Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT/INT. KONTRAKAN - SIANG - FLASHBACK
INSERT TEXT: 7 Tahun yang lalu. 8 bulan sebelum Adek lahir.
Balus berdiri menghadap kontrakan kecil keluarganya, melihat Ayah dan Laras melalui jendela sedang cekcok. Ia masih mengenakan seragam Sekolah Dasar dan membawa piala juara 1 membaca. POV Balus.
AYAH
(marah)
POV LARAS DAN AYAH
LARAS
(kesal)
AYAH
LARAS
AYAH
Laras hanya menangis tak bisa berkata-kata.
AYAH (CON'T)
Ayah memakai jaketnya dan berjalan keluar. Laras mengikutinya.
LARAS
AYAH
Ayah seketika menyadari Balus berdiri melihat mereka di luar. Sejenak ayah diam menatap Balus. Kemudian pergi tanpa berkata.
Laras menangis dan kembali masuk, sedangkan Balus menatap kepergian Ayahnya dengan sedih.
Balus berjalan masuk perlahan membawa pialanya dan melihat ibu sedang menunduk menangis di sudut atas kasur.
Ia menaruh pialanya di lantai bersama beberapa piala lainnya. Tak sengaja, ia melihat sebuah testpack dengan dua garis tergeletak di dekat pialanya.
Balus mendekati Ibu, dan duduk disampingnya, hanya diam dengan ekspresi sedih.
BACK TO:
INT. RUMAH BALUS - LANTAI 2 - SIANG
Laras menyeret Adek dari tangga ke kamar Balus. Adek hanya menangis ketakutan dan kesakitan, mengikuti tarikan Laras.
LARAS
(Marah membentak)
Laras melempar tangan Adek masuk ke dalam kamar.
LARAS
Adek menangis ketakutan menghadap Laras, sambil menutup telinganya.
Laras berjalan ke arah sudut buku-buku dan mengambil buku sebanyak yang ia bisa.
Adek ingin mencegah tapi terlalu takut dan kakinya seakan terpaku. Ia memainkan tangannya resah.
LARAS
(marah besar)
Berjalan keluar kamar dan melemparkan buku-buku itu ke lantai 1, di tangga. Laras kembali dan menarik jatuhkan lemari pakaian.
Adek ketakutan.
Kemudian perhatian Laras tertarik pada kotak yang tertutup kain di samping lemari.
ADEK
(semakin ketakutan)
Laras membuka penutup kain itu, dan melihat seekor kelinci kecil di sana. Ia diam sejenak seakan terkejut marah tidak menyangka.
LARAS
ADEK
LARAS
Laras menampar Adek hingga tersungkur di lantai kesakitan memegangi pipinya.
LARAS
Laras melihat ke arah meja Adek dan mendekatinya.
ADEK
(memohon)
Laras mengangkat kursi dan membantignya ke meja beberapa kali, mengamuk sambil berteriak-teriak seperti orang hilang akal. Adek ketakutan melihat Laras sambil menutup telinganya, sedih mejanya dihancurkan.
Kaki-kaki kursi dan meja itu patah, hingga mejanya pun jatuh. Laras melempar kursi sisa ke arah kasur. Lalu melihat helm di sudut samping kanan dan ia mendekatinya.
ADEK (CONT'D)
Laras mengangkat dan sesaat memperhatikan helm itu dengan amarah. Kemudian membanting-bantingnya ke dinding beberapa kali. Setiap bantingan, Adek selalu tersentak.
ADEK
(semakin menangis)
Laras membanting helm yang sudah agak hancur itu ke lantai, hingga kacanya terlepas. Helm itu berguling ke arah Adek, beberapa bagian patah dan bercelah. Adek menangis meraung menatap helm pelindungnya.
CUT TO: