Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1.INT. RUMAH SAKIT - LORONG MENUJU UGD — NIGHT (DREAM SEQUENCE)
DUA PERAWAT berlari mendorong ranjang pasien di sepanjang lorong rumah sakit. Di atas ranjang, terbaring seorang wanita berusia 36 tahun, tak sadarkan diri. Wanita itu adalah LASTRI. Mereka terus berlari mendorongnya sampai melewati pintu UGD.
Beberapa detik kemudian, terlihat seorang remaja laki-laki kurus tinggi, mata kirinya ditutup eyepatch, berjalan mendekati pintu UGD. Dia adalah KAI (16), anak Lastri. Kai berhenti dan membeku menatap pintu UGD yang telah tertutup. Wajahnya terlihat ketakutan dan cemas. Terdengar suara perempuan asing yang memanggil namanya.
Kai menahan napasnya. Tubuhnya merinding.
Kai menggeleng frustasi. Dia menutup telinganya erat-erat. Suara itu perempuan asing itu terus menggema memanggil namanya. Kai memejamkan matanya dan berteriak marah.
CUT TO:
2.I/E. MOBIL RASYID — JALANAN MENUJU DESA - DAY
CU wajah KAI yang terbangun tiba-tiba. Kai mengerjapkan mata dan mengangkat badannya bangun. Kai sedang berada di dalam mobil RASYID (45), pakdhenya. Mereka sedang menuju rumah Rasyid di Karanganyar. Kai melihat pemandangan dari jendela. Terlihat pepohonan lebat, sawah dan jalanan yang menanjak berliku.
Kai menoleh dan melihat Rasyid di belakang kemudi, tersenyum hangat kepadanya.
Kai tak bisa membalasnya, dia justru memalingkan muka. Pandangannya kembali terarah ke luar jendela. Terlihat wajah Kai yang murung dan ragu.
Mobil Rasyid terus melaju naik. Terlihat jalanan pegunungan yang indah.
3.INT. RUMAH RASYID DAN MARNI - RUANG MAKAN — DAY
MARNI (40), kakak Lastri dan anaknya, RYAN (16) sibuk menyiapkan berbagai masakan di meja makan untuk menyambut Kai. Ryan terlihat ogah-ogahan.
Marni berpikir sejenak, kemudian mengangkat bahunya.
Ryan meninggalkan meja makan sambil menggerutu. Terdengar suara mobil mendekat dari luar, Marni langsung berteriak memerintah.
Terdengar suara Ryan menggerutu, kemudian disusul suara pintu yang dibuka. Marni kembali ke dapur untuk mengambil hidangan lain.
4.EXT. HALAMAN RUMAH RASYID DAN MARNI - CONTINUOUS
Kai dan Rasyid membuka bagasi mobil, menurunkan barang-barang Kai satu persatu.
Kai ikut menoleh. Ada Ryan yang keluar dari rumah berjalan menghampiri mereka. Tatapan Kai dan Ryan bertemu sekilas, tetapi dengan canggung Ryan langsung mengalihkan pandangannya dan menghampiri Rasyid. Rasyid tersenyum jail saat melihat Ryan.
Rasyid mendorong Ryan ke samping Kai. Ryan menahan tubuhnya dan menggerutu kesal. Kai hanya diam mengamati mereka.
Ryan langsung mengambil salah satu koper dari bagasi dan membawanya masuk ke rumah. Ryan berjalan melewati Kai, wajahnya cemberut. Sementara itu, perhatian Kai sendiri terarah pada rumah Rasyid dan Marni. Rumah dua lantai sederhana dengan sentuhan jawa. Kai memperhatikan rumah itu. Merasa asing sekaligus familiar.
Saat pandangan Kai kembali ke pintu, terlihat Marni sudah berdiri di teras. Marni mengenakan daster dan celemek, rambutnya digelung. Dia tersenyum hangat ke arah Kai. Kai menatap senyuman itu dengan dengan sedih, teringat mamanya.
Tiba-tiba Rasyid sudah berada di belakangnya dan mendorong pundak Kai. Kai terpaksa berjalan maju dengan canggung sambil menarik koper. Rasyid memijat-mijat lengan Kai.
Kai memaksakan senyum. Dia melihat Marni sudah kembali masuk ke rumah. Rasyid memeluk Kai dan membawanya menyusul Marni. Terlihat tampak depan rumah Rasyid dan Marni yang tampak hangat.
5.INT. RUMAH RASYID DAN MARNI - RUANG MAKAN — DAY
Rasyid duduk di kursi, meminum tehnya yang belum habis. Marni sedang memanaskan sayur di dapur. Handphone Rasyid diletakkan di meja, terlihat sambungan telepon loudspeaker dengan BUDHE SUR, kakak Marni dan Lastri, di layar.
Marni yang sedang mengaduk sayur di panci, menggelengkan kepala mendengar Sur.
Rasyid mengangguk setuju sambil meneguk tehnya.
Rasyid berhenti meneguk tehnya. Marni langsung berlari ke meja makan dan meraih handphone Rasyid. Marni langsung mematikan mode loudspeaker dan mendekatkan ponsel itu ke telinganya. Wajahnya terlihat cemas.
Rasyid meletakkan cangkirnya dan mengembuskan napas panjang, prihatin.
6.INT. RUMAH RASYID DAN MIRNA - KAMAR KAI — CONTINUOUS
Kai duduk di tepi ranjang. Koper pakaiannya terbuka di lantai. Namun, Kai hanya duduk diam sambil menerawang dengan wajah muram. Dia bisa mendengar suara Marni di ruang makan dari kamarnya.
Kai menarik napas dan menatap ke sekeliling kamar, mencoba mengalihkan perhatiannya. Pandangannya berhenti di jendela. Kai berdiri dan mendekat ke jendela, lalu membukanya. Kai melongok ke luar jendela, menutup mata dan menarik napas dalam-dalam. Tiba-tiba terdengar sayup-sayup suara yang mirip hembusan angin, seperti memanggil namanya: “Kai…”
Kai membuka matanya dengan kaget. Dia melihat ke kanan dan kiri, tetapi tak menemukan apa-apa. Kai menggeleng kecil sambil menutup kembali jendelanya. Dari luar jendela kamar Kai, terlihat kupu-kupu yang terbang menjauh menuju sebuah vila tua yang tak jauh dari rumah Rasyid dan Marni.