Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
23. INT. SEKOLAH – LOBBY – PAGI
Cast: Cahya, Budi, teman Budi
Cahya duduk di kursi lobby sambil melamun. Dia terlihat lesu memikirkan tentang Ibu tadi malam. Bersamaan dengan itu, Budi lewat depannya dengan gaya jalannya yang slengekan. Sampai saat Budi sudah sampai di ujung lobby, baru Cahya sadar dan buru-buru berdiri.
Budi celingak-celinguk mencari cowok yang pakai tas hitam selain dia, tapi nggak ada. Jadi, dia berhenti berjalan. Menoleh ke belakang mendapati Cahya yang mulai berjalan cepat ke arahnya.
Budi tertawa. Cahya hanya diam memperhatikan sampai Budi berhenti sendiri.
Cowok yang pakai tas hitam itu.. ini?
(Manggut-manggut)
Budi mengamati jaket hoodie hitamnya. Cahya pindah melihat rambut Budi.
Tiba-tiba teman Budi muncul. Mereka saling tos.
(Mengangguk sambil cengengesan)
Cahya yang daritadi mengamati teman Budi langsung memotong omongan Budi.
Budi dan temannya menoleh.
Budi mengalihkan pandangannya ke rambut pirang temannya sementara temannya hanya diam.
Budi melihat Cahya sedangkan temannya mengelus rambutnya.
(Beralih menatap Budi)
(Melotot)
(Beralih menatap teman Budi, memotong pembicaraanya)
Sementara temannya melongo, Budi tersenyum kagum dengan sikap tegas ketua osisnya.
Tapi kemudian, Budi tidak sepenuhnya kagum lagi. Melepas jaketnya dan menyerahkan ke Cahya dengan rasa kesal.
Cahya lalu kembali ke lobby depan membawa jaket Budi. Meninggalkan Budi dan temannya yang juga memutuskan untuk pergi ke kelas.
24. INT. SEKOLAH – DEPAN KELAS – SIANG
Cast: Cahya, Ayu
Bel istirahat berbunyi. Cahya menyimpan buku-bukunya ke dalam laci. Kemudian keluar kelas bersamaan dengan murid-murid yang juga berhamburan melewati pintu kelas. Cahya memeriksa uang di saku seragamnya.
Yah tak kira 50.000. Ternyata cuma 2.000 kelunturan, toh?
(Tertawa bodoh)
Ayu berlari kecil dan berhenti di samping kanan Cahya. Ayu tersenyum lebar. Cahya berhenti melangkah dan melihat Ayu. Sementara Ayu masih tersenyum lebar.
(Cemberut dibuat-buat)
(Berkedip)
Ayu diam sejenak mencoba memahami apa yang Cahya katakan.
Ayu berjalan meninggalkan Cahya dengan masih agak bingung. Dia sesekali menengok Cahya. Setelah Ayu menghilang di belokan depan, Cahya baru pergi dari sana.
25. EXT. HALAMAN DEPAN GERBANG SEKOLAH – SIANG
Cast: Cahya, penjual
Cahya berdiri di depan gerobak gorengan. Dia mengamati teman-temannya yang saling berebut dan saling teriak agar cepat mendapatkan pesanannya. Cahya bertanya pada si penjual setelah pembelinya sepi.
Cahya reflek tersenyum. Merogoh uang 2.000 nya dari saku.
Saya mau beli. 2.000 aja.
Si penjual memasukkan gorengan tahu, tempe, dan bakwan itu ke dalam plastik yang kemudian diterima oleh Cahya.
Tapi, saat hendak pergi, Cahya tidak sengaja melihat cabe rawit yang disimpan di mangkuk tepatnya di dalam etalase kaca yang menyatu dengan gerobak gorengan itu.
Si penjual mendongak di sela-sela menggoreng tempe.
Boleh minta cabenya?
CUT