Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CREDIT SCENE
INT. RUMAH SAKIT - LORONG - DAY
ESTABLISH suasana rumah sakit yang tidak terlalu ramai.
Adek duduk di kursi lorong dengan tatapan kosong menatap lantai. Disampingnya adalah pintu kamar jenazah. Kakinya berayun-ayun sambil menggulung-gulung tali travel bag disampingnya.
SANI (P/32) datang dari lorong lain dan duduk di kursi sebrang Adek. Ia mengenakan seragam perawat panti asuhan, stelan berwarna putih dan rambut di cepol rapi. Wajahnya sangat ramah sambil memegangi 3 jari tangan kanannya yang diperban.
Ia menatap Adek dengan ramah, dan kemudian pindah ke kursi panjang yang diduduki Adek.
SANI
(ramah)
Adek seketika tersentak karena Sani memanggil namanya. Ia grogi dan cemas memainkan jemarinya.
Sani menyadari Adek ketakutan. Sani hanya memperhatikannya.
Keluar seorang dokter dari ruangan lain, bertatapan dengan Sani.
Sani menghampirinya dokter itu beberapa langkah.
DOKTER
Sani hanya tersenyum.
DOKTER
SANI
Sani menatap Adek yang menunduk memainkan jarinya.
CUT TO:
EXT. PARKIRAN RUMAH SAKIT - DAY - MONTAGE
Sani berjalan menenteng travel Bag Adek disusul Adek sedikit di belakangnya. Mereka menghampiri mobil mini bus yang bertuliskan "PANTI ASUHAN HARAPAN MULIA".
Sani membukakan pintu untuk Adek. Adek naik dengan ragu-ragu.
Di dalam mobil terdapat seorang sopir pria berkacamata hitam dan masker posturnya tidak terlalu besar dan tinggi.
Adek duduk dan perasaannya jadi agak tenang.
SFX: Sani menutup pintu.
Sani duduk di samping supir. Ia menoleh ke belakang.
SANI
(ramah, bersemangat)
Adek pun duduk agak tenang menyandar dan sedikit tersenyum.
Mobil pun mulai berjalan.
INT. MOBIL - PERJALANAN - DAY
Suasana mobil sangat tenang.
beat
Di tempat duduknya, Adek mengayun-ayun kakinya dan tak sengaja menendang sebuah mainan boneka karet berbentuk gajah berwarna coklat. Adek mengambil dan memperhatikan mainan itu.
Adek menemukan sebuah bercak merah (darah) di salah satu kaki gajah itu. Ia merasakan teksturnya yang agak kasar, ia menciumnya. Ekspresinya aneh karena bau amis di bercak itu. Namun, ia menghiraukannya dan memainkannya dengan senang sambil melihat ke jalan.
TAMAT