Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
PARALLEL of Arian and Diasrisa
Suka
Favorit
Bagikan
9. Chapter #9

SCENE 52

INT - RUANG RAWAT INAP - visite after operasi

 

Ibu terlihat sedang ditemani makan oleh Arian.

Dias datang untuk visite bersama suster Nia

 

Dias

Selamat siang Ibu,

 

Melihat Arian ada di ruangan, lalu mengangguk tersenyum canggung kepada Arian

 

SUSTER Nia

Ibu, terlihat sudah segar sekali ya

 

Dias

Meminta hasil pemeriksaan kesehatan ibu kepada suster

 

Tolong laporannya suster,

 

SUSTER Nia

Ini dok

 

Dias

Menunjukan laporan pemeriksaan kepada Ibu

 

Ibu, test sudah kita lakukan kemarin, dan hasilnya semua bagus.

 

Ibu bisa pulang kerumah besok.

 

Ibu

Wah senang sekali mendengarnya,

 

Terimakasih Dokter

 

Dias

Saya juga mengucapkan terimakasih karena berkat semangat dan keinginan ibu, maka ibu bisa pulih kembali dengan baik

 

Arian

Melihat Dias lalu mengucapkan terimakasih secara hangat dan memberi tangan untuk berjabat tangan

 

Terimakasih Dokter

 

Dias

Menerima jabat tangan Arian

Tersenyum lalu berusaha mengalihkan pembicaraan

 

Ini adalah visite saya terakhir.

 

Akan ada beberapa jenis obat untuk dibawa pulang, besok sebelum keluar rumah sakit, suster akan memberikan obat dan menjelaskan pengunaannya.

 

Tolong di konsumsi secara rutin ya bu.

 

Ibu

Mendengar hal itu, ibu tersenyum kecil mengingat hal yang dulu terjadi kalau ibu tidak meminum obat secara rutin

 

Dias

Jika tidak ada keluhan, Ibu bisa datang kontrol rawat jalan 2 minggu dari sekarang.

 

Baik, saya pamit. Sampai bertemu 2 minggu lagi.

 

Dias dan suster meninggalkan kamar rawat inap.

 

Saat Dias berpamitan, Arian tidak memalingkan wajah dari Dias.

 

Dias melihat itu dan merasa tidak nyaman

 

SCENE 53

INT - Lorong kamar rawat inap.

 

Dias menghentikan langkahnya dan bertanya kepada suster

 

Dias

Suster, setelah ini saya tidak ada jadwal visite lagi kan?

 

SUSTER Nia

Tidak ada dok, hanya nanti jam 1 siang ada jadwal meeting dengan para resident untuk persiapan operasi pasien bapak agus.

 

Dias

Melihat jam tangannya

 

Oke, masih ada waktu 45 menit lagi.

 

Materi untuk meeting dengan resident sudah saya siapkan di meja saya, tolong bawakan nanti ke ruang meting ya sust,

 

SUSTER Nia

Baik dok

 

Dokter tidak makan siang?

 

Dias

Nanti saja, saya ada urusan sebentar

 

Suster berjalan meninggalkan Dias, lalu Dias mengambil telepon selularnya mengirim pesan untuk Arian

 

 

SCENE 54

EXT - Taman rumah sakit

 

Dias duduk menunggu kedatangan Arian. Tidak lama kemudian Arian datang sambil membawa sandwich

 

Arian

Maaf saya telat,

 

Dias

Tidak apa-apa

 

Saya minta waktu ketemu,

Ibu tidak apa-apa ditinggal?

 

Arian

Berusaha melontarkan humor

Hmmm kamu orang yang sama bukan ya dengan

Dokter yang barusan berkunjung dan bilang ibu sudah sehat, jadi tidak apa-apa ditinggal sebentar

 

Dias

Tersipu mendengar jawaban Dias

 

Ahh.. iya..

Kamu dan leluconmu itu..

 

Untuk yang sekarang saya paham lelucon kamu, tapi yang dulu, saya tidak bisa paham

 

Arian

Tidak usah menjelaskan Dias, saya sudah mendengar ceritanya dari Ibu.

 

Maaf saya bersikap egois sebelumnya, saya hanya memikirkan perasaan diri sendiri dan tidak menghiraukan apa yang terjadi pada kamu di masa lalu.

 

Dias

Mendengar kisah kamu, saya rasa saya bisa mengatakan bahwa, saya senang kamu bisa egois.

 

Tapi saya meminta kamu kesini, bukan untuk membuat kamu jadi mengasihani masa lalu saya.

 

Saya merasa perlu minta maaf jika saya membuat perasaan kamu tidak nyaman, dan saya ingin mengajak kamu untuk berkerja sama lagi memperbaiki yang dulu.

 

Hanya saja, saya tidak tahu harus bagaimana.

 

Dias menghela nafas terdiam, ragu untuk melanjutkan tetapi dia berusaha untuk pertama kalinya dia berusaha jujur terhadap vulnerablenya.

 

Saya tidak tahu harus bagaimana memperbaikinya karena belum pernah ada di situasi seperti ini, dan saya tidak suka jika saya tidak bisa memecahkan suatu permasalahan, saya merasa tidak berguna.

 

Arian

Tidak menjawab malah memberikan sandwich untuk Dias

 

Dias

Untuk saya?

 

Arian

Iya, karena ini jam makan siang. Kamu mengajak saya bertemu di taman bukan di cafe, saya pikir kamu akan melewatkan jam makan, jadi tadi saya belikan makanan dulu untuk mau

 

Dias

Menerima sandwich tetapi memberikan pandangan bingung ke Arian

 

Arian

Saya tidak ingin membuat kamu bingung dengan perhatian saya ini.

 

Saya memberikan sandwich itu bukan untuk menghibur kamu atas kenangan masa lalu kamu yang berat, tapi itu adalah perhatian dari seorang laki-laki untuk wanita yang disukainya

 

Dias

Terkejut mendengar jawaban Arian

 

Arian

Kamu tidak perlu bingung dengan pernyataan saya. Saya tidak berharap jawaban dari kamu. Saya hanya ingin mencurahkan isi hati saya saja.

 

Dias

Diam tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya memegang sandwichnya untuk mengalihkan rasa kikuknya

 

Arian

Kamu tidak perlu khawatir untuk memperbaiki apapun, saya menyesal telah membohongi ibu, tetapi ibu sudah memaafkan dan bilang sudah mengerti semuanya..

 

Kamu jangan pernah berpikir kamu tidak berguna, Dias..

 

Kamu selama ini sudah banyak membantu saya dan ibu, kamu harus bangga pada diri kamu sendiri, dan saya rasa peran kamu sudah berakhir sampai disini.

 

Dias

Maksudnya?

 

Arian

Akan tidak nyaman untuk kita berdua jika kita tetap dekat.

 

Saya rasa lebih baik jika kita berhubungan seperti dulu, sebagai teman kampus.

 

Saya memiliki banyak kenangan indah dan juga pahit bersama kamu, tapi saya hanya akan mengingat yang indah saja.

 

Dias

Arian..

 

Arian

Memberikan tangan, mengajak Dias berjabat tangan, tapi berakhir dengan memberinya pelukan.

 

Kita memulai semuanya di tempat ini, kita akhiri juga disini.

 

Dias

Ekspresinya campur aduk antara senang, sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana.

 

Arian

Berjalan meninggalkan Dias

 

Dias

Terlihat sangat sedih melihat kepergian Arian

 

SCENE 55

INT - LOBBY RUMAH SAKIT

 

 Terlihat Ibu akan pulang dari RS, IBu dan Arian berjalan ke arah lobby pintu keluar RS.

Kebetulan Dias melihat dari jauh 

 

Raut wajah Dias terlihat sedih seperti merindukan sesuatu

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar