1. EXT. HALAMAN SEKOLAH – PAGI
Minggu depannya, keadaan Zoya mulai membaik. Sehingga dia bisa mengikuti acara hari ini tepat di tanggal 27 September 2022. Di lapangan, Zoya berdiri dan menatap intens panggung dengan backdrop bertuliskan "Kampanye Pemilihan Calon Ketua OSIS SMA Negeri 55 Jakarta Periode 2022/2023". Wanita berjas merah itu lalu dikejutkan oleh seorang teman yang juga berhijab dan berjas merah. Jas merah itu adalah tanda bahwa mereka sama-sama menjabat sebagai pengurus OSIS.
ERTA
ZOY!
ZOYA
HEI! SINI ER!
Mereka berdua mengeraskan suara karena saat ini salon-salon sedang memperdengarkan sebuah lagu bertema semangat yang berapi-api. Alhasil Erta dan Zoya mengobrol dengan jarak cukup dengan telinga ke telinga.
ERTA
Zoy! Gimana persiapannya? Sudah mantap 'kan?
ZOYA
Sudah oke, Erta. Keren kok.
ERTA
Eh btw...,
INSERT :
Menunjukkan wajah ketiga calon ketua OSIS. Dimulai dari No. 1 Zoya, No. 2 Rafa, dan No. 3 Alex.
ZOYA
Hm? (Mendekatkan telinga kanan ke arah Erta)
ERTA
Sebenarnya gue dukung lu, meskipun gue naksir Alex.
ZOYA
Eh? Thanks ya. (Menepuk pundak Erta sembari tersenyum lebar dan menaikkan alis sedetik)
ERTA
Kalau Rafa, gue males.
ZOYA
Lah emang kenapa?
ERTA
Gue denger-denger dari teman gue yang IPS, Rafa itu sering gonta-ganti pacar. Jadi banyak banget mantannya, Zoy. Yah, gila aja gue milih ketos yang kayak gitu.
ZOYA
Wait. (Mengangkat tangan kanan sebagai tanda berhenti sejenak) Terus apa hubungannya sama jadi ketua OSIS?
ERTA
Haduh, Zoya. Gini loh... Kalau dia sampai jadi ketos, bisa-bisa nanti anak baru OSIS malah dia pacari semuanya!
ZOYA
(Mengangguk) Dari awal kenal, gue sudah ngerasa kalau orang yang satu ini kayaknya emang bakal jadi masalah. Lempar bola aja ngasal, sampai pipi gue bengkak!
ERTA
Ck. Tapi Rafa sudah jadi calon ketos, Zoy. Walaupun dia nantinya gak dapat suara terbanyak, ya... dia tetap ketua, ya 'kan?
ZOYA
Ah, iya. Sialan. Gue bakal ketemu dia terus dong?
ERTA
Itu pasti. Tapi nih ya... (Menepuk pundak Zoya. Menatap penuh rasa yakin) Kalau lu bisa lebih unggul dari orang itu, kenapa engga?
Masih di halaman, namun di sisi yang lain, ada dua sosok laki-laki yang berdiri berdekatan. Satunya menggunakan hoodie hitam, satunya lagi memakai jas merah. Mereka adalah Wawan dan Rafa.
RAFA
Itu dia. Untungnya gue lagi gak pegang bola. Kalau iya... (Tangan kanannya terangkat, lalu maju seperti akan melemparkan bola. Kemudian mengepalkan tangan. Rahangnya mengeras) Ish!
WAWAN
Tenang, Raf. Dia bisa apa? Dia 'kan cuma ikut OSIS, gak kayak lu yang punya anak-anak tim basket.
RAFA
Oh iya ya. Jadi mereka semua dukung gue 'kan?
WAWAN
Pasti dong! (Jempol kanan teracung)
CUT TO:
2. EXT. HALAMAN SEKOLAH – PUKUL 8 PAGI
Para warga sekolah telah memenuhi lapangan yang luas itu. Mereka setia berkumpul hingga memasuki inti dari acara ini, yaitu penyampaian Visi Misi dari masing - masing kandidat calon ketua OSIS. MC mempersilakan Zoya selaku kandidat No. 1 untuk menyampaikan Visi Misinya.
MC
Dan selanjutnya adalah... Penyampaian Visi Misi dari tiap Calon Kandidat Ketua OSIS! Saya persilakan kandidat pertama atas nama Zoya Inayah Widad untuk menyampaikan visi misinya. Tepuk tangannya dulu dong!
Tepukan tangan semua orang mengiringi langkah Zoya yang berdiri di tengah panggung dan berhadapan dengan microphone. Kedua netranya menatap semua audiens. Dagunya refleks terangkat, menunjukkan bahwa dia sangat percaya diri.
ZOYA
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Zoya Inayah Widad dari kelas XI IPA 1. Saya sebagai calon ketua OSIS periode 2022/2023 nomor urut 1. Visi saya ketika terpilih menjadi ketua OSIS adalah menciptakan OSIS SMA Negeri 55 Jakarta yang menginspirasi, berprestasi, peduli, peka terhadap sekitar, serta dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan. Misi saya ketika terpilih menjadi ketua OSIS adalah menumbuhkan keimanan & ketaqwaan terhadap Tuhan yang maha Esa. Menjaga martabat OSIS & nama baik SMA Negeri 55 Jakarta. Menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam diri siswa untuk berani berpendapat. Meningkatkan potensi diri siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat dan bakat siswa. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa untuk meningkatkan kepedulian serta kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
MC
Ya terima kasih untuk saudari Zoya yang telah menyampaikan visi misinya. Selanjutnya, saya persilakan kandidat kedua atas nama Rafaizan Umar Rasya untuk menyampaikan visi misinya!
Rafa bangkit dari duduknya. Dia berjalan menuju tengah panggung. Senyumannya sungguh lebar ketika melihat audiens di hadapannya sedang tersenyum kepadanya. Terutama tim basket yang malah menyoraki Rafa. Spontan Rafa mengangkat kepalan tangannya.
RAFA
Selamat pagi semua! Masih semangat?! Semangat dong! Masa engga? (Berdehem) Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Rafaizan Umar Rasya dari kelas XI IPS 1. Saya disini sebagai kandidat calon ketua OSIS periode 2022/2023 Nomor urut 2!
Semua bertepuk tangan meski Rafa belum menyampaikan visi misinya. Lagi-lagi tim basketnya yang duduk di barisan belakang malah menyoraki Rafa.
TIM BASKET
Pilih nomor 2! Dua cinta damai!
RAFA
(Tersenyum) Visi & misi saya ketika terpilih menjadi ketua OSIS adalah, visi: membangun citra OSIS SMA Negeri 55 Jakarta sebagai organisasi yang beriman, berbudi pekerti, menyenangkan, aktif, kreatif, dan berprestasi, serta dapat menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar. Misi: yang pertama, mewujudkan OSIS SMA Negeri 55 Jakarta sebagai organisasi yang beriman, bertaqwa, dan berbudi pekerti luhur. Yang kedua, menumbuhkan loyalitas pada diri seluruh OSIS guna terciptanya organisasi yang menyenangkan dan tanpa adanya paksaan. Yang ketiga, mendorong seluruh warga sekolah untuk dapat berpartisipasi aktif dan kreatif dalam setiap program kerja OSIS. Yang keempat, melakukan pendampingan terhadap setiap ekstrakurikuler sekolah.Yang kelima, menyesuaikan program kerja OSIS dengan kondisi sekitar. Yang keenam, mengembangkan dan meningkatkan program kerja OSIS tahun sebelumnya. Terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
MC
Ya terima kasih untuk saudara Rafaizan yang telah menyampaikan visi misinya. Selanjutnya, saya persilakan kandidat ketiga atas nama Alexander Xavier untuk menyampaikan visi misinya!
Rafa kembali duduk di bangkunya. Dia menoleh ke arah rivalnya yaitu Zoya yang menatap tajam ke arahnya. Senyuman mengejek sedikit Rafa lontarkan untuk Zoya. Kemudian Rafa kembali meluruskan pandangan ke arah audiens.
ZOYA (V.O.)
Oh, nantangin gue nih? Oke.
RAFA (V.O.)
Iya. Disini gue yang kuat. Banyak yang ngeliat gue, kenal gue, pasti semuanya dukung gue deh. Lihat aja ntar.
CUT TO:
3. EXT. HALAMAN RUMAH ZOYA – SORE
Menjelang pemilihan ketua OSIS, Zoya masih disibukkan dengan kerja kelompok seni budaya bersama tetangga beda gang, namanya Dafin. Mereka duduk bersama di halaman, berhadapan dengan alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari tanah liat.
DAFIN
(Mulai menggerakkan meja putar. Kedua tangan cukup cekatan membuat sebuah mangkuk.)
ZOYA (V.O.)
(Menonton, sekaligus diam-diam melihat Dafin) Sudah pinter, cakep, kreatif lagi.
ZOYA
(Tanpa sadar malah keluar suara dari mulut) Mahakarya Allah yang luar biasa...
DAFIN
(Berhenti menggerakkan meja. Menoleh ke arah Zoya) Oi! Malah nonton doang. Sini bantuin.
Zoya membasahi tangannya dengan minyak. Lalu menyentuh mangkuk tanah liat yang hampir selesai. Ternyata wanita ber-hoodie beige itu justru membuat mangkuknya menjadi miring sebelah kiri.
ZOYA
Ish! Aku gak bisa, Dap. Lu aja deh yang nyelesain.
Tanpa membalas bacotan Zoya, Dafin kembali menyelesaikan mangkuk hingga tak terasa langit mulai meredup.
CUT TO:
4. INT. RUANG TAMU Di RUMAH ZOYA – MALAM
Kini mereka berpindah ke teras, diterangi oleh lampu. Mangkuk yang telah jadi, mereka letakkan di meja supaya mangkuk tersebut segera mengering. Sedangkan dua manusia itu sedang meneguk teh hangat buatan Zoya.
DAFIN
Zoy, kamu punya plester gak?
ZOYA
Punya. Kenapa? Tanganmu luka, Dap?
DAFIN
Yes. Tadi gak sengaja kena pisau buat ngukir mangkuk itu.
Zoya segera berlari masuk dan cepat-cepat kembali ke teras dengan plester dan obat merah. Dia meminta Dafin untuk menunjukkan tangan yang terluka.
DAFIN
Aku bisa sendiri, Zoy.
ZOYA
Gak usah sok kuat. Sini mana jarimu yang luka.
Zoya berlutut dihadapan Dafin. Dia fokus mengobati luka di jari Dafin dengan darah yang telah mengering. Mulutnya sembari meniup-niup ke arah jari yang luka, katanya sih, biar cepat sembuh.
DAFIN
(Ikut menunduk. Melihat salah satu jarinya yang sedang diberikan pertolongan)
ZOYA
(Selesai membalut luka. Tiba-tiba mendongak.)
Mereka berdua saling menatap dan sama-sama melebarkan netra. Wajah Dafin mendekat perlahan. Nafasnya menerpa wajah Zoya. Wanita itu merasa seperti patung yang terpesona dengan salah satu penonton.
BARO (O.S.)
Permisi!! Assalamu'alaikum!
Tiba-tiba sosok pria seumuran mereka bernama Baro muncul dari halaman rumah. Dia memarkirkan motornya berdekatan dengan motor Dafin. Setelah itu, dia berjalan memasuki ruang tamu.
DAFIN & ZOYA
(Sama-sama menoleh ke Baro) Waalaikumsalam.
Mereka langsung mengerjakan tugas kelompok biologi. Hampir dua jam mereka berkutat dengan praktikum dadakan di rumah Zoya. Pukul sembilan malam, mereka beristirahat di ruang tamu. Meja ruang tamu dipenuhi oleh perlengkapan praktikum uji daun seperti botol alkohol 70%, piring berisi daun, tripod kecil, botol antiseptik, dan tisu.
BARO
Eh, Zoy. Bentar lagi pesta demokrasi, 'kan?
ZOYA
Iya. Jangan lupa pakai hak suaramu ya!
DAFIN
Lu pilih siapa? Gue mah, Zoya aja.
BARO
Gue juga deh. Sekali-kali ketua OSIS-nya cewek lah ya...
ZOYA
Nah, gitu dong! (Jempol terangkat.) Tapi, Bar, tumben lu milih gue?
BARO
Gue gak sreg sama dua kandidat yang lain. Actually, gue sempat bimbang sih... Antara lu atau Rafaizan. Tapi gue pilih lu aja deh. Gue tuh ya... tahu sifat Rafaizan kayak gimana, karena dulu gue sama dia pernah sekelas. Waktu SMP, dua tahun gue sekelas sama dia. Kelakuannya, beuh... (Menggelengkan kepala) pacaran mulu! Gak pernah gue lihat dia duduk manis baca buku, yang ada sukanya joget-joget di depan kelas, ketawa bareng gengnya. Parahnya nih, dia sering gonta-ganti gandengan!
ZOYA
Eh buset! Segitunya ya? (Menatap intens dan berwajah serius)
BARO
Ho'oh (Menganggukkan kepala). Jadi gue milih lu aja.
DAFIN
Lu suka ya, sama Zoya?
BARO
(Menoleh sembari melotot) Apaan dah? Suka yang begimana nih? Kalau ke Zoya, gue suka sebagai teman, gak lebih. Kalau lebih, gue sukanya sama sahabatnya Zoya.
ZOYA
Hah? Siapa, Bar?
BARO
(Senyum malu-malu) Gue suka sama Selin.
DISSOLVE TO.