Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
ESTABLISH suasana pagi di hutan. Sebuah pohon dekat jendela kamar Balus bergoyang oleh angin, dan sehelai daun jatuh namun melayang-layang hingga menempel di jendela Balus.
EXT/INT. KAMAR BALUS - SIANG
Balus bangun dari tidurnya, melihat Adek masih tidur di tumpukan baju di sudut kamar. Balus menatap kesal Adek yang tidur menghadap dinding, meringkuk.
Balus berdiri masih menatap Adek.
BALUS
(kesal lelah)
Balus keluar kamar dan menutup pintu perlahan.
Adek membuka matanya sesaat mendengar pintu ditutup. Ekspresinya seakan ada rencana yang akan dilakukan.
EXT. DEPAN RUMAH BALUS - SIANG
Balus keluar rumah dan berjalan agak cepat menuju jalan setapak, sambil menangis mengusap-usap matanya. Perasaannya marah, kesal, sedih, dan kasihan pada dirinya sendiri.
INSERT:
Jendela Kamar Balus - Memperlihatkan Adek yang berdiri menatap datar kepergian Balus. Lalu melihat ke mejanya dan mengangkat gambar taman bermain itu sehingga diterangi cahaya yang menembus kertas.
ADEK
(percaya diri, datar)
CUT TO:
INT/EXT. GUBUK TENGAH HUTAN - SIANG
Balus membuka lantai. Mengambil travel bagnya, dan membawanya.
Balus keluar gubuk dengan langkah kesal.
BALUS
Berjalan pergi menggendong tas yang lumayan berat.
CUT TO:
INT/EXT. RUMAH BALUS - PINTU RUMAH - SIANG
Adek turun tangga dengan waspada dan hati-hati. Mengintip ruang keluarga, dan melihat kaki Laras menggantung di ujung sofa, Laras terbaring di sofa.
Adek mencoba membuka pintu rumah yang agak keras dan berdecit perlahan tapi pasti hingga akhirnya terbuka. Ia keluar dengan hati-hati dan menutup pintu perlahan.
Di luar, ia menginjak tanah yang penuh dedaunan kering dan merasakannya untuk pertama kali, ia merasakan kesenangan yang belum pernah ia rasakan. Ia berlari menuju jalan setapak dan pergi.
INSERT: Zoom perlahan ke pintu rumah, memperlihatkan pintu rumah tidak tertutup rapat.
END MONTAGE
CUT TO:
INT. RUANG KERJA PAK DANA - SIANG
Pak Dana dan Balus sedang menikmati nasi kuning dalam kertas nasi. Posisinya seperti biasa. Di samping Balus ada tas besarnya.
PAK DANA
(bangga)
BALUS
(ramah menutupi sedihnya)
Balus hanya fokus pada makanannya.
PAK DANA
Balus merasa berat mendengarnya, sambil mengunyah nasinya.
PAK DANA
BALUS
beat
Pak Dana melirik Balus yang tampak lebih pucat dan mengkhawatirkan.
PAK DANA
(khawatir)
BALUS
(fokus makan)
Pak Dana melihat bagian sekitar mata kaki sebelah kiri Balus yang lebam.
Kemudian Pak Dana teringat dengan kejadian saat Balus terjatuh.
INSERT:
FLASHBACK - Saat Pak Dana melihat pinggang Balus yang memar-memar.
BACK TO:
Pak Dana menatap bagian pinggang sebelah kirinya Balus, khawatir.
PAK DANA
BALUS
PAK DANA
INT. RUANG KELUARGA - SIANG
Laras yang masih tertidur di sofa, mulai terganggu oleh udara yang semakin dingin dan angin membelai rambutnya. Ia mulai terbangun membuka matanya dan melotot melihat tikus sedang mengambil gorengan di mejanya.
Laras sontak membuka selimutnya dan tikus itu berlari kabur ke arah pintu rumah, Laras mengejarnya.
LARAS
(jengkel)
INT. PINTU RUMAH DEPAN - SIANG
Laras melihat tikus itu kabur melalui pintu rumah yang terbuka agak lebar. Laras berhenti di pintu yang sudah terbuka, melihat area luar kesana-kemari mencari tikus itu.
LARAS
(jengkel menggerutu)
Laras mulai tersadar, mundur beberapa langkah dari pintu.
LARAS
(janggal, jengkel)
Laras mendekati tangga.
LARAS
Menggaruk-garuk kepala dan menguap.
beat
LARAS
(semakin kesal)
beat
Wajah Laras mengangkat melihat ke atas seakan mencurigai sesuatu. Ia melangkah cepat menaiki tangga.
INT. KAMAR BALUS - SIANG
Laras membuka pintu hingga menggebrak. Mendapati kamar sepi tanpa Adek.
LARAS
Laras berbalik pergi.
EXT. JALAN SETAPAK HUTAN - SIANG
Adek berhenti, ngos-ngosan melihat sekitar dan ke arah bawah bukit yang masih jauh dipenuhi pepohonan.
ADEK
(lelah)
Adek memegang perutnya.
ADEK
Ia melihat sebuah pohon apel di depan sebelah kanannya.
Saat Adek mendekati pohon, ia melihat ada banyak buah apel yang tumbuh di atas pohon.
ADEK
(terkesima)
Adek ambil sebiji apel merah di tanah. Ia membersihkan dengan tangannya dan menggigitnya. Ia begitu takjub merasakan apel itu.
ADEK
(bahagia)
Ia memunguti beberapa apel, mengangkutnya dengan baju bagian depan.
CUT TO:
EXT. JALAN RAYA - SIANG
Balus duduk di bagian belakang mobil bak terbuka yang melaju mengangkut sayuran hasil panen. Duduk disamping tasnya, tatapannya terasa kosong melihat ke belakang.
beat
Ia berbalik menghadap ke depan. Memperhatikan jalan dan langit dengan perasaan bimbang berusaha senyum walau berat. Matanya berharap.
CUT TO:
EXT. JALAN SETAPAK HUTAN - SIANG
Jalur tanah miring.
Laras menuruni bukit berekspresi marah. Menengok kanan kiri mengawasi dan mencari keberadaan Adek, sambil membawa tongkat kecil yang biasa dipakai untuk memukul.
LARAS
(geram)
beat
CUT TO:
EXT. KOTA - BEGIN MONTAGE
END MONTAGE
EXT. PERBATASAN HUTAN DAN PERKAMPUNGAN - SIANG
Adek keluar hutan, terhenti dengan tersenyum dan mata membuka lebar, memegangi dan mengais baju depannya yang masih mengangkut beberapa apel.
ADEK
(terkesima)
Woahh.
INSERT:
Adek melihat beberapa mobil lalu lalang. Seseorang yang keluar dari pertokoan membawa barang belanjaan. Orang-orang yang sedang nongkrong depan rumahnya atau sekedar berjalan di trotoar.
Adek sedikit tertawa senang. Melangkah maju dan berlari menengok sana-sini kegirangan memasuki kota kecil itu sambil menengok sana-sini.
beat
beat
Frame ke arah hutan.
beat
Laras keluar dari hutan dengan ekspresi penuh dendam, berhenti dan menengok kanan kirinya sambil bernapas marah dan ngos-ngosan. Ia melangkah maju terus mencari-cari.
CUT TO:
INT. STASIUN KERETA (KEBERANGKATAN) SIANG
Balus berdiri di resepsionis kereta.
BALUS
RESEPSIONIS
Balus memberikan uang seratus ribu dan mendapatkan kembalian.
Balus duduk di kursi tunggu, tasnya disamping. Ia memperhatikan tiket.
INSERT:
Arah tujuan ke Jakarta, pada jam 14.00.
Balus melihat jam di tiang. Menunjukkan pukul 13.00. Ia kemudian melamun menatap kakinya. Lelah, bimbang, agak marah.
CUT TO:
EXT. TAMAN BERMAIN - SIANG
Taman bermain berada tepat di samping sekolah TK, berada di sisi jalan dan dibatasi pagar besi setinggi 1 meter.
Adek datang melihat taman bermain itu dari seberang jalan dengan takjub, berdiri diam sesaat melihat anak-anak TK bermain di sana. Ia masih membawa apel dengan bajunya. Tampak kesenjangan diantara Adek dan Mereka.
ADEK
(senang)
INSERT: Seorang pengendara motor melaju cukup kencang dari sisi kanan.
Adek tiba-tiba berlari menyebrang. Klakson motor berbunyi, adek berhenti menatap motor. Dan tiba-tiba ia ditarik seseorang dari belakang hingga terjatuh dan apelnya berserakan. Tabrakan terhindarkan.
Adek terduduk di jalan melihat motor itu pergi. Ia menengok orang yang menariknya dan betapa terkejut dan takutnya ia ketika menyadari bahwa orang itu adalah Laras. Laras berekspresi melotot marah dan menggenggam kuat tongkat kayunya.
ADEK
(ketakutan)
Laras menarik kasar lengan baju Adek.
CUT TO:
INT. STASIUN KERETA (KEBERANGKATAN) - SIANG
Balus berjalan melamun di samping kereta yang berhenti. Sesaat sebelum menaiki kereta, sejenak ia berhenti di depan pintu kereta yang terbuka dengan bimbang. Dari sisi kanan dan kiri, orang-orang silih melewatinya masuk ke dalam kereta.
Kemudian datang seorang petugas kereta.
PETUGAS
Balus agak terkejut, dan lalu masuk kereta.
Balus duduk di salah satu kursi kosong dekat jendela, menatap agak gundah keluar jendela. Air mata Balus berlinang melihat keluar jendela, perasaannya campur aduk.
DISSOLVE TO: