Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 6
INT. KANTOR - MEJA KERJA Arian - SELASA - 19 JUL 2021 - 18.30
Meja kerjanya rapi dan tidak banyak barang, di meja samping terlihat beberapa foto. Foto masa kecil yang terdiri dari Ayah, Ibu, Anak Perempuan dan Anak Laki-Laki. Ada juga foto Ayah seorang diri. Lalu ada juga foto Anak perempuan dan juga foto Arian dan Ibu. Foto dengan rekan satu departemen.
Sisi tembok ada Piagam penghargaan “Karyawan teladan”
Ada Papan penuh dengan post it catatan pekerjaan juga artikel-artikel tentang produk asuransi.
Arian
Mengetik email lalu mengirimkannya.
Bara
Mendatangi ke arah meja kerja Arian dan mengetuk mejanya
Bro, Lo gak balik? Nyokap bukannya masih di rawat?
Arian
Menghela nafas terlihat kelelahan, lalu meletakan badannya ke arah sandaran kursi
Pak GM mendadak telepon, minta gw siapin kalkulasi data dummy product buat dia bawa ke meeting regional southeast asia besok siang.
Jadi gw rapihin dulu data-datanya
Bara
Memandang kagum dan bertepuk tangan
Bravo - bravo !!
Widihh… goal nih kayaknya? Lu kasi tau gw hasilnya ya, biar gw membiasakan diri dulu untuk manggil lu GM instead of Bro
Arian
Tetap fokus ke arah laptop, hanya memandang jahil ke muka temannya.
Bara
Eh tapi kok sepi disini Bro? anak buah lo pada kemana?
Arian
Ya udah balik lah bro sejak jam 5 tadi, gw aja baru di telepon satu jam lalu nih.
Bara
Dasar karyawan teladan, masiihh aja kerja sosial, padahal udah tau lembur gak dibayar
Arian
Kalau dummy product gw berhasil, kan banyak yang bisa merasakan manfaatnya bro..
Bara
Memandang Arian dengan wajah terganggu dengan jawabannya Arian
Arian
Menutup laptop dan mulai membereskan barang-barangnya
Gw cabut sekarang ya, lo gada perlu sama gw kan, Bara?
Gw mau lsg ke RS
Berlalu sambil tersenyum jahil, mengerti apa maksud kedatangan temannya
Bara
Menunjukan muka kecewa tapi tidak berusaha menahan Arian
Yahhh tega banget sih bro..
Gw padahal dari tadi gak ada kerjaan , cuma nungguin lo doang nih
Arian
Tetap berjalan sambil tertawa meninggalkan Bara
Jiahhh, woiii dohhh, brooo?
Tolongin gw brooo?
Arian
Tidak berbalik badan hanya memberikan jempol
Bara
Tetap berada di ruangan Arian dan berbicara sendiri lalu mulai mencari-cari dokumen yang dibutuhkannya
Jiahhh cuma kasi jempol, dikira gw ini yutub channel apa?
Duhhhhh dimana ya dia simpen tugasnya ?
Nih ada di folder kuliah nih gw rasa
Mencari beberapa saat dan menemukan dokumennya lalu berteriak kegirangan
Hold on : laporan tugas kuliah riset pasar untuk potensi bisnis di kabupaten
“EUREKAAAA”
SCENE 7
INT. Parkiran Rumah sakit - SELASA 20 JUL - 19.30
Arian selesai parkir lalu keluar dari mobilnya, sedan cukup tua keluaran tahun 2000-an
Berjalan ke arah lift sambil membuat panggilan telepon
Ibu, Arian sudah sampai di parkiran basement, ibu mau dibawakan apa? Arian belikan dari cafe rumah sakit ya?
IBU
Off screen : Suara di telepon
Tidak usah nak, Ibu sudah kenyang makan yang dikasih dari rumah sakit, kamu saja yang beli makan, kamu pasti belum makan kan?
Ayo beli dulu lalu makan di sini biar Ibu temani
Arian
Baik Bu, tunggu 10 menit ya bu
Menutup telepon sambil berjalan masuk ke arah lift
SCENE 8
INT. Cafetaria Rumah sakit - SELASA - 20 JULI 19.45
Arian mengantri di depan kasir untuk memesan makanan take away. Antdion di depannya adalah dua orang suster yang sedang seru berbincang-bincang
SUSTER Widi
Udah dengar belum cerita dari UGD tadi sore?
SUSTER Nia
Udah dong, itu kan beritanya hot banget sampe semua orang ngomongin.
Hebat banget ya dokter risa? Berkharisma dan tegas banget.
Anggota keluarga pasiennya sampai gak bisa berkata-kata lho
SUSTER Widi
Berusaha menirukan perkataan dokter risa
“Anda memang wali nya, tapi ketika pasien sudah di rumah sakit dalam keadaan darurat, tolong ikuti saran dokter”
Padahal kerja disini belum enam bulan tapi Role model banget deh, begitu cerita ini menyebar diantara pasien, pasti langsung tambah banyak pasiennya.
SUSTER Nia
Cuma kasian asisten suster nya pasti kalau banyak pasien nanti lembur terus
Tertawa jahil
Arian
Mendengar semua pembicaraan suster-suster tersebut dan sedikit penasaran dengan dokter yang mereka bicarakan
Lalu mulai memesan makanan di kasir
SCENE 9
INT - APARTEMEN Dias - KAMIS 22 JULI - MALAM
21.45 Dias terlihat baru tiba di apartemen selesai praktek, membuka kulkas untuk mengambil air minum, yang terlihat di dalam kulkasnya ada beberapa buah, sayuran dan makanan-makanan instant.
22.30 Dias sedang duduk di meja kerja, di pinggir kasurnya, mengetik-ngetik di laptop
Di sekeliling mejanya bertebaran buku-buku kuliah bisnis.
Ada telepon masuk
Terlihat yang menelepon adalah “Ayah”
Suara di telepon
Ayah
(Off screen)
Halo Dias, bagaimana kabarmu?
Dias
Menjawab dengan ekspresi datar
Kabar ku baik.
Ayah bagaimana?
Ayah
(Off Screen)
Ayah juga baik, bagaimana kuliahmu nak?
Dias
Lancar yah, tinggal satu semester lagi selesai.
Ayah tidak usah khawatir
Ayah
(Off screen)
Bagus sekali, itu baru anak ayah.
Nanti ayah hubungi lagi, ayah mau pulang kantor dulu.
Ayah baru selesai meeting dengan direksi rumah sakit besar disini.
Mau ada proyek bisnis baru.
Makanya ayah jadi ingat kamu dan langsung telepon.
Dias
Terimakasih yah.
Ayah banyak istirahat jangan kecapean ya.
Menutup telepon, melihat foto profile ayah di handphonenya dan seperti sedikit kesal.
Menutup laptop lalu berjalan ke arah rak buku dan mengambil satu buku cerita bergambar anak untuk dibaca. Buku berjudul the little house karya Virginia Lee Burton, dan berjalan menuju kasur.
Beberapa menit kemudian ada telepon masuk dari dokter jaga ICU
Dias
Kenapa dok?
Dokter ICU
(Off Screen)
Maaf dokter, Pasien Bapak Basuki baru saja tekanan darah nya menurun. Sudah saya coba transfusi darah sebanyak 2 Liter, tapi belum ada perubahan signifikan.
Selanjutnya saya harus bagaimana dok?
Dias
Tolong tambah lagi transfusinya, jangan khawatir saya segera ke Rumah sakit sekarang
Menutup telepon dan bersiap siap langsung menuju ke rumah sakit
SCENE 10
INT - KAMAR RAWAT INAP RUMAH SAKIT - SABTU 24 JULI 2021- 12.30
Ibu sedang merapikan pakaian bersiap pulang, Arian datang membawa kuitansi pembayaran RS
Ibu
Sudah selesai semua Nak? Maaf ya Ibu lagi-lagi merepotkan kamu
Arian
Ah Ibu ini lupa ya kalau memakai uang anak itu namanya bukan merepotkan, tapi membuat anaknya banyak dapat pahala
Ibu
Melihat Arian dgn ekspresi bangga tapi juga terlihat sedih disaat yang bersamaan
SUSTER Nia
Mengetok pintu lalu masuk ke ruangan
Saat suster masuk, ada back ground music menunjukan suasana komedi, karena suster Nia adalah suster yang membicarakan Dias di cafe rumah sakit, dia bilang kalau jadi asisten suster dokter risa pasti banyak lembur, dan dia baru saja kena rotasi tugas menjadi asisten dokter risa
Selamat Siang Ibu, wah senangnya siang ini sudah bisa pulang ya?
IBU
Iya Alhamdulillah Suster, kebetulan ini juga hari sabtu, kantor anak saya libur jadi saya bisa diantar pulang.
SUSTER Nia
Wah ini anaknya ya bu
Berbicara sambil melihat ke arah Arian
Ibu sering sekali membicarakan Mas-nya ke semua suster disini
Arian
tersipu malu
Ah ibu ini
IBU
Ya kenapa toh? Anak ibu satu satunya, ya harus ibu banggakan dong ke semua orang
SUSTER Nia
Ibu, ini saya mau memberikan obat yang di resepkan Dokter untuk dibawa pulang. Beliau titip pesan lewat telepon maaf tidak bisa menemui ibu sebelum pulang karena siang ini ada jadwal operasi.
Saat suster nia menjelaskan,
Arian masuk ke toilet di dalam kamar rumah sakit
Ini obatnya ada 4 jenis. Semua dimakan 3 kali sehari, setelah makan, dan semua harus dihabiskan.
Dokter risa sudah menjelaskan kemarin waktu visite kan ya Bu mengenai jenis jenis obatnya?
Ibu
Sudah Suster
Arian
Keluar dari toilet
SUSTER Nia
Baiklah, jangan lupa di makan obatnya ya Bu, dan sampai bertemu di jadwal kontrol Minggu depan, hari Rabu.
Saya sudah Booking jadwal dokternya, Ibu dapat urutan 2, jam 14.30 ya bu.
Melihat ke arah Arian
Mas, maaf jangan telat ya, pasien dokternya banyak, suka banyak yg komplain kalau ada yang datang telat, nanti memperlambat antdion.
Arian
Oh iya baik suster, terimakasih informasinya. Nanti saya ingatkan Ibu untuk berangkat tepat waktu.
Baik kami pamit ya suster, terimakasih selama ini sudah merawat Ibu dengan baik. Maaf kalau Ibu suka rewel, padahal Ibu juga dulu pernah jadi perawat.
SUSTER NIA
Terlihat terkejut
IBU
Iya sejak kakaknya sakit, saya berhenti kerja dan fokus merawat kakaknya.
Dulu saya kerja di rumah sakit ini juga. Tapi sudah belasan tahun lalu yang.
SUSTER NIA
Wah saya kok baru diberi tahu, bangga rasanya bisa merawat senior sendiri.
Sehat selalu ya Bu, mari saya pamit duluan.
Meninggalkan kamar rumah sakit
IBU & Arian
Baik, terimakasih Suster.