Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 52
INT - RUANG RAWAT INAP - visite after operasi
Ibu terlihat sedang ditemani makan oleh Arian.
Dias datang untuk visite bersama suster Nia
Dias
Selamat siang Ibu,
Melihat Arian ada di ruangan, lalu mengangguk tersenyum canggung kepada Arian
SUSTER Nia
Ibu, terlihat sudah segar sekali ya
Dias
Meminta hasil pemeriksaan kesehatan ibu kepada suster
Tolong laporannya suster,
SUSTER Nia
Ini dok
Dias
Menunjukan laporan pemeriksaan kepada Ibu
Ibu, test sudah kita lakukan kemarin, dan hasilnya semua bagus.
Ibu bisa pulang kerumah besok.
Ibu
Wah senang sekali mendengarnya,
Terimakasih Dokter
Dias
Saya juga mengucapkan terimakasih karena berkat semangat dan keinginan ibu, maka ibu bisa pulih kembali dengan baik
Arian
Melihat Dias lalu mengucapkan terimakasih secara hangat dan memberi tangan untuk berjabat tangan
Terimakasih Dokter
Dias
Menerima jabat tangan Arian
Tersenyum lalu berusaha mengalihkan pembicaraan
Ini adalah visite saya terakhir.
Akan ada beberapa jenis obat untuk dibawa pulang, besok sebelum keluar rumah sakit, suster akan memberikan obat dan menjelaskan pengunaannya.
Tolong di konsumsi secara rutin ya bu.
Ibu
Mendengar hal itu, ibu tersenyum kecil mengingat hal yang dulu terjadi kalau ibu tidak meminum obat secara rutin
Dias
Jika tidak ada keluhan, Ibu bisa datang kontrol rawat jalan 2 minggu dari sekarang.
Baik, saya pamit. Sampai bertemu 2 minggu lagi.
Dias dan suster meninggalkan kamar rawat inap.
Saat Dias berpamitan, Arian tidak memalingkan wajah dari Dias.
Dias melihat itu dan merasa tidak nyaman
SCENE 53
INT - Lorong kamar rawat inap.
Dias menghentikan langkahnya dan bertanya kepada suster
Dias
Suster, setelah ini saya tidak ada jadwal visite lagi kan?
SUSTER Nia
Tidak ada dok, hanya nanti jam 1 siang ada jadwal meeting dengan para resident untuk persiapan operasi pasien bapak agus.
Dias
Melihat jam tangannya
Oke, masih ada waktu 45 menit lagi.
Materi untuk meeting dengan resident sudah saya siapkan di meja saya, tolong bawakan nanti ke ruang meting ya sust,
SUSTER Nia
Baik dok
Dokter tidak makan siang?
Dias
Nanti saja, saya ada urusan sebentar
Suster berjalan meninggalkan Dias, lalu Dias mengambil telepon selularnya mengirim pesan untuk Arian
SCENE 54
EXT - Taman rumah sakit
Dias duduk menunggu kedatangan Arian. Tidak lama kemudian Arian datang sambil membawa sandwich
Arian
Maaf saya telat,
Dias
Tidak apa-apa
Saya minta waktu ketemu,
Ibu tidak apa-apa ditinggal?
Arian
Berusaha melontarkan humor
Hmmm kamu orang yang sama bukan ya dengan
Dokter yang barusan berkunjung dan bilang ibu sudah sehat, jadi tidak apa-apa ditinggal sebentar
Dias
Tersipu mendengar jawaban Dias
Ahh.. iya..
Kamu dan leluconmu itu..
Untuk yang sekarang saya paham lelucon kamu, tapi yang dulu, saya tidak bisa paham
Arian
Tidak usah menjelaskan Dias, saya sudah mendengar ceritanya dari Ibu.
Maaf saya bersikap egois sebelumnya, saya hanya memikirkan perasaan diri sendiri dan tidak menghiraukan apa yang terjadi pada kamu di masa lalu.
Dias
Mendengar kisah kamu, saya rasa saya bisa mengatakan bahwa, saya senang kamu bisa egois.
Tapi saya meminta kamu kesini, bukan untuk membuat kamu jadi mengasihani masa lalu saya.
Saya merasa perlu minta maaf jika saya membuat perasaan kamu tidak nyaman, dan saya ingin mengajak kamu untuk berkerja sama lagi memperbaiki yang dulu.
Hanya saja, saya tidak tahu harus bagaimana.
Dias menghela nafas terdiam, ragu untuk melanjutkan tetapi dia berusaha untuk pertama kalinya dia berusaha jujur terhadap vulnerablenya.
Saya tidak tahu harus bagaimana memperbaikinya karena belum pernah ada di situasi seperti ini, dan saya tidak suka jika saya tidak bisa memecahkan suatu permasalahan, saya merasa tidak berguna.
Arian
Tidak menjawab malah memberikan sandwich untuk Dias
Dias
Untuk saya?
Arian
Iya, karena ini jam makan siang. Kamu mengajak saya bertemu di taman bukan di cafe, saya pikir kamu akan melewatkan jam makan, jadi tadi saya belikan makanan dulu untuk mau
Dias
Menerima sandwich tetapi memberikan pandangan bingung ke Arian
Arian
Saya tidak ingin membuat kamu bingung dengan perhatian saya ini.
Saya memberikan sandwich itu bukan untuk menghibur kamu atas kenangan masa lalu kamu yang berat, tapi itu adalah perhatian dari seorang laki-laki untuk wanita yang disukainya
Dias
Terkejut mendengar jawaban Arian
Arian
Kamu tidak perlu bingung dengan pernyataan saya. Saya tidak berharap jawaban dari kamu. Saya hanya ingin mencurahkan isi hati saya saja.
Dias
Diam tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya memegang sandwichnya untuk mengalihkan rasa kikuknya
Arian
Kamu tidak perlu khawatir untuk memperbaiki apapun, saya menyesal telah membohongi ibu, tetapi ibu sudah memaafkan dan bilang sudah mengerti semuanya..
Kamu jangan pernah berpikir kamu tidak berguna, Dias..
Kamu selama ini sudah banyak membantu saya dan ibu, kamu harus bangga pada diri kamu sendiri, dan saya rasa peran kamu sudah berakhir sampai disini.
Dias
Maksudnya?
Arian
Akan tidak nyaman untuk kita berdua jika kita tetap dekat.
Saya rasa lebih baik jika kita berhubungan seperti dulu, sebagai teman kampus.
Saya memiliki banyak kenangan indah dan juga pahit bersama kamu, tapi saya hanya akan mengingat yang indah saja.
Dias
Arian..
Arian
Memberikan tangan, mengajak Dias berjabat tangan, tapi berakhir dengan memberinya pelukan.
Kita memulai semuanya di tempat ini, kita akhiri juga disini.
Dias
Ekspresinya campur aduk antara senang, sedih dan bingung tidak tahu harus bagaimana.
Arian
Berjalan meninggalkan Dias
Dias
Terlihat sangat sedih melihat kepergian Arian
SCENE 55
INT - LOBBY RUMAH SAKIT
Terlihat Ibu akan pulang dari RS, IBu dan Arian berjalan ke arah lobby pintu keluar RS.
Kebetulan Dias melihat dari jauh
Raut wajah Dias terlihat sedih seperti merindukan sesuatu