Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
19.EXT. DEPAN SEKOLAH KAI — DAY
Kai, Ryan, dan Sekar berjalan keluar dari gerbang sekolah bersama. Kai asyik membaca buku ‘When Marnie Was There’ sambil berjalan. Sekar memandangi Kai dengan penasaran.
Sekar memukul bahu Ryan keras. Wajahnya memberi isyarat bahwa dia ingin mengobrol dengan Kai, bukan Ryan. Ryan semakin cemberut. Kai masih tak mengalihkan pandangan dari halaman buku dan bertanya tiba-tiba.
Ryan menggelengkan kepala dengan malas.
Sekar tertawa dan meledek Ryan.
Sekar langsung menoleh ke arah Kai. Matanya membulat penasaran.
Kai menurunkan bukunya dan mendengus malas.
Ryan langsung tersenyum puas. Dia menatap Sekar sambil menaik turunkan alisnya, membuat Sekar memasang wajah malas. Ryan berjalan paling depan, diikuti Kai dan Sekar.
20. EXT. JALANAN BUKIT — DAY
Ryan dan Sekar berjalan di depan sambil sibuk berdebat tentang PR fisika. Kai berjalan pelan di belakang mereka, terlihat lelah dan bosan. Pandangan Kai berkeliling ke sekitarnya, lalu terhenti pada pemandangan sawah dari atas bukit. Kai berhenti melangkah dan terdiam memandang pemandangan itu. Ingatan sekilas tiba-tiba muncul di kepalanya.
21.EXT. SAWAH — DAY (FLASHBACK)
Kai Kecil duduk di pinggir sawah. Dia berusaha mengintip buku gambar yang dibawa gadis di sampingnya sambil tersenyum bahagia. Kita hanya bisa melihat sedikit tampak samping gadis itu. Wajahnya tak terlihat.
BACK TO SCENE.
Kai masih memandangi pemandangan itu. Perlahan wajahnya terlihat seperti baru saja menyadari sesuatu.
22.INT. LANTAI ATAS VILA TUA — DAY
Kai menyandingkan foto pemandangan sawah yang dipotretnya di handphone dengan lukisan sawah milik Cho.
Cho berdiri di samping Kai, ikut memandangi foto di handphone dan lukisan itu. Cho terlihat tak terkesan.
Kai mengangguk.
Kai menoleh ke arah Cho, menunjuk lukisan sawah tadi.
Cho mengangguk-angguk sambil berpikir.
Kai mengangguk-angguk, membenarkan.
Cho memiringkan kepala, bingung.
Cho terdiam, menatap Kai lekat-lekat. Kai masih mengarahkan pandangannya pada lukisan-lukisan itu.
Kai melirik Cho dengan ragu, merasa geli dengan ucapannya sendiri. Sementara Cho justru mulai tersenyum lebar.
Kai akan tersenyum, tetapi Cho melanjutkan ucapannya.
Cho mengambil dua langkah mendekati Kai, kemudian mengulurkan tangannya. Kai tak membalas uluran tangan itu dan melangkah mendekati radio.
Cho mengerut kesal dan mendekati Kai lagi.
Kai tertawa dan menggeleng.
Kai melangkah menuruni tangga, kemudian menoleh sekali lagi ke arah Cho. Cho masih cemberut.
Kai kembali menatap ke depan dan tersenyum geli sebelum menuruni tangga.