Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
LORD OSIS
Suka
Favorit
Bagikan
18. Colorful Kingdom

1. INT. GEDUNG SERBAGUNA — PAGI

Dua bulan kemudian, pada bulan Februari 2023 diadakan pentas seni di gedung serbaguna yang tak jauh dari sekolah. Para pengurus OSIS berhasil menyulap gedung tersebut menjadi kerajaan yang penuh warna. Satu-persatu para tamu hadir dan duduk menghadap panggung.


Kalau diperhatikan lebih detail, para tamu hadir dengan aksesoris kerajaan seperti topeng, mahkota, jubah, buket bunga dan lainnya. Mereka membeli aksesoris tersebut di stand paling dekat dengan pintu masuk, yaitu stand merchandise yang dijaga oleh empat anggota OSIS.


Acara pentas seni pun dimulai. MC menaiki panggung dengan background 'PENTAS SENI SMA 55 JAKARTA 2023'.


MC
Selamat pagi semuanya! Hari ini saya ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kita semua bisa berkumpul di event PENSI tahun 2023. Susunan acaranya yaitu pertama, pembukaan. Kedua, sambutan-sambutan dari ketua panitia, pembina OSIS dan kepala sekolah. Ketiga, hiburan terdiri dari tari tradisional, k-pop dance, dan penampilan band. Terakhir, penutup dan do'a. Langsung saja, saya lanjutkan ke acara kedua, yaitu sambutan dari ketua panitia, pembina OSIS dan kepala sekolah. 


Zoya menaiki panggung dengan langkah yang mantap. Senyumnya mengembang saat dirinya telah berdiri menghadap para hadirin.


ZOYA
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat pagi semuanya. Pertama, saya mewakili para panitia mengucapkan terima kasih karena meluangkan waktunya untuk menghadiri acara pensi ini, dengan penampilan yang, saya lihat, semuanya memakai pakaian yang sesuai tema pensi tahun ini, yaitu 'colorful kingdom'.


Dari lantai 2 yang menghadap panggung, Rafa mengantar para tamu dari sekolah lain menuju tempat duduk VIP. Rafa diam sejenak saat mendengarkan sambutan dari Zoya.


RAFA
(Tersenyum. Melihat Zoya di atas panggung)


ALEX
Raf! (Menepuk pundak Rafa)


RAFA
Eh, Lex! Ada apa?


ALEX
Nih tamu dari SMA 37.


RAFA
(Melihat Rosmalia. Tersenyum) Oh iya. Langsung duduk aja, itu disana kosong.


ROSMALIA
Oke! Thanks ya.


ALEX
(Berbisik) Gue ke bawah ya. Lu stand by disini kan, Raf?


RAFA
Yoi.


ROSMALIA
Rafai.


RAFA
(Membalikkan badan) Ya?


ROSMALIA
Selamat ya. Pensinya keren banget! Warna-warni gini bikin mata melek, hehe.


RAFA
Iya, Rosma. (Membalas senyum) Ini ide dari semua orang, bukan cuma gue. Eh, itu lu bagus. (jempol kanan terangkat)


ROSMALIA
Apa yang bagus? Baju gue?


RAFA
Iya. Cocok sama jubahnya.


ROSMALIA
Oh. (Menunjuk jubah) Ini tadi gue beli di stand pojok, deket pintu masuk. Gue langsung excited sama warna jubah ini. Nih, terus gue juga beli flower crown tapi kurang senada sama baju ungu. (Manyun)


RAFA
Gak ah. Ungu sama bunga merah tetep cocok kok. Ya sudah deh, lu duduk aja. Selamat menikmati acaranya, Ros.


ROSMALIA
Oke!


Rafa berbalik badan dan bersiap menyambut tamu lagi. Tak lupa, Rafa memakai lagi earphone FBI style. Saat bersiap melangkah, pandangannya terangkat lalu tatapannya beradu dengan tatapan tajam milik Zoya.


RAFA
(Mata melebar)


ZOYA
(Menatap tajam)


KAK ZAWIR
Zoya. Sini bentar deh.


ZOYA
Iya, Kak.


RAFA
(Tersenyum tipis melihat Zoya berjalan pergi)


Di dekat para penonton, Zoya dan Kak Zawir terlihat sedang mengobrol. Dan Rafa bisa mendengarkan obrolan mereka meski Rafa berada di lantai 2.


RAFA
(Berdiri di dekat pembatas. Melihat Zoya. Tersenyum)


Tiba-tiba percakapan Zoya dan Kak Zawir selesai. Rafa melihat Zoya melepas earphone. Pergerakan Zoya selanjutnya adalah mendekat ke kursi penonton. Zoya tersenyum ke arah seorang pria.


RAFA
(Bergumam) Pantes dilepas. Ternyata dia mau ngobrol sama Dafin. (Menatap Zoya)


Zoya terlihat tertawa bersama Dafin. Dia juga mencicipi makanan yang dibeli oleh Dafin. Lalu Rafa mengalihkan pandangan ke arah panggung.


BAND
Laskar pelangi. Takkan terikat waktu. Bebaskan mimpimu di angkasa. Warnai bintang di jiwa.


RAFA
(Melihat ke Zoya dari kejauhan lagi. Mengerutkan kening)


ZOYA
(Tangan bersiap akan memasang earphone)


DAFIN
(Memakaikan flower crown)


ZOYA
Eh, apa? (Gak jadi memakai earphone. Menyentuh pucuk kepala) Hah? Flower crown ya?


DAFIN
Iya. Cantik, Zoy.


ZOYA
Tapi aku gak pakai dress cakep, Dap.


BAND
Hei! (Bersamaan dengan Dafin yang berbicara)


DAFIN
Tapi kamu tambah manis, Zoy.


ZOYA
Ha! Apa Dap? Apa yang manis? (Mendekatkan telinga ke Dafin)


BAND
Menarilah dan terus tertawa. Walau dunia tak seindah surga.


DAFIN
Aku mau beli minuman manis.


ZOYA
(Agak mundur) Owalah. Ayo, aku juga mau.


RAFA (V.O.)
(Melihat Zoya memakai flower crown) Hah. Cuma itu aja? Aku bisa kasih yang lebih baik.


BAND
Bersyukurlah pada Yang Kuasa. Cinta kita di dunia... Selamanya!


Selang lagu Laskar Pelangi selesai dinyanyikan, Band kembali menyanyikan lagu yang sesuai tema pensi tahun ini.


BAND
(Diawali seperti menabuh genderang)


RAFA
(Tetap memperhatikan Zoya. Sesekali mengobrol dengan para tamu dari sekolah lain)


BAND
Aku berdansa diujung gelisah. Diiringi syahdu lembut lakumu.


Zoya dan Dafin sibuk mengantri di salah satu stand minuman. Tatapan Zoya spontan mengarah ke panggung dan menatap sang vokalis.


BAND
Cintaku tak harus... miliki dirimu. Meski perih mengiris... iris segala janji....


ZOYA
(Pandangan beralih ke lantai 2. Kepala mendongak. Melihat sosok Rafa. Mata berkaca-kaca)


BAND
Malam-malamku bagai malam seribu bintang. Yang terbentang di angkasa bila kau disini. (Para penonton bertepuk tangan)


RAFA
(Menoleh ke arah panggung) Wow. (Terperangah dengan permainan lighting panggung) 


ZOYA (V.O.)
(Melamun) Gak terasa, hampir setahun jadi ketos, bareng dia. Selama bareng dia, perasaan yang berbahaya ini muncul. Hater become lover. Sama dia, aku senang. (Mengingat Rafa bertemu mantannya di lantai 2) Tapi kenyataannya dia masih bahagia bersama masa lalunya. Kalau itu memang yang benar, berarti cintaku yang salah. Cintaku yang harus segera padam sebelum semakin membesar. Cinta ke dia cuma picisan, Zoy. (Tersenyum tipis. Mata berkaca-kaca menatap Rafa)


BAND
Cintaku tak harus... miliki dirimu. Meski perih mengiris... Iris segala janji....


RAFA
(Melihat ke arah Zoya. Tersenyum)


ZOYA
(Spontan menundukkan kepala)


BAND
Sya lala lala la~ Sya lala lala la~


CUT TO:

2. INT. GEDUNG SERBAGUNA — SIANG

Mendekati akhir acara, Zoya terus memakai earphone dan mengawasi jalannya acara. Dia memilih untuk duduk bersama para tamu dari sekolah lain di lantai dua. Sedangkan Rafa sedang berdiri di dekat panggung sembari memperhatikan kru yang mengatur sound & lighting panggung.


ANDRA
Zoya, Zoy. Lu denger gue gak?


ZOYA
Ya, gue on.


ANDRA
Ada yang pamitan nih. Dekat pintu utama.


ZOYA
Oke. Gue kesana.


ERTA
Alex. Alex. Atau Rafa. Salah satu muncul please


ALEX
Ya, Alex ada.


RAFA
Rafa ada.


ERTA
Yang lagi di dekat ruang panitia siapa?


ALEX
Gue.


ERTA
Masuk ke sana bentar, Lex.


ALEX
Oke.


PIYO
Ilmi? Ilmi, alat musik ada yang rusak nih. Gimana terus?


ZOYA
Hah?! Rusak?


PIYO
Iya nih. Ilmi mana yah?


ILMI
Ini gue jalan kesana. Ruang peserta, kan?


PIYO
Yoi. Segera kesini, bos.


ASTI
Rafa. Rafa bisa ambil pesanan lu di stand. Sudah beres nih ma-


RAFA
Iya iya gue kesana. Thanks.


ZOYA (V.O.)
Pesanan? Huft. Buat mantannya pasti itu mah.


Sesampainya di pintu utama, Zoya menyalami dua orang perwakilan dari sekolah lain yang bersedia hadir menyaksikan pensi sekolahnya. Senyuman lebar dipasang Zoya untuk berpamitan dengan mereka.


RAFA
Zoya. Zoya.


ZOYA
Ya? Zoya ada.


RAFA
Lu stand by di lantai dua, gak?


ANDRA
Zoya di pintu utama.


ZOYA
Habis ini gue balik ke lantai dua.


ANDRA
Rafa, lu dimana?


RAFA
Di dekat DJ. Bentar lagi mau ke lantai dua.


CUT TO:

3. INT. BALKON — SIANG

Lewat telepon pribadi, Zoya mendapat panggilan dari Rafa kalau dia harus menunggu di balkon. Sembari menunggu Rafa, Zoya memandang langit biru cerah berhiaskan gedung pencakar langit.


ZOYA
(Bergumam) Kenapa gue nurut ajakannya sih?


RAFA
(Melepas earphone) Sorry. Lu sudah lama nunggu ya?


ZOYA
(Ikut melepas earphone) Gak kok. Ada apa, Raf?


RAFA
(Mengulurkan tangan. Melepas flower crown. Meletakkan mahkota di atas kepala Zoya. Langkah mundur. Menatap Zoya sembari tersenyum)


ZOYA
Apa ini?


RAFA
A royal crown for you, Lady Zoya.


ZOYA
(Mengerutkan kening karena bingung) Mahkota?


RAFA
Ini jubahnya. (Segera memakaikan jubah ke Zoya. Mengikat tali di bagian leher Zoya.)


ZOYA
(Melihat jubah Rafa yang dominan kelabu berhiaskan motif berwarna merah)


RAFA
Nah, sip! Lady Zoya siap naik tahta. Haha!


ZOYA
(Menunduk. Melihat jubah yang dikenakannya dominan merah maroon berhias motif kelabu.) Ini, buat aku semua? Atau kamu pinjam doang?


RAFA
Buat kamu, Zoy. Harusnya tadi pas kamu kasih sambutan, kamu dandan kayak gini. Makanya tadi aku ngomelin Erta yang gak dandanin kamu jadi Lady Zoya. 


ZOYA
Gak usah gini, Raf. Lebay. Aku suka yang biasa aja.


RAFA
Gak bisa, Zoy. Sudah di titik ini, berarti kamu hebat. Lady Zoya bisa tahan sama sikap rekan kerja yang uniknya minta ampun! Perjuangan bersama kita bentar lagi selesai. Pensi ini jadi hal hebat selama aku jadi ketos bareng Lady Zoya.


ZOYA
Gue speechless, haha! (Mata berkaca-kaca) Gue sudah bilang pas kita masih brainstorm, gue tuh lemah. Tapi bareng orang-orang baik kayak kalian, termasuk lu, gue jadi semangat, kuat ngehadapin semuanya. Huft... (Menoleh ke arah langit) Iya ya. Bentar lagi jadi mantan ketos. Bentar lagi jadi anak kelas tiga SMA.


RAFA
Zoy.


ZOYA
Hm? (Menoleh ke Rafa)


RAFA
(Maju selangkah ke arah Zoya. Tersenyum)


ZOYA
Kamu cocok pakai mahkota itu. Tapi kenapa miring sih? (Mengulurkan tangan. Memperbaiki posisi mahkota Rafa)


RAFA
(Menangkap tangan Zoya) I'm your king.


ZOYA
(Terbelalak. Menarik tangannya dari genggaman Rafa)


BAND
Takkan siakan dia. Belum tentu ada yang seperti dia.


RAFA
(Tersenyum) Ada apa?


ZOYA
Engga ada apa-apa.


RAFA
Oh ya? (Semakin maju)


ZOYA (V.O.)
(Tak berkedip. Berpegangan ke kedua lengan Rafa.) Gue melting! Please, stop. Jangan maju lagi! 


Mereka saling melihat dengan jarak yang sangat dekat. Tanpa Zoya sadari, Rafa telah membawa fotografer handal di pintu balkon yang segera memotret mereka berdua. Hasil fotonya cukup memuaskan. Raja dan ratu saling bertatapan di balkon dengan latar belakang langit biru yang berkilau.


BAND
Belum tentu esok kan masih ada. Kesempatan tak datang kedua kalinya. Hargai dan jaga hatinya.


DISSOLVE TO.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar