118. (MAJALENGKA) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY
Mobil terus melaju, hingga kemudian melewati gapura selamat tinggal. Ternyata mereka telah memasuki wilayah kabupaten Majalengka.
Mobil terus melaju hingga persimpangan. Tampak sebuah papan penunjuk arah, tertera Dawuan dan Cirebon lurus (tanda panah), Jakarta ke kiri (tanda panah) dan Majalengka ke kanan (tanda panah). Tampak truk-truk besar melintas ke arah lurus.
GYA
(gugup) Eh … Fit … ini ke mana? (mengalihkan pembicaraan) Kok udah masuk Majalengka? Bener nggak, nih?
Fitra mengalihkan pandangannya ke depan. Matanya melihat sekeliling di depannya. Tampak banyak sekali truk-truk besar yang melaju lurus ke arah Dawuan.
GYA
Aku terus terang nggak berani kalo harus nyetir di antara truk. (melihat banyak truk lewat)
FITRA
Belok ke arah Majalengka kota aja?
GYA
Tapi tadi katanya jadi muter? (melirik Christie di bangku belakang)
CHRISTIE
Terserah aja gimana enaknya.
FITRA
Masih ada opsi lewat Ciamis.
GYA
Oke. Majalengka, ya? (menyalakan lampu sign kanan)
ESTABLISH: suasana jalan raya, mobil tampak berbelok ke kanan ke arah Majalengka
CUT TO
119. (MAJALENGKA) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY
ESTABLISH kondisi jalan raya yang mulus, luas, dan lengang. Hanya sesekali terlihat kendaraan besar. Mobil sedan putih yang dikendarai Gya tampak melaju dengan lancar.
CHRISTIE
Kamu benar, Fit.
Fitra menoleh sebentar, lalu kembali fokus ke depan.
CHRISTIE
Merancang organisasi memang bukan pekerjaan dalam waktu singkat.
GYA
Jadi … pemisahan ditjen itu memang sudah lama direncanakan?
CHRISTIE
(mengangkat bahu) Aku nggak mau berspekulasi. (melirik Fitra sekilas) Tapi, memang betul bahwa rancangan organisasi untuk perencanaan wilayah yang baru sudah dibahas lama. (melirik Fitra lagi) Tepatnya sejak awal tahun 2014, sebelum pemilu.
Fitra pun menoleh. Sorot matanya menyiratkan penasaran.
CUT TO
120. (MAJALENGKA) INT. JALAN RAYA — DAY
ESTABLISH mobil yang melaju di jalan raya.
FITRA
Maksudnya?
CHRISTIE
Kamu memang benar-benar nggak mau tahu sama apa yang terjadi di ruangan, ya?
Fitra kembali menatap ke depan, menunduk dan pura-pura memperhatikan peta di ponsel Gya.
CHRISTIE
Kalo kamu ganti handphone dan ikut grup WA, kamu pasti tahu apa yang kita bicarain di situ.
Fitra terdiam.
GYA
Emang ceritanya gimana itu? (penasaran)
CHRISTIE
(menghela napas) Sejak awal tahun anggaran 2014, kami di kepegawaian, khususnya di sub bagian ortala, diminta untuk merancang organisasi baru untuk fungsi perencanaan wilayah. Ini memang tim kecil. Terkesan dadakan. Bahkan, untuk rapatnya saja mengambil anggaran dari kegiatan lain.
GYA
Kok bisa?
CHRISTIE
Permintaan pimpinan.
Fitra kembali menoleh.
CUT TO
121. (MAJALENGKA) INT. JALAN RAYA — DAY
ESTABLISH mobil yang melaju di jalan raya Majalengka. Mobil sudah mulai memasuki perkotaan. Beberapa bangunan berdiri di pinggir jalan. Sebuah tanggul tampak memisahkan dua lajur berbeda arah.
FITRA
Biar saya tebak. Salah satunya pasti Pak Ferdi, kan?
CHRISTIE
Semua pejabat eselon 2, Fit.
FITRA
Pak Dirjen tahu?
CHRISTIE
Jelas. Beliau bahkan setuju.
FITRA
(raut wajah kesal) Berarti … dia sengaja pengen membuang kita?
Christie terbelalak.
CUT TO
122. (MAJALENGKA) INT. JALAN RAYA — DAY
Gya mengambil jalur kiri. Matanya tampak mengawasi bangunan-bangunan di sisi kiri jalur.
CHRISTIE
Bukan begitu maksudnya, Fit. Pak Menteri … eh, maksud saya Pak Dirjen, sama sekali tidak terpikir untuk membuang kita. Bahkan, kalau kamu mau tahu, ketika isu pemisahan itu menguat setelah pengumuman kabinet yang baru, hal pertama yang dilakukan beliau adalah mengatakan bahwa kita tetap di Kementerian Infrastruktur.
Fitra kembali menoleh. Raut wajahnya menunjukkan kebingungan.
GYA
Tunggu. (sambil terus melajukan mobilnya) Kalau Pak Menteri bilang begitu, kenapa isu pemisahannya malah kencang?
CHRISTIE
Karena draf rancangan organisasinya bocor!
Fitra terbelalak.
CHRISTIE (CONT’D)
Saya tidak tahu siapa yang membocorkan. Tapi yang jelas, setelah pengumuman kabinet yang baru, setelah muncul kementerian baru berupa Kementerian Perencanaan Wilayah, salah satu pertimbangan untuk mengakuisisi Ditjen Perencanaan Wilayah adalah draf tersebut.
Fitra memukul pelan kaca mobil. Gya menoleh.
FITRA
Kalau begitu, ngapain pake bikin rancangan organisasi baru segala? (nada suara tinggi)
CHRISTIE
Karena memang itu kebutuhan organisasi.
ESTABLISH mobil yang melaju di tengah suasana lalu lintas sore Majalengka yang tidak padat.
CUT TO
123. (MAJALENGKA) EXT./INT. JALAN RAYA — DAY
ESTABLISH suasana lalu lintas sore hari di Majalengka. Tampak mobil melewati bundaran, dan tetap berada di jalan utama yang lebar.
CHRISTIE
Dasar untuk merancang bentuk organisasi yang baru adalah fakta bahwa perencanaan wilayah selama ini berjalan kurang efektif. Perencanaan, tanpa pengawasan dan pengendalian, hasilnya cuma macan kertas.
Gya menoleh sekilas, lalu kembali berkonsentrasi dengan jalan di depannya. Tampak alun-alun di sisi kanan jalan.
CHRISTIE (CONT’D)
Karena itu, organisasi perlu dipecah menjadi dua. Yang satu mengurusi perencanaan, dan satunya lagi mengurusi pengendalian dan pengawasan. Dua-duanya harus setingkat eselon 1 biar posisinya kuat.
GYA
Yang mengisi posisi tetap orang-orang Ditjen Perencanaan Wilayah?
CHRISTIE
Tentu saja tidak. Mana bisa begitu? (menghela napas) Kalau yang diminta untuk menyusun drafnya adalah kami, itu karena kami yang dianggap paling paham tentang organisasi perencanaan wilayah.
FITRA
Lalu drafnya bocor?
CHRISTIE
Yang jelas, draf itulah yang digunakan untuk melobi agar Ditjen Perencanaan Wilayah dilepas ke Kementerian Perencanaan Wilayah.
FITRA
Biar saya tebak. Yang melobi pasti Pak Ferdi, kan?
CHRISTIE
(terdiam beberapa saat) Pak Ferdi adalah inisiator penyusunan draf itu.
CUT TO
124. (MAJALENGKA) INT. JALAN RAYA — DAY
Gya menyetir sambil matanya mengawasi satu per satu bangunan di sisi kiri.
FITRA
Tadi Bu Christie bilang organisasinya dipecah jadi dua?
CHRISTIE
Iya. Yang satu fungsi perencanaan, yang satunya lagi fungsi pengawasan dan pengendalian.
FITRA
Terus, yang mana yang tetap di Kementerian Infrastruktur?
CHRISTIE
Ha? (terkejut) Dua-duanya diakuisisi untuk Kementerian Perencanaan Wilayah, Fit. Nggak ada yang tetap di Kementerian Infrastruktur.
FITRA
Tapi, kok…. (berusaha mengingat-ingat)
CHRISTIE
Ada apa memangnya?
FITRA
(menggeleng) Enggak … enggak apa-apa. (pandangannya kembali lurus ke depan, namun dahinya agak mengernyit seperti berusaha mengingat sesuatu)
CUT TO
125. (MAJALENGKA) INT. JALAN RAYA — DAY
Gya menyetir sambil melirik layar odometer di depannya. Pandangannya tertuju pada jarum penanda bensin yang tinggal separuh.
CU: jarum penunjuk bensin
GYA
Eh … ini mau isi bensin dulu nggak?
Fitra pun teralihkan perhatiannya ke Gya.
GYA
Tinggal separuh. (menunjuk penanda jarum)
Fitra tidak menjawab, tetapi matanya ikut mengawasi bangunan-bangunan di sisi kirinya.
FITRA
Di situ aja kayaknya. (menunjuk ke sebuah arah)
CU: papan banner digital bertuliskan tempat pengisian bahan bakar/SPBU beserta harga-harganya
Gya menyalakan lampu sign kiri dan mobil berbelok memasuki SPBU lalu menuju salah satu tempat pengisian.
FITRA
Mbak, aku mau cari makanan dulu, ya? Biar nggak usah bingung cari-cari restoran buat makan malam nanti. (membuka pintu lalu keluar)
GYA
Eh … Fit…. (seperti berusaha mencegah)
Tetapi Fitra sudah keburu keluar dan melesat.
CUT TO