Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. EXT. HALAMAN SEKOLAH — PAGI
Pagi ini, semua pengurus OSIS berbaris rapi dan memulai acara senam bersama. Musik berdetum kencang supaya menambah semangat gerakan tubuh. Instruktur senam pagi ini adalah Alex karena bagi teman-temannya, dia lumayan lincah. Di pojok belakang, ada Rafa beserta para OSIS senior lain yang tidak terlalu lincah bergerak karena mereka menyempatkan diri untuk saling berdiskusi.
Meski Erta berkerudung, dia tetap memakai tali rambut miliknya. Alhasil Andra melangkah pergi ke tiga perempuan yang dimaksud oleh Erta. Dia ingin mengantisipasi kurangnya karet untuk acara selanjutnya.
Rafa melihat kembali ke arah panggung. Senam masih berlanjut, tapi energi tubuh Rafa berkurang. Dia lebih memilih untuk melangkahkan kaki menuju Zoya.
Zoya melihat kedatangan Rafa dengan wajah datar. Namun Zoya tetap sibuk dengan pikirannya. Pandangannya dialihkan ke panggung. Meski musiknya enak untuk berjoget ria, tapi Zoya sedang malas menggerakkan sedikit badannya.
Zoya berjalan dengan menyeret kakinya. Tak bisa dibohongi kalau Rafa menjadi khawatir dengan kondisi Zoya. Alhasil dia berinisiatif untuk merangkul Zoya.
CUT TO:
2. EXT. HALAMAN SEKOLAH — PAGI
Acara selanjutnya yaitu games seru yang akan dimainkan oleh pengurus OSIS. Awalnya Zoya mengira kalau panitia tak akan ikut bermain. Nyatanya Zoya ditarik oleh Alex untuk bergabung. Hanya penanggung jawab games yang tidak ikut bermain.
Game pertama: Kursi panas. Di tengah mereka telah disiapkan kursi-kursi yang disusun melingkar. Nantinya para peserta akan mengelilingi kursi selama musik dimainkan. Saat musik berhenti, barulah peserta akan berebut duduk di kursi. Peserta yang tidak mendapat tempat duduk, akan langsung keluar dengan wajah cantik berlumuran tepung.
Zoya dan Rafa yang sama-sama lemas, hanya bisa pasrah pada kenyataan. Mereka berjalan tanpa berjoget atau heboh berebut kursi. Alhasil, Zoya tereliminasi tanpa paksaan siapapun. Tak lupa Zoya mendapat coretan putih di pipi kanannya. Sedangkan Rafa masih mendapat tempat duduk karena jiwa kompetitifnya mulai bangkit.
Beberapa menit berlalu, kursi panas semakin panas. Seiring berkurangnya pemain, jumlah kursi juga ikut berkurang. Saat musik berhenti, tiba-tiba Rafa jatuh bersama adik kelas yang tidak sengaja mendorongnya untuk berebut kursi. Sehingga Rafa tertindih oleh adik kelas.
Zoya melihat kejadian itu dan mengingat perkataan Baro dan Erta mengenai sosok Rafa. Mata sayunya berkaca-kaca. Hingga ingatannya sampai di kejadian tadi malam.
CUT TO:
3. EXT. HALAMAN SEKOLAH — PAGI
Game kedua: Estafet karet. Tiap peserta diharuskan berkelompok untuk memindahkan karet menggunakan sedotan di mulut. Kali ini Zoya satu kelompok dengan Alex. Di samping kelompok mereka, ada kelompok yang beranggotakan Rafa serta Erta.
Saat lomba dimulai, dua barisan kelompok itu langsung mengestafetkan satu karet menggunakan sedotan dan mulut mereka. Semua orang tampak heboh. Hingga putaran pertama, dimenangkan oleh kelompoknya Rafa.
Saat menunggu game kedua berakhir, Zoya mengobrol dengan Asti mengenai makanan. Pandangan Zoya sesekali melihat ke arah Rafa yang fokus bermain dan tertawa santai.
CUT TO:
4. EXT. HALAMAN SEKOLAH — SIANG
Game terakhir: voli air. Tiap peserta diharuskan berkelompok untuk bermain voli yang terbuat dari balon berisi air, kemudian balon tersebut dilempar menggunakan kain lebar berbentuk persegi empat. Zoya langsung menggaet Andra, Alex, dan satu juniornya.
Tak lama kemudian, kelompok lawan telah berkumpul. Zoya membelalakkan kedua netranya ke arah Rafa yang berhadapan dengannya. Kedua kelompok itu dibatasi oleh satu net. Lagi-lagi Zoya akan melawan kelompok yang beranggotakan Rafa dan tiga juniornya.
Bermain voli air menjadi tontonan seru karena tiap tim harus saling kompak mengangkat kain supaya bola air terlempar ke kandang lawan. Beberapa menit berlalu, tim Zoya masih unggul 3 poin dari tim Rafa. Semua itu karena Zoya sangat bersemangat untuk melempar bola tepat di wajah rivalnya.
Dan terjadi lagi. Insiden bola mengenai wajah berhasil dilakukan oleh Zoya kepada Rafa. Bola tersebut berguling dan pecah saat jatuh. Wajah Rafa tidak basah, tapi terasa sakit karena dihantam bola air. Sorakan semakin lantang karena salah satu junior memberi perhatian kepada Rafa.
CUT TO:
5. INT. WARUNG — MALAM
Seusai acara LDKS, semua pengurus OSIS berkumpul di warung. Semua orang terlihat rapi dengan pakaian santai. Disini, mereka akan mengobrol sembari evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan selama dua hari. Tak lupa, mereka telah memesan makan malam.
Sembari mengobrol, Zoya menyuapkan makanan ke dalam mulut. Sedangkan di ujung kursi yang lain, Rafa memilah-milah makanannya sebelum akhirnya disuapkan ke dalam mulut.
Andra langsung peka melihat temannya yang kurang suka dengan makanan malam ini. Bahkan jus wortel milik Rafa saja belum habis. Rafa justru meminta air botol untuk menghanyutkan makanan di mulut supaya mudah ditelan.
CUT TO:
6. INT. GALERI — MALAM
Seusai dari toilet, Rafa berkeliling sejenak di antara lukisan-lukisan yang sengaja dipajang oleh pihak warung. Tak disangka, dirinya menangkap sosok Zoya yang tengah fokus menikmati lukisan dihadapannya.
Rafa berniat untuk mengejutkan Zoya. Tapi sayangnya, dia tersandung. Alhasil Zoya menoleh ke sumber suara. Rafa memegang lengan Zoya supaya dia tidak mencium lantai.
Di tengah suasana yang tidak terlalu terang, netra mereka saling bertatapan. Zoya mengangkat dagunya. Sedangkan Rafa sedikit menundukkan kepala.
Karena tak ada jawaban, Zoya membalikkan badannya. Sedangkan Rafa memicingkan kedua matanya dan memegangi kepala dengan tangan kanannya. Pandangannya menjadi kabur, disusul kepala yang terasa berputar-putar.
Zoya segera berbalik badan lagi. Netra coklatnya melihat Rafa yang telah meringkuk kesakitan di lantai. Sontak saja, Zoya berlari dan berusaha menolong Rafa.
Rafa memilih untuk memejamkan mata sembari tangannya memukuli kepala. Zoya mencegah tingkah Rafa itu, lalu memijit-mijit kepala Rafa.
Zoya mengambil gawai Rafa. Dia sebenarnya menyesal karena tidak pernah menyimpan nomor telepon terapisnya, sekaligus kakaknya Rafa, Kak Rifa. Zoya segera menghubungi Kak Rifa sembari terus memijit kepala Rafa.
DISSOLVE TO.