1. INT. RUANG RAPAT — PAGI
Selin membuka rapat hari ini. Degupan jantung yang cepat dan keringat dingin dirasakan oleh semua orang di rapat pagi itu.
SELIN
Estimasi rapat ini kira-kira hanya beberapa menit. Saya persilakan kepada ketua MPK, Wawan.
WAWAN
(Menghela nafas) Ini adalah keputusan final. Kami, MPK, sudah melakukan investigasi dan evaluasi, sama membicarakan ini dengan pembina OSIS. Hasilnya itu... kami menemukan CCTV di TKP, yaitu warung. Disana terlihat jelas wajah yang merekam tanpa izin, lalu membagikan hasil rekaman tersebut untuk membuat gaduh satu sekolah.
RAFA (V.O.)
(Tegang. Menelan ludah) Meskipun Wawan teman gue, tapi kalau lagi serius gini... Gue deg-degan lihat mukanya.
WAWAN
Ternyata dugaan kami memang benar. Salah satu dari pengurus OSIS adalah pelakunya. Silakan berdiri, Bunga Dwi Ningrum.
BUNGA
(Celingak-celinguk. Berdiri. Menunduk)
Semua orang menatap Bunga yang berdiri dari tempat duduknya. Zoya dan Rafa tak terlihat kaget seperti yang lain, karena mereka telah tahu lebih dulu.
WAWAN
Kami telah bertemu dan menanyakan secara pribadi kepada Bunga untuk keperluan investigasi. Dan Bunga mengakui kesalahannya.
BUNGA
(Mengangkat tangan)
SELIN
Ya, Bunga?
BUNGA
Yang merekam memang saya. Tapi yang menyebarkan video itu... Bukan saya! Saya tahu siapa yang menyebarkannya!
WAWAN
Tapi di CCTV tidak ada orang lain selain anda.
BUNGA
Engga! CCTV itu bohong!
SELIN
Itu yang di sampingnya (Menunjuk) Tolong tenangkan Bunga.
Bunga mencak-mencak dan mengepalkan tangan. Di kanan dan di kirinya berusaha menenangkan Bunga yang dirundung amarah.
ZOYA (V.O.)
Mungkin, yang dimaksudnya itu... Da-
BUNGA
Daffin Faaz Ilman. Kelas XI IPA 1. Dia yang menyebarkan video!
SEMUA ORANG
(Terkejut)
WAWAN
Oke. Tenang. Anda sudah menceritakan tentang itu. Tapi semua bukti tidak ada yang mengatakan bahwa Dafin terlibat.
BUNGA
Akun yang dipakainya untuk menyebar video itu-
WAWAN
Tidak terlacak. Sehari setelah video itu menyebar, akun itu menghilang beserta videonya. Jadi, maaf, kami tidak menindaklanjuti pendapat tersebut karena tidak ada bukti.
SELIN
Jadi, bagaimana keputusannya? Mungkin bisa langsung dijelaskan, Wawan.
WAWAN
Ya. Jadi, pembina OSIS dan kepala sekolah memutuskan... Bunga akan diskors sementara dari jabatan OSIS dan sekolah. Untuk Ketua Umum dan Ketua 1 OSIS, kalian dinyatakan tidak bersalah, karena disini kalian menjadi korban fitnah. Terima kasih.
SEMUA ORANG
(Bertepuk tangan)
ZOYA
Alhamdulillah!
RAFA
Finally, Zoy. (Mengajak untuk ber-tos)
ZOYA
(Menerima ajakan tos Rafa)
WAWAN
Saya mohon, untuk semuanya... Kalau bisa, tidak perlu pacaran, atau kejadian seperti ini bakal terjadi lagi.
CUT TO:
2. INT. KELAS XI IPA 1 — PAGI
Zoya melangkah bersama Selin memasuki kelas. Wajah mereka terlihat datar. Di bangku, belakang mereka, Fina dan Dafin telah menunggu kehadiran mereka.
ZOYA & SELIN
(Duduk di bangku)
FINA
(Memajukan tempat duduknya. Wajahnya condong ke depan) Gimana, Zoy?
ZOYA
Em....
SELIN
Sudah selesai. Walaupun kayak dipaksa selesai sih. (Melirik ke arah Dafin)
ZOYA
(Menyentuh lengan Selin sebagai kode supaya Selin diam. Tersenyum) Alhamdulillah. Aku masih dipercaya sebagai ketos. Pelakunya sudah dihukum kok.
FINA
Wah! Alhamdulillah, Zoy. Terus itu yang ketua satunya, gimana?
SELIN
Engga diapa-apain kok. Mereka berdua 'kan, gak salah.
DAFIN
(Sibuk fokus push rank dari gawai)
FINA
Ya sudah. Berarti drama fans yang menyerang sudah selesai.
DAFIN
Tapi fans yang cuek, egois itu masih berkeliaran di sini. (Melirik ke Dafin)
ZOYA
Sstt. (Menoleh dan merangkul Selin)
CUT TO:
3. EXT. / INT. LORONG KELAS — SORE
Dafin mengejar Zoya saat pulang sekolah. Dengan tas yang sama-sama digendong ke punggung, Dafin berjalan di samping Zoya.
ZOYA
Eh, Dapin!
DAFIN
(Tersenyum sedetik. Wajah datar kembali) Kamu gak jadi didepak dari ketos ya?
ZOYA
Iya dong. Akhirnya, semua baik-baik aja. (Melihat ekspresi Dafin)
DAFIN
Engga, ini ada apa-apa.
ZOYA
Loh? Emang ada apa?
DAFIN
Ada yang retak.
ZOYA
Ha?
DAFIN
Iya. kamu bakal sibuk lagi sama jabatan ketosmu. Aku bakalan susah buat ngajak kamu ketemuan, Zoy.
ZOYA
Apaan sih lu? Hei, kamu kalau mau main ke rumah... ya main aja.
DAFIN
Iya, anu... Aku mau ngajak kamu ke warungnya Kak Kevin. Kamu bisanya kapan?
ZOYA
Hm.... (Memegang dagu dengan satu tangan. Berpikir)
DAFIN
Ck. Pasti gak bisa.
ZOYA
Haduh, Dap. Kok kamu nyerah sebelum nyoba sih? Pasti bisa. Aku cari jadwal dulu ya? Ntar aku follow up kapan bisanya. Oke? (Menepuk pundak Dafin)
DAFIN
(Wajah manyun menjadi datar)
ZOYA
Ih, jangan ngambek dong.
DAFIN
Ya sudah. Aku duluan. Kamu mau ke ruang rapat, 'kan? Assalamu'alaikum. (Melengos. Berjalan pergi)
ZOYA
Waalaikumsalam, Ganteng. Hati-hati di jalan! (Cekikikan)
CUT TO:
4. INT. RUANG RAPAT — SORE
Rafa membuka rapat hari ini, dengan perasaan lega. Di kanan dan kirinya ada Zoya dan Alex. Mereka bergantian bicara, membahas proker yang akan datang.
ALEX
Gue dapat laporan. Seksi enam sama tujuh, Asti sama Ferdi. Mereka sudah selesai bikin rundown kasar bazaar dan sosialisasi. (Menyerahkan dokumen kepada Zoya)
ZOYA
(Membaca sejenak) Jadinya gimana? Apa ada jadwal yang bentrok?
FERDI
Engga ada yang bentrok, Zoy. Jadi sosialisasinya jam delapan. Nah, ternyata sosialisasi itu khusus buat kelas 10. Terus bazaarnya tetap pagi hari.
ASTI
Paginya itu... Kelas 11 sama 12 aja yang buka stand bazaar.
ALEX
Jadi dari awal memang gak ada yang bentrok, ini cuma masalah misscom aja.
ZOYA
Oke. Tetap lanjutkan persiapannya ya. Jangan lupa tetap koordinasi sama guru mapel yang terkait buat bisa mampir ke bazaar. Berarti rundown ini sudah fix ya? Nanti gue kasih ke Bu Dea.
RAFA
Next, soal study tour.
ERTA
Ekhm. Untuk study tour sudah dilakukan polling tempat yang akan dituju. Gue sama Ilmi lagi proses membuat skema rute perjalanan.
RAFA
Kalau ada kendala, hubungi gue ya?
ERTA & ILMI
Siap, Bos!
ZOYA
(Selesai mencatat. Kepala tegak kembali. Melihat ke arah audiens) Untuk tim basket, Bagaimana persiapannya?
RAFA
Tim basket sedang mempersiapkan latihan yang lebih intens lagi, karena lombanya sudah H-seminggu.
ANDRA
(Angkat tangan)
RAFA
Ya. Silakan, Andra.
ANDRA
Tempat untuk lombanya sudah fix. Terus kami dari tim basket memohon doa nya supaya semuanya lancar, sehat, dan sukses sampai selesai acara.
SEMUA ORANG
Aaminn!
RAFA
(Menoleh ke Zoya)
ZOYA
(Melakukan peregangan di leher. Kepala ke kanan dan ke kiri. Bahu diputar ke depan dan ke belakang)
RAFA
(Mengulurkan salah satu tangan. Menyentuh pundak Zoya)
ZOYA
Hm? (Menaikkan alis. Melebarkan mata)
RAFA
Jaga postur tubuhmu, Zoy. Biar engga cepat capek.
ZOYA
Iya.
RAFA
Aku bawa minyak oles. Nih.
ZOYA
Ah, oh gak usah. Di rumah, aku ada kok. Itu buat kamu aja. Jaga-jaga kalau pas latihan, ternyata kamu butuh minyak itu.
RAFA
(Menarik tangan Zoya) Nih. (Memberi botol minyak oles) Kamu yang paling butuh sekarang.
ZOYA
(Menggangguk)
ERTA
Bulan Desember, jangan lupa ada Classmeeting ya!
SEMUA ORANG
Siap!!
CUT TO:
5. EXT. LAPANGAN PARKIR — SORE
Zoya menghampiri Andra yang masih belum pulang. Andra berdiri di samping motor sembari fokus melihat gawai.
ZOYA
Oi. Dra.
ANDRA
(Melihat Zoya) Hm? Apa? (Menunduk lagi)
ZOYA
Menurut lu... Cowok kalau bilang aku kamu tuh, padahal biasanya bilang lu gue... Itu artinya apa ya?
ANDRA
Ya... (Melihat ke langit. Mengerutkan kening) Menurut gue sih, sebagai bentuk rasa hormat, sopan, sama mungkin cowok itu ngerasa sudah dekat secara emosional.
ZOYA
(Terbelalak. Mulut tertutup rapat)
DISSOLVE TO.