangat pucat dan tidak bernapas lagi.
BAPAK SIME
Bapak Sime menepuk pipi Ibu Mopis
dan mengguncangkan badannya.
BAPAK SIME
Teriak Bapak Sime dan tangannya terlihat menggenggam dan memeluk Ibu Mopis.
CUT TO:
75.INT. RUMAH CORIN - RUANGAN GELAP - NIGHT
Cast. Corin
Kita melihat muka Corin dengan ekspresi datar.
CUT TO:
76.EXT. SEBUAH JALANAN - NIGHT
Cast. Bapak Sime
Kita melihat Bapak Sime berlari dengan cepat sambil tangannya memegangi botol kecil kaca. Kita melihat ada cairan berwarna merah di botol itu.
CUT TO:
77.INT. RUMAH CORIN - RUANGAN GELAP - NIGHT
Cast. Bapak Sime, Corin
Corin berdiri di depan Bapak Sime, dia memajukan badannya, lalu berkata.
CORIN
Corin terlihat dengan wajah serius, sambil memberikan botol kecil kaca berisi air berwarna merah.
Bapak Sime hanya diam dan menganggukan kepalanya.
CUT TO:
78.EXT. SEBUAH JALANAN - NIGHT
Cast. Bapak Sime, Anana
Bapak Sime berjalan pelan menolehkan kepalanya ke arah kiri dan kanan memperhatiakn keadaan sekitar.
Tiba-tiba Anana muncul lalu berkata.
ANANA
Anana melihat Bapak Sime dengan tatapan tajam.
Kita melihat Bapak Sime dengan cepat melipat kedua tangannya ke arah belakang untuk menyembunyikan botol kecil kaca berisi air berwarna merah dari Corin.
BAPAK SIME
Bapak Sime tertawa dan berjalan cepat meninggalkan Anana.
Kita melihat Bapak Sime jatuh terpeleset. Anana berlari dari arah belakang mendekati Bapak Sime.
ANANA
Anana terlihat duduk jongkok, tangannya meraih tangan Bapak Sime
Kita melihat tangan Bapak Sime gemetar memegangi botol kaca kecil itu.
ANANA (CONT'D)
Anana melihat ke arah botol kaca kecil, lalu memandangi Bapak Sime heran.
Bapak Sime hanya menggelengkan kepalanya.
Anana hanya melihati Bapak Sime dengan heran kemudian Anana melihat ke arah botol kaca kecil itu.
Tiba-tiba Bapak Sime meletakan botol itu ke tumpukan daun kering.
Mata Anana memperhatikan botol itu saat Bapak Sime meletakannya.
Kita melihat botol itu di tumbukan daun kering.
BAPAK SIME
Bapak Sime terlihat tertawa sambil menunjuk ke arah botol.
ANANA
Anana menggelengkan kepalanya sambil
memegangi tangan Bapak Sime.
Mata Anana melihat ke arah botol itu. Bapak Sime berdiri dan mata Bapak Sime menoleh ke arah botol itu juga.
CUT TO:
79.INT. RUMAH ANANA - RUANG TAMU - NIGHT
Cast. Bapak Sime, Anana
Bapak Sime berjalan pelan dan dari arah belakang kita melihat Anana diam-diam mengikutinya.
CUT TO:
80.EXT. SEBUAH JALANAN - NIGHT
Cast. Anana, Bapak Sime, Ibu Sona
Mata Anana melihat ke arah botol itu. Bapak Sime berdiri dan mata Bapak Sime menoleh ke arah botol itu juga.
Kita melihat Ibu Sona berjalan pelan dari arah belakangnya Anana dan Bapak Sime.
Ibu Sona berjalan mendekati botol kecil kaca berisi air berwarna merah yang diletakan Bapak Sime tadi di tumpukan daun kering tadi. Dan dia mengambilnya. Dia memperhatikan isi airnya. Lalu memasukkannya ke dalam kantong bajunya. Dia melihat keadaan sekitarnya.
CUT TO: