Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Montages:
23.EXT. BUKIT — DAY
Cho berlari menaiki bukit hijau dengan ceria. Kai mengikuti di belakangnya sambil membawa lukisan milik Cho. Kai berdiri di samping Cho, menyamakan lukisan Cho dengan pemandangan di depannya. Cho mengintip sambil tersenyum bangga.
24.EXT. KEBUN TEH — DAY
Cho berjalan lincah menyusuri kebun teh, diikuti Kai di belakangnya yang terlihat terlalu hati-hati.
25.EXT. AIR TERJUN — DAY
Cho mengajak Kai mendekat ke air terjun, tetapi Kai menolaknya. Cho terus menarik tangan Kai, tetapi Kai terus bertahan di tempatnya.
26.EXT. TELAGA — AFTERNOON
Kai duduk di tepi telaga sambil memperbaiki radio tua Cho. Cho yang bosan, menganggu Kai dengan menekan-nekan sembarang tombol. Kai menepis tangan Cho.
27.EXT. BUKIT — DAY
Kai menangkap belalang, meletakkannya di telapak tangan dan memperhatikannya. Cho mendekat dan ikut mengamati belalang itu. Kai pun sengaja mendekatkan belalang itu ke Cho, membuat Cho berlari ketakutan.
28.EXT. AIR TERJUN — DAY
Cho terus menarik Kai hingga Kai terpeleset di batu. Cho menertawakan Kai. Kai pun menyipratkan air ke Cho. Cho tertawa sambil mencoba menghindar.
29.EXT. TELAGA — AFTERNOON
Cho terus menganggu Kai, tetapi Kai tetap fokus memperbaiki radio. Dengan kesal, Cho menggigit pundak Kai. Kai langsung menoleh dan mendorong Cho. Kai balas mencubit pipi Cho.
30.INT. RUMAH RASYID DAN MARNI - KAMAR KAI — NIGHT
Kai mencatat tempat-tempat yang telah didatanginya bersama Cho. Kai perlahan tersenyum.
31.INT. RUMAH RASYID DAN MARNI - GUDANG — DAY
Kai menemukan sebuah sepeda tua dan memeriksa kondisinya.
32.EXT. KEBUN JAMBU — DAY
Kai dan Cho berjalan di antara pohon-pohon jambu yang berbuah. Cho memetik satu jambu dan memakannya. Cho memetik satu lagi dan memberikannya ke Kai. Kai akan menolak. Namun, tiba-tiba pemilik kebun muncul. Kai langsung mengambil jambu itu dan menarik tangan Cho. Mereka berdua berlari kabur.
33.INT. LANTAI ATAS VILA TUA — DAY
Kai mencoba menyalakan radio itu. Radio itu berhasil menyala dengan musik yang terdengar jernih. Cho tersenyum senang dan memejamkan mata, menikmati lagunya. Kai menoleh menatap Cho dan perlahan tersenyum.
34.INT. RUMAH RASYID DAN MARNI - GUDANG — DAY
Kai memperbaiki sepeda tua. Bulik melihatnya dari kejauhan, terlihat heran tetapi senang melihat Kai bersemangat.
35.EXT. KEBUN POHON KARET — DAY
Terlihat lukisan kebun karet milik Cho, ada seekor kupu-kupu di antara pohon-pohon itu. Kai menurunkan kertas lukisan itu dan terlihat Cho yang berdiri memunggunginya di antara pohon-pohon karet. Cho menoleh ke belakang dan tersenyum ke arah Kai. Kai terpaku sejenak sampai Cho menghampirnya dan mendorong tubuh Kai untuk berjalan bersamanya.
36.EXT. RUMAH RASYID DAN MARNI - HALAMAN — DAY
Kai menuntun sepeda yang telah berhasil dia perbaiki. Dia mengagumi hasil kerja kerasnya dan tersenyum puas.
37.EXT. JALANAN DESA — DAY
Kai membonceng Cho dengan sepedanya. Mereka mengelilingi desa sambil saling bercanda dan tertawa bahagia.
End of Montages.
38.EXT. JALANAN DESA — DAY
Sekar berjalan pulang sambil menenteng plastik belanja. Dia mendengar suara bel sepeda dan menoleh. Dia melihat Kai sedang mengayuh sepeda ke arahnya. Sekar tersenyum dan hendak menyapanya. Namun, Kai sama sekali tak melihat Sekar. Kai melewati Sekar sambil sibuk berbicara dan tertawa sendiri. Sekar mengamati Kai yang menjauh dengan heran.
39.INT. SEKOLAH KAI - RUANG KELAS — DAY
GURU sedang menuliskan soal di papan tulis. Murid-murid di bangku bagian depan sibuk menulis di buku mereka, salah satunya Kai. Di bangku bagian belakang, murid-murid melihat ke arah punggung Kai dan menahan tawa. Sekar yang berada di samping Kai memandangi Kai dengan khawatir. Ryan menyadari murid-murid yang tertawa. Dia menatap ke arah GEROMBOLAN TONO yang sibuk tertawa meledek, pandangan mereka juga terarah pada Kai.
Ryan melihat ke arah Kai dan menemukan kertas yang menempel di punggung Kai bertuliskan : “Pengabdi Setan. Seneng ngobrol sama jin.”
Ryan memandangi murid-murid yang tertawa itu. Beberapa terkikik geli sambil membuat gestur garis miring di dahi dan menunjuk Kai. Ryan menatap Sekar di depannya dan menyadari wajah cemas Sekar. Ryan terdiam dengan cemas memikirkan semua itu.