Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
NADA CINTA UNTUK GITA
Suka
Favorit
Bagikan
8. 8

EXT. SMA 7 - STUDIO — DAY

SMA 07 sedang latihan di studio. Cuplis terlihat seperti tak iklas latihan.

CUT TO:

EXT. SMA 7 - SELASAR KELAS — DAY

Grey berjalan sambil men - scroll ponselnya. Tiba - tiba ada panggilan masuk dari ayahnya. Grey menjawab panggilan.

GREY

Hallo, yah?

Suara putus - putus.

GREY

Putus - putus, Yah. Tunggu Gek mau nyari sinyal dulu.

Grey lalu berjalan menaiki tangga.

CUT TO:

EXT. SMA 7 - ROOFTOP — LATER

Grey berjalan memasuki rooftop sekolah.

GREY

Iya, Yah, ada ap....

Diiringi BGM dengan melodi yang romantis namun ngebeat. Grey seketika membeku menatap ke suatu arah. Kita lihat Mahesh sedang berbaring di bangku dengan berbantalkan kedua tangannya. Kaki kanannya di tekuk. Kedua headset menempel di kupingnya. Grey masih mematung sambil memegangi ponselnya yang masih menempel di kupingnya. Angin berhembus membuat anak - anak rambutnya menari - nari.

AYAH GREY (O.S)

HALLO?? KAMU DENGER AYAH NGGAK?

Grey tersadar.

GREY

HAH? Iya, Yah, iya, Siap!

Grey memutuskan panggilan. Dia kembali menatap Mahesh. Tanpa sadar Grey berjalan mendekati Mahesh. Saat sampai di samping Mahesh, Grey kemudian berjongkok disamping Mahesh.

Dia menatap wajah Mahesh. Jantungnya berdesir saat menatap wajah Mahesh.

GREY (V.O)

Cowok sepet ini kalo lagi diem ternyata.... (gengsi) ganteng juga.

Grey terpana menatap wajah Mahesh. Tiba - tiba terdengar suara ponsel berdering. Grey kaget. Panik. Dia segera berlari ke luar rooftop. Mahesh terbangun. Dia kemudian mengambil ponselnya di bangku sebelah dia berbaring kemudian mematikan alarm. Dia duduk kemudian merenggangkan tubuhnya.

INSERT: Kita lihat Grey bersandar di tembok rooftop. Dadanya berdegup kencang. BEAT suara detak jantung yang berdetak cepat. Grey menatap ke rooftop. Dia kemudian memegangi dadanya dengan muka yang bingung.

CUT TO:

EXT. RUMAH GREY — DAY

Grey menepikan sekuternya saat dia sampai di depan rumahnya. Dia kemudian membuka gerbang rumah. Saat dia akan membuka pintu, pintunya terkunci. Grey menghela nafas kesal.

GREY

(marah)

Ayah ini nggak bilang - bilang kalo pulang terlambat. Ibu kemana lagi?

Grey lalu mencari kunci di bawah pot dekat tiang. Grey kaget saat tak menemukan kunci. Dia lalu mengambil ponsel dan menekan nomor ayahnya. Tuts....

GREY

(langsung mengoceh)

Ayah kok, nggak bilang - bilang mau pulang terlambat? Kunci rumah ayah bawa ya? Kok, nggak ada di bawah pot?

AYAH GREY (O.S)

Giamana, sih? Ayah kan, udah bilang waktu di telpon kalo ayah sama ibu mau kundangan dan kunci ayah tanam dibawah batu - batu di pot. Tadi waktu di telpon kamu bilang "iya yah, iya siap" sekarang malah ngomelin ayah.

Grey berusaha mengingat kemudian dia teringat saat melihat wajah Mahesh yang tiduran di rooftop. Dan Grey langsung merasa malu. Dia memukul kepalanya.

GREY

Lagian ayah sih, naruhnya nggak ditempat biasa.

AYAH GREY (O.S)

Iya sekali - sekali di tempat lain biar nggak bosen.

Grey memutar bola matanya.

GREY

Ya sudah. Jangan lama - lama kundangannya. Hati - hati di jalan.

Grey memutuskan panggilan. Grey kemudian mengorek - ngorek batu di pot mencari kunci rumah.

GREY

(ngedumel)

Gara - gara cowok sepet itu aku jadi nggak denger apa yang dibilang ayah.

Grey menemukan kunci kemudian langsung membuka pintu rumah.

CUT TO:

INT. RUMAH GREY - KAMAR GREY — NIGHT

SOUND LAGU SHEILA ON 7 - KITA (CREDIT TO SHEILA ON 7) YANG DIPUTAR RADIO.

Grey duduk di meja belajarnya sedang mengejarkan PR sambil mendengarkan lagu lewat radio. Namun tiba - tiba ada yang menganggangu pikirannya.

FLASHBACK: Muka Mahesh saat di rooftop.

Grey terperanjat.

GREY

(geleng - geleng)

Kenapa wajahnya tiba - tiba muncul? Menggangguku saja.

Grey fokus mengerjakan PR. Wajah Mahesh membayanginya lagi. Grey mengehela nafas lelah.

GREY

Ok, fokus!

Grey melihat bukunya.

GREY

Tadi sampai soal nomor berapa, ya, hemm..

Grey mencocokan bukunya.

GREY

Oh, ya sekarang soal nomer 8.

Grey membaca soal. Kemudian dia menulis jawabannya. Tanpa sadar dia menulis nama Mahesh. Tak berapa lama ia tersadar.

GREY

Loh? kok, jadi nulis nama cowok sepet itu?

Grey mencoret tulisan Mahesh. Grey kesal lalu membanting pulpennya. Grey mengambil ponselnya lalu membanting tubuhnya ke kasur. Grey membuka IG dan mulai men - scroll ponselnya. Namun yang ditemukan wajah Mahesh.

GREY

(mengernyitkan dahi)

Duh,lagi - lagi wajah cowok sepet ini yang muncul. Apa mereka nggak punya sesuatu yang lebih astetik untuk di post??

Dengan muka stress Grey melempar ponselnya lalu mulai tertidur. Suara - suara Mahenism mulai menghantuinya.

MAHENISM #2 (O.S)

Tersihir muka tampannya.

MAHENISM #2 (O.S)

Justru disitu letak charm - nya Mahesh! Jutek - jutek sepet bikin klepek - klepek.

MAHENISM #1 (O.S)

Kamu belum liat sih, Grey pesona seorang Mahesh. Karena kamu lagi kesel ama dia. Ntar juga kalo uda liat pasti kamu bakal terperankap dalam pesonanya and say no to exit.

Grey menggeliat lalu mengambil bantal menutup kepalanya dengan bantal.

MAHENISM #3 (O.S)

Cowok bikin susah tidur.

Grey muak lalu terbangun.

GREY

(kesal)

STOP!

GREY

(frustasi)

Ya Tuhan, aku kenapa, sih? Kenapa aku tiba - tiba seperti ini? Apa aku lagi terjangkit demam Mahesh juga?

Grey memegangi dahinya.

GREY

Aku harus mencari kesibukan untuk mengalihkan pikiranku dari si cowok sepet itu.

Grey melempar selimutnya dengan kasar.

CUT TO:

INT. RUMAH GREY - RUANG TENGAH — LATER

Kita lihat Grey memakai headsetnya kemudian menaikan volume lagu ponselnya kemudian dia mengambil pel lantai. Dia mulai mengepel lantai menggosok - gosoknya seperti orang ngamuk. Ibu Grey yang sedang menonton sinetron memperhatikan tingkah Grey dengan muka bingung.

IBU GREY

Kamu ngapain ngepel malam - malam gini, Gek? Bes rajin kamu.

Grey tak menjawab dia sibuk mengepel. Ibunya geleng - geleng lelah. Grey mengepel di depan tv hingga menghalangi ibunya yg sedang nonton sinetron.

IBU GREY

(kesal)

Gek minggir! Lagi klimaks ini.

Grey tak mendengar dia sibuk mengepel.

Kemudian kita lihat Grey yang sedang beres - beres. Ibunya memperhatikannya dengan khawatir. Ibunya kemudian memeriksa Grey dengan menaruh telapak tangannya di dahi Grey.

IBU GREY

Kamu lagi sakit, Gek?

GREY

Mana ada orang sakit semangat kayak gini, bu?

Grey pergi. Ibunya menatapnya sambil menyipitkan kedua matanya kemudian menaruh jari telunjuknya ke dahi dengan posisi miring.

CUT TO:

INT. SMA 7 - KELAS XI - A5 — MORNING

ESTABLISHED SHOT GEDUNG SMA 7.

Grey duduk di mejanya sambil menguap. Dia terlihat mengantuk. Dek Win memperhatikannya.

DEK WIN

Jam segini udah ngantuk. Begadang, ya?

GREY

(tangan kiri menahan pipi kirinya dengan mata mengantuk)

Iya. Semalam aku nggak bisa tidur.

DEK WIN

Emang apa yang bikin kamu nggak bisa tidur?

GREY

(jengkel)

Cowo sep..

Grey tersadar lalu menahan kata - katanya di tenggorokannya.

DEK WIN

(bingung)

Hah? Apa?

GREY

(ngeles)

Ng.. semalam aku 60 persen dalam pengaruh MAHESHIN jadi aku nggak bisa tidur gara - gara itu.

DEK WIN

(bingung)

Hah? Apa, tuh? Sejenis kafein?

GREY

Aku juga nggak tau. Mungkin turunan kafein.

DEK WIN

(muka bingung)

Loh, kok, bisa nggak tau? Trus, bisa tau nya darimana?

GREY

(menggerutu)

Ya, aku cuman ngasal. Aku nggak tau kamu bakal sekepo ini.

DEK WIN

(membuka google lewat ponselnya)

Coba aku cari di google.

Grey tak percaya dengan reaksi Dek Win lalu buru - buru mengintip ponsel Dek Win melihat hasil pencariannya.

DEK WIN

(menautkan alis)

Kok, nggak ada Grey.

Grey tersenyum lega.

GREY

Penemuan baru. Mungkin belum ada yang ngulas. Uda abaikan aja. Enggak penting juga.

Guru datang dan ketua kelas langsung mengintruksikan untuk berdiri.

KETUA KELAS

Berdiri!

Para siswa berdiri.

KETUA KELAS

Panganjali umat, kawitin.

KELAS XI - A5

OM SWASTIASTU.

GURU

OM SWASTIASTU.

Kemudian para siswa duduk. Para siswa mengeluarkan buku mereka.

GURU

Anak - anak keluarkan PR kalian! Ayo kita periksa PR kalian!

Grey yang mengeluarkan tasnya langsung syok.

CUT TO:

INT. SMA 7 - WC — DAY

Grey sedang menggosok WC dengan muka jengkel.

GREY

Sial! Gara - gara cowok itu konsentrasiku ancur sampai aku nggak fokus ngerjain PR. Dan .... disinilah aku sekarang. Berakhir dengan membersihkan WC!

Grey menghela nafas kesal.

GREY

(nggak terima)

Lagian kenapa ini bisa menimpaku? Kenapa bukan fansnya yang tersihir sama mukanya? Aku cuman memandanginya sekali tapi efek yang dia timbulkan padaku.....

Grey speechless.

Grey menggosok dinding WC dengan gusar.


CUT TO:

EXT. SMA 7 — DAY

Kita lihat tim basket sedang latihan basket. Mahenism meneriakan yel - yel memberikan dukungan untuk Mahesh. Kita lihat Grey mengintip dari balik pilar di balkon kelas memperhatikan Mahesh. Kemudian dia memperhatikan tingkah Mahenism. Grey menatap mereka bingung.

GREY

Dan mereka terlihat happy - happy aja. Padahal mereka begitu memujanya. Begitu terlgila -gila padanya. Mereka bahkan bisa berteriak menyerukan namanya. Tapi, kenapa aku yang jadi linglung kayak gini?

Swastika datang dan berdiri di samping Grey.

SWAS

Kamu disini, Grey? Daritadi ditungguin. Chat nggak dibaca, telpon nggak diangkat.

Grey kaget. Dia lalu mengambil ponselnya. Dia kaget melihat notif.

SWAS

Kamu ngapain disini?

SWAS

(merhatiin anak basket yang latihan)

Nontonin si COVER BOY itu, ya?

GREY

(buru - buru ngeles)

Hah? Enggak, kok, orang aku lagi lewat.

Grey cemberut.

GREY

Sori, ya, nggak denger ponselnya bunyi. (menunjuk Mahenism dengan kepalanya) Tim sorak ribut banget.

Swas terkekeh.

SWAS

Emang semenjak kedatangan si cover boy itu, sekolah kita udah jadi kayak pasar. Berisik.

GREY

Bukan pasar. Tapi, rumah sakit jiwa.

Swas dan Grey tertawa renyah. Kemudian masang muka lelah.

INSERT: Mahesh melihatnya dari bawah.

SWAS

Udah, yuk, kamu ditungguin di aula.

GREY

(bingung)

Ngapain?

SWAS

(menghela nafas lelah)

Hari ini kan, latihan megamel.

Grey membuka lebar mulutnya. Dia baru ingat.

SWAS

Kamu udah terlambat berapa menit ini?

INSERT: Mahesh diam - diam memperhatikan Grey dan Swas dari lapangan.

GREY

SOri, sori, lupa.

Swas terlihat gemas kemudian mencubit pipi Grey.

SWAS

Dasar, My Clumsy Girl.

Mereka tertawa.

Kita lihat Mahesh yang cemburu melihat Grey dengan Swas.

CUT TO:

INT. SMA 7 - AULA — DAY

SOUND Suara gamelan....

Kita lihat Grey dan anak - anak gamelan sedang berlatih megamel. Grey sedang fokus memainkan gangsa. Kemudian wajah Mahesh kembali muncul membuat kosentrasinya buyar. Dan akhirnya dia memukul nada yang salah. Teman - teman yang lainnya merasa nadanya aneh. Mereka kemudian menghentikan permainannya lalu menatap Grey yang bermain asal - asalan terlihat melamun.

ANAK GAMELAN #1

Grey! Nadamu salah.

Grey tak mendengar dia masih memukul gangsanya namun pikirannya kemana - kemana.

ANAK GAMELAN

GREY!

Grey tersadar. Dia kemudian melihat anak - anak gamelan yang menatapnya.

GREY

(bingung)

Ada apa?

ANAK GAMELAN

(berseru)

Ketukanmu salah!

Grey jadi malu. Swas memperhatikannya curiga.

SWAS

Kamu ngelamun, ya? Perasaan daritadi ngelamun terus ku liat?

Mereka tertawa.

GREY

(nggak enak)

Gak, kok. Tiba - tiba ga konsen aja.

Grey nyengir kemudian kesal dalam hati.


CUT TO:

INT. SMA 7 - PERPUS — DAY

Grey duduk di meja melamun sambil memegangi buku.

GREY (V.O)

Gara - gara cowo itu aku jadi orang linglung kayak gini. (kesal) Wajahnya selalu muncul dipikiranku dan menggangguku!

GREY (COUNT'D)

(geleng - geleng ngeri)

Nggak! Nggak akan kubiarkan lagi dia mengambil alih pikiranku!

Grey terlihat stres. Tak tahan dia berteriak....

GREY

(ingin menangis)

CUKUP!!!!

PENJAGA PERPUS

(marah)

SIAPA ITU?!

Semua orang di perpus menatap Grey. Grey nyengir dengan muka tak enak.

CUT TO:

EXT. SMA 7 — DAY

Kita lihat Grey sedang berjalan sambil menyedot jusnya. Dari arah yang berlawanan, kita lihat Mahesh berjalan dengan jersey basketnya sambil mendrible bola. SLOW MOTION Grey yang tak sengaja melihat Mahesh yang berjalan menuju kearahnya terlihat kaget. Jantungnya berdebar - debar. Angin menghembuskan rambutnya. Dia jadi panik. Salting. Grey mendadak balik kanan lalu ngacir. Mahesh melihat tingkah Grey sambil mengembukan kedua pipinya.

CUT TO:




Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)