Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KAMAR KURUNG - DAY
Suara burung dan pepohonan terhembus angin membangunkan Adek yang tidur meringkuk di lantai depan pintu.
Adek duduk, memperhatikan keadaan kamar yang berantakan penuh debu dan sarang laba-laba, lalu ke arah jendela. Ia menghampiri jendela dan melihat ke luar, terdapat selang air panjang menuju ke atas hutan. Adek menyadari jendela itu tidak berjeruji, ia meraba-raba, mencoba membuka kunci slot jendela.
ADEK
Terdapat kursi yang rusak, cermin tua berdebu di sudut. Perhatian Adek penasaran kepada sesuatu yang ditutupi kain putih lusuh.
Adek membuka kain putih itu. Ia melihat meja 1x1 meter setinggi pinggangnya berlaci, dan beberapa barang rusak lainnya. Adek membuka laci itu dan melihat banyak barang. Ia menggali-gali mencari sesuatu yang berguna, ia mengangkat jarum kasur dan gulungan benang kasur 3 buah.
ADEK
SFX: Suara tikus berdecit
Mendengar suara itu, ia segera menoleh dan melihat seekor tikus berlari. Tikus itu kabur ke sudut kamar, dan masuk ke lubang menuju lorong antara kamar kurung dan toilet lantai 2.
Adek meghampiri sudut itu. Mendekatkan wajahnya melihat melalui lorong melalui lubang itu.
Frame turun ke lantai 1, kamar Laras yang sejajar dengan kamar kurung.
INT. RUMAH BALUS - SIANG
BEGIN MONTAGE - VARIOUS LOCATION
END MONTAGE
Sesaat terbuka Adek sudah berdiri di depan pintu, tak berani manatap Laras. Laras memperhatikan suasana kamar, seperti curiga tapi tidak.
LARAS
(tegas)
INT. KAMAR BALUS - SIANG
Balus berdiri melamun dekat jendela, menatap sendu kuburan Pak Dana, mengenang.
Tiba-tiba Adek menghampirinya.
ADEK
(murung, berbisik)
Balus terkejut dari lamunannya, menatap Adek yang wajahnya merasa bersalah. Balus pun memeluknya.
BALUS
(berbisik, khawatir)
Adek mengangguk. Balus melepas pelukannya, ketakutan saat melihat Laras membuka pintu sambil menjinjing kantong kresek kecil.
Adek bersembunyi ke belakang Balus, tidak berani menatap Laras.
LARAS
(tegas)
Balus dan Adek melihat 2 bakwan terhempas keluar dari kresek itu ke dekat mereka.
Laras pergi dan menutup pintu.
Balus dan Adek saling menatap sesaat.
BALUS CONTINOUS
(tegas, berbisik, berbahasa isyarat)
ADEK
Balus menatap Adek, juga merasa bersalah karena akan kabur kemarin.
beat
BALUS CONTINOUS
(merasa bersalah)
Balus dan Adek memperhatikan suasana kamar yang kini berantakan. Meja, kursi, dan helm yang hancur. Juga lemari yang tergeletak.
beat
ADEK
(berbisik, berbahasa isyarat)
beat
BALUS
(Serius)
Adek terkejut dengan pernyataan Balus.
ADEK CONTINOUS
(ragu)
BALUS
ADEK
(ragu dan takut)
BALUS
ADEK
BALUS
Adek semakin terlihat bimbang.
Balus mengambil lipatan kertas kecil dari sakunya. Ia buka dan memperlihatkannya pada Adek.
BALUS
(serius)
Adek berpikir-pikir.
BALUS
Selagi Balus berpikir mencari solusi, Adek merogoh saku dan mengeluarkan seutas benang kasur yang pendek walaupun masih ragu.
ADEK
Balus mengambil tali itu dengan mata berharap.
ADEK
BALUS
INT. KAMAR BALUS - DAY - BEGIN MONTAGE
ADEK
(khawatir, kasihan, ragu)
BALUS
Adek mencoba lagi. Dan Balus berusaha menahan rasa sakit perutnya dan pusingnya.
END MONTAGE
INT. RUMAH BALUS - LANTAI 1 - NIGHT
Suasana rumah didominasi gelap, hanya diterangi cahaya bulan dari jendela pintu belakang rumah.
Balus berjalan di selasar, menuju toilet. Ia berhenti di depan toilet, sehingga bisa melihat Laras yang tengah memasak di dapur-menghadap jendela belakang rumah diterangi api di kayu bakar dan cahaya lampu petromax di meja. Laras batuk-batuk.
Balus mengawasi pergerakan Laras, lalu melihat ke arah gudang dekat pintu kamar Laras. Lalu menoleh Laras kembali, dan terkejutnya ia melihat Laras sudah dalam posisi melihat ke arahnya.
LARAS
(ketus)
Balus menggeleng cepat agak takut, dan berjalan maju menuju toilet.
SFX: Suara pintu toilet terbuka dan menutup.
Mendengar suara itu, Laras lanjut memasak.
INTERCUT POV BALUS DAN LARAS
- Balus berdiri di luar toilet, diam-diam dan waspada. Ia menengok ke kiri, ke arah gudang yang pintunya tertutup.
- Di dapur, sambil batuk-batuk, Laras mengipasi kayu bakar di wastafel agar tetap menyala dan memanaskan panci berisi sop sayuran.
- Balus sudah di depan pintu gudang, masih terus waspada mengawasi arah dapur. Ia membuka gagang pintu dan terbuka.
- Laras mengaduk masakannya, beberapa saat kemudian ekspresinya berubah dari biasa-biasa saja menjadi kecurigaan berpikir-pikir.
SFX: Suara sesuatu terjatuh.
Laras langsung menoleh dan berjalan menghampiri sambil membawa lampu. Di depan toilet ia melihat Balus baru keluar dari toilet dan menutup pintunya.
LARAS
(ketus penasaran)
BALUS
(pura-pura kesakitan)
Laras memandang ketus Balus.
LARAS
BALUS
(mengangguk, pelan)
Balus berjalan pergi sambil memegangi tangan dan pinggangnya pura-pura kesakitan.
Laras membuka pintu toilet, meneranginya dan melihat genangan air mengalir di lantai. Ia mengarahkan lampunya dari toilet hingga yang dilalui Balus tidak ada jejak kaki basah. Ia menatap curiga, dan kemudian menghiraukannya.
INT. LORONG LANTAI 2 - DAY
Dari tangga, Balus berjalan ke lorong antara toilet dan kamar kurung, mengeluarkan obeng bunga dari dalam celananya. Menatap obeng itu dengan berharap dan yakin.
FLASHBACK:
INT. KAMAR BALUS - SIANG
Balus dan Adek duduk di lantai menatap rencana Balus yang tergeletak di secarik kertas.
BALUS
(Berpikir-pikir)
ADEK
BALUS
BACK TO SCENE:
ADEK (O.S)
Balus memindahkan meja kecil di sudut itu sambil waspada. Ia melihat lubang menuju kamar. Balus memasukkan obeng itu ke sana dan kembali merapikan meja.
INT. RUMAH BALUS - KAMAR BALUS - MALAM
Adek tengah menggambar di lantai diterangi lampu. Balus masuk dan menutup pintu, menghampiri Adek.
BALUS
(berbisik serius)
Adek mengangguk ragu-ragu dan takut.
ADEK
(seperti memohon)
BALUS
beat
ADEK
(ragu)
BALUS
ADEK
Balus merasa bersalah mengingat kemarin dirinya hampir pergi sendiri.
beat
ADEK
BALUS
ADEK
BALUS
ADEK
BALUS
SFX: SUARA LARAS MENAIKI TANGGA
BALUS
(hanya berbahasa isyarat)
Balus dan Adek berdiri berhadapan.
BALUS (CONTINUOUS)
(fokus)
Adek berjalan dan membuka pintu. Sesaat membuka pintu, Laras sudah berdiri di sana memegangi dua mangkuk sop dengan wajah datar agak mengerut. Adek agak terkejut takut.
LARAS
(ketus)
Adek mengangguk menerima mangkuk itu, lalu melangkah pergi ke kamar kurung melewati Laras di depan pintu.
Balus menghampiri Laras, menerima mangkuk bagiannya. Laras pun pergi mengikuti Adek menuju kamar kurung. Balus berdiri di pintu melihat mereka.
INSERT:
Adek berjalan menunduk murung membawa mangkuknya masuk ke dalam kamar kurung. Pintunya kemudian ditutup dan dikunci Laras dari luar.
Balus pun menutup pintunya perlahan, ekspresinya berharap rencananya berhasil dan Adek Selamat.
INT. KAMAR KURUNG - MALAM
BEGIN MONTAGE
END MONTAGE
FADE OUT:
INT. KAMAR BALUS - MALAM
Lampu teplok menyala di tengah ruangan.
Balus memasuk-masukkan buku gambar adek ke dalam tas. Ia melihat jam sudah pukul 11.30
Tiba-tiba perutnya kesakitan hingga ia tersungkur di lantai, dekat lampu. Ia merintih kesakitan memegangi perutnya. Batuk-batuk, ditutupi mulutnya.
Semakin lama, batuknya semakin berjarak.
beat
Hingga akhirnya ia tidak sadarkan diri, dan tangan yang menutup mulutnya terjatuh, memperlihatkan telapak tangan yang berdarah.
INT. KAMAR KURUNG - MALAM - MONTAGE
END MONTAGE
FLASHBACK:
INT. KAMAR BALUS - SIANG
Balus dan Adek sedang melihat gambar seseorang yang melakukan Rappeling dalam buku di lantai.
BALUS
(serius)
ADEK
BALUS
ADEK
(ragu)
BALUS
ADEK
BALUS
BACK TO SCENE:
INT. KAMAR KURUNG - MALAM
Ekspresi Adek sangat ragu dan gelisah, menutup jendela perlahan.
Frame kemudian turun ke lantai satu, kamar Laras yang sejajar dengan kamar kurung.
INT. KAMAR LARAS - MALAM
Ruangan diterangi lampu minyak tanah yang ditaruh di meja rias.
Laras sedang melipstik bibirnya sambil bercermin di meja rias. Ia bergaya senyum-senyum melihat wajahnya di cermin, sambil sesekali meminum miras dalam botol yang tersisa setengah lagi.
beat
Kemudian wajahnya berubah kembali datar seakan menyadari sesuatu kembali. Ia menatap wajahnya di cermin, perlahan-lahan berekspresi benci mengepal tangan keras.
Kemudian tiba-tiba berteriak-teriak keras dan mulai memukul-mukul meja dengan keras.
INT. KAMAR KURUNG - MALAM
SFX: SUARA TERIAKAN LARAS DAN MEJA YANG DIPUKUL-PUKUL.
Adek berlari ke sudut, panik ketakutan sambil menutupi kedua telinganya, napasnya buru-buru. Ia duduk, merapatkan kakinya ke dadanya sambil menunduk.
ADEK
(panik dan ketakutan)
INT. KAMAR BALUS - MALAM
SFX: SUARA TERIAKAN LARAS DAN MEJA YANG DIPUKUL-PUKUL.
Lampu teplok menyala di tengah ruangan.
Balus masih tergeletak di lantai, dalam posisi yang sama seperti tadi. Memperlihatkan ia betul-betul tidak sadar.
FADE OUT: