Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 11
INT - RUANGAN KULIAH - RABU - 28 Juli 2021 - 21.30
Dosen sedang menjelaskan materi lalu masuk ke sesi pertanyaan.
DOSEN
Baik, materi saya malam ini selesai. Silahkan mengajukan tangan bagi yg ingin bertanya.
Mahasiswa 1 - agus
Mengajukan pertanyaan
Dias
Mengajukan pertanyaan
Arian
melirik dan melihat ke arah Dias dengan kagum
Mahasiswa 2 - cindy
Mengajukan pertanyaan
DOSEN
Baik, sesi saya malam ini selesai. Sampai berjumpa di kelas berikutnya.
Selamat Malam
SCENE 12
LORONG KAMPUS - RABU 28 JUL 2021 - 21.35
Dias berjalan meninggalkan kelas, dibelakangnya terlihat Arian mengejar dan mengajak berbicara
Arian
Hai Dias, tadi pertanyaanya menarik ---
Dias
Membalikan badan mencari sumber suara
Oh iya
Arian
Iya, saya juga baru ngeh kalau trend itu bisa dihitung probabilitasnya dan ----
Melanjutkan berbicara tetapi terpaksa berhenti mendengar suara telepon selular milik Dias
Dias
Mengangkat telepon masuk
Halo..
Berbicara pada Arian
Maaf saya duluan
Berjalan hampir berlari setelah berbicara sebentar di telepon
Arian
Tersenyum kepada Dias dan melambaikan tangan
SCENE 13
EXT - OUTDOOR kampus CAFE - RABU - 28 Juli 2021 - 21.40
Arian & Bara terlihat duduk dan minum kopi bersama
Arian
Bar, lu tadi denger gak sih pertanyannya Dias?
Itu menurut gw insight nya bagus banget lho
Bara
Oohh.. Dias..
Tersenyum jahil penuh makna
Hmmm sayangnya gw gak merhatiin sih bro, karena ada pemandangan lain yang jauh lebih menarik. Yaitu muka temen gw yang terpesona ngeliat Dias waktu ngajuin pertanyaan ke dosen tapi sayangnya muka terpesona itu berubah drastis karena ada yang modus mau ajak ngobrol eeehhh tapi ditinggal
Arian
Apaan deehhh
Bara
Ah elakh broo.. lo tuh terlalu obvious bro..
Bahkan gw liat lo sampe gak kedip lho bro tadi di kelas hahaha
Agus sama Cyndi lo gak liatin sama sekali, tapi Dias?
Bertepuk tangan kecil
Arian
Ya kaliii gw ngeliatin agus
Bara
Cyndi?
Arian
Bukan tipe
Bara
Eitsssss……
Bentar - bentar…
Jadi maksud lo, klo Dias tipe lo?
Gitu kan bro??
Arian
Tidak menjawab, mengambil gelas kopi dan meminumnya
Bara
Yahhh ada yg denial…
Sayangnya gw udah hapal tipe lo bro…
Enak dilihat, cerdas, pengertian dan ceria
Nah Dias…
Luarnya sih tipe lo banget bro…
Arian
Melihat ke arah Bara dengan wajah terganggu
Bara
Tidak memperdulikan reaksi Arian dan melanjutkan berbicara
Itu sih yg gw ingat dari deretan mantan lo dulu wkt SMA.
Ya kan bro?
Berusaha mengingat dan menghitung mantan pacar Arian dengan jari tangannya
Dulu aja lo pacaran mulu, skrg jomblo udah bertahun-tahun.
Bro?
Arian
Tidak mengubris perkataan Bara tetap fokus ke gelas kopi yang mulai habis
Bara
Yahhh gw kayak ngomong sama tembok deh nih..
Oke dehh, biar gw gak berasa ngomong sama tembok, nih gw kasih fakta, sekalian biar lo semangat cari pacar lagi.
Dengerin gw baik-baik bro
Gw lihat di social media, mantan-mantan lo udah pada kawin dan banyakan udah punya anak lhooo.. emang sihh laki-lakinyanya masi kalah ganteng dibanding lo, tapi keliatannya hidupnya mereka bahagia tuh sekarang..
Arian
Ya di social media mana ada sih bro yang menunjukan ketidak bahagiaan bar?
Bara
Hmmmm,,, lo klo ngomong suka party pooper gtu napa sih bro…
Eh tapi udah-udah.. back to topic, napa sih lo gak make a move aja ke Dias?
Bro, napa sih?
Arian
Gimana mau ngobrol sama dia? Ketemu aja cuma di kelas doang bro
Bara
Tapi kan hari gini ada teknologi bernama chat bro?
Emang lo gak bisa gitu ngechat-ngechat buat pendekatan ke dia?
Ya ngomongin kerjaan lo gtu bro, kan ada lah nyambung-nyambung nya ke kerjaannya dia
Arian
Ide lo tuh ya suka bikin blunder deh..
Klo gw out of the blue tiba-tiba chat dia, yang ada gw dikira mau jual asuransi lagi
Bara
Mengangguk setuju
Tapi Dias emang sifat pendiam-nya absolut sih
Arian
Melihat ke arah teman dan mengernyit
Gw denger gosip dion tuh, anak sekelas kita, yang gayanya kayak angkuh-angkuh sok penting dan sok pinter itu, yang kerja di perusahaan farmasi. Dia udah berbulan-bulan berusaha deketin Dias tapi gak di gubris.
Mereka ngobrol sih, tapi cuma seputar tugas kuliah atau kerjaan doang.
Flash back :
Adegan dion beberapa kali berusaha berinteraksi dengan Dias
Dan..
Konon katanya, kalau ada cowo yang diajak ngobrol sama Dias selain urusan kampus atau sampai Dias ajak jalan duluan, duhh itu sih confirmed, lampu hijau dari Dias.
Arian
Terus?
Bara
Nah sekarang gw paham deh, Dias sih outside emang tipe lo banget tapi inside wahh gah deh bro..
Lo demennya sama yang ceria-ceria gtu kan? Mantan lo banyakan anak cheers kan dulu
Arian
Lo penasaran bgt sih ya sama gw skr?
Gw lg gak minat pacaran aja bro
Bara
Ah jawaban lo basiii…
Arian
Gw cabut, udah malem, kasian nyokap dirumah
Meninggalkan Bara menuju mobil dan pulang
SCENE 14
INT - RUMAH Arian - Jumat 30 juli - 18.30
Arian
Tiba di rumah dari kantor
Assalamualaikum, Ibu
Ibu
Waalaikumsalam Nak
Ayo langsung mandi ya, Ibu sudah siapkan makan malam nya.
Arian & Ibu
Duduk di meja makan
Di meja makan penuh dengan lauk pauk masakan khas rumahan
Arian
Wah Ibu masak banyak sekali? Nanti capek lho Bu
Ibu
Ibu rasanya sedang kangen Bapak dan Kakak mu Nak,
Jadi ini ibu masak makanan kesukaan mereka
Arian
Berwajah sedih tapi berusaha tegar di depan Ibu
Tenang ya bu, Arian akan habiskan semuanya. Nanti rasa masakannya bisa sampai lewat doa Arian selesai sholat Isya nanti.
Ibu
Meletakkan masakan ke piring Arian
Arian
Bu, ibu kok keliatan lemas?
Dan itu kok kotak obatnya masih banyak bu isinya?
Ibu meletakan pil-pil obat di kotak yang menunjukan waktu untuk meminum obat
Ibu
Diam saja tidak menjawab pertanyaan Arian
Arian
Mulai menunjukan muka khawatir
Bu…
Ibu kenapa gak habiskan obatnya?
Ibu
Ibu gak semangat lagi Nak
Arian
Astagfirullah al adzim Bu, kok ibu bicara begitu
Ibu
Ibu sekarang cuma kepikiran bagaimana kamu nanti sendirian kalau Ibu pergi
Arian
Berusaha memahami maksud perkataan ibu
Ibu…
Sekarang Ibu fokus untuk kesehatan Ibu saja
Ayo diminum dulu obatnya
Ibu
Pergi meninggalkan meja makan dan masuk ke kamarnya
Arian
Ibu..
Bu…
Arian masih duduk di meja dan ingin marah tetapi berusaha menahannya
SCENE 15
INT - RUMAH SAKIT UGD - SABTU 31 JULI - 14.30
Terlihat Dokter Eki sedang memeriksa Ibu di ranjang UGD. Ibu nampak sangat lemas dan memakai alat bantu nafas.
Arian menemani di sampingnya, terlihat sangat cemas.
SUSTER IRNA
Menelepon suster asisten dokter risa, suster Nia
Suster Nia, Dokter risa ke rumah sakit tidak hari ini?
Ini ada pasiennya di UGD sekarang.
SCENE 16
INT - RUMAH SAKIT UGD - SABTU 31 JULI - 14.40
Dokter risa mendatangi Ibu
Dias dan Arian bertukar pandangan sekilas
Arian terlihat terkejut begitupun Dias
DOKTER Eki
Dok, Pasien datang dalam kondisi lemas
Suhu tubuh 37.9
Tekanan darah 60/140
Dias
Terimakasih Dokter, biar saya lanjutkan.
Memeriksa mata Ibu lalu menggunakan stetoskop memeriksa dada
Arian
Diam memperhatikan tapi mukanya penuh rasa heran dan berusaha menerka-nerka
Dias
Melihat ke arah Arian lalu Ibu, lalu berbicara sambil tersenyum seolah berusaha memberi ketenangan
Ibu, ini kondisinya jantungnya sedang tidak stabil makanya Ibu merasa lemas dan sulit bernafas.
Sekarang Ibu istirahat saja disini dulu. Saya akan memberikan obat lewat infus. Satu jam kemudian kita Echo ya Bu.
Ibu
Mengambil tangan dokter risa, mengelusnya
Terimakasih Dokter
Dias
Membalas senyum Ibu dan juga membalas elusan tangan Ibu
Arian
Terlihat terkejut melihat interaksi yang cukup dekat antara ibu dan Dias
Dias
Saya boleh ijin berbicara dengan anak ibu di luar ya.
Melihat ke arah Arian
Mari ikuti saya
SCENE 17
INT - TAMAN BUNGA RUMAH SAKIT - SABTU 31 JULI - 15.00
Arian
Dias, saya bingung mau ngomong apa, saya gak sangka, teman kuliah saya ternyata dokternya Ibu.
Dias
Saya juga minta maaf selama ini tidak menyadari nama kamu di data pribadi pasien. Saya tidak hapal nama lengkap kamu.
Arian
Terlihat seperti kecewa.
Bukannya dokter ibu itu dokter yudi, tapi sekarang jadi kamu?
Dias
Oh iya, jadi dokter yudi adalah dokter spesialis jantung pertama yang menangani ibu waktu Ibu masuk UGD dua minggu lalu. Tapi Ibu Rusmana meminta untuk melanjutkan perawatan dengan saya.
Mungkin Ibu tidak sempat cerita hal itu?
Arian
Memahami cerita dari Dias
Itu kecerobohan saya juga sampai saya tidak pernah notice dokternya Ibu
Dias
Oke saya langsung to the point, ada hal penting yang harus saya bicarakan.
TRANSITION TO FLASHBACK
SCENE 18
INT - RUANG RAWAT JALAN Dias - RABU, 28 JULI - 16.00
Ibu sedang konsultasi rawat jalan dengan Dias, kontrol pertama Ibu dan Dias
Dias
Melihat data hasil pemeriksaan Ibu di laptop lalu berbicara pada Ibu
Ibu, kondisinya tidak lebih baik dari minggu lalu ketika pertama kali saya periksa.
Kalau saya tebak, sepertinya Ibu tidak meminum obat sesuai dosis yang saya resepkan ya?
Ibu
Saya tidak semangat sembuh Dokter
Dias
Terkejut dengan jawaban ibu tapi tetap berusaha tenang dan profesional
Ada yang bisa saya bantu biar Ibu semangat sembuh dan mau meminum Obatnya?
Ibu
Saya rasa ini sudah takdir saya untuk meninggal, saya hanya kepikiran anak saya satu-satunya, dia sendirian.
SCENE 19
INT - TAMAN BUNGA RUMAH SAKIT - SABTU 31 JULI - 15.10
Arian
Terlihat sedih mendengar cerita dari Dias
Dias
Saya disini bicara sebagai Dokter Ibu Rusmana.
Melihat kondisi kamu juga belum tahu tentang saya sebagai dokternya Ibu, saya rasa Ibu juga belum memberitahu kamu tentang detail kondisi penyakitnya.
Arian
Terkejut
Memang kondisi ibu bagaimana?
Dias
Ibu mengalami penyempitan pembuluh darah di level yang cukup tinggi.
Sekitar 4-7 Minggu dari sekarang harus dilakukan operasi untuk memperlebar pembuluh darahnya.
Arian
Berusaha mencerna informasi yang baru saja didengarnya dari Dias
Dias
Obat yang saya resepkan itu untuk membantu mencairkan darah.
Jika obat tidak diminum sesuai dosis, kondisi Ibu bisa semakin parah dan resiko operasi menjadi sangat tinggi.
Arian
Terlihat sangat terpukul mendengar penjelasan dari Dias
Jadi saya harus melakukan apa?
Dias
Untuk saat ini satu-satunya cara adalah memastikan Ibu meminum obat sesuai dosisnya. Jadi operasi bisa on schedule dengan resiko yang sesuai.
Arian
Terlihat putus asa
Tapi saya tau karakter Ibu, sulit rasanya mengubah pendapat Ibu.
Dias
Tolong lakukan apapun untuk membuat Ibu meminum obatnya, tolong bantu saya menyelamatkan Ibu.
Mengecek jam tangan
Saya harus kembali cek Ibu untuk persiapan Echo, saya pamit dulu
Silahkan hubungi saya jika ada pertanyaan lainnya.
Berjalan ke arah UGD, meninggalkan Arian yang masih termenung
Arian
Terlihat sedih, bingung